Oleh
Ernis Wahyu Oktiana
110170017
Pembimbing :
dr. Deni Wirhana S, Sp.OG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
World Health organization (2008) melaporkan pada tahun 2005 terdapat
536.000 wanita meninggal akibat dari komplikasi kehamilan dan persalinan, dan
400 ibu meninggal per 100.000 kelahiran hidup (Maternal Mortality Ratio).
Angka Kematian Ibu (AKI) di negara maju diperkirakan 9 per 100.000 kelahiran
hidup dan 450 per 100.000 kelahiran hidup di negara yang berkembang, hal ini
berarti 99% dari kematian ibu oleh karena kehamilan dan persalinan berasal dari
negara berkembang.1
Indonesia sebagai Negara berkembang mempunyai AKI yang relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan Negara-negara ASEAN. Pada tahun 2005 terdapat
AKI sebesar 13/100.000 kelahiran hidup di Brunei Darussalam, 62/100.000
kelahiran hidup di Malaysia, 110/100.000 kelahiran hidup di Thailand,
380/100.000 kelahiran hidup di Myanmar dan 420/100.000 kelahiran hidup di
Indonesia.1
Jika dilihat dari golongan sebab sakit, kasus obstetrik terbanyak pada
tahun 2006 adalah disebabkan penyulit kehamilan, persalinan dan masa nifas
lainnya dengan proporsi 47,3 %, diikuti dengan kehamilan yang berakhir abortus
dengan proporsi 31,5%. Kehamilan ektopik merupakan salah satu kehamilan yang
berakhir abortus, dan sekitar 16 % kematian oleh sebab perdarahan dalam
kehamilan dilaporkan disebabkan oleh kehamilan ektopik yang pecah.
Kehamilan ektopik terjadi apabila hasil konsepsi berimplantasi, tumbuh
dan berkembang di luar endometrium normal. Kehamilan ektopik ini merupakan
kehamilan yang berbahaya bagi wanita yang bersangkutan berhubung dengan
besarnya kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi
apabila Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) dimana terjadi abortus maupun
ruptur tuba. Abortus dan ruptur tuba menimbulkan perdarahan ke dalam kavum
abdominalis yang bila cukup banyak dapat menyebabkan hipotensi berat atau
syok. Bila tidak atau terlambat mendapat penanganan yang tepat penderita akan
meninggal akibat kehilangan darah yang sangat banyak.1
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama
: Ny. S
Umur
: 30 Tahun
Umur
: 32 Tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SD
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: Pabedilan, Cirebon
Alamat
: Pabedilan, Cirebon
Tanggal Masuk
Yang Merujuk
: Bidan
ANAMNESIS
Autoanamnesis
Keluhan Utama
Riwayat Pengobatan
Riwayat Psikososial
RIWAYAT OBSTETRI
Riwayat Kehamilan
: G2P0A1
HPHT
: 12 Oktober 20144
TP
: 19 Juli 2015
PNC
: SPOG/1x
KB
Kehamilan Kedua
Riwayat Menstruasi
Riwayat Pernikahan
Menarche
: 13 Tahun
Siklus Haid
: 23 hari
Lama Haid
: 7 hari
Dismenorrhea : Disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos mentis
:-T
Antropometri
: 100/70 mmHg
: 82 kali/menit
: 21 kali/menit
: 36oC
: Tidak diukur
STATUS GENERALIS
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (+/+)
Sklera Ikterik (-/-)
Refleks Pupil (+/+)
Isokor ka=ki
Leher : Pembesaran KGB (-/-)
Pembesaran Tiroid (-/-)
Thorax : Normochest
Gerak Simetris
Paru-Paru: VF Simetris (+/+)
Vesikular (+/+)
Ronkhi (-/-),Wheezing (-/-)
Jantung: Bunyi I/II regular
Abdomen: Lihat status obstetri
Ekstremitas : Akral Hangat, CRT < 2dt
A
A
A
STATUS OBSTETRI
Inspeksi
- Wajah
: Chloasma grav. (-)
- Thorax
: Mammae simetris
- Abdomen
: Datar lembut
DM (-),
Luka Post. Op (-)
Palpasi
- Nyeri tekan (+)
- TFU : Tidak teraba
Auskultasi DJJ: Tidak dilakukan
Pemeriksaan Luar Genitalia
- Vulva/ Vagina/perineum : t.a.k
Pemeriksaan Dalam Genitalia
- Vagina
: t.a.k
- Portio
: tebal-lunak
nyeri goyang (+)
- Pembukaan : - Corpus Uteri : Tidak Membesar
- Cavum Doughlas menonjol, NT (+),
Kuldosintesis (+)
A
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Haemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
Tes Kehamilan
Tgl 22-10-2014
Tgl 22-10-2014
Tgl 23-10-2014
Jam:
*7.3
*28.2
*3.31
*24.3
313
Jam:
12 16
37 47
4.2 - 5.4
4.8 - 10.8
150 - 450
+
Jam:
g/dL
%
106/L
103/L
10s/L
DIAGNOSIS
G1P0A0 gravida 8 minggu dengan Kehamilan Ektopik Terganggu
Observasi di ruangan
WAKTU
OBSERVASI
22-10-2014
Jam 09.10
Tanda vital :
TD : 100/70 mmhg, N: 82x/menit, RR : 21x/menit, T:
36oC
Anemis (+/+)
Pemeriksaan fisik ;
Inspeksi : perut distensi
Palpasi
:
fundus uteri & ballottement sulit dievaluasi, nyeri tekan +
Pemeriksaan dalam : vulvovagina normal, tidak ada
pembukaan, nyeri goyang portio (+), forniks posterior
menonjol, nyeri tekan forniks posterior (+), pengeluaran
darah (+) berwarna merah kehitaman.
