Disusun oleh :
Maryam Khairunnisa
Yolanda Dwi Oktaviyani
Preseptor :
IDENTITAS UMUM
Nama
: Ny. N
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 57 tahun
Alamat
: Cimahi
Pekerjaan
yang
terletak di depan bagian kanan yang dirasakan makin lama makin besar. Keluhan
tidak disertai nyeri dada. Keluhan naik berat badan diakui os pada beberapa bulan
terakhir . Keluhan berkeringat banyak, gemetar, berdebar, mudah lelah disangkal.
BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Karena keluhan tersebut os berobat ke dokter spesialis penyakit dalam dan
diberi dua obat...........
Riwayat DM diakui. Riwayat penyakit yang sama pada keluarga juga
disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
: Compos mentis
Tinggi badan
: 160 cm
Berat badan
: 56 kg
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 68x/ menit
Respirasi
: 24x/ menit
Suhu
: afebris
Leher
Status Lokalis :
a/r colli anterior dekstra :
Teraba massa solid, batas tegas, berukuran sebesar telur ayam. Massa tidak merah,
berkonsistensi keras, tidak ada nyeri tekan, bergerak bersama gerakan menelan,
terfiksir.
fT4
TSHs :
DIAGNOSA BANDING
Struma ..
DIAGNOSA KERJA
Struma multinodosa
USULAN PEMERIKSAAN
TSHs, T3, fT4
Tiroid Scanning
USG Tiroid
FNAB
PENATALAKSANAAN
PROGNOSA
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad functionam
: Dubia ad bonam
TEORI
Anatomi Kelenjar Tiroid
Kelenjar Tiroid adalah salah satu kelenjar buntu di tubuh manusia.
Umumnya, ia terletak di leher, terdiri dari dua lobus dan dihubungkan oleh
isthmus tiroid. dan berukuran 2 x 2 inchi. Terkadang, isthmus ini memanjang dan
membentuk lobus piramidalis. Tiroid biasanya dilapisi oleh kapsul fibrosa dan
beratnya berkisar antara 15 - 25 gr. Tiroid terikat secara longgar dengan strukturstruktur lain di sekitarnya. Beberapa bentuk variasi anatomis kelenjar tiroid dapat
terjadi karena kelainan perkembangan, di antaranya tiroid lingual atau sublingual.
Vaskularisasi tiroid berasal dari arteri tiroid superior dan inferior. Aliran
vena tiroid berjalan menuju the vena jugularis external. Aliran limfe tiroid menuju
KGB jugularis interna.
Tiroid terdiri dari lobulus yang masing-masing terdiri dari 20 - 40 folikel.
Folikel ini dilapisi oleh sel-sel epitel yang mengelilingi koloid.
(TRH) yang dihasilkan oleh hipothalamus dan inhibisi negatif dari hipothalamus
dan T3 serta T4.. Adanya hormon-hormon ini mengatur keseimbangan hormon
tiroid serta memodifikasi respon kelenjar tiroid terhadap perubahan lingkungan. .
Sebagian besar hormon tiroid terikat dengan protein plasma, terutama
Tiroid Binding Globulin (TBG). Sebagian besar hormon yang terdapat dalam
darah adalah dalam bentuk T4, tapi T3 bekerja lebih efisien. Sebagian besar T3
berasal dari T4. Hormon tiroid bekerja dengan berikat dengan reseptor di inti sel
yang tersebar pada banyak jenis sel.
Iodine memiliki peran penting dalam sintesis hormon tiroid. T4 memiliki 4
molekul iodine, sedangkan T3 memiliki 3 molekul iodine. Umumnya, diperlukan
60 - 80 g (~550 nmol) iodine untuk produksi hormon tiroid setiap harinya.
Iodine disimpan dalam kelenjar tiroid sebagai thyroglobulin (Tg), molekul
glikoprotein yang penting untuk sinteis dan penyimpanan hormon tiroid.
Tahap-tahap sintesis utama hormon tiroid adalah:
Transportasi iodida, organifikasi, coupling, sintesis Tg, dan sekresi endocytotic.
1. Transportasi: Transportasi iodida dari pembuluh darah terjadi dengan
stimulasi TSH. Pada proses ini dasar sel epitel mengambil iodida dan
memindahkannya ke apeks sel.
2. Organifikasi Organifikasi. Adalah proses yang meliputi pengoksidasian
iodida
dan
penggabungannya
dengan
residu
tryrosil.
Proses
oleh TPO, proses ini dihambat oleh obat thiourea dan kelebihan iodine,
serta di stimulasi TSH
4. Penyimpanan dan Sekresi Hormon Tiroid: Penyimpanan T4 dan T3
adalah dalam bentuk terikat dengan thyroglobulin. Thyroglobulin terikat
pada membran apikal sel folikel dan tidak berhubungan dengan sirkulasi
sistemik. Untuk beredar ke dalam peredaran darah sistemik, T3 dan T4
harus dilepaskan dari Tg, proses pelepasan ini dipengaruhi oleh TSH serta
terjadi dengan endositosis pada sel epitel tiroid.
Kelainan Tiroid
Pada individu dengan pembengkakan tiroid, petunjuk adanya keganasan
ditemukan sejak awal pada riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. Riwayat
penyakit ditanya khusus sebelum dilakukan paparan penyinaran. Kanker tiroid
lebih sering terjadi pada kelompok penderita yang diobati dengan terapi radiasi
untuk penyakit jinak seperti jerawat, hipertrofi tonsila, dan adenoid, dan
pembesaran timus, yang pada beberapa daerah ini sering dilakukan dulu. Oleh
karena itu, orang-orang ini memerlukan pemeriksaa tiroid yang sering, walaupun
tidak terdapat tanda-tanda atau gejala, pembedahan tiroid mungkin dianjurkan
untuk kelainan tiroid yang terdeteksi.
Kelenjar tiroid normal dapat sulit dipalpasi. Dengan demikian, massamassa yang mudah dipalpasi pada bagian garis tengah leher pada umumnya
menunjukkan kelainan tiroid khususnya jika massa tersebut ikut bergerak sesuai
dengan
penelanan.
Nodul-nodul
yang
terpisah,
keras
paling
mungkin
tinggi
normal
Rendah
(<0,1 LU/ml)
Hipotiroid
Eutiroid
Hipertiroidi
T4, T3 (fT4, fT3)
T4 (fT4)
normal
rendah
Hipotiroidisme
subklinis
Normal atau
borderline
tinggi
Hipertiroidisme hipertiroidisme
subklinis
Hipotiroidisme
T4 (fT4)
Normal atau
borderline
tinggi
Tirotoksikosis
T3 (fT3)
normal
tinggi
RAIU
TSHs
normal
eutiroid
rendah
Tirotoksikosis
subklinis
tinggi
Tirotoksikosis T3
rendah
Tiroiditis
Hipertiroid Tirotoksikosis
Iatrogenik
Tanda-tanda
+1
Tiroid teraba
+3
-3
Berdebar-debar
+2
Bising Pembuluh
+2
-2
Lekas lelah
+3
Eksopthalmus
+2
-5
Retraksi palpebra
+2
+5
Kelambatan palpebra +1
Berkeringat banyak
+3
Hiperkinesis
+4
-2
Gugup
+2
Tremor jari
+1
+3
Tangan panas
+2
-1
-3
Tangan lembab
+1
-1
-3
-3
80-90 / menit
> 90 / menit
+3
Fibrilasi atrium
+4
Jumlah
Nilai : > 19 : Toksik , 11-19 : Equivocal , < 11 : nontoksik
Hypotiroid
Tanda dan gejala :
Kelemahan, mudah lelah, intoleransi dingin, konstipasi, perubahan berat badan,
depresi, menorrhagia, suara yang serak, kulit kering, bradikardi, penurunan refleks
tendon, anemia, hiponatremia.
penangkapan pada waktu-waktu tertentu (uji tangkap tiroid, uji ambilan tiroid /
tiroid uptake test).
Indikasi
1. Evaluasi nodul tiroid.
2. Evaluasi pembesaran kelenjar tiroid tanpa nodul yang jelas.
3. Evaluasi jaringan tiroid ektopik atau sisa pasca-operasi.
4. Evaluasi fungsi tiroid.
Radiofarmaka
Persiapan
Bila yang digunakan radiofarmaka NaI-131 atau Na-123, pasien dipuasakan
selama 6 jam. Obat-obat yang mengandung iodium atau hormon tiroid dihentikan
selama beberapa waktu.
Peralatan
Kamera gamma dan kolimator pinhole ; kalau tidak ada dapat digunakan
kolimator LEHR (low energy high resolution) untuk 99m Tc-pertechnetate dan
123 I atau high energy untuk 131 I
Pemilihan kolimator tergantung pada energi radiasi gamma utama dari
radionuklida yang digunakan, yaitu 131I : 364 keV. 123 I : 159 keV, dan 99mTcpertecnetate :140 keV
Tatalaksana
Pencitraan dilakukan 10-15 menit setelah penyuntikan penyutikan 99mTcpectechnetate i.v , atau 6 jam setelah minum NaI-123, atau 24 jam setelah minum
NaI-131.
Pasien tidur terlentang di bawah kamera gamma dengan leher dalam keadaan
ekstensi; pencitraan statik dilakukan pada posisi AP (kalau perlu oblik kiri atau
kanan).
Penilaian
Dalam keadaan normal kelenjar tiroid tampak seperti gambaran kupu-kupu ,
terdiri dari lobus kanan dan kiri masing-masing sebesar ibu jari tangan orang
dewasa, dengan istmus menghubungkan keduanya. Distribusi radioaktivitas di
kedua lobi rata. Bila kedua lobi membesar difus/homogen (distribusi
radioaktivitas rata) disebut sebagai struma difusa. Sedangkan, bila ada nodul
(tunggal atau ganda), disebut struma nodosa atau multinodosa. Nodul yang
menangkap radioaktivitas lebih tinggi dari jaringan sekitar disebut nodul panas
(hot nodule) atau nodul hiperfungsional, dan nodul yang kurang atau tidak
menangkap radioaktivitas disebut nodul dingin (cold nodule) atau nodul
hipofungsional. Sedangkan nodul yang menangkap radioaktivitas sama dengan
jaringan sekitarnya disebut nodul hangat (warm nodule). Nodul panas umumnya
identik dengan nodul tiroid otonom; sekitar 10-30% nodul dingin ditemukan pada
proses keganasan tiroid sedangkan sisanya kista tiroid, nodul hangat tidak
mempunyai arti klinis yang berarti.
Obat-obat tertentu , terutama yang mengandung iodium dan hormon tiroid , akan
mengganggu pencitraan. Daftar beberapa obat-obat tersebut dan lama penghentian
sebelum dilakukan penyidikan tiroid dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
1.
Nama Obat
Lama penghentian
Obat yang mengandung iodium Minimal 4 minggu
(sol.lugol, bethadine, kontras
2.
radiologi)
Obat-obat
3.
4.
(neomercazole,PTU)
Hormon Tiroid T4
Hormon tiroid T3
DAFTAR PUSTAKA