Anda di halaman 1dari 17

HIPOSPADIA

Tasya Sylvia Nursofa.

Pembimbing:
Prof. DR. Chairul Ismael,dr.,Sp.B.,Sp.BA
Embriologi
Asal dari lempeng uretra dari dinding sinus kloaka & urogenital.
Perkembangan uretra dimulai tahap 10 mm (± minggu ke-4
perkembangan) ketika lempeng uretra dikenali sebagai
penebalan dinding anterior dari kloaka endodermal
• Janin laki-laki, tahap 50-mm (± minggu ke-11)
dimana (Leydig) sel-sel interstisial dari testis ↑
jumlah, ukuran, dan fungsi, urethral folds mulai
memadukan bagian ventral pada garis tengah
untuk membentuk uretra. Melalui proses yang
sama, bagian proksimal uretra glanular terbentuk
segera sesudahnya.

• Bagian anterior dari membrana kloaka, yaitu


membrana urogenitalia akan ruptur dan
membentuk sinus. Sementara itu genital fold akan
membentuk sisi-sisi dari sinus urogenitalia.Bila
genital fold gagal bersatu di atas sinus
urogenitalia, maka akan terjadi hipospadia
DEFINISI
Kelainan kongenital dimana muara uretra
eksterna (MUE) terletak di ventral penis
dan lebih ke proximal dari tempat
normalnya (ujung gland penis)
ETIOLOGI

Hormon tidak • Reseptor hormon androgennya sendiri di


dalam tubuh yang kurang atau tidak ada
seimbang

Genetika • Gagalnya sintesis androgen

• Polutan dan zat yang bersifat


Lingkungan teratogenik yang dapat mengakibatkan
mutasi
KLASIFIKASI

Hypospadia Hypospadia Hypospadia


Anterior (50%) Middle (30%) posterior (20%)
• Glanular penis • Distal penis • Scrotal
• Subcoronal • Midshaft penis • Perineal
penis • Proximal
penis
DIAGNOSIS

Pada saat pemeriksaan fisik


bayi

Pada saat akan sirkumsisi

Kesulitan untuk mengarahkan pancaran


urin. Chordee dapat menyebabkan batang
penis melengkung ke depan sehingga
menyulitkan melakukan hubungan seksual.
Pemeriksaan Penunjang

BNO -IVP

Sistouretrografi
• Untuk menilai gambaran saluran
kemih keseluruhan dengan bantuan
kontras
GEJALA KLINIS
Letak lubang kencing yang semakin ke arah pangkal
penis
Bentuk penis yang melengkung
Gangguan fungsi berkemih berupa arah dan pancaran
berkemih yang tidak normal
Tidak dapat berkemih dalam posisi berdiri karena urin keluar
merembes sehingga penderita akan lebih nyaman dalam posisi
jongkok
Penderita akan mengalami masalah fungsi reproduksi
berkenaan dengan bentuk penis yang melengkung saat ereksi
Kesulitan penetrasi penis saat berhubungan badan dan
gangguan pancaran ejakulasi
TATALAKSANA

Tujuan • Membuang corde yang ada &


membuat tambahan uretra
Operasi sehingga muaranya berada di
Hipospadia ujung glans penis

Operasi • Memerlukan bahan kulit yang banyak


Pembuatan dari prepusium sehingga anak dengan
hipospadia tidak boleh disunat
Uretra
Penanganan Hipospadia
dilakukan 2 tahap
• Agar penis tidak melengkung ketika ereksi
• Tahap pertama dilakukan pada usia 2 tahun
Operasi (dapat ditunda), dengan syarat dilakukan tes
endokrinologi anak (kadar hormon testosteron)
reseksi terlebih dahulu karena pada hipospadia biasanya
disertai dengan undescensus testis
chorda • Jika kadar hormon rendah sebaiknya segera
dioperasi, bila normal maka operasi dapat ditunda
6 bulan lagi

• Dilakukan 6 bulan setelah chordectomy, untuk


menempatkan OUE pada tempatnya
Uretroplasty • Sebelum usia 4 tahun seluruh tahapan operasi
harus selesei, karena bila tidak dapat
menyebabkan gangguan psikis anak
Uretroplasty
Teknik operasi hipospadia membutuhkan kelebihan
preputium penis untuk rekonstruksi saluran kencing baru
(tidak boleh dilakukan sirkumsisi).
Klasifikasi Teknik Operasi

Teknik 2 tahap
• Melakukan eksisi korde (bisa dilakukan setelah umur 1 tahun) dan
pentiapan bahan neouretra dengan bahan kulit prepusium yang
dipindahkan ke ventral. Tahap kedua dilakukan 6 bulan kemudian,
yakni adalah uretroplasti menghubungkan meatus uretra lama
dengan ujung proksimal neouretra di glans penis.
Teknik 1 tahap
• Eksisi korde dan rekonstruksi neouretra dengan island flap dari
prepusium dilakukan sekaligus. Teknik ini lebih sulit dan tidak
dianjurkan untuk jenis hipospadia yang lebih proksimal. Kegagalan
operasi dapat berupa fistel, dehisensi, divertikel atau striktur uretra.
Komplikasi Post Operasi

Divertikula uretra
Perdarahan

Infeksi

Striktur urethra

Urethrocutaneus fistula

Stenosis meatus uretra


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai