Anda di halaman 1dari 44

DIAGNOSIS MANAJEMEN

KEGAWATDARURATAN PADA PASIEN


DM TIPE 2
DR NELYAN MOKOGINTA SPPD FINASIM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
KRISIS HIPERGLIKEMIA

1. Ketoasidosis Diabetik ( KAD )


2. Status Hiperglikemia Hiperosmolar
( SHH )
KRISIS HIPERGLIKEMIA

Ketoasidosis Diabetik ( KAD )


Ketoasidosis Diabetik ( KAD )
PATOGENESIS
- Defisiensi insulin absolut / relatif
- Peningkatan kadar hormon
kontraregulator ( glukagon,
katekolamin, kortisol, hormon
pertumbuhan dan somatostatin )
- Terjadi akselerasi kondisi katabolik dan
inflamasi berat
Ketoasidosis Diabetik ( KAD )
PATOGENESIS
- akibatnya akan terjadi peningkatan
produksi glukosa oleh hati dan ginjal
( lewat glikogenolisis dan
glukoneogenesis )
- Dan gangguan utilisasi glukosa di
perifer yang berakibat hiperglikemia dan
hiperosmolaritas
Ketoasidosis Diabetik ( KAD )
PATOGENESIS
- Peningkatan lipolisis, yang memicu
ketonemia dan asidosis metabolik
- Hiperglikemia dan hiperketonemia
mengakibatkan diuretik osmotik,
dehidrasi dan kehilangan elektrolit
Ketoasidosis Diabetik ( KAD )
PATOGENESIS
Ketoasidosis Diabetik ( KAD )
PENCETUS
- Infeksi
- Menghentikan / mengurangi pengobatan
insulin
- Infark miokard
- Stroke akut
- Pankreatitis
- Obat-obatan
Ketoasidosis Diabetik ( KAD )
Diagnosis
Anamnesis :
riwayat DM atau bukan, dengan
keluhan poliuria, polidipsi, rasa lelah,
kram otot, mual muntah dan nyeri
perut
pada kondisi berat bisa dengan
penurunan kesadaran sampai koma
Ketoasidosis Diabetik ( KAD )
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik:
 dehidrasi
 napas Kussmaul jika asidosis berat
 takikardi
 hipotensi / syok
 penurunan berat badan
 tanda-tanda penyakit penyerta
Ketoasidosis Diabetik ( KAD )
Diagnosis
laboratorium :
 hiperglikemia ( gds 300-600 mg/dl )
 ketonemia dan atau ketonuria ( plasma
keton (+ ) kuat
 asidosis metabolik ( Ph darah < 7,35 )
 peningkatan anion gap
 osmolaritas plasma meningkat ( 300-
320mOs/ml )
Ketoasidosis Diabetik ( KAD )
Diagnosis banding
- status hiperglikemia hiperosmolar ( SHH )
- Ketoasidosis alkoholik
- Ketosis starvasi
- Asidosis karena sebab lain seperti karena
obat-obatan
- Asidosis laktat
- Asidosis metabolik pada gagal ginjal
kronik dan gagal ginjal akut
Ketoasidosis Diabetik ( KAD )
Penanganan /Manajemen
1. pemberian cairan
bila tidak ada gangguan ginjal dan
masalah kardiak, maka diberikan cairan
saline nacl 0,9 %, 15-20 cc/kgBB
/jam pertama atau 1-1,5 liter pada
jam pertama. Selanjutnya tergantung
status hidrasi
Ketoasidosis Diabetik ( KAD )
Penanganan /Manajemen
2. Pemberian insulin
dengan pemberian insulin intravena
kontinyu
Dosis 0,1-1,15 unit/jam
Ketoasidosis Diabetik ( KAD )
Penanganan /Manajemen
3. Kalium
umumunya kalium normal atau rendah
pemeberian kalium adekuat
monitor jantung , waspada aritmia
4. Bikarbonat
koreksi bikarbonat bila pH darah < 6,9
Ketoasidosis Diabetik ( KAD )
Penanganan /Manajemen
5. fosfat
umumnya serum fosfat normal atau
meningkat
kadar fosfat akan turun dengan pemberian
insulin
pada konsentrasi fosfat < 1mg/dl disertai
disfungsi kardiak anemia, depresi napas dan
kelemahan otot , maka koreksi fosfat
dipertimbangkan
KRISIS HIPERGLIKEMIA

Status Hiperglikemia Hiperosmolar


( SHH )
Status Hiperglikemia Hiperosmolar
( SHH )

PATOFISIOLOGI
- Faktor yang memulai adalah diuresis
glukosuria
- Terjadi kegagalan ginjal
mengkonsentrasikan urin sehingga
memperberat derajat kehilangan air
Status Hiperglikemia Hiperosmolar
( SHH )

PATOFISIOLOGI
- Terjadi penurunan volume intravaskuler dan
menurunya laju filtrasi glomerular, menyebabkan
konsentrasi glukosa meningkat
- Kehilangan air yang banyak dan dibanding
natrium menyebabkan hiperosmolar
- Insulin tidak cukup menurunkan konsentrasi
glukosa darah, terutama jika terdapat resistensi
insulin
Status Hiperglikemia Hiperosmolar
( SHH )

PATOFISIOLOGI
- Terjadi hiperglikemia, timbul diuresis
osmosis dan menurunya cairan dalam tubuh
- Kondisi hiperglikemia dan kehilangan
cairan dan peningkatan protein plasma
mengikuti hilangnya cairan intravaskuler
menyebabkan hiperosmolar
Status Hiperglikemia Hiperosmolar
( SHH )

PATOFISIOLOGI
- Kondisi hiperosmolar ini memicu
sekresi hormon anti diuretik
- Kondisi hipovolemia mengakibatkan
hipotensi dan keadaan koma pada
stadium akhir
Status Hiperglikemia Hiperosmolar
( SHH )

DIAGNOSIS
-sering pada usia lanjut > 60 tahun
-tidak ada riwayat DM atau DM tanpa insulin
-mempunyai penyakit dasar ( ginjal,
kardiovaskuler, tirotoksikosis, penyakit cushing )
Disebabkan obat-obatan
Disebabkan faktor pencetus :infeksi, CVD,
perdarahan, koma hepatik, operasi dll
Status Hiperglikemia Hiperosmolar
( SHH )

DIAGNOSIS
Gejala klinis
- Rasa lemah
- Mual muntah
- Keluhan saraf : letargi, disorientasi,
hemiparesis,kejang koma
Status Hiperglikemia Hiperosmolar
( SHH )

DIAGNOSIS
Laboratorium :
glukosa darah sangat tinggi ( > 600 mg/dl )
Tanpa tanda dan gejala asidosis
Osmolaritas plasma meningkat ( > 320 mOs/ml
)
Plasma keton ( +/- ), anion gap normal atau
sedikit meningkat
Status Hiperglikemia Hiperosmolar
( SHH )

TATALAKSANA
1. Cairan
2. Koreksi elektrolit
3. Insulin
Status Hiperglikemia Hiperosmolar
( SHH )

TATALAKSANA
1. Cairan
- pada awalnya pemberian normal saline
- cairan plasma ekpander bila
diperlukan
- monitor hemodinamik
Status Hiperglikemia Hiperosmolar
( SHH )

TATALAKSANA
2. Koreksi elektrolit
koreksi kehilangan kalium
3. Insulin
insulin diberikan setelah pemberian cairan
adekuat, bisa diberikan bolus awal 0,15
u/kgbb iv, diikuti drips 0,1 unit/jam sampai
gula darah 250-300 mg/dl
Komplikasi KAD dan SHH

