GAMBARAN
RADIOLOGI
Shinta Armisda Putri
PADA ABSES
Cut Mawarni
Fitri Wahyu ramadhani CEREBRI
Pembimbing :
dr. Nurul Machillah, Sp.Rad
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
96 x/
menit
120/70
mmHg
20x/menit
36,7oC
PEMERIKSAAN FISIK
Kulit
Warna : Coklat
Turgor : Kembali
Hidung : Cavum Nasi
cepat
lapang (+/+), Krusta (-/-
Ikterus : (-)
), Sekret (-/-), concha
Pucat : (+)
inferior hipertrofi (-/-),
Sianosis : (+)
Septum deviasi (-)
Edema : (-)
Mulut : Dalam batas
Kepala-Leher
normal
Kepala : Dalam batas
normal
Bibir : Sianosis (+)
Mata : Dalam batas
normal
Leher : Pembesaran
Telinga : CAE lapang
KGB (-)
(+/+), perdarahan (-/-),
sekret (-/-)
THORAX
Anterior Posterior
Inspeksi Simetris, Barrel Chest (-) Normochest,
Tipe Pernafasan : Thoraco- pergerakan simetris
Abdominal, RIC (-)
Palpasi SF Kiri = Kanan SF Kiri = Kanan
Perkusi Sonor/Sonor Sonor/Sonor
Auskultasi Ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-) Ves (+/+) Rh (-/-) Wh
(-/-)
JANTUNG
Darah Rutin:
Hemoglobin 22,6 14,0 – 17,0
Hematokrit 69 45 – 55
Eritrosit 9,8 4,7 – 6,1
Trombosit 287 150 – 450
Leukosit 7,0 4,5 – 10,5
MCV 70 80 – 100
MCH 23 27 – 31
MCHC 33 32 - 36
Hitung Jenis:
Eosinofil 0 0–6
Basofil 1 0–2
Netrofil Batang 2 2–6
Netrofil Segmen 71 50 – 70
Limfosit 19 20 – 40
Monosit 7 2–8
Kimia Klinis:
SGOT 25
SGPT 27
Natrium (Na) 131 132 – 146
Kalium (K) 4,6 3,7 – 5,4
Klorida (Cl) 100 98 – 106
CT SCAN KEPALA
TANPA KONTRAS
Interpretasi :
Tampak area
hypodens abnormal
di parenchym otak
daerah capsulla
interna sampai
corona radiata
dextra bentuk kistik
berbatas tegas
dengan edema
disekitarnya
KESIMPULAN
massa kistik di
capsulla interna
sampai corona
radiata dextra
dengan absecess
cerebri yang disertai
dengan edema
cerebri.
Tatalaksana Diagnosa
IVFD RL 20 tpm
Iv. Ceftriaxone 2gr/12j
Hemiparese Sinistra
Iv. Metronidazole 500 e.c / Abses Serebri
mg/8j + Tetralogy of fallot
Iv. Metil prednisolon
125 mg
Prognosis
Iv. Omeprazole 40 mg/
12j
Gabapentin 1x300mg Ad vitam :
dubia ad bonam
Laxadin syr 1xCI
Ad functionam :
Mecobalamin 3x500mg
dubia ad bonam
Furosemid 1x40mg
Ad sanationam :
Spironolakton 1x25mg dubia ad bonam
V-Bloc 1x6,25mg
BAB III
LANDASAN
TEORI
Anatomi Otak
Otak adalah
bagian
susunan saraf
pusat yang
terletak di
dalam
cavitas cranii.
Bagian-bagian otak:
1. Telencephalon (Cerebrum)
2. Diencephalon
3. Mesenchepalon (Midbrain)
4. Metencephalon (Otak
Belakang)
5. Myelencephalon (medulla
Oblongata)
Abses Otak
1. PENGERTIAN
2. ETIOLOGI
Abses otak adalah suatu
a. Infeksi paru sistemik
proses infeksi dengan
pernanahan yang b. Endokarditis
a. Antibiotik
antibiotik yang diberikan harus dapat
menembus sawar darah otak. Selain itu, antibiotik
tersebut harus bisa menembus kapsul abses.
Penyuntikan antibiotik langsung ke dalam abses
tidak dianjurkan karena ini dapat menyebabkan
timbulnya fokus epileptikus. Black melaporkan
bahwa cloramfenical, penicilin dan meticilin dapat
masuk ke dalam abses.
Kriteria pasien yang hanya dapat diterapi dengan
antibiotik adalah sbb:
c. Pembedahan
Bisa berupa eksisi atau fungsi aspirasi.
7. Gambaran Radiologi Abses Cerebri
Gambaran CT-Scan
Gambaran MRI
MR Spectroscopy
WBC Scan pada Scintigraphy
8. DIAGNOSIS BANDING
Demyelination Subakut hemoragik
stroke
Giloblastoma Radionekrosis
multiform
Cerebral metastasis
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan
• Nyeri kepala primer
adalah nyeri kepala
yang sifatnya “idiopatik”,
nyeri kepala yang tidak
Pasien datang
terkait dengan kondisi
dengan keluhan nyeri patologi atau penyebab
kepala sekitar 3 bulan lain yang mendasari.
yang lalu. Nyeri
dirasakan semakin • Nyeri kepala sekunder
lama semakin adalah nyeri kepala
memberat dalam 1 yang dikaitkan dengan
kondisi patologis yang
minggu terakhir
mendasari, seperti
adanya tumor otak,
aneurisma, penyakit
inflamasi.
kejadian abses serebri
paling sering
Pasien telah di disebabkan karena
diagnosis dengan adanya penyakit
jantung bawaan diikuti
penyakit Tetralogi dengan kejadian infeksi
of Fallot sejak kecil di area wajah dan
kepala.
Penyakit jantung sianotik
dapat menyebabkan Kondisi ini juga semakin
munculnya infeksi fokal didukung dengan adanya
pada parenkima otak, darah yang merupakan
akibat adanya hipoksia, aliran dari kanan ke kiri
polisitemia dan jantung yang bersifat
hiperviskositas darah. Hal ini sianotik, dan tidak melewati
menyebabkan gangguan proses fagositosis bakterial di
aliran darah dalam paru, sehingga
mikrosirkulasi serebral dan mengandung bakteri yang
blood brain barrier, akhirnya dapat
sehingga menyebabkan menyebabkan fokal infeksi di
pembentukan trombus dan otak.
encephalomalacia fokal
Pemeriksaan Pemeriksaan CT Scan
radiologis berupa Kepala bertujuan
CT-Scan kepala Non untuk mendeteksi
kontras didapatkan penyebab dari nyeri
kesimpulan berupa: kepala
massa kistik di
capsulla interna Pada abses cerebri
sampai corona CT-Scan dilakukan
radiata dextra untuk menunjukkan
dengan absecess lokasi abses dengan
cerebri yang disertai tepat dan fase – fase
dengan edema dari abses.
cerebri
Prinsip pengobatan pada abses
cerebri adalah untuk menghilangkan proses
infeksi, efek massa dan oedem terhadap
otak, pemberian antibiotik yang tepat
selama 6-8 minggu untuk mengecilkan
abses dan 10 minggu untuk menghilangkan
efek massa dari abses otak dan yang
terakhir berupa tindakan pembedahan.
BAB V
KESIMPULAN
Abses otak adalah suatu proses
infeksi dengan pernanahan yang
terlokalisir diantara jaringan otak
yang disebabkan oleh berbagai
macam variasi bekteri, fungi dan
protozoa.
Semakin besarnya abses otak maka
gejala semakin khas berupa trias abses otak
yang terdiri dari gejala infeksi, peningkatan
tekanan intrakranial dan gejala neurologik
fokal.
Prognosis dari abses otak ini tergantung
dari cepatnya diagnosis ditegakkan, derajat
perubahan patologis, soliter atau multipel
dan penanganan yang adekuat.
TERIMONG GEUNASEH