Anda di halaman 1dari 34

RADIOLOGI INDRA (MATA DAN THT)

• Sinus frontal dan sphenoid : usia 6-7 tahun


• Sinus maxilla : sejak lahir
• Sinus ethmoid : dewasa
• Foto polos (konvensional) : sulit menilai cellula ethmoidalis dan tulang
secara rinci, serta menilai sinus maxillaris, frontalis, dan sphenoidalis
(sulit) dan sebagian ethmoid
o Foto kepala (AP)/caldwell method

o Posisi Lateral : superposisi sphenoid, mastoid, os nasal (trauma)


o Foto waters

2
3
o Submentovertical

4
(wajib dipahami)

5
Fraktur os nasal
(true lateral)

• CT scan

6
sphenoid

7
• USG : mendeteksi cairan, tranduser (konveks → abdomen, obstetri,
nefrologi, linier → muskulo, termasuk cairan sinus, orbita, leher,
payudara; transvaginal → intravaginal, infertil; sekron → kardiologi)

maxillaris bilateral
hitam, di usg ini sinusitis
• MRI : mahal, keunggulan : jaringan lunak jelas dan radiasi (-), Cairan dalam sinus maxillaris :

kelemahan : gambar tulang sinus < jelas dan kalsifikasi atau hiperostosis
tidak terlihat, kontraindikasi untuk pasien dengan cincin atau logam
dalam tubuhnya (titanium bisa)

8
Sinusitis kronis

• PET Scan : advanced


• Atresia koana : emergency (bilateral), kelainan tulang dan lesi yang
menutupi

9
• Sinusitis

10
Osteoma : kalsifikasi

- Neoplasma, tumor maligna, dan SCC

11
- Juvenile Angofibroma (CT scan) Banyak pembuluh darah

12
Arteriografi : melihat pembuluh
darah yang menyuplai tumor →
tumor menjadi kecil →
memudahkan dalam operasi
tumor

13
TELINGA DAN MASTOID

1. Foto polos :
- Axiolateral oblique; modified Law method

14
- Axiolateral oblique; stenvers method

15
- Axiolateral oblique; Arcelin method (jarang)

16
- Axiolateral (Schuller method)

- Owen
- Chausse III

17
18
2. CT Scan
Otomastoditis : terisi cairan
Matoiditis kronis

19
3. MRI

4. Angiografi

20
Mastoiditis kronis
→ sklerosis

Otomastoiditis →
terisi cairan

21
Cholesteatome : lemak,
cairan, dan jaringan
padat
- Atresia Canalis Auditorius Externus

22
23
ORBITA

1. Foto polos
Indikasi : fraktur (blowout, tripod, dan lefort), kurang dapat
menggambarkan jaringan lunak, kelihatan saat edema
Posisi : waters (parietoacanthial projection), caldwell, lateral, basal
(submento-vertex view), dan foramen opticum (rhese)

Schematic showing positioning for a basal projection. (CR, central ray; IM, infraorbitomeatal line) B.
Radiograph of a basal projection. (a, zygomatic arch; b, orbit; c, lateral orbital wall; d, posterior wall of
maxillary sinus; e, pterygoid plate; f, sphenoid sinus)

Schematic showing positioning for an oblique apical projection (Rhese position). (CR, central ray; CM,
canthomeatal line) C. Radiograph of an oblique apical projection. (a, right optic canal; b, optic strut; c, superior
orbital fissure; d, ethmoid sinus; e, planum sphenoidale; f, greater wing of sphenoid)
24
2. Dakriosistografi : menilai kelenjar lakrimal, berbahaya, biasanya ada
batu
Indikasi : epifora
Teknik : kanulasi punctum, injeksi bahan ke kanalikuli, fuoroskopi, dan
foto

25
26
3. CT-scan ( nervus opticus terlihat setelah potongan ke sekian)

27
4. USG : menilai cairan, massa sulit dilihat batasnya, penetrasi kurang
baik

5. MRI (T1 : cairan tidak terlihat, abu-abu; T2 : lebih putih)

Sinusitis
ethmoidalis

28
6. Angiografi : malformasi vaskularisasi dan tumor hipervaskularisasi,
invasif dan memakan waktu, injektor (seiring berjalannya CT Scan)

CORPUS ALIENUM

• Anak-anak
• Kecelakaan

29
30
Fraktur
lantai
orbita

• Dicontinuitas dinding orbita aspek inferior yang disertai protusio mass


dari dalam cavum orbita ke sinus maksilaris ( tear drop sign )
• Blowout facture

31
Neuritis optik

Bisa jadi proptosis


Fibrous dysplasia sphenoid wing (menjalar ke seluruh tulang) → proptosis

32
Tumor Meningioma

Coloboma : hilangnya jaringan


normal di atau sekitar mata dari lahir

Retinoblastoma

33
Graves Disease

Neoplasma, tumor benigna capillary hemangioma

34

Anda mungkin juga menyukai