Anda di halaman 1dari 14

Oleh :

Dewinta Octaviani 18360053

Pembimbing :
dr. Muharramsyah Rambe, Sp.B FINACS
DEFINISI HERNIA

• Hernia adalah suatu penonjolan isi suatu rongga


melalui pembukaan yang abnormal atau bagian lemah dari
dinding rongga bersangkutan.
KOMPONEN HERNIA
1. Kantong hernia (Pada hernia abdominalis berupa peritoneum
parietalis. Tidak semua hernia memiliki kantong, misalnya hernia
incisional, hernia adiposa)
2. Isi hernia (usus, omentum, organ intra ataupun ekstraperitoneal).
3. Pintu/cincin hernia (bagian awal atau pintu yang berbentuk cincin
dari kantong hernia)
4. Leher hernia (bagian tersempit dari kantong hernia)
5. Locus Minoris Resistence ( penonjolan organ visceral/ isi rongga
melalui dinding yang lemah.
ETIOLOGI
a. Kelemahan otot dinding b. Peningkatan tekanan intra abdominal
abdomen. 1.Obesitas
1. Kongenital : kelemahan pada 2.Mengangkat benda berat
dinding abdomen sejak kehamilan 3.Mengejan (konstipasi)
2. Trauma 4.Kehamilan
5.Batuk kronik
6.Hipertropi prostate
KLASIFIKASI
Berdasar arah hernia dibagi menjadi:
Hernia Eksterna ( tampak Hernia Interna ( tidak
dari luar ) tampak dari luar).
a. Hernia Inguinalis Lateralis. a. Hernia Obturatoria
b. Hernia Inguinalis Medialis. b. Hernia diafragmatika
c. Hernia Femoralis.
d. Hernia Umbilikalis
e. Hernia Scrotalis
Berdasarkan Penyebabnya
Hernia bawaan (congenital) : hernia yang sudah ada sejak lahir
Hernia aquisita : hernia yang terjadi karena faktor tertentu.
Timbul hernia setelah dewasa dan lanjut usia.
Hernia incisional : hernia akibat pembedahan sebelumnya.
Berdasarkan sifatnya

1) Hernia reponibel : yaitu isi hernia yang dapat keluar masuk.


2) Hernia ireponibel : yaitu isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan
ke dalam rongga perut.
3) Hernia akreta : yaitu perlengketan isi kantong pada peritonium
kantong hernia.
4) Hernia inkarserata : yaitu bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia.
5) Hernia Strangulata : jika bagian usus yang mengalami hernia
terpuntir atau membengkak.
Berdasarkan isinya

1) Hernia adiposa : adalah hernia yang isinya terdiri dari


jaringan lemak.
2) Hernia litter : adalah hernia inkarserata atau strangulata
yang sebagian dinding ususnya saja yang terjepit di dalam
cincin hernia.
3) Slinding hernia : adalah hernia yang isi hernianya
menjadi sebagian dari dinding kantong hernia.
DIAGNOSA
1. ANAMNESA
- Adanya keluhan pembengkakan atau benjolan yang semakin membesar secara
perlahan-lahan
- Pembengkakan hilang pada posisi berbaring dan bertambah besar dengan
mengejan, berjalan ataupun tidak menghilang ketika posisi berbaring.
- Adanya riwayat batuk kronis, konstipasi, kesulitan kencing.
- Keluhan nyeri jarang dijumpai.
- Nyeri disertai mual dan muntah dijumpai bila terjadi inkaserata.
- Riwayat pekerjaan, Faktor usia
2. PEMERIKSAAN FISIK

INSPEKSI : Tampak benjolan misalnya dilipatan paha simetris atau asimetris pada
posisi berdiri. Apabila tidak didapatkan benjolan, penderita diminta batuk atau mengejan.
Tanda-tanda radang ada atau tidak.

PALPASI : Dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia, bila tidak tampak
benjolan penderita diminta mengejan.Tentukan konsistensinya. Lakukan reposisi (bisa
masuk atau tidak).

AUSKULTASI : Ditemukan suara bising usus (diatas benjolan)


3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan Laboraturium
- Pada pasien yang sudah mengalami strangulasi biasanya akan ditemukan
Leukocytosis dengan shift to the left .
- Pemeriksaan elektrolit, BUN, kadar kretatinin
- Test urinalisis
b. Pemeriksaan Radiologis
KOMPLIKASI
1. Terjadi perlekatan antara isi hernia dengan kantong hernia
2. Terjadi penekanan pada cincin hernia, akibatnya makin banyak usus yang
masuk.
3. Bila incarcerata dibiarkan, maka timbul edema sehingga terjadi penekanan
pembuluh darah dan terjadi nekrosis.
4. Bila terjadi penyumbatan dan perdarahan akan timbul perut kembung, muntah
dan obstipasi.
5. Bila isi perut terjepit dapat terjadi: shock, demam, asidosis metabolik, abses.
PENATALAKSANAAN

NON OPERATIF
Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan
melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau
penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah
direposisi.
OPERATIF
1. Herniotomy, dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke
lehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan jika ada pelekatan, lalu
kemudian direposisi. Kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu
dipotong.
2. Hernioplasty, dilakukan tindakan memperkecil anukus inguinalis
internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Hernioplasti
lebih efektif mencegah terjadinya residif dibandingkan dengan herniotomi.

Anda mungkin juga menyukai