Anda di halaman 1dari 18

PARADE BEDAH TKV

14 JUNI 2021

Subdivisi Bedah Thoraks Kardio Vaskuler


Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2021
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Muhammad Siraj
 Umur : 28 tahun
 Rekam Medik : 935230
 Ruangan : Lontara 1 Atas Belakang
 DPJP : dr. Jayarasti Kusumanegara, Sp.BTKV
ANAMNESIS
 Keluhan Utama : Batuk

 Anamnesis Terpimpin : Dialami sejak1 bulan lalu, lendir ada berwarna putih, darah tidak

ada. Riwayat batuk darah tidak ada, sesak nafas tidak ada. Nyeri dada tidak ada. Demam tidak
ada. Nyeri menelan tidak ada. Mual dan muntah tidak ada. Nyeri perut tidak ada. Penurunan
berat badan tidak ada. Buang air besar kesan biasa, buang air kecil lancar. Riwayat OAT ada
tahun 2013 tuntas selama 6 bulan. Riwayat OAT kategori 2 tahun 2019 selama 1 tahun.
Riwayat pemasangan chest tube tahun 2013 dan 2014 di RS Akademis, menurut pasien cairan
berwarna kuning jernih. Riwayat thoracosintesis di RS kendari tahun 2020 keluar cairan
seperti nanah. Riwayat merokok tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
 STATUS GENERALIS : Sakit sedang, Composmentis

 STATUS VITALIS
• Tekanan Darah : 120/70 mmhg
• Nadi : 88 kali per menit
• Pernafasan : 18 kali per menit
• Suhu : 36.6 derajat celcius
PEMERIKSAAN
FISIK
 STATUS LOKALIS REGIO THORAX:
 Inspeksi : Asimetris kiri dan kanan, hemithoraks
kanan kesan tertinggal
 Palpasi : vokal fremitus menurun hemithoraks
dextra ICS V basal
 Perkusi : Sonor, redup hemithoraks dextra ICS V
basal
 Auskultasi : Vesikuler, ronkhi ada regio apex kedua
hemithorax, Wheezing tidak ada
LABORATORIUM (10-06-2021)
NORMAL
TEST RESULT
VALUE
WBC 6.1 4.0 00– 11.00
HGB 13.8 13.0 – 16.0
PLT 418 150-450 x10^3
PT 10.6 10.8 – 14.4
APTT 23.3 26.4 – 37.6
INR 0.93
GDS 66 80-140
Ur/Cr 15/0.97 10-50 / <1.1
Na 136-145/ K 3.5-5.1/ Cl
Na/K/Cl 144/4.2/107
97-111
PEMERIKSAAN PENUNJANG
MSCT Scan Thorax tanpa dan dengan kontras, potongan axial, reformat
coronaldan sagittal dengan hasil sebagai berikut:- Tampak densitas
udara (-996 HU) disertai air fluid level di dalamnya pada hemithorax
kanan
- Ground glass opacity pada segmen anterior lobus superior paru kiri
disertai multiple kalsifikasi yang tersebarpada kedua lapangan paru
- Tampak konsolidasi pada segmen lateral lobus inferior paru kanan
yang menyebabkan penarikan organmediastinum ke ipsilateral
- Multiple kalsifikasi pada pleura visceralis
- Tampak garis-garis fibrosis pada lobus superior paru kanan
- Trachea di midline
- Main bronchus dalam batas normal
- Tidak tampak pembesaran KGB paratrachea, subcarina,
peribronchial bilateral
- Cor: Ukuran dalam batas normal, aorta dan pembuluh darah besar
lainnya dalam batas normal
- Hepar, gaster, dan lien yang terscan dalam batas normal- Tulang-
tulang yang terscan intak

Kesan: -Hydropneumothorax dextra


- TB Paru lama aktif lesi minimal
- Atelektasis pulmo dextra
- Gambaran pleuritis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS
Hidropneumothoraks Dextra
TB Paru
TATALAKSANA
 Rencana Thorakotomi Dekortikasi
HYDROPNEUMOTHORAKS

Subdivisi Bedah Thoraks Kardio Vaskuler


Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2021
DEFINISI

Hidropneumotoraks adalah suatu keadaan dimana terdapat udara dan cairan di


dalam rongga pleura yang mengakibatkan kolapsnya jaringan paru. Cairan ini bisa
juga disertai dengan nanah (empiema) dan hal ini di namakan dengan
piopneumotoraks.
ETIOLOGI

Faktor infeksi atau radang paru.

Tekanan intra alveolar yang tinggi akibat batuk atau mengejan.

Robeknya pleura Visceralis

Robeknya dinding dada dan pleura parietalis


MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala yang timbul pada Pneumotoraks tergantung pada besarnya kerusakan
yang terjadi pada sub pleura dan ada tidaknya komplikasi penyakit paru.

Gejala yang utama adalah berupa rasa sakit yang tiba - tiba bersifat
unilateral diikuti sesak napas.
Aktivitas
berat
suara melemah, nyeri menusuk pada dada waktu inspirasi,
kelemahan fisik.
Gejala Berat

Penderita gelisah sekali, trakea dan mediastinum dapat mendorong kesisi kontralateral.
Gerakan pernafasan tertinggal pada sisi yang sakit fungsi respirasi menurun, sianosis
disertai syok oleh karena aliran darah yang terganggu akibat penekanan oleh udara, dan
curah jantung menurun
Pemeriksaan Diagnostik

 Foto Rontgen Gambaran radiologis yang tampak pada foto rontgen kasus
hidropneumotoraks
 Analisis gas darah arteri dapat memberikan gambaran hipoksemi meskipun pada
kebanyakan pasien sering tidak diperlukan.
 CT-scan thorax. CT-scan toraks lebih spesifik untuk membedakan antara emfisema
bullosa dengan pneumotoraks.
PENATALAKSANAAN

Tindakan untuk hidropneumotoraks tergantung dari luasnya


permukaan hidropneumotoraks.

Tujuan dari penatalaksanaan ini yaitu untuk mengeluarkan udara dari


rongga pleura, sehingga paru-paru bisa kembali mengembang.

Pada hidropneumotoraks yang kecil biasanya tidak perlu dilakukan pengobatan,


karena tidak menyebabkan masalah pernafasan yang serius dan dalam beberapa hari
udara akan diserap.
Observasi dan pemberian tambahan oksigen.

Aspirasi sederhana dengan jarum dan pemasangan chest tube dengan atau tanpa
pleurodesis.

Tindakan ini dilakukan seawal mungkin pada pasien pneumotoraks yang


luasnya>15%. Tindakan ini bertujuan mengeluarkan udara drongga pleura
(dekompresi).Tindakan dekompresi ini dapat dilakukan dengan cara :
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai