Anda di halaman 1dari 41

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA

RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2019
ANATOMI MATA

Struktur anatomi lensa mata


 Morfologi:
 Kapsular
 Anterior
 Posterior
 Subkapsular

 Anterior
 Posterior
 Kortikal
 Supranuklear
 Nuklear
Fisiologi Lensa

 Fungsi utama memfokuskan berkas cahaya ke retina.
 cahaya datang dari jauhotot-otot siliaris
relaksasizonula zinii menegang memperkecil
diameter lensa  daya refraksi lensa diperkecil berkas
cahaya paralel akan terfokus ke retina.
 Untuk memfokuskan cahaya dari benda dekatotot
siliaris berkontraksi  tegangan zonula
berkurangKapsul lensa yang elastik kemudian
mempengaruhi lensa menjadi lebih sferis peningkatan
daya biasnya.
DEFINISI


• Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa
yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan)
lensa, denaturasi protein lensa, atau terjadi akibat
kedua-duanya.

• Katarak yang merupakan penyebab utama


berkurangnya penglihatan di dunia diperkirakan
jumlah penderita kebutaan katarak di dunia saat ini
sebesar 17 juta orang dan akan meningkat menjadi 40
juta pada tahun 2020.

•Proses degeneratif / bertambahnya usia


•Faktor keturunan
•Cacat bawaan sejak lahir
•Masalah kesehatan, misalnya diabetes
•Pengguanaan obat tertentu, khususnya steroid
•Gangguan pertumbuhan
•Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari
dalam waktu yang cukup lama

ETIOLOGI •Asap rokok


•Operasi mata sebelumnya
•Trauma (kecelakaan) pada mata
•Faktor-faktor lainnya yang belum diketahui
PATOFISIOLOGI

1. Teori Hidrasi 2. Teori Sklerosis
• terjadi kegagalan mekanisme • Pada lensa manula
pompa aktif pada epitel lensa • serabutkolagen terus
yang berada di subkapsular bertambah sehingga terjadi
anterior  sehingga air tidak pemadatan serabut kolagendi
dapat dikeluarkan dari lensa tengah  sklerosis nukleus
 bertambahnya tekanan lensa
osmotik  menyebabkan
kekeruhan lensa
KLASIFIKASI

WAKTU ETIOLOGI
PERKEMBANGAN 1. Kongenital
1. Kongenital
2. Akuisita
2. Juvenil
3. Senilis
STADIUM
LOKASI 1. Insipien
1. Korteks 2. Imatur
2. Nuklear 3. Matur
3. Subkapsular posterior 4. Hipermatur
• Sepertiga kasus katarak kongenital adalah
kongenital diturunkan, sepertiga berkaitan dengan
penyakit sistemik, dan sisanya idiopatik.

• Katarak yang mulai terbentuk pada usia


Juvenile kurang dari sembilan tahun dan lebih dari tiga
bulan. Katarak juvenil biasanya merupakan
penyulit penyakit sistemik ataupun metabolik

• Katarak nuklearis ditandai dengan kekeruhan


sentral dan perubahan warna lensa menjadi
Senilis kuning atau cokelat secara progresif perlahan-
lahan yang mengakibatkan turunnya tajam
penglihatan.
KATARAK

Katarak Kongenital
 kekeruhan lensa yang
 Katarak kongenital merupakan
didapatkan sejak lahir, dan terjadi akibat gangguan
perkembangan embrio intrauterin. Biasanya kelainan ini
tidak meluas mengenai seluruh lensa
Katarak Kongenital Lanjutan…


 Letak kekeruhan sangat tergantung pada saat
terjadinya gangguan metabolisme serat lensa
 Katarak kongenital yang terjadi sejak perkembangan
serat lensa terlihat segera setelah bayi Iahir sampai
berusia 1 tahun
Katarak Kongenital Lanjutan…


 Katarak ini terjadi karena gangguan metabolisme
serat-serat lensa pada saat pembentukan serat lensa
akibat infeksi virus atau gangguan metabolisme
jaringan lensa pada saat bayi masih di dalam
kandungan, dan gangguan metabolisme oksigen.
Anterior polar cataract
May be dominant inheritance

Capsular Pyramid

With persistent pupillaryWith Peters anomaly


membrane
Posterior polar cataract

Ocular associations
• Persistent hyaloid remnants
• Posterior lenticonus
• Persistent hyperplastic primary vitreous
Zonular cataract

The lens opacities (“riders”) are located in only one layer of lens
fibers, often only in the equatorial region as shown here.
PENGOBATAN KATARAK
KONGENITAL

 Tindakan pengobatan adalah operasi.
 Operasi katarak kongenital dilakukan bila reflek
fundus tidak tampak.
 Biasanya bila katarak bersifat total, opersi dapat
dilakukan pada usia 2 bulan atau lebih muda bila
telah dapat dilakukan pembiusan
PENGOBATAN KATARAK TERGANTUNG :
 Katarak bilateral partial,
pengobatan lebih konservatif
sehingga sementara dapat dicoba
Katarak total bilateral, sebaiknya
dengan kacamata /midriatika, bila
dilakukan pembedahan secepatnya
kekeruhan yang progresif disertai
segera katarak terlihat
dengan mulainya tanda-tanda
juling dan ambliopia dilakukan
pembedahan.

Katarak total unilateral, dilakukan


pembedahan 6 bulan sesudah
terlihat atau segera sebelum
terjadinya juling, bila terlalu muda
akan mudah terjadi ambliopia bila
tidak dilakukan tindakan segera
Katarak Juvenil
 Pada usia kurang dari 9 tahun & lebih dari 3 bulan.
 Kelanjutan katarak congenital,penyakit sistemik /

metabolic dan penyakit lainnya seperti :
1. Katarak metabolic ;
 Katarak diabetic dan galaktosemia (gula)
 Katarak hipokalsemik
 Katarak defisiensi gizi
 Katarak aminoasiduria
 Penyakit Wilson
 Katarak berhubungan dengan kelainan metabolic
Katarak Juvenil
2. Otot : distrofi miotonik
3. Katarak traumatic
4. Katarak komplikata

a) Kelainan congenital dan herediter (siklopia, koloboma,
mikroftalmia, aniridia, pembuluh hialoid persisten,
heterokromia iridis.).
b) Katarak degenerative (dengan myopia dan distrofia
vitreoretinal), seperti wagner dan retinitis pigmentosa dan
neoplasma)
c) Katarak anoksik
d) Toksik (kortikosteroid sistemik atau topical, ergot, naftalein,
dinitrofenol, triparanol (MER-29), antikholinesterase,
klorpromazin, miotik, busulfan, dan besi).
e) Lain-lain kelainan congenital, sindrom tertentu, disertai
kelainan kulit (sindermatik), tulang (
f) Katarak radiasi.
KATARAK KOMPLIKATA
 Akibat penyakit mata lain seperti radang, dan proses

degenerasi seperti ablasi retina, retinitis pigmentosa,
glaucoma, tumor intraocular, iskemia ocular, nekrosis
anterior segmen, buftalmos, akibat suatu trauma dan
pasca bedah mata.
 disebabkan penyakit sistemik endokrin(diabetes
melitus, hipoparatiroid,galaktosemia,dan miotonia
distrofi) dan keracunan obat (tiotepa intravena, steroid
local lama, steroid sistemik, oral kontraseptik dan
miotika antikolinesterase).

 Memberikan tanda khusus dimana mulai katarak
selamanya didaerah bawah kapsul atau pada lapis
korteks, kekeruhan dapat difus, pungtata, linear,
rosete, reticulum dan biasanya terlihat vakuol.
 Dikenal 2 bentuk :Polus posterior mata dan polus
anterior bola mata.
Katarak traumatik

 Katarak traumatik merupakan katarak yang muncul
sebagai akibat cedera pada mata yang dapat
merupakan trauma perforasi ataupun tumpul pada
bola mata yang terlihat sesudah beberapa hari
ataupun beberapa tahun. Katarak traumatik ini
dapat muncul akut, subakut, atau pun gejala sisa
dari trauma mata. Katarak dapat terjadi sebagai
akibat trauma tumpul berat.
Pada trauma tumpul
akan terlihat katarak
subkapsular anterior
 ataupun posterior.
Contusio lensa
menimbulkan
katarak seperti
bintang, dan dapat
pula dalam bentuk
katarak tercetak
(imprinting) yang
disebut cincin
Vossius
Katarak traumatika

 Pada keadaan ini akan terlihat
secara histopatologik masa
lensa yang akan difagosit
makrofag dengan cepatnya,
yang dapat memberikan
bentuk endoftalmitis
fakoanalitik. Lensa dengan
kapsul anterior saja yang
pecah akan menjerat korteks
lensa sehingga akan
mengakibatkan terbentuknya
cincin Soemering atau bila
epitel lensa berproliferasi aktif
akan terlihat mutiara Elschnig
KATARAK SENILIS

gejala adalah distorsi penglihatan
dan pengihatan yang semakin kabur.

