Anda di halaman 1dari 6

HIPOGLIKEMI

1.1 Definisi
Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah < 60 mg/dl,
atau kadar glukosa darah < 80 mg/dl dengan gejala klinis 1
Pendekatan diagnosis kejadian hipoglikemia juga dilakukan dengan
bantuan Whipple’s Triad yang meliputi: 2
- keluhan yang berhubungan dengan hipoglikemia,
- kadar glukosa plasma yang rendah,
- perbaikan kondisi setelah perbaikan kadar gula darah

1.2 Etiologi
Hipoglikemia dapat terjadi pada penderita Diabetes dan Non diabetes
denganetiologi sebagai berikut 3:

Pada Diabetes:

 Overdose Insulin
 Asupan Makanan berkurang
 Aktivitas Berlebihan
 Gagal Ginjal
 Hipotiroid

Pada Non Diabetes:

 Peningkatan Produksi Insulin


 Paska Aktifitas
 Konsumsi Makanan rendah Kalori
 Konsumsi Alkohol
 Post Melahirkan
 Post Gastroctomy
 Penggunaan Obat-obatan berlebihan ( contoh : salisilat, sulfonamide)
1.3 Patofisiologi

Patofisiologi Hipoglikemia yang Berhubungan dengan

Kegagalan Otonom

Diabetes dan Defisiensi Insulin

Substitusi insulin yang tidak sempurna


(tidak terjadi fisiologi penurunan insulin dan
peningkatan glukagon)

Hipoglikemia

Tidur Aktivitas Fisik

Berkurang

Respons Saraf Simpatis


Berkurang

Respon Epinefrin Berkurang

Hipoglikemia Glukosa Terganggu

Hipoglikemia Berulang

Gambar 1.1 Hipoglikemia yang berhubungan dengan kegagalan sistem


otonom3

1.4. Klasifikasi

American Diabetes Association Workgroup on Hypoglycemia


mengklasifikasikan kejadian hipoglikemia menjadi 5 kategori sebagai berikut:
Tabel 1.1. Klasifikasi Hipoglikemia menurut American Diabetes Association
Workgroup on Hypoglycemia tahun 2005 4
Severe hypoglycemia Kejadian hipoglikemia yang membutuhkan
bantuan dari orang lain
Documented symptomatic Kadar gula darah plasma ≤ 70 mg/dl disertai gejala
hypoglycemia klinis hipoglikemia

Asymptomatic Kadar gula darah plasma ≤ 70 mg/dl tanpa


hypoglycemia disertai gejala klinis hipoglikemia
Probable symptomatic Gejala klinis hipoglikemia tanpa disertai
hypoglycemia pengukuran kadar gula darah plasma
Relative hypoglycemia Gejala klinis hipoglikemia dengan pengukuran kadar
gula darah plasma ≥ 70 mg/dl dan terjadi
penurunan kadar gula darah

Menurut Soemadji (2006) klasifikasi dan manifestasi klinis2:

Gambar 1.2. Klasifikasi Hipoglikemia

1.5. Gejala dan tanda

dan tanda dari hipoglikemia merupakan akibat dari aktivasi sistem saraf
otonom dan neuroglikopenia.2
Pada pasien dengan usia lajut dan pasien yang mengalami hipoglikemia
berulang, respon sistem saraf otonom dapat berkurang sehingga pasien yang
mengalami hipoglikemia tidak menyadari kalau kadar gula darahnya rendah
(hypoglycemia unawareness). Kejadian ini dapat memperberat akibat dari
hipoglikemia karena penderita terlambat untuk mengkonsumsi glukosa untuk
meningkatkan kadar gula darahnya. 2
 Anamnesa sebagai berikut:
1. Rasa gemetar
2. Perasaan lapar
3. Pusing
4. Keringat dingin
5. Jantung berdebar
6. Gelisah
7. Penurunan kesadaran bahkan sampai koma dengan atau tanpa
kejang.
Pada pasien atau keluarga perlu ditanyakan adanya riwayat
penggunan preparat insulin atau obat hipoglemik oral, dosis terakhir,
waktu pemakaian terakhir, perubahan dosis, waktu makan terakhir,
jumlah asupan makanan, dan aktivitas fisik yang dilakukan.2
 Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
1. Pucat
2. Diaphoresis/keringat dingin
3. Tekanan darah menurun
4. Frekuensi denyut jantung meningkat
5. Penurunan kesadaran
6. Defisit neurologik fokal (refleks patologis positif pada satu sisi
tubuh) sesaat.
 Pemeriksaan Penunjang Kadar glukosa darah sewaktu

Kadar Gula Gejala Neurogenik Gejala Neuroglikopenik


Darah
79,2 mg/dL gemetar, goyah, gelisah irritabilita, kebingungan
70,2 mg/dL gugup, berdebar – debar sulit berpikir, sulit
berbicara
59,4 mg/dL berkeringat ataxia, paresthesia
50,4 mg/dL mulut kering, rasa kelaparan sakit kepala, stupor,
39,6 mg/dL pucat, midriasis kejang, koma, kematian

Tabel 1.2 gejala neurologik hipoglikemi

1.6. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan
Stadium permulaan (sadar)2:


1. Berikan gula murni 30 gram (2 sendok makan) atau sirop/permen atau
gula 
murni (bukan pemanis pengganti gula atau gula diet/ gula
diabetes) dan 
makanan yang mengandung karbohidrat. 

2. Hentikan obat hipoglikemik sementara. Pantau glukosa darah sewaktu
tiap 1-2 
jam. 

3. Pertahankan GD sekitar 200 mg/dL (bila sebelumnya tidak sadar). 

4. Cari penyebab hipoglikemia dengan anamnesis baik auto maupun allo

anamnesis. 

Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan curiga hipoglikemia)2:
1. Diberikan larutan dekstrose 40% sebanyak 2 flakon (=50 mL) bolus intra
vena. 

2. Diberikan cairan dekstrose 10 % per infus 6 jam perkolf. 

3. Periksa GDS setiap satu jam setelah pemberian dekstrosa 40% 

a. Bila GDS < 50 mg/dL bolus dekstrosa 40 % 50 mL IV. 

b. Bila GDS <100 mg/dL bolus dekstrosa 40 % 25 mL IV. 

c. Bila GDS 100 – 200 mg /dL tanpa bolus dekstrosa 40 %. 

d. Bila GDS > 200 mg/dL pertimbangan menurunkan kecepatan drip

dekstrosa 10 %. 

4. Bila GDS > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut–turut, pemantauan GDS
setiap 2 jam, dengan protokol sesuai diatas, bila GDs >200 mg/dL –
pertimbangkan mengganti infus dengan dekstrosa 5 % atau NaCI 0,9 %. 

5. Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut, protokol
hipoglikemi dihentikan. 

Rencana Tindak Lanjut
2
1. Mencari penyebab hipoglikemi kemudian tatalaksana sesuai
penyebabnya.

2. Mencegah timbulnya komplikasi menahun, ancaman timbulnya
hipoglikemia merupakan faktor limitasi utama dalam kendali glikemi pada
pasien DM tipe 1 dan DM tipe 2 yang mendapat terapi ini.

Konseling dan Edukasi
2


Seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita
diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat
timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten.
Kriteria Rujukan
2
1. Pasien hipoglikemia dengan penurunan kesadaran harus dirujuk ke
layanan sekunder (spesialis penyakit dalam) setelah diberikan dekstrose 40%
bolus dan infus dekstrose 10% dengan tetesan 6 jam per kolf.

2. Bila hipoglikemi tidak teratasi setelah 2 jam tahap pertama protocol
penanganan

Peralatan 2
1. Laboratorium untuk pemeriksaan kadar glukosa darah. 

2. Cairan Dekstrosa 40 % dan Dekstrosa 10 % 


1.7. Prognosis
Prognosis pada umumnya baik bila penanganan cepat dan tepat. 2

Anda mungkin juga menyukai