HONK
DEFINISI HIPOGLIKEMIA(4)
Hipoglikemi merupakan suatu terminologi klinis yang digunakan untuk keadaan yang
disebabkan oleh menurunnya kadar glukosa dalam darah sampai pada tingkat tertentu
sehingga memberikan keluhan (symptom) dan gejala (sign).
ETIOLOGI
Secara etiologis hipoglikemi disebabkan oleh:
1. Penggunan obat-obatan diabetes seperti insulin sulfonilurea yang berlebihan. Penyebab terbanyak hipoglikemia umumnya
2. Obat-obatan lain meskipun jarang terjadi namun . dapat menyebabkan hipoglikemia adalah beta- blockers, pentamidine,
3. Sehabis minum alkohol, terutama bila sudah lama berpuasa dalam keadaan lama.
5. Hipoglikemia reaktif.
7. Insufisiensi adrenal.
• Glukosa darah 80-85 mg/dl • Glukosa darah 65-70 mg/dl • Glukosa darah 65-70 mg/dl Medula adrenal
• Sel alfa pankreas •
• Sel beta pankreas Respon ketiga hipoglikemia Respon
• Respon kedua hipoglikemia
• Respon pertama hipoglikemia terhadap defisiensi glukagon
Counteregulatory glukosa
Pengatur utama glukosa darah • Glukoneogenesis dan glikogenolisis di hati
• Glikogenolisis ↑
• Produksi glukosa di liver dan • Insulin Glukagon ↑ di Pankreas Penggunaan
ginjal ↑ • Glukoneogenesis ↑
glukosa otot ↓
• Penggunaan insulin oleh
jaringan otot↓ • Lipolisis ↑
GEJALA KLINIS
Pada dasarnya, keluhan maupun gejala klinis hipoglikemi, terjadi oleh karena dua penyebab
utama yakni: 1. Terpacunya aktivitas sistem saraf otonom, terutama simpatis, dan 2. Tidak
adekuatnya suplai glukosa ke jaringan serebral (neuroglikopenia). Pada tahap awal
hipoglikemia, respon pertama dari tubuh adalah peningkatan hormon adrenalin/epinefrin,
sehingga menimbulkan gejala neurogenik seperti.
• Gemetaran
• Kulit lembab dan pucat
• Rasa cemas
• Keringat berlebihan
• Rasa lapar
• Penglihatan kabur
GEJALA KLINIS
Gejala klinis biasanya muncul pada kadar glukosa darah (GD) <60 mg/dL, meskipun pada
orang tertentu sudah dirasakan di atas kadar tersebut (<70 mg/dL). Tapi pada umumnya
pada kadar GD <50 mg/dL, telah memberi dampak pada fungsi serebral.
Pada tahap lanjut, hipoglikemia akan memberikan gejala defisiensi glukosa pada jaringan
serebral (gejala neuroglikopenik) yakni:
• Sulit berpikir
• Bingung
• Sakit kepala
• Kejang-kejang
• Koma
DIAGNOSIS
Untuk membuat diagnosis hipoglikemi, berdasarkan definisi diperlukan adanya trias dari Whipple
(Whipple triad) yang terdiri atas:
1. Adanya gejala klinis hipoglikemi, berdasarkan anamnesis dan peneriksaan jasmani,
2. Kadar glukosa dalam plasma yang rendah pada saat yang bersaman, berdasarkan pemeriksan
penunjang/ laboratorium, dan
3. Keadaan klinis segera membaik segera setelah kadar glukosa plasma menjadi normal setelah diberi
pengobatan dengan pemberian glukosa.
DIAGNOSIS
Klasifikasi hipoglikemia pada pasien diabetes Hipoglikemia pada pasien diabetes dapat
diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok, diantaranya: Derajat keparahan, kadar glukosa darah
dan manifestasi klinik dan kemampuan untuk menolong diri sendiri. Klasifikasi standar untuk
hipoglikemia pada pasien diabetes adalah klasifikasi yang banyak digunakan untuk evaluasi terapi
dan outcomes dari berbagai penelitian klinik yaitu: (26,27,28)
a. Confirmed hypoglycemia adalah kejadian hasil pengukuran kadar glukosa darah yang rendah.
b. Severe hypoglycemia adalah kejadian dimana pasien membutuhkan pertolongan orang lain
untuk mengatasi hipoglikemianya.
c. Nocturnal hypoglycemia adalah kejadian hipoglikemia yang dialami pada waktu malam hari.
Secara umum periode waktu untuk kejadian nocturnal hypoglycemia adalah pada saat bed
time hingga waktu bangun dipagi hari.
KLASIFIKASI HIPOGLIKEMIK
• Diagnosis Banding :
- Atopic hand dermatitis
- Psoriasis dan psoriasiform hand dermatitis
- Pustular hand dermatitis
- Keratolysis exfoliativa
TERAPI
Tujuan terapi pada prinsipnya untuk mengembalikan kadar glukosa darah kembali normal, sesegera
mungkin.
Pada penderita hipoglikemia dengan gambaran klinis ringan, sadar, dan kooperatif, penanggulangan
biasanya akan cukup efektif dengan memberikan makanan atau minuman yang manis mengandung gula
seperti pilihan di bawah ini:
• 2-3 tablet glukosa, atau 2-3 sendok teh gula atau madu
• 120-175 jus jeruk
• Segelas (±200 cc) susu 'non fat' (lemak dan coklat akan memperlambat absorpsi glukosa di usus)
Setengah kaleng 'soft drink' misalnya coca cola, dll.
Pada umumnya dalam 20 menit keadaan hipoglikemia telah teratasi, kadar glukosa kembali normal. Bila
dengan cara di atas tidak teratasi, maka dilanjutkan ke pengobatan tahap lanjut.
TERAPI
hingga hingga 20% kasus. Presipitasi yang paling umum mengenai KAD di seluruh dunia adalah infeksi, meskipun kepatuhan
yang kurang terhadap terapi insulin adalah etiologi umum lainnya pada pasien usia muda dan orang-orang yang tinggal di
lingkungan perkotaan, persentase hingga 56% pasien dengan kejadian pertama KAD dan 78% kasus berulang di Amerika Serikat .
Etiologi lainnya termasuk penggunaan alkohol, perdarahan gastrointestinal, obat-obatan, infark miokard, pankreatitis,
kehamilan, emboli paru, penurunan asupan oral, cedera ginjal, kejang, stroke (iskemik atau hemoragik), tiroid, kecacatan, dan
konsumsi racun
PATOMEKANISME
GEJALA KLINIS
Edema serebri merupakan komplikasi paling berat dari KAD. Ini terjadi pada 0,5-1% dari seluruh
kasus KAD dan menyebabkan tingkat kematian sebesar 21-24%. Mereka yang bertahan hidup
berisiko mengalami sisa-sisa masalah neurologis. Edema serebri lebih sering terjadi pada anak-
anak, meskipun dilaporkan juga dapat terjadi pada dewasa.
DIAGNOSIS BANDING
• Ketosidosis alkoholik
• ketosis starvasi
• Asidosis metabolik anion gap tinggi karena sebab lain harus disingkirkan seperti karena obat-obatan (salisilat,
ethylene glycol, dan paraldehyde),
• asidosis laktat
• asidosis metabolik pada gagal ginjal akut atau kronik.
TERAPI
Umumnya pasien membaik setelah diberikan i dan terapi standar lainnya, jika komorbid tidak terlalu insulin
berat.Biasanya kematian pada pasien KAD adalah karena penyakit penyerta berat yang datang pada fase
lanjut Kematian meningkat seiring dengan meningkatnya usia dan beratnya penyakit penyerta.
EDUKASI
dibanding insiden KAD. HONK lebih sering ditemukan pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki. HONK lebih sering
ditemukan pada orang lanjut usia, dengan rata-rata usia onset pada dekade ketujuh. Angka mortalitas pada kasus H0NK cukup
• Diabetes melitus
• infeksi
• pengobatan
• noncompliance
• DM tidak terdiagnosis
• penyalahgunaan obat
• penyakit penyerta.
• Compliance yang buruk terhadap pengobatan DM juga sering menyebabkan HHNK (21%).
PATOMEKANISME
GEJALA KLINIS
• Rasa lemah
• Gangguan penglihatan
• Kaki kejang
• Mual dan muntah, namun lebih jarang jika dibandingkan dengan KAD.
• Kekuhan neurologis
DIAGNOSIS
Cairan : Terapi rehidrasi cairan isotonis NaCl 0,9% sebanyak 10-20 ml/kgBB/Jam.
Insulin : Bolus awal 0.15 U/kgBB/IV, dan diikuti dengan drip 0.10/kg88/jam sampai
konsentrasi glukosa darah turun antara 250 mg/DL.
Elektrolit : Jika konsentrasi kalium awal <3.3 mEq per L (3.3 mmol per L)
2/3 kalium klorida dan 1/3 kalium fosfat sampai tercapai konsentrasi kalium
setidaknya 3.3 mEq per L.
KOMPLIKASI TERAPI
• Penyuluhan mengenai pentingnya pemantauan kadar glukosa darah dan compliance yang
tinggi terhadap pengobatan yang diberikan
• Perlu diperhatikan akses penyediaan air
• Bagi saudara atau teman pasien sebaiknya menengok pasien untuk memperhatikan adanya
perubahan mental status mental, terutama bagi pasien yang tinggal sendiri
• Pemberian edukasi yang memadai terhapat petugas perawatan