Embriologi Penis
Perkembangan genitalia eksterna dimulai pada minggu ke-10 intrauterin di bawah pengaruh androgen yang disekresi oleh testis janin. Tuberkulum genital (penis/ phallus) memanjang disertai penarikan lipatan uretra ke depan dan membentuk dinding lateral sulkus uretra yang tidak memanjang hingga ke distal. Penutupan sulkus uretra pada akhir bulan ke-3 uretra pars kavernosa Pada bulan ke -4 sel ektoderm dari glans penis menembus masuk dan membentuk korda epitel yang pendek dan memiliki rongga orificium uretra eksterna Hipospadia : penyatuan lipat uretra yang tidak sempurna dan terdapat mulut uretra yang abnormal di sepanjang permukaan inferior penis (Saddler, 2000)
Anatomi Penis
Penis terbagi atas radiks, korpus, dan glans penis. Sepasang korpus kavernosum pada bagian dorsal dan korpus spongiosum di ventral. Korpus kavernosum menandung jaringan kavernosa erektil dan dilapisi tunika albuginea dan fascia Buck. Pada bagian distal, korpus spongiosum membesar membentuk glans penis Corona glandis memisahkan basis glans dengan corpus penis.
Definisi Hipospadia
Hipospadia merupakan kelainan kongenital saluran kemih yaitu muara uretra terletak tidak pada ujung penis, namun lebih ke arah proksimal di sisi ventral penis (de Jong, 2013). Angka kejadian hipospadia adalah 3,2 dari 1000 kelahiran hidup (Purnomo, 2011) Pada hipospadia, terdapat prepusium dorsal yang berlebihan (dorsal hood) dan sering disertai dengan korde (penis angulasi ke ventral). Kadang-kadang didapatkan stenosis meatus uretra, dan anomali bawaan berupa testis maldesensus atau hernia inguinalis. Kejadian seluruh hipospadia yang bersamaan dengan kriptokismus adalah 9%, tetapi dengan hipospadia posterior sebesar 32%
Contd
Kadang kadang didapatkan stenosis muara uretra dan anomali bawaan seperti testis maldesensus atau hernia inguinalis.
Etiologi Hipospadia
Metabolisme Androgen
Gangguan Endokrin
Baskin, 2000
Patofisiologi Hipospadia
Hipospadia terjadi karena penyatuan lipat uretra yang tidak sempurna dan terdapat mulut uretra yang abnormal di sepanjang permukaan inferior penis Prepusium normal terdiri dari kulit dan mulai dari proksimal glans penis dan berrkembang secara melingkar (circumferential) meliputi seluruh glans penis. Kegagalan kanalisasi uretra akan menghalangi proses pembentukan prepusium di ventral sehingga terjadilah dorsal hood prepusium
Patofisiologi Hipospadia
Menurut Devine dan Norton (1973) terdapat dua proses patologi pembentukan korde : 1) Kegagalan pembentukan korpus spongiosum pada distal penis. 2) Gangguan pembentukan fasia bagian ventral yang tidak normal 3) Gangguan pertumbuhan fasia superfisialis (fascia Dartos).
Klasifikasi Hipospadia
Anterior (50%) Tengah (30%) Posterior (20%)
Glanular Subkoronal
Scrotal Perineal
Klasifikasi Hipospadia
Berdasarkan tingkat kesulitan rekonstruksi, Snodgrass (2010) membedakan hipospadia menjadi tiga klasifikasi : a) Hipospadia pada bagian distal korpus spongiosum dengan sedikit atau tidak ada kelengkungan ventral. b) Hipospadia pada bagian proksimal korpus spongiosum dengan kelengkungan ventral yang ditandai perkembangan jaringan ventral yang sedikit, dan kadang-kadang terkait dengan perkembangan asimetris dari corpora kavernosa. c) Hipospadia cacat yang sudah menjalani beberapa prosedur dan meninggalkan jaringan bekas luka
Penatalaksanaan Hipospadia
Tahap Pembedahan a. Eksisi korde (Orthoplasty) b. Memindahkan muara uretra pada ujung penis (Urethroplasty) c. Membentuk glans penis seanatomis mungkin (Glanuloplasty) Tindakan pembedahan pada hipospadia dapat dilakukan lebih dini, yaitu pada usia 6-18 bulan dan dapat dikerjakan dalam 1 tahap
Penatalaksanaan Hipospadia
Hipospadia anterior a.MAGPI (Meatal Advancement and Glanuloplasty) b.Extended MAGPI c.Mathieu d.Snodgrass and modification urethroplasty Hipospadia tengah a.Onlay island flap b.Transverse preputial island flap urethroplasty (Duckett procedure) c.Snodgrass and modification urethroplasty Hipospadia posterior a.Duckett procedure b.Transverse preputial island flap plus perineal extension c.Double faced island flap
Laporan Kasus
Identitas Pasien Nama Umur Agama Alamat Bondowoso Suku Bangsa No Rekam Medis Tanggal MRS Tanggal Pemerikasaan Tanggal KRS
Anamnesa Keluhan utama Muara saluran kencing berada di pangkal bawah penis. Riwayat penyakit sekarang Pasien datang dengan keluhan muara saluran kencing berada di pangkal bawah penis. Kelainan ini terjadi sejak pasien baru lahir. Pada saat kencing, arah aliran kencing menyebar dan tidak lurus ke depan. Pasien tidak mengeluh nyeri pada saat kencing. Riwayat Penyakit Dahulu Disangkal Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada keluarga yang mengalami kelainan yang sama. Riwayat Pengobatan Pasien belum pernah mendapatkan pengobatan apa-apa.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: baik Kesadaran : Compos Mentis Vital sign: N 100x/mnt, suhu aksila 37.0C, RR 20x/mnt Status Generalis : Gizi : baik Kulit : turgor kulit normal Kepala :
Mata Telinga Hidung Mulut Leher : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, tidak ada eksoftalmus : lubang telinga normal, pendengaran normal : tidak ada bau, sekret maupun perdarahan : mukosa bibir tidak pucat, tidak hiperemis, tidak ada sianosis. : simetris, tidak ada kaku kuduk. Tidak terdapat benjolan
Thorax: Cor: I : Iktus cordis tidak tampak P: Iktus cordis tidak teraba P: Sonor A: S1 S2 tunggal Pulmo: I : Simetris, tidak ada retraksi, tidak ada ketinggalan gerak P: Fremitus raba +/+ P: Sonor +/+ A: Vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : I: Flat A: BU (+) N P: Timpani P: Soepel, Hepar/Lien/Renal tidak teraba Anogenital : meatus uretra eksterna terletak pada batang bawah penis Ekstremitas: - Akral hangat pada keempat ekstremitas - Tidak ditemukan oedema pada keempat ekstremitas - Tidak ada tremor
APTT penderita
Kontrol
25,4 dtk
28,3
27-35 detik
Beda dengan kontrol 7 detik
38 10 0,8
BUN Urea
15 13
: 17 April 2013 : Urethroplasty : Khusus : Hypospadia tipe penile : Hypospadia tipe penoscrotal
Durante Operasi : Pasien tidur dengan posisi litotomi. Desinfeksi daerah operasi dan tutup dengan duk steril. Didapatkan posisi muara uretra eksterna (MUE) pada shaft penis, chordee (+). Dilakukan eksisi chordee, didapatkan MUE di penoscrotal Dilakukan urethroplasty Operasi selesai
Post Operasi :
Injeksi Kedacilin 3x250 miligram Injeksi Antrain 3x1/2 ampul
19 April 2013
S O baik Kesadaran : Compos Mentis TD: RR : 20x/menit Nadi : 104x/menit T : 36,2 oC Status generalis : k/l : a/i/c/d : -/-/-/Thorax : Cor: I : Iktus cordis tidak tampak P: Iktus cordis tidak teraba P: Sonor A: S1 S2 tunggal Pulmo I : Tidak ada ketinggalan gerak P: Fremitus raba +/+ P: Sonor +/+ A: Vesikuler +/+, rh -/-, wh -/Abdomen : I: Flat A: BU (+) N P: Timpani P: Soepel Status lokalis : R. genitalia eksterna : tertutup verban, rembesan darah (+), rembesan pus (-) A : Hipospadia penoscrotal post urethroplasty H2 P : Inj Kedacilin 3x250 mg Inj Antrain 3xa Paracetamol syr 3x sendok makan (k/p) Diet bebas TKTP :: KU : VS :
20 April 2013
S O :: KU : VS :
baik Kesadaran : Compos Mentis TD: RR : 18x/menit Nadi : 96x/menit T : 36,1 oC
Status generalis : k/l : a/i/c/d : -/-/-/Thorax : Cor: I : Iktus cordis tidak tampak P: Iktus cordis tidak teraba P: Sonor A: S1 S2 tunggal Pulmo I : Tidak ada ketinggalan gerak P: Fremitus raba +/+ P: Sonor +/+ A: Vesikuler +/+, rh -/-, wh -/Abdomen : I: Flat A: BU (+) N P: Timpani P: Soepel Status lokalis : R. genitalia eksterna : tertutup verban, rembesan darah (-), rembesan pus (-) A : Hipospadia penoscrotal post urethroplasty H3 P : Inj Kedacilin 3x250 mg Inj Antrain 3xa Paracetamol syr 3x sendok makan (k/p) Diet bebas TKTP
21 April 2013
S O :: KU : VS :
baik Kesadaran : Compos Mentis TD: RR : 20x/menit Nadi : 100x/menit T : 35,8 oC
Status generalis : k/l : a/i/c/d : -/-/-/Thorax : Cor: I : Iktus cordis tidak tampak P: Iktus cordis tidak teraba P: Sonor A: S1 S2 tunggal Pulmo I : Tidak ada ketinggalan gerak P: Fremitus raba +/+ P: Sonor +/+ A: Vesikuler +/+, rh -/-, wh -/Abdomen : I: Flat A: BU (+) N P: Timpani P: Soepel Status lokalis : R. genitalia eksterna : tertutup verban, rembesan darah (-), rembesan pus (-) A : Hipospadia penoscrotal post urethroplasty H4 P : Inj Kedacilin 3x250 mg Inj Antrain 3xa Paracetamol syr 3x sendok makan (k/p) Diet bebas TKTP
22 April 2013
S O :: KU : VS : baik Kesadaran : Compos Mentis TD: RR : 20x/menit Nadi : 92x/menit T : 36,0 oC
Status generalis : k/l : a/i/c/d : -/-/-/Thorax : Cor: I : Iktus cordis tidak tampak P: Iktus cordis tidak teraba P: Sonor A: S1 S2 tunggal Pulmo I : Tidak ada ketinggalan gerak P: Fremitus raba +/+ P: Sonor +/+ A: Vesikuler +/+, rh -/-, wh -/Abdomen : I: Flat A: BU (+) N P: Timpani P: Soepel Status lokalis : R. genitalia eksterna : tertutup verban, rembesan darah (-), rembesan pus (-) A : Hipospadia penoscrotal post urethroplasty H5 P : Inj Kedacilin 3x250 mg Inj Antrain 3xa Paracetamol syr 3x sendok makan (k/p) Diet bebas TKTP
23 April 2013
S O :: KU : VS :
Status generalis : k/l : a/i/c/d : -/-/-/Thorax : Cor: I : Iktus cordis tidak tampak P: Iktus cordis tidak teraba P: Sonor A: S1 S2 tunggal Pulmo I : Tidak ada ketinggalan gerak P: Fremitus raba +/+ P: Sonor +/+ A: Vesikuler +/+, rh -/-, wh -/Abdomen : I: Flat A: BU (+) N P: Timpani P: Soepel Status lokalis : R. genitalia eksterna : tertutup verban, rembesan darah (-), rembesan pus (-) A : Hipospadia penoscrotal post urethroplasty H6 P : Inj Kedacilin 3x250 mg Inj Antrain 3xa Paracetamol syr 3x sendok makan (k/p) Diet bebas TKTP