1. Hipokalemia
2. Hipoglikemia
3. Hiperkloremia
4. Edema cerebri
5. Edema paru
6. Hipoksemia
HIPOGLIKEMIA
DEFINISI
-Hipoglikemia ditandai glukosa darah < 70
mg/dl
-Hipoglikemia adalah penurunan konsentrasi
glukosa serum dengan atau tanpa adanya
tanda gejala sistem autonom. Seperti adanya
Whipple’s triad : gejala hipoglikemia, kadar
glukosa rendah, gejala berkurang dengan
pengobatan
HIPOGLIKEMIA
ETIOLOGI
- Penggunaan obat diabetes ( paling
sering insulin dan sulfonilurea )
- obat-obat lain
- sehabis minum alkohol
- intake kurang
- infeksi berat
- hepatoma dll
HIPOGLIKEMIA
DIAGNOSIS
Tanda dan Gejala klinis
HIPOGLIKEMIA
Klasifikasi derajat keparahan
hipoglikemia
1. Hipoglikemia ringan
2. Hipoglikemia berat
HIPOGLIKEMIA
Klasifikasi derajat keparahan
hipoglikemia
HIPOGLIKEMIA

Hipoglikemia ringan
 pasien tidak membutuhkan bantuan
orang lain untuk pemberian glukosa per
oral
HIPOGLIKEMIA

Hipoglikemia ringan
Tatalaksana :
1. Pemberian konsumsi makanan tinggi
glukosa ( karbohidrat sederhana )
2. Glukosa murni merupakan pilihan utama
3. Makanan mengandung lemak
memperlambat respons kenaikan gula
HIPOGLIKEMIA

Hipoglikemia ringan
Tatalaksana :
4. Glukosa 15-20 gr ( 2-3 sendok makan gula
pasir ) yang dilarutkan ke air
5. Periksa glukosa darah 15 menit setelah
pengobatan. Bila hipoglikemia masih ada
( < 70mg/dl ) maka pengobatan dapat
diulang kembali
HIPOGLIKEMIA

Hipoglikemia ringan
Tatalaksana :
6. Jika hipoglikemia menetap setelah 45
menit, maka perlu infus dextrosa 10 %
sebanyak 150-200 ml dalam 15 menit
7. jika glukosa sudah normal > 70mg/dl
pasien diminta makan
HIPOGLIKEMIA

Hipoglikemia Berat
Tatalaksana :
1. Hentikan obat-obat antidiabetes, jika pasien
menggunakan insulin, perlu penyesuaian
dosis
2. jika terdapat gejala neuroglikopenia, terapi
parenteral diperlukan cairan intravena dextrosa
20 % sebenyak 75-100 ml dalam waktu 15
menit
HIPOGLIKEMIA

Hipoglikemia Berat
Tatalaksana :
3. Priksa glukosa darah tiap 10-15
menit setelah pemberian IV dengan
target glukosa > 70 mg/dl, prosedur
diulang bila belum tercapai target.
HIPOGLIKEMIA

Hipoglikemia Berat
Tatalaksana:
4. Bila tercapai target pertahankan
dextrosa 10 % dengan kecepatan 100 ml/jam
5. Pemberian glukagon 1mg intramuskular
sebagai alternatif bila tidak ada akses IV
HIPOGLIKEMIA

Hipoglikemia Berat
Tatalaksana:
6. Evaluasi pemicu hipoglikemia
PENCEGAHAN
HIPOGLIKEMIA

1. Lakukan edukasi tentang tanda dan


gejala hipoglikemia, penanganan
sementara dan hal yang harus dilakukan
2. Anjurkan melakukan pemantauan
glukosa mandiri khususnya pengguan
insulin dan obat oral insulin secretagog
PENCEGAHAN
HIPOGLIKEMIA

3. Lakukan edukasi tentang obat-obatan,


dosis, waktu mengkonsumsi dan efek
samping
4. Bagi dokter yang menghadapi pasien
DM dengan kejadian hipoglikemia, perlu
melakukan :
- evaluasi menyeluruh status kesehatan
pasien
PENCEGAHAN
HIPOGLIKEMIA

5. evaluasi menyeluruh status kesehatan pasien


6. Evaluasi program pengobatan yang
diberikan dan diperlukan melakukan program
ulang dengan memperhatikan aspek jadwal
makan, kegiatan olah raga, penyakit penyerta
dan obat lain yang berpengaruh dengan glukosa
darah
7. Bila perlu mengganti obat-obat yang
menimbulkan hipogikemia

Anda mungkin juga menyukai