Katarak ini biasanya berkembang


lambat selama beberapa tahun, dan
pasien mungkin meninggal sebelum
timbul indikasi pembedahan.

eksraksi lensa akan secara definitif


akan memperbaiki ketajaman
penglihatan pada lbih dari 90%
kasus.
Stadium Maturasi
INSIPIEN
 IMATUR MATUR HIPERMATUR

• ≠gangguan visus • Belum seluruh • Keruh seluruhnya • Korteks seperti


• Korteks anterior, lapisan lensa • Terjadi bubur telah
aksis relatif masih • Kekeruhan pengeluaran air, mencair
jernih posterior dan ukuran normal • Nukleus turun di
• Kekeruhan di belakang nukleus kembali bawah karena
bagian perifer – lensa – refleks • Shadow test (-) daya berat
bercak seperti baji pantulan cahaya • Katarak Morgagni:
(jari roda) – (+) – Shadow test kerusakan kapsul,
Spokes of Wheel (+) isi korteks keluar
• Hidrasi korteks – dan lensa kempis,
cembung nukleus terbenam
• Penyulit : di bawahnya
glaukoma
KATARAK INSIPIEN

KATARAK IMATUR
KATARAK MATUR

KATARAK
HIPERMATUR
Perbedaan Stadium

INSIPIEN IMATUR MATUR HIPERMATUR
Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif
Cairan Lensa Normal Bertambah (air Normal Berkurang (air +
masuk) masa keluar)
Iris Normal Terdorong Normal Tremulans
Bilik mata Normal Dangkal Normal Dalam
depan
Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow test Negatif Positif Negatif Pseudopos


Penyulit - Glaukoma - Uveitis+glaukoma
Gejala
 Mata tenang, visus turun perlahan
 Silau

 Di lingkungan yang terang (siang hari / melihat lampu mobil)
 Biasanya \pada tipe katarak posterior subkapsular
 Diplopia monokular atau polypia
 Perubahan nuklear  pembiasan multipel di tengah lensa  refraksi yang
ireguler  indeks bias yang berbeda.
 Halo
 terpecahnya sinar putih menjadi spektrum warna karena meningkatnya
kandungan air
 Penurunan tajam penglihatan
 penurunan penglihatan progresif
Tatalaksana
Indikasi bedah: 
Penurunan fungsi penglihatan yang tidak dapat lagi
ditoleransi pasien karena mengganggu aktivitas
sehari-hari.
Adaya antisometropia yang bermakna secara klinis
Kekeruhan lensa menyulitkan pemeriksaan segmen
posterior
Terjadi komplikasi terkait lensa seperti peradangan
peradangan atau glaukoma sekunder
(fakoanadilaksis, fkolisis, dan fakomorfik galukoma).
Bedah
ECCE 
• Ekstraksi Katarak Ekstrakapsuler :
Kapsula lensa ditinggalkan

• Ekstraksi Katarak Intrakapsuler: Lensa


dikeluarkan bersama kapsulnya
ICCE

• Nukleus lensa difragmentasikan di


FAKO- dalam kapsul dan dikeluarkan dengan
tip fako-emulsifikator
EMULSIFIKASI

Extracapsular cataract extraction
1. Anterior 2. Completion of
capsulotomy incision

3. Expression of 4. Cortical cleanup


nucleus

5. Care not to aspirate


posterior capsule 6. Polishing of posterior
accidentally capsule, if appropriate
Extracapsular cataract extraction ( cont. )
7. Injection 8. Grasping of IOL and
of coating with viscoela
viscoelastic substance
substance

9. Insertion of inferior 10. Insertion of superior


haptic and optic haptic

11. Placement of haptics


into capsular bag
and not into ciliary 12. Dialling of IOL into
sulcus horizontal position
Phacoemulsification
1. Capsulorrhexis 2. Hydrodissection

3. Sculpting of nucleus 4. Cracking of nucleus

5. Emulsification of 6. Cortical cleanup and


each quadrant insertion of IOL
Komplikasi
 katarak
Ambilopia
sensoris
Nystagmus
Strabismus
Uveitis
Glaukoma

Anda mungkin juga menyukai