Anda di halaman 1dari 30

Arachnoid Cyst

Oleh: Jesaya D. I. Saranga


N 111 20 029
Pembimbing: dr. Masyita Sp.Rad., M.Kes
Pendahuluan
Kista arachnoid adalah malformasi kongenital jinak dari arachnoid. Mereka dapat
ditemukan di sepanjang kraniospinal axis, dengan predileksi pada fossa temporal.
Etiologi sebagian besar kista arachnoid tidak diketahui, tetapi sangat mungkin
sebagian besar terjadi selama perkembangan. Kista ini terjadi sebagai lesi kecil
atau besar berisi cairan.
Kista sekunder lebih sedikit umum, sering muncul setelah trauma, pembedahan,
infeksi, atau intracranial pendarahan. Kista arachnoid terdiri dari 1% dari semua
lesi yang menempati ruang intrakranial. Prevalensi kasus kista arachnoid pada
orang dewasa adalah sekitar 1,4% dengan dominan perempuan, sedangkan
prevalensi pada anak-anak adalah 2,6%.
Anatomi

Gambar. Struktur meningeal


Gambar. Struktur ventrikel otak
Kista araknoid
Definisi Epidemiologi

Kista arakhnoid merupakan kelainan Kista Araknoid ditemukan 4% dari populasi.


yang bersifat jinak, terjadi sepanjang
serebrospinal axis (intra-arachnoidal Hanya 20% yang mengalami gejala-gejala,
space-occupying lesions) berhubungan biasanya dari hidrosefalus sekunder. Sebuah
dengan membran araknoid dan tidak
terhubung dengan sistem ventrikuler, studi yang meneliti 2.536 laki-laki muda yang
kistik, terbentuk akibat pemisahan sehat menemukan prevalensi sebesar 1,7% (95%
lapisan araknoid kongenital.
CI 1,2-2,3%). Hanya sebagian kecil dari kelainan
terdeteksi membutuhkan perhatian medis yang
mendesak.
Patofisiologi
Beberapa Ada teori mengapa kista terkadang berkembang, beberapa
penelitian menghipotesiskan bahwa mekanisme katup satu arah dari
sub araknoid cerebrospinal fluid (CSF) yang menyebabkan kista
mengalami pembesaran bertahap.11 Teori lain mengusulkan adanya
gradien osmotik antara kista dan CSF yang menarik CSF di ke dalam
kista yang menyebabkannya berkembang. Sifat osmotik cairan kista
araknoid tampaknya sebagian besar serupa dengan CSF, terutama di
kista kongenital primer.
Kista araknoid
Klasifikasi Gejala Klinis

 kepala membesar

 sakit kepala

 seizures ( kejang mendadak)

 hidrocephalus

 meningkatnya tekanan intracranial

 Hemiparesis

 ataxia
Gambar. Klasifikasi galassi kista
 Gangguan pengelihatan
araknoid
Diagnosis
Gejala tergantung pada ukuran dan lokasi kista, kista yang sangat kecil mungkin tidak menimbulkan
gejala sama sekali. Kista yang lebih besar dapat menyebabkan berbagai gejala neurologis,
termasuk:

• sakit kepala

• mual dan muntah

• kejang

• gangguan mendengar dan visual

• hydrocephalus (pembesaran kepala akibat akumulasi cairan cerebrospinal).


Pemeriksaan Radiologi
• CT Scan
Pemeriksaan radiologi
• MRI
Diagnosis banding
• Craniopharyngioma
Diagnosis banding
• Rathke cleft cyst
Tatalaksana
• Fenestrating Capsule (Craniotomy)
• Endonasal endoscopy approach
• Pirau/Shunt
Laporan Kasus
Anamnesis
Pasien masuk dengan keluhan tidak bisa melihat sejak ± 6 tahun sebelum masuk RSUP Haji Adam Malik
Medan. Keluhan ini dirasakan secara perlahan-perlahan, semakin lama pandangan semakin kabur. Nyeri
kepala juga dirasakan OS, sejak ± 4 tahun lalu. Berdenyut pada seluruh lapangan kepala yang bersifat hilang
timbul. Seiring dengan berjalannya waktu, nyeri kepala yang dirasakan OS semakin bertambah berat, terus –
menerus, durasinya semakin lama, timbul hampir setiap hari, dan tidak berkurang dengan obat penghilang
rasa sakit. Riwayat kejang (+), Riwayat kejang dialami pasien sejak 5 tahun ini, kejang dialami pasien
frekuensi 1 kali/minggu, durasi 5 menit, setelah kejang pasien sadar. Riwayat muntah menyembur dialami
pasien sejak 1 bulan, frekuensi 2-3x/hari, muntah terutama pada pagi hari, trauma kepala (-), dan demam
(-). Riwayat kelemahan anggota tubuh (-), Gangguan penghidu (-), riwayat demam dan batuk lama (-),
riwayat kelemahan anggota gerak (-). Riwayat penyakit dahulu tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Kepala : Normosefalik
Thoraks : Simetris fusiform
Kesadaran : Compos Mentis Jantung : Bunyi jantung normal, bising
(-)
Tekanan darah: 120/80 mmHg Paru-paru : Pernafasan vesikuler, ronkhi
Nadi : 88x/mnt (-)
Abdomen : Supel, peristaltik normal
Pernafasan : 20x/mnt Kolumna Vertebralis : Dalam batas normal
Leher/Aksila/Inguinal : Dalam batas normal
Temperatur : 37,1 ºC
Pemeriksaan Neurologis
Nervus I : Normosomia
Nervus II, III : Pupil Isokor, Kanan=kiri ± 3
mm
Tanda rangsang meningeal : Nervus III, IV, VI: Pergerakan bola mata ke
Kaku kuduk (-), Kernig sign (-), segala arah (+)
Brudzinski I/II (-) Nervus V: Buka tutup mulut normal
Nervus VII:sudut mulut dan sulkus
nasolabialis simetris
Tanda peninggian TIK : Nyeri Nervus VIII: Pendengaran (+)
Nervus IX, X: Uvula dan arcus faring di
kepala (+), muntah menyembur medial
(-), kejang (-) Nervus XI: Angkat bahu normal
Nervus XII: Lidah dijulurkan ke medial,
termor/fasikulasi/atropi (-)
Funduskopi

Optic Disc Kanan Kiri

Warna Pucat Pucat


Batas Tegas Tegas
Ekskavasio Cekung Cekung
Arteri/Vena 2/3 2/3

Kesan: Papil atrofi ODS, visus ODS: 1/~


Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan lab
Hb : 10,9 g% Natrium : 141 mEq/L

Leukosit : 6.200 mm3 Kalium : 4,1 mEq/L

Ht : 33,0 % Klorida : 109 mEq/dL

Trombosit : 216.000/mm3 Ureum : 24 mg/dL

Eritrosit : 3.710.000/mm3 Kreatinin : 0,90 mg/dL

Glukosa ad random : 87 mg/dl    


Pemeriksaan Radiologi
• CT scan
• Infratentorial, pons, cerebelum dan Ventrikel IV tampak normal.
• Supratentorial tampak lesi Hypodens berdinding tipis berbentuk Oval
di daerah sella dan parasella yang pada post kontras tidak
memberikan enhancement. Tidak tampak kalisifikasi
• Lesi tersebut tampak menekan Ventrikel 3
• Ventrikel 4 dan lateral kanan/kiri tampak melebar

Kesimpulan Radiologis: Massa Kistik di daerah Sella dan parasella, DD/


Kista Pituitary , Kista Arachnoid, Craniopharingioma
• MRI
• Ventrikel Lateralis kanan/kiri dan III melebar, Ventrikel IV Normal
• Tidak tampak midline Shift
• Supratentorial periventrikuler white matter tampak hiperintens pada T2
• Thalamus dan basal ganglia baik
• Hipofise dan konfigurasi sella tursica kesan normal
• Tampak lesi lobulated dengan signal sama dengan cairan CSF di suprasellar dan menekan chiasma opticus. Tidak
tampak enhancement setelah pemberian kontras Intravenous
• Parasellar dan arteri carotis interna kanan /kiri tampak patent
• Infratentorial tampak lesi pada batang otak dan cerebelum
• Tidak tampak formasi tumor pada kedua CPA
• Mastoid air cell dan orbita kanan / kiri baik
• Sinus paranasal dan nasopharinx baik

Kesimpulan Radiologis : Cyst di Suprasellar dengan Signal sama dengan CSF dan menekan Chiasma Opticus +
Hydrocephalus
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai