Disusun oleh :
Novia Annur Shabilla - 1820221187
Pembimbing :
dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, M.Sc
KEPANITERAAN KLINIK ILMU SARAF
RSUD AMBARAWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
Identitas Pasien
Nama : Nn. I
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan: Belum menikah
Pendidikan: SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Tegalwuni, Banyubiru
No. CM : 011xxx-20xx
Tanggal masuk RS : 14 Oktober 2019 pukul 12.30
Anamnesis
Keluhan Utama
Pusing berputar
Selain itu, pasien juga merasakan kepalanya terasa berat. Pusing berputar
tidak disertai dengan mual, muntah, demam, penglihatan ganda, sakit gigi
dan telinga berdenging. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat trauma : pasien mengalami kecelakaan motor pada tahun 2016. Pasien
menggunakan helm dan terjatuh ke arah kanan mengenai trotoar. Pasien mengaku
kepalanya tidak terbentur, pingsan (-).
Riwayat kejang : disangkal
Riwayat sakit leher : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat sakit telinga : disangkal
Riwayat sakit gigi : disangkal
Riwayat sinusitis : disangkal
Riwayat penyakit lambung: diakui
Riwayat gangguan psikologi: disangkal
Riwayat alergi : disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat kejang, hipertensi, diabetes mellitus: disangkal
Vertigo tipe perifer ditandai dengan letak lesi pada labirin dan nervus vestibularis,
bangkitan vertigo mendadak, derajat vertigo yang berat, serta dipengaruhi oleh
gerakan kepala dan gangguan pendengaran.
Vertigo tipe sentral ditandai dengan letak lesi pada batang otak hingga korteks,
bangkitan vertigo lebih lambat, derajat vertigo lebih ringan dan tidak dipengaruhi
oleh gerakan kepala atau gangguan pendengaran.
Diagnosis Sementara
Diagnosis klinis : pusing berputar, syncope berulang
1. Status Generalisata
a) Keadaan umum: tampak sakit sedang
b) Kesadaran : compos mentis a) Telinga : otorrhea (-/-), tinnitus (-/-)
c) VAS : 4 dari 10 b) Leher : nyeri tekan trakea (-), pembesaran limfonodi (-)
d) Tanda vital : TD=100/60 mmHg, FN=80x/menit, c) Paru : simetris kanan dan kiri, retraksi (-), suara dasar
0 vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
RR=20x/menit, Suhu=36 C
d) Jantung : S1 S2 normal, murmur(-), gallop (-)
e) Wajah : simetris, nyeri tekan maxillaris (-)
e) Abdomen : datar, BU (+), supel, nyeri tekan (-)
f) Mata : pupil bulat isokor 3/3mm, konjungtiva pucat (-/-),
f) Urogenital : tidak dilakukan pemeriksaan
sklera ikterik (-), refleks cahaya (+/+), refleks kornea (+/+), ptosis
g) Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
(