Atrofi Sudeck: Suatu komplikasi yang relatif jarang pada fraktur ekstremitas, yaitu
adanya disuse osteoporosis yang berat pada tulang distal dan fraktur disertai pembengkakan
jaringan lunak dan rasa nyeri
DefinisiAtrofi Sudeck adalah suatu bentuk distrofi reflek simpatis
Manifestasi Klinis
1) Nyeri yang terus-menerus dan terasa membakar
2) Edema lokal, kemerahan dan teraba hangat
3) Nyeri tekan dan kekakuan pada sendi-sendi yang berdekatan
4) Kulit menjadi pucat dan atrofi
5) Deformitas menetap
PenatalaksanaanPenanganan atrofi Sudeck meliputi berbagai aspek, yaitu:
1) Rehabilitasi, berupa fisioterapi dan terapi kerja untu k menurunkansensitivitas dan secara
berangsur-angsur meningkatkan toleransiterhadap aktivitas fisik.
2) Terapi psikologis
3) Manajemen nyeri.
Hal ini seringkali sulit untuk dilakukan.
Pendekatan yang dilakukan adalah dengan menggunakan obat-obatan nyeri
neuropatik (misalnya amitryptiline, gabapentin,opioid), steroid, kalsitonin, atau
bifosfonat.
TRAUMA N MEDIANUS
1. N. Medianus (C6, C7, C8, T1)
- Tipe : campuran sensoris dan motoris.
- Origo ; dari penyatuan dua radiks dari serabut medial dan lateral disebelah lateral a.
Aksilaris pada aksila.
- Perjalanan dan percabangan : n. Medianus pada ulanya terletak disebelah lateral
a.brakialis namun kemudian menyilang kesebelah medial dipertengahan lengan. Pada
fosa kubiti nervus ini terletak disebelah medial a.brakialis yang terleta di sebelah medial
tendon bisipitalis. N.medianus lewat dibagian dalam aponeurosis bisipitalis kemudian
diantara kedua kaput m.pronator teres. Bercabang menjadi cabang interoseus anterior
tidak jauh dibawahnya. Cabang ini turun bersama dengan a.interosea anterior dan
memasok darah ke otot-otot profunda kompartemen fleksor lengan bawah kecuali pada
setengah bagian ulnaris m.fleksor digitorum profunda. Di lengan bawah n.medianus
terletak diantara fleksor digitorum superfisialis dan fleksor digitorum profunda dan
mensyarafi seluruh fleksor sisanya kecuali m.fleksor karpi ulnaris. Sedikit di atas
pergelangan tangan nervus ini muncul dari sisi lateral m.fleksor digitorum superfisialis
dan bercabang menjadi cabang kutaneus palmaris yang membawa serabut sensoris pada
kulit diatas eminensia tenar.
Di pergelangan tangan n. Medianus lewat dibawah retinakulum muskulorum leksorum
manus (melalui kanalis karpi) di garis tengah dan disisi terbagi menjadi cabang-cabang
terminal:cabang rekuren menuju otot-otot eminensia tenar (namun tidak ke m.adduktor
polisis), cabang menuju mm.lumbrikalis ke-1 dan ke-2, dan persarafan kutaneus menuju
kulit telapak jempol, telunjuk, jari tengah, dan setengah lateral jari manis.
Akibat trauma : misalnya penekanan seperti pada sindrom kanalis karpi.
a. Defisit motoris-kelemahan dan pegecilan otot-otot tenar.
b. Defisit sensoris-melibatkan kulit diatas bagian lateral telapak tangan dan
bagian lateral tiga jari. Defisit ini sangat beragam karena adanya tumpang
tindih.
RUPTUR TENDON
Ruptur tendon adalah robek, pecah atau terputusnya tendon
3. Rotator cuff
Rotator cuff terletak di bahu dan terdiri dari 4 otot: supraspinatus (yang umum tendon
paling pecah), infraspinatus, teres minor, dan m. subskapularis. Kelompok otot ini
berfungsi untuk mengangkat tangan ke samping, membantu memutar lengan, dan
menjaga bahu keluar dari soket tersebut.
4. Bisep
5. Otot bisep fungsi sebagai fleksor lengan dari siku. Otot ini membawa tangan ke arah
bahu dengan menekuk siku.
ETIOLOGI
1. Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes
2. Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik yang dapat meningkatkan
risiko pecah
3. Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga badminton,
tenis, basket dan sepak bola
4. Trauma benda tajam atau tumpul.
GEJALA
1. Rasa sakit mendadak dan berat dapat dirasakan di bagian belakang pergelangan kaki
atau betis
2. Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan kelemahan
3. Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di atas tulang
tumit
4. Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik
PATOFISIOLOGI
Kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak langsung
(overloading). Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah,kontraksi otot yang
berlebihan atau ketika terjadi kontraksi ,otot belum siap,terjadi pada bagian groin muscles
(otot pada kunci paha),hamstring (otot paha bagian bawah),dan otot guadriceps. Fleksibilitas
otot yang baik bisa menghindarkan daerah sekitar cedera memar dan membengkak.