Anda di halaman 1dari 19

Nyeri Perut Hebat yang Hilang Timbul disertai Muntah dan Tampak

Massa pada Regio Inguinal Sinistra

Fera Susanti *

Pendahuluan
Hernia inguinalis adalah salah satu masalah yang paling sering di jumpai oleh ahli
bedah umum. Hernia inguinalis pertama kali di temukan dalam tulisan pada lebih dari 3.500
tahun yang lalu, dan perawatan bedah di lakukan sekurangnya pada 2.000 tahun yang lalu.
Terdapat banyak teori tentang etiologi dan jumlah deskripsi anatomi, yang menghasilkan
berbagai cara reparasi. Hernia inguinalis adalah kegagalan dari lantai kanalis inguinalis. Ini
diekspresikan sebagai cincin internal yang berdilatasi pada hernia indirek atau sebagai
kelemahan dan penipisan difus pada hernia direk.
Sebagian besar hernia timbul dalam regio inguinalis dengan sekitar 50 persen dari ini
merupakan hernia inguinalis indirek dan 25 persen sebagai hernia inguinalis direk.
Dalam kehidupan masyarakat, anggapan terhadap hernia adalah merupakan kelainan
yang biasa, karena pada awal terjadinya tidak merasa sakit dan tidak mengganggu aktifitas
atau pekerjaan sehari- hari, sehingga dalam perjalanan penyakitnya penderita memerlukan
waktu yang cukup untuk periksa atau konsultasi ke dokter, setelah konsultasi pun masih cukup
waktu untuk menunda tindakan yang dianjurkan. Sebagian penderita menerima tindakan
operasi apabila sudah terjadi keadaan inkarserata atau strangulate. Adanya keadaan ini
penderita atau keluarga baru menyadari resiko dan bahayanya, yang dapat menyebabkan
morbiditas meningkat serta biaya perawatan yang lebih tinggi.

*102011310.B4.Fakultas Kedokteran Kristen Krida Wacana.Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta


11510. Telephone : (021) 5694-2061 Ext. 2217, 2204, 2205. ferasusanti93@yahoo.com

Kasus
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri perut yang
hebat yang hilang timbul disertai mual muntah sejak 12 jam yang lalu. Selain itu, pasien tersebut
juga mengeluhtentang adanya benjolan pada lipat pahanya yang bersifat hilang timbul sejak 1
tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik. Pasien tampak kesakitan, tekanan darah 130,80 mmHg,
nadi 92x/ menit, frekuensi nafas 24x/menit, suhu 36,5 oC. Pada pemeriksaan fisik abdomen,
tampak massa region inguinal sinistra dengan ukuran 2x2 cmm konsistensi kenyal, tidak melekat
pada jaringan sekitar.
Anamnesis
Anamnesis yang terarah sangat membantu dalam menegakkan diagnosis. Uraian lebih
lanjut tentang keluhan utama, misalnya bagaimana sifat keluhan, dimana lokasi dan kemana
penjalarannya, bagaimana awal serangan dan urutan kejadiannya, adanya faktor yang
memperberat dan memperingan keluhan, adanya keluhan lain yang berhubungan perlu ditanyakan
dalam diagnosis. Gejala dan tanda klinik hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada
hernia reponibel keluhan satu- satunya adalah adanya benjolan di lipat paha yang muncul pada
waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengejan, dan menghilang setelah berbaring. Keluhan nyeri
jarang dijumpai, kalau ada biasanya dirasakan didaerah epigastrium atau para umbilical berupa
nyeri visceral karena regangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus halus masuk kedalam
kantong hernia. Nyeri yang disertai mual atau muntah baru timbul kalau terjadi inkarserasi karena
ileus atau srangulasi karena nekrosis atau gangren.1
Pasien sering mengeluh tidak nyaman dan pegal pada daerah inguinal, dan dapat
dihilangkan dengan reposisi manual kedalam kavitas peritonealis. Tetapi dengan berdiri atau
terutama dengan gerak badan, maka biasanya hernia muncul lagi.2
Pemeriksaan fisik
Semua hernia mempunyai tiga bagian yaitu kantong, isi dan bungkusnya. Semua ini
tergantung pada letak hernia, isi kantong hernia omentum yang terbanyak ditemukan. Kemudian
ileum, jejunum, dan sigmoid. Appendiks bagian bagian lain dari kolon, lambung, dan bahkan
hepar pernah dilaporkan terdapat di dalam kantong hernia yang besar. Omentum teraba relative
2

bersifat plastis dan sedikit noduler. Usus bisa dicurigai apabila kantong teraba halus dan tegang
seperti hydrocele, tetapi tidak tembus cahaya. Kadang kadang pemeriksa bisa merasakan gas
bergerak didalam lengkung usus atau dengan auskultasi bisa menunjukkan peristaltik. Lengkung
usus yang berisi gas akan tympani pada perkusi.3
Dalam keadaan penderita berdiri gaya berat akan rnenyebabkan hernia lebih mudah dilihat
dan pemeriksaan pada penderita dalam keadaan berdiri dapat dilakukan dengan lebih menyeluruh.
Dengan kedudukan penderita berbaring akan lebih mudah melakukan pemeriksaan raba.
Andaikata terdapat hernia, lebih mudah dapat melakukan reposisi dan sisa pemeriksaan (perut dan
tungkai) lebih mudah dilakukan.3
Inspeksi
Pembengkakan yang timbul mulai dari regio inguinalis dan mencapai labium majus atau
sampai dasar skrotum, selalu merupakan hernia inguinalis lateralis. Kalau tidak ada
pembengkakan yang dapat kila lihat, penderita disuruh batuk. Kalau pembengkakan yang
kemudian terlihat kemudian berada di atas lipatan inguinal dan berjalan miring dan lateral atas
menuju ke medial bawah, maka pembengkakan tersebut adalah hernia inguinalis lateralis. Tetapi
kalau pembengkakan itu kelihatannya langsung muncul ke depan, maka kita berhadapan dengan
hernia inguinalis medialis.3
Palpasi
Dapat untuk menentukan macam hernianya. Untuk memeriksa pelipatan paha kiri
digunakan tangan kiri, pelipatan paha kanan dipakai tangan kanan.3 Caranya:

Ziemans test : Jari ke 2 diletakkan diatas annulus internus ( terletak diatas ligamentum
inguinale pada pertengahan SIAS dan tuberkulum pubikum ). Jari ke 3 diletakkan diatas
annulus eksternus ( terletak diatas ligamentum inguinale sebelah lateral tuberkulum
pubikum ). Jari ke 4 diletakkan diatas fossa ovalis ( terletak dibawah ligamentum
inguinale disebelah medial dari a. femoralis ). Lalu penderita disuruh batuk atau
mengejan, bila terdapat hernia akan terasa impulse atau dorongan pada ujung jari
pemeriksa. Teknik ini dikerjakan bila tidak didapatkan benjolan yang jelas.

Thaab test: Teknik ini dilakukan bila benjolannya jelas. Benjolan dipegang diantara ibu
jari dan jari lain, kemudian cari batas atas dari benjolan tersebut. Bila batas atas dapat
3

ditentukan, berarti benjolan berdiri sendiri dan tiak ada hubungan dengan kanalis
inguinalis ( jadi bukan merupakan suatu kantong hernia). Bila batas atas tidak dapat
ditentukan berarti benjolan itu merupakan kantong yang ada kelanjutannya dengan kanalis
inguinalis), selanjutnya pegang leher benjolan ini dan suruh penderita batuk untuk
merasakan impulse pada tangan yang memegang benjolan itu.

Finger test: Gunakan tangan kanan untuk hernia sisi kanan, pakai tangan kiri untuk hernia
sisi kiri. Dengan jari kelingking kulit scrotum diinvaginasikan, jari tersebut digeser sampai
kuku berada diatas spermatic cord dan permukaan volar jari menghadap ke dinding ventral
scrotum. Dengan menyusuri spermatic cord kearah proksimal maka akan terasa jari
tersebut masuk melalui annulus eksternus, dengan demikian dapat dipastikan selanjutnya
akan berada dalam kanalis inguinalis. Bila terdapat hernia inguinalis lateralis, terasa
impulse pada ujung jari, bila hernia inguinalis medialis maka teraba dorongan pada bagian
samping jari.

Perkusi
Bila isinya gas pada usus akan terdengar bunyi timpani.3
Auskultasi
Terdengar suara usus, bila auskultasi negatif maka kemungkinan isi hernia berupa omentum.
Auskultasi juga bisa untuk mengetahui derajat obstruksi usus.3
Pemeriksaan penunjang
1. Herniografi
Dalam teknik ini, 5080 ml medium kontras iodin positif di masukkan
wadah peritoneal dengan menggunakan jarum yang lembut. Pasien
kepala terangkat dan membentuk sudut kira- kira 25

dalam

berbaring dengan

derajat. Tempat yang kontras di

daerah inguinalis yang diam atau bergerak dari sisi satu ke sisi lain akan mendorong
terwujudnya kolam kecil pada daerah inguinal. Tiga fossa inguinal adalah suprapubik,
medial dan lateral.

Pada umumnya fossa inguinal tidak mencapai ke seberang pinggir

tulang pinggang agak ke tengah dan dinding inguinal posterior. Hernia tak langsung
4

muncul dari fossa lateral yang menonjol dari fossa medial atau hernia langsung medial
yang menonjol dari fossa suprapubik.3
2. Ultrasonografi
Teknik ini dipakai pada perbedaan gumpalan dalam segitiga femoral.3
3. Tomografi computer
Dengan teknik ini mungkin sedikit kasus hernia dapat dideteksi. 3

1.1 Tomografi Komputer 4


Hernia Inguinalis
Sebuah hernia inguinal merupakan benjolan dari isi intra abdominal dalam saluran
inguinal. Bentuk yang menonjol tertutup oleh sebuah lapisan dari peritoneum, menyebabkan
sebuah kerusakan pada dasar saluran inguinal. Saat kerusakan ini muncul secara lateral terhadap
pembuluh darah epigastrik yang dalarn, ini diklasifikasikan sebagai sebuah hernia inguinal tak
langsung, saat benjolan ini berada di tengah pembuluh darah, maka disebut sebuah hernia inguinal
langsung.1 Berikut ini adalah beberapa poin dari perbedaan dalam diagnosis:
1. Hernia inguinal langsung, biasanya muncul setelah usia 40 tahun dan berbentuk berdiri
atau menegang. Biasanya dapat dengan mudah dan cepat berkurang sendiri.1
2. Sebuah hernia yang lebih panjang dari lebarnya sering berupa hernia tak langsung.1

3. Seseorang yang telah berusia lanjut dengan integritas lapisan yang lemah sering menderita
hernia langsung. 1
Pada hernia inguinalis lateralis secara normal kantong peritoneum terobliterasi sehingga
kanalis inguinalis hanya akan terisi funikulus spermatikus pada laki-laki dan ligamentum
rotundum pada wanita. Jika terjadi kegagalan obliterasi isi rongga peritoneum dapat memasuki
kanalis inguinalis melalui cincin inguinal. Sedangkan pada hernia inguinalis medialis umumnya
bilateral, jarang mengalarni inkarserasi dan strangulasi.1
Hernia inguinalis timbul paling sering pada pria dan lebih sering pada sisi kanan
dibandingkan sisi kiri. Peningkatan tekanan intra abdomen akibat berbagai sebab, yang mencakup
pengejanan mendadak, gerak badan yang terlalu aktif, obesitas, batuk menahun, ascites.
Mengejan pada waktu buang air besar, keharnilan dan adanya masa abdomen yang besar
merupakan predisposisi ke perkembangan hernia inguinalis.2
Sebagian besar hernia inguinalis adalah asimptomatik, dan kebanyakan ditemukan pada
pemeriksaan fisik rutin dengan palpasi benjolan pada anulus inguinalis superfisialis, atau suatu
kantong setinggi anulus inguinalis profundus. Yang terakhir dibuat terasa lebih menonjol bila
pasien batuk. Salah satu tanda pertama hernia adalah adanya masa dalam daerah inguinalis
manapun atau bagian atas skrotum.2
Pada bayi dan anak adanya benjolan yang hilang timbul di lipat paha biasanya di ketahui
oleh orang tua. Jika hernia menganggu dan anak atau bayi sering gelisah, banyak menangis dan
kadang perut kembung, harus dipikirkan kemungkinan hernia strangulate.1
Pasien juga melaporkan adanya benjolan yang hilang di pagi hari tetapi menjadi semakin
besar pada siang hari. Lebih jarang pasien datang dengan onset akut gejala yang parah, terutama
setelah aktifitas mendadak atau mengejan.1
Sebuah hernia inguinalis tidak pernah sembuh dengan sendirinya, dan jika simptomatik
maka cenderung memberat. Walaupun pasien dapat merasakan semakin kecilnya gangguan
dengan berjalannya waktu terutama dengan perubahan aktifitas, gejala cenderung meningkat.2

Faktor - fakrtor yang paling penting dalam penanganan yang baik untuk hernia inguinalis adalah
penanganan yang sesuai dari dasar saluran inguinal, dengan perkiraan fascia transversalis dan
penutupan yang baik dari lingkaran internal.2
A. Macam hernia inguinalis

Hernia inguinalis medialis. 1


Hernia inguinalis lateralis.1

B. Definisi
Hernia inguinalis medialis adalah suatu tonjolan melalui fascia transversa yang melemah
pada trigonum. 1
Hernia inguinalis lateralis

adalah tonjolan

epigastrica inferior, yang keluar melalui

dari

dua pintu

perut

di

lateral

pembuluh

dan saluran yaitu annulus dan

canalis inguinalis. 1
Diagnosis banding
Diagnosis banding hernia inguinalis antara lain:
a. Hernia femoralis
Pada hernia inguinalis, leher hernia terletak diatas dan medial terhadap ujung
ligamentum. Pada hernia femoralis, leher hernia terletak dibawah dan lateral terhadap
ujung medial ligamentum inguinale dan tuberkulum pubikum.1
b. Nodes lymph inguinal
Saat nodes lymph inguinal memungkinkan untuk muncul, mungkin penyakit ini
hampir tidak dapat dibedakan dari hernia femoral, tapi penyakit ini biasanya berada di
bawah ikatan sendi tulang inguinal.1
Etiologi
Hernia inguinalis dapat terjadi karena anomali kongenital atau karena sebab yang didapat.
Lebih banyak pada pria dibandingkan pada wanita. Berbagai faktor penyebab berperan pada
pembentukan pintu masuk hernia pada annulus internus yang cukup lebar sehingga dapat dilalui
7

oleh kantong dan isi hernia. Disamping itu diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi
hernia melewati pintu yang sudah terbuka cukup lebar tersebut. Pada orang sehat ada tiga
mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia inguinalis, yaitu kanalis inguinalis yang
berjalan miring, adanya struktur muskulus oblliqus internus abdominis yang menutupi annulus
inguinalis internus ketika berkontraksi, dan adanya fascia transversa yang kuat menutupi
trigonum hasselbach yang umumnya hampir tidak berotot. Gangguan pada mekanisme ini dapat
menyebabkan hernia. Faktor yang dipandang berperan kausal adalah adanya prosesus vaginalis
yang terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut, dan kelemahan otot dinding perut
karena usia. 1

Adapun faktor faktor predisposisi yang berpengaruh terhadap insidensi hernia inguinalis adalah
sebagai berikut :
1. Hereditas
Menurut macready hernia lebih sering terjadi pada penderita yang mempunyai
orang tua, kakak atau nenek dengan riwayat hernia inguinalis.1
2. Jenis kelamin
Hernia inguinalis jauh lebih banyak dijumpai pada laki laki dibanding pada
wanita (9:1). Hernia pada laki laki 95% adalah jenis inguinalis, sedangkan pada wanita
45-50%. Perbedaan prevalensi ini di sebabkan karena ukuran ligamentum rotundum, dan
prosentase obliterasi dari processus vaginalis testis lebih kecil dibanding obliterasi kanalis
nuck.2
3. Umur
Banyak terjadi pada umur di bawah 1 tahun, oleh macready (Cit. Watson, 1948)
disebutkan 17,5% anak laki laki dan 9,16% anak perempuan mempunyai hernia.
Tendensi hernia meningkat sesuai dengan meningkatnya aktifitas, sekitar umur 26 50
tahun insidensi menurun dan setelah umur diatas 50 tahun insidensi meningkat lagi oleh
karena menurunnya kondisi fisik.2
4. Konstitusi atau keadaan badan
Banyaknya

lemak

preperitoneal

akan

mendesak

dinding

abdomen

dan

menimbulkan lokus minoris atau kelemahan kelemahan otot serta terjadi relaksasi dari
8

anulus. Bila lemak menginfiltrasi ke omentum dan mesenterium akan mengurangi volume
rongga abdomen sehingga terjadi peningkatan tekanan intra abdomen. 1
Kelahiran prematur dan berat lahir yang kecil dianggap sebagai faktor yang
memiliki resiko yang besar untuk menyebabkan hernia. Cacat bawaan, seperti kelainan
pelvic atau ekstrosi pada kandung kemih, dapat menyebabkan kerusakan pada saaluran
inguinal tak langsung. Hal yang jarang terjadi kelainanan bawaan atau cacat collagen
dapat menyebabkan tumbuhnya hernia inguinal langsung. 5
Epidemiologi
Hernia inguinalis sudah dikenal sejak 1500 M,dalam bahasa Yunani hernia mempunyai
arti benjolan. Dalam bahasa latin berarti hancur atau robek. Pada waktu itu

untuk

mengontrol hernia umum dipakai penyangga atau plester. Pada tahun 1363, Guy de Chauliac
memisahkan antara hernia inguinalis dan femoralis dan juga menjelaskan teknik reduksi

pada

kasus strangulasi. Stromeyer pada tahun 1559 memaparkan secara lengkap

dimana

membedakan hernia inguinalis medialis dan lateralis, serta menganjurkan tidak

perlu dilakukan

pemotongan testis pada operasi hernia. Awal abad 18 sampai abad 19

dapat diterangkan dan

didefinisikan anatomi regio inguinalis secara tepat dan jelas.1


Insidensi hernia inguinalis belum diketahui secara pasti. Menurut Abrahamson

(1997),

pada usia anak- anak, ditemukan antara 10- 20 per 1000 kelahiran hidup. Di

belahan

bagian barat insiden hernia inguinalis pada usia dewasa bervariasi antara 10

% dan 15 %.

Sedangkan Zimmerson dan Anson cit Schwartz (1994), melaporkan kejadian

hernia adalah 5

% dari populasi laki- laki dewasa. Hernia inguinalis terjadi lebih banyak

pada

daripada wanita dengan perbandingan 12 : 1. Pada laki- laki umur 25- 40 tahun

laki-

dunia

laki

insidensinya

bervariasi antara 5- 8 %, sedangkan pada umur lebih dari 75 tahun mencapai 45 %. Tahun 1993,
Lichtenstein telah melaporkan lebih dari 700.000 kasus

hernia inguinalis dilakukan operasi di

Amerika Serikat.1

Gambaran klinis

Pada umumnya pada orang dewasa keluhannya berupa benjolan dilipatan paha yang
timbul pada waktu mengedan,batuk,atau pada saat mengangkat beban berat, dan menghilang
waktu istirahat baring. Pada bayi dan anak-anak, adanya benjolan yang hilang timbul di lipat paha
biasanya diketahui oleh orang tua. Jika hernia mengganggu anak atau bayi sering gelisah, banyak
menangis, dan kadang kadang perut kembung,harus dipikirkan kemungkinan hernia strangulata.1
Pada inspeksi,perhatikan keadaan asimetri pada kedua sisi lipat paha,skrotum,atau labia
dalam posisi berbaring dan berdiri.pasien diminta mengedan atau batuk,sehingga adanya benjolan
atau keadaan asimetri dapat dilihat. Palpasi dilakukan dalam keadaan ada benjolan hernia,diraba
konsistensinya,dan dicoba mendorong apakah benjolan dapat di reposisi.1
Patofisiologi
Secara patofisiologi, faktor peninggian tekanan intra abdomen kronik dan kelemahan otot
dinding di trigonum Hesselbach, hampir selalu menyebabkan hernia inguinalis direk atau hernia
inguinalis medialis. Oleh karena itu hernia ini umumnya terjadi bilateral, khususnya pada pria tua.
Hernia ini jarang, hampir tidak pernah mengalami inkarserasi dan strangulasi. Mungkin terjadi
hernia geser yang mengandung sebagian dinding kantong kemih. Hernia inguinalis lateralis
menonjol dari perut dilateral pembuluh epigastrika inferior. Disebut indirek karena keluar malalui
dua pintu dan saluran yaitu anulus dan kanalis inguinalis. Pada bayi dan anak, hernia lateralis
disebabkan oleh kelainan bawaan berupa tidak menutupnya prosesus vaginalis peritoneum
sebagai akibat proses penurunan testis ke skrotum.1
A. Klasifikasi Hernia
a. Hernia secara umum
1. Hernia Internal yakni tonjolan usus tanpa kantong hernia melalui suatu lubang
dalam rongga perut seperti foramen Winslow, resesus retrosekalis atau defek
dapatan pada mesentrium umpamanya setelah anastomosis usus. 1
2. Hernia eksternal yakni hernia yang menonjol keluar melalui dinding perut,
pinggang atau peritoneum.1
b. Hernia berdasarkan terjadinya

10

1. Hernia bawaan atau kongenital yakni didapat sejak lahir atau sudah ada
semenjak pertama kali lahir.1
2. Hernia dapatan atau akuisita yang merupakan bukan bawaan sejak lahir, tetapi
hernia yang didapat setelah tumbuh dan berkembang setelah lahir.1
c. Hernia menurut letaknya
1. Obturatorius
Yakni hernia melalui foramen obturatoria. Hernia ini berlangsung 4 tahap.
Tahap pertama mula mula tonjolan lemak retroperitoneal masuk kedalam
kanalis obturatoria. Tahap kedua disusul oleh tonjolan peritoneum parietal.
Tahap ketiga, kantong hernianya mungkin diisi oleh lekuk usus. Dan tahap
keempat mengalami inkarserasi parsial, sering secara Ritcher atau total.1
2. Epigastrika
Hernia ini juga disebut hernia linea alba yang merupakan hernia yang keluar
melalui defek dilinea alba antara umbilicus dan processus xifoideus. Penderita
sering mengeluh kurang enak pada perut dan mual, mirip keluhan kelainan
kandung empedu, tukak peptic atau hernia hiatus esophagus.1
3. Ventralis, adalah nama umum untuk semua hernia di dinding perut bagian
antero lateral seperti hernia sikatriks. Hernia sikatriks merupakan penonjolan
peritoneum melalui bekas luka operasi yang baru maupun yang lama. Factor
predisposisinya ialah infeksi luka operasi, dehisensi luka, teknik penutupan
luka operasi yang kurang baik, jenis insisi, obesitas dan peninggian tekanan
intra abdomen.1
4. Lumbalis
Didaerah lumbal antara iga XII dan Krista illiaca, ada dua buah trigonum yaitu
trigonum kostolumbalis superior (Grijnfelt) berbentuk segitiga terbalik dan
trigonum kostolumbalis inferior atau trigonum illiolumbalis (petit) yang
berbentuk segitiga. Pada pemeriksaan fisik tampak dan teraba benjolan
dipinggang tepi bawah tulang rusuk XII (Grijnfelt) atau ditepi cranial
dipanggul dorsal.1

11

5. Littre, hernia yang sangat jarang dijumpai, merupakan hernia yang


mengandung divertikulum Meckel.1
6. Spiegel, hernia interstitial dengan atau tanpa isinya melalui fascia Spieghel.1
7. Perienalis, merupakan tonjolan hernia pada peritoneum melalui defek dasar
panggul yang dapat secara primer pada perempuan multipara atau sekunder
setelah operasi melalui perineum seperti prostatektomi atau resesi rectum
secara abdominoperienal.1
8. Pantalon, merupakan kombinasi hernia inguinalis lateralis dan medialis pada
satu sisi. Kedua kantong hernia dipisah oleh vasa epigastrika inferior sehingga
berbentuk seperti celana. 1
9. Diafragma.1
10. Inguinalia.1
11. Umbilical, merupakan penonjolan yang mengandung isi rongga perut yang
masuk melalui cincin umbilicus akibat peninggian tekanan intraabdomen.
Hernia umbilikalis merupakan hernia congenital pada umbilikus yang hanya
tertutup peritoneum dan kulit.1
12. Paraumbilical merupakan hernia melalui suatu celah di garis tengah tepi cranial
umbilical, jarang terjadi di tepi kaudalnya. Penutupan secara spontan jarang
terjadi sehingga umumnya diperlukan operasi koreksi.1
13. Femoralis yakni merupakan tonjolan di lipat paha yang muncul terutama pada
waktu melakukan kegiatan yang menaikkan tekanan intraabdomen seperti
mengangkat barang atau ketika batuk. Pintu masuknya adalah annulus
femoralis dan keluar melalui fossa ovalis dilipatan paha. Batas batas annulus
femoralis antara lain ligamentum inguinale di anterior, medial ligamentum
lacunare, posterior ramus superior ossis pubi dan muskulus peknitus beserta
fascia dan lateral m.illiopsoas beserta fascia locus minoris resistennya fascia
transversa yang menutupi annulus femoralis yang disebut septum cloquetti.1
d. Hernia menurut sifatnya/secara klinik
1. Hernia reponibel

12

Disebut begitu jika isi Hernia dapat keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau
mengejan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada
keluhan nyeri.1
2. Hernia ireponibel
Bila isi kantong tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga. Hernia ini disebut
juga hernia akreta dan tidak ada keluhan rasa nyeri atau tanda sumbatan usus.1
Hernia inkarserata atau hernia strangulate. Hernia inkarserata berarti isi
kantong terperangkap, tidak dapat kembali kedalam rongga perut disertai
akibatnya yang berupa gangguan pasase atau vaskularisasi. Hernia strangulata
terjadi gangguan vaskularisasi, dengan berbagai tingkat gangguan mulai dari
bendungan sampai nekrosis.1
3. Hernia Ritcher, bila strangulasi hanya menjepit sebagian dinding usus.1
e. Hernia menurut jumlahnya
1. Hernia unilateral
2. Hernia duplek
a. Hernia menurut letak penonjolanya
1. Hernia inguinalis lateralis/indirek
Hernia inguinalis indirek disebut juga hernia lateralis karena keluar dari
rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang terletak lateral dari
pembuluh epigastrika inferior, kemudian hernia masuk kedalam kanalis
inguinalis dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari anulus inguinlais
eksternus. Apabila hernia ini berlanjut, tonjolan akan sampai ke skortum, ini
disebut hernia skortalis. Kantong hernia berada didalam muskulus kremaster
terletak anteromedial terhadap vas deferent dan struktur lain dalam tali
sperma.1
2. Hernia inguinalis medialis/direk
Hernia inguinalis direk disebut juga hernia inguinalis medialis, menonjol
langsung kedepan melalui segitiga Hesselbach, daerah yang dibatasi oleh
ligamentum inguinale.1
13

Komplikasi
Komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Isi hernia dapat
tertahan dalam kantong hernia pada hernia irreponibel, ini dapat terjadi kalau isi hernia terlalu
besar atau terdiri dan omenturn, organ ekstra peritoneal (hernia geser atau hernia akreta). Disini
tidak timbul gejala klinik kecuali berupa benjolan. Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh
cincin hernia sehingga terjadi hernia strangulata yang menimbulkan gejala obstruksi usus yang
sederhana.1
Sumbatan dapat terjadi total atau parsial seperti pada hernia richter. Jepitan cincin hernia
akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada pemulaan terjadi bendungan vena
sehingga terjadi udem organ atau struktur didalam hernia dan transudasi kedalam kantong hernia.
Timbulnya udem menyebabkan jepitan pada cincin hernia makin bertambah sehingga akhirnya
peredaran darah jaringan terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia akan berisi
transudat berupa serosanguinus. Kalau isi hernis terdiri dari usus, dapat terjadi perforasi yang
dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga perut.1
Pada pasien dewasa. tingkat komplikasi dari herniorafi inguinal yang terbuka berbeda
antara 1% sampai 26% dengan banyak laporan yang tersusun dari 7% sampai I 2%. Kira-kira 700
ribu herniorafi inguinal yang terjadi setiap tahunnya, komplikasi yang muncul kira-kira 10% dari
orang-orang ini memiliki sebuah masalah yang cukup.5
Infeksi luka merupakan masalah yang sering dihadapi. Sebuah infeksi yang lebih dalam
dapat berdampak dalarn kernunculan kembali hernia. Kandung kemih dapat luka dengan cara saat
dasar saluran inguinal dibentuk kembali dan dilakukan untuk hernia pangkal paha. Jika rnungkin
melukai testis, vasdeferens, pembuluh darah atau syaraf illiohypogastrik, illioinguinal.5
Komplikasi intra operatif meliputi rnelukai atau pembedahan struktur sperma, luka
vaskular mernproduksi pendarahan, mengganasnya sakit atau pengharnbatan syaraf-syaraf, luka
visceral (biasanya perut atau kandung kemih). Komplikasi sistemik setelah operasi berhubungan
dengan suatu prosedur khusus dalam kemunculannya.5

Penatalaksanaan
14

a. Konservatif
Pengobatan konservatif bukan merupakan tindakan definitif sehingga dapat kambuh
lagi.6
1. Reposisi
Suatu usaha atau tindakan untuk memasukkan atau mengembalikan isi hernia ke
dalam cavum peritoneum atau abdomen secara hati-hati dan dengan tekanan yang
lembut dan pasti. Reposisi ini dilakukan pada hernia inguinalis yang reponibel
dengan cara memakai kedua tangan. Tangan yang satu memegang lekuk yang
sesuai dengan pintunya (leher hernia diraba secara hati-hati, pintu dilebarkan),
sedangkan tangan yang lainnya memasukkan isi hernia melalui pintu tersebut.
Reposisi ini kadang dilakukan pada hernia inguinalis irreponibel pada pasien yang
takut operasi. Caranya, bagian hernia dikompres dingin, penderita diberi penenang
valium 10 ml supaya pasien tidur, posisi tidur trendelenberg. Hal ini rnemudahkan
memasukkan isi hernianya. Jika gagal tidak boleh dipaksakan, lebih baik dilakukan
operasi pada hari berikutnya.6
2. Suntikan
Dilakukan setelah reposisi berhasil. Dengan rnenyuntikkan cairan

sklerotik

berupa alkohol atau kinin di daerah sekitar hernia, rnenyebabkan pintu hernia
mengalami sklerosis atau penyempitan, sehingga isi hernia tidak akan keluar lagi
dari cavum peritonei.6
3. Sabuk hernia
Sabuk ini diberikan pada pasien dengan pintu hernia yang rnasih kecil

dan

menolak dilakukan operasi. Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan


menahan hernia yang telah di reposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga
harus dipakai seumur hidup.6

b. Operatif

15

Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang


rasional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan.1
1. Hernia inguinalis yang mengalami inkarserata, meskipun keadaan umum jelek.2
2. Hernia reponibel pada bayi dengan umur lebih dari 6 bulan atau berat badan lebih
dari 6 kilogram. Jalannya operasi menggunakan obat anastesi lokal berupa procain
dengan dosis rnaksimum 200 cc .Jika digunakan anastesi lokal, digarnbarkan incisi
berbentuk belah ketupat dan diberikan kira-kira 60 ml xylocain 0,5 persen dengan
epinefrin.2
Operasi hernia ada 3 tahap
1. Herniotomy yaitu membuka dan memotong kantong hernia serta mengembalikan
isi ke cavum abdominalis. 1
2. Herniorafi yaitu mulai dari mengikat leher hernia dan menggantungkannya pada
conjoint tendon.1
3. Hernioplasty yaitu memberi kekuatan pada dinding perut dan menghilangkan
locus minnoris resistentiae.1
Operasi pada hernia inguinalis lateralis
Irisan kulit pada hernia inguinalis ini disebut inguinal incision, dua jari
cranial dan sejajar ligamentum inguinale mulai dari pertengahan. Dan ini sesuai
dengan anulus inguinalis internus. Panjang irisan tergantung dari besarnya hernia
(tergantung kebutuhan), biasanya 5-8 cm. Pada anastesi lokal dilakukan infiltrasi
procain kurang lebih tidak melebihi 20 cc. Setelah kulit dibuka, subkutis dan jaringan
lemak disiangi sampai tampak aponeurosis muskulus obliqus eksternus yang
merupakan dinding depan kanalis inguinalis. Kira-kira 2 cm cranial ligamentun
inguinale. Irisan ke medial sampai membuka anulus inguinalis eksternus.6
Di dalam kanalis inguinalis terdapat funiculus spermaticus dibungkus
muskulus cremaster. Otot ini disiangi sampai funikulus spermaticus kelihatan.
Funiculus dibersihkan atau dicanthol sampai ke lateral dengan kain kasa, dan kantong
16

