RADIOLOGI ANATOMI NORMAL

SUSUNAN SYARAF PUSAT :

OTAK DAN VERTEBRA

Dr. Sukma Imawati, SpRad

1
Tujuan

Mengetahui anatomi radiologi normal SSP

(otak dan vertebra)
dari foto rontgen konvensional, CT scan dan MRI

2
X foto cranium

 Posisi pemeriksaan :
- Rutin : AP dan lateral
- Tambahan :
water’s, caldwell, submentovertex

3
X foto cranium

Evaluasi dari x foto cranium :

- Fraktur linier/impresi
- Diastase sutura
- Destruksi/hiperostosis tulang
- Vascular marking
- Sella tursika

4
X foto cranium AP

5
X foto Cranium Lateral

6
 Waters view :
1 1. Frontal sinus
10
2. Ethmoid Sinus
3. Nasal Septum
(bony)
2
4. Zygomatical-
5 Frontal Suture
4
5. Maxillary Sinus
6. Zygoma
7. Zygomatic Arch
6 8. Mandible
9. Inferior orbital
9 margin
10. Left orbit
3

8
7
 2

Caldwell view :
1.Nasal Septum
1 4
2. Frontal Sinus
3. Maxillary Sinus
3 4. Ethmoid Sinus
5. Inferior Turbinate
6.Odontoid process

8
 6

2
Submentovertex
view :

1. Lat. ptyergoid
plate
1 2. Ethmoid Sinus
4 3. Odontoid Process
4. Sphenoid Sinus
5
5. Foramen ovale
7
10 6. Maxillary Sinus
8 7. Mastoid air cells
8. Ant arch of C-1
9. Margin of foramen
3 magnum
9 10. Ext auditory canal

9
CT Scan

 CT scan adalah teknik pilihan untuk

pemeriksaan awal pada kasus :
a. trauma akut
b. suspek perdarahan intrakranial
c. penyakit tulang cranium
d. pasien kontra indikasi MRI
 Indikasi lain : tumor, inflamasi, metastase,
hidrocephalus

10
CT Scan

 Potongan axial, reformat sagital dan koronal

 Brain window dan bone window
 Hausfield unit
Udara : - 1000
Air : 0-30
Lemak : -100
Jaringan parenkim otak : 30-40
Perdarahan : 50-80
Kalsifikasi : > 100
Tulang : > 400

11
Expertise CT scan

 Sulci corticalis
 Gyrus
 Differensiasi grey-white matter
 Sistem ventrikel
 Sistem sisterna
 Lesi hipo-hiperdens
 Midline shifting
 Batang otak dan serebelum
 Fraktur (trauma)
12
ANATOMI

13
ANATOMI

14
CT angiography (MIP)

15
16
MRI

 Kelebihan MRI dibandingkan CT scan : NON

RADIASI
 MRI adalah teknik pilihan untuk pemeriksaan
pada kasus :
a. Hyperacute Ischemic dengan sekuen DWI
b. Tumor pada fossa posterior

17
MRI

 Multiplanar (axial, sagital, koronal)

 Sekuen Rutin MRI Brain
- T1WI
- T2WI
- FLAIR
 Tambahan :
- DWI
- GRE
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
MR ARTERIOGRAPHY

29
Vertebra

 X foto konvensional : posisi AP-LATERAL

 CT SCAN
 MRI
sekuen T1WI, T2WI
potongan sagital dan axial

30
X foto Konvensional

Evaluasi x foto konvensional :

- Alignment
- Kurvatura
- Struktur tulang. Lesi litik/sklerotik
- Fraktur
- Penyempitan diskus intervertebralis

31
Vertebra Cervical posisi AP

32
Vertebra Lumbal posisi AP

33
Vertebra Lumbal posisi Lateral

34
Vertebra Lumbal posisi obliq

35
MRI
Evaluasi MRI :
- Alignment
- Kurvatura
- Struktur tulang. Lesi litik/sklerotik
- Fraktur
- Penyempitan diskus intervertebralis
- Bulging/protrusio/extrusio/sequestrasi diskus
- Penekanan radix neuralis
- Stenosis canalis spinalis
- Medulla spinalis
- Ligamentum : longitudinal ant-post dan flavum

36
MRI Cervical potongan sagital

37
MRI Thoracal potongan sagital

38
MRI Lumbal potongan sagital

39
MRI lumbal potongan axial

40
TERIMA KASIH

41