09.12
10.00
10.10
16.00
Laporan Operasi
Nama Ahli Bedah:
Diagnosis Pre operasi
Dr.Andriansyah, Sp.OG
G2P0A1 gravid 8 minggu + KET
Tanggal
22/10/2014
Laporan operasi
Asepsis dan antisepsis lapangan operasi
Antiseptik di bdaerah abdomen dan sekitarnya
...
Peritoneum dibuka
Tampak darah dan bekuan darah 400cc di rongga abdomen
Tampak ruptur Tuba pars ampularis dextra yang aktif mengeluarkan
darah.
....
Dilakukan salvingooovektomi dextra
.....
...
Kulit dijahit subkutis
Terapi post-Operasi
Injeksi Cefotaxim 3x1 gram iv
Injeksi Remopain 3x 1 ampul iv
Drip Tramadol 1 ampul dalam RL/8jam
Injeksi Ranitidin 2x1 ampul iv
Infus RL:D5 1:1 28 tpm.
Mobilisasi bertahap
Cek Hb post op
FOLLOW UP RUANGAN
Tanggal 23/12/2014 (Hari ke-1 post operasi)
Keadaan umum : Baik
RR : 20 x/menit
N = 84 x/menit
T : 37,5 0C
RR : 20 x/I
N = 84 x/i
T : 36,8 oC
RR : 20 x/I
N = 82 x/i
T : 36,7 oC
RR : 20 x/I
N = 76 x/i
T : 36,8 oC
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Anamnesa
Teori
Kasus
Definisi
Kehamilan ektopik terganggu :
Suatu keadaan dimana implantasi hasil yang berasal dari fimbriae tuba
konsepsi
terjadi
diluar
endometrium
Trisemester pertama
Faktor resiko :
-
Faktor Resiko :
-
kerusakan
dan
disfungsi
Usia 43 tahun
tuba,
infeksi,
riwayat
Riwayat
kehamilan
ektopik
sebelumnya
-
Umur tua
- Perokok
Dari anamnesa, faktor resiko pada kasus ini kurang begitu jelas. Hanya
ditemukan faktor resiko berupa usia pasien pada saat hamil merupakan usia tua
yaitu 43 tahun.
Teori
Kasus
Keluhan :
Keluhan :
Amenorea
Amenorea
Perdarahan pervaginam
Keluhan gastrointestinal
Mual-muntah
Pusing
Kasus
Pemeriksaan fisik :
Anemis
Uterus membesar
(+),
forniks
menonjol,
posterior
nyeri
tekan
agak
forniks
Kasus
Pemeriksaan penunjang :
Darah Lengkap
Test kehamilan
HCG-
315.000
USG
Dilatasi /kerokan
Kuldosintesis
Laparoskopi
Hasil pemeriksaan penunjang yang mendukung diagnosis kehamilan
ektopik pasien ini adalah adanya penurunan Hb dan tes kehamilan positif
4.4 Penatalaksanaan
Teori
Penatalaksaan :
Fakta
Penatalaksaan :
1) Pembedahan
Laparotomi
Dilakukan
2) Medikamentosa
Methotrexate
konsepsi
pembedahan
pada
yaitu
omentum
dan
tidak
dilakukan,