peritoneum akan timbul di sebelah caudomedialnya. Kantong ini dijepit dengan dua
buah pinset sirurgik dan diangkat, kemudian dibuka dengan memperhatikan agar isi
hernia (usus) tidak terpotong. Kantong yang terbuka lalu dijepit dengan klem
Mickuliks sehingga usus tampak jelas. Kemudian usus dikembalikan ke cavum
abdominalis dengan rnelebarkan irisan pada kantong ke proksimal sampai leher
hernia. Sisa kantong sebelah distal dibiarkan dalam skrotum pada hernia yang besar
(karena bisa menimbulkan banyak pendarahan), sedang hernia yang kecil sisa
kantong tersebut dibuang. Kemudian leher dijahit ikat. Puntung ini kemudian
ditanamkan di bawah conjoint tendon dan digantungkan. Selanjutnya karena locus
minoris resistantiae masih ada, perlu dilakukan hernioplasty. 6
Hernioplasty ada bermacarn-macam menurut kebutuhannya:
1. Ferguson
Yaitu funiculus spermaticus ditaruh di sebelah dorsal dari musculus obliqus
externus dan internus abdominis dan muskulus obliqus internus dan transversus
dijahitkan pada ligamenturn inguinale dan meletakkan funiculus spermaticus di
dorsal, kemudian aponeurosis muskulus obliqus externus dijahit kembali
sehingga tidak ada lagi kanalis inguinalis. 6
2. Bassini
Muskulus obliqus internus dan muskulus transversus abdominis dijahitkan pada
ligamentum inguinale. Funikulus spermaticus diletakkan ventral dari muskulus
tadi tetapi dorsal dari aponeurosis muskulus obliqus eksternus sehingga kanalis
inguinalis kedua muskuli tadi memperkuat dinding belakang dari kanalis
inguinalis, sehingga locus minoris resistantiae hilang.6

3. Halstedt

17

Di lakukan untuk memperkuat atau menghilangkan locus minonis resistentiae.


Ketiga muskulus, muskulus obliqus eksternus abdominis, muskulus obliqus
internus abdominis, muskulus obliqus transversus abdominis, funikulus
spermatikus diletakkan di sub kutis. 6
4. Shouldice
Membuka lantai inguinalis dan mengimbrikasi fascia transversalis dengan teknik
jahitan kontinyu. 2
Operasi pada hernia inguinalis medialis
Herniotomy pada hernia inguinalis medialis sama dengan teknik operasi hernia
inguinalis lateralis. Hernioplasty di sini memperkuat daerah medial dan anulus
inguinalis eksternus. Hernioplasty dikerjakan dengan cara Mc. Vay. yaitu menarik
muskulus obliqus abdominis internus dan muskulus transversus abdominis, serta
conjoint tendon lalu dijahitkan pada ligamentum cowperi atau pectineum lewat
sebelah dorsal dari ligamentum inguinale.6
Prognosis
Tergantung dari umur penderita, ukuran hernia serta kondisi dari isi kantong hernia. Prognosis
baik jika infeksi luka, obstruksi usus segera ditangani.
Kesimpulan
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri perut yang hebat
terdiagnosa hernia inguinalis direk.
Daftar Pustaka
1. Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku ajar ilmu bedah, edisi 2. Jakarta: EGC; 2004.h. 706-20.
2. Sabiston. Buku Ajar Bedah, edisi 5. Jakarta: EGC; 2004.h. 228- 30.
3. Dunphy, Botsford. Pemeriksaan Fisik Bedah, edisi 6. Yogyakarta: Yayasan Essentia
Medika; 2006.h.145-6.
4. Gambar diunduh dari: http://trialx.com/g/Computerized_Axial_Tomography-1.jpg, 19 Mei
2013.
18

5. Sabiston, Lyerly. Text Book of Surgery The Biological Basis of Modern Surgical Practice.
15nd ed. London: Saunders Company;2001.h.1.219-32.
6. Cameron, J. L. Terapi Bedah Mutakhir. edisi 6. Jakarta: Binarupa Aksara;2001.h. 709- 13.

19

Anda mungkin juga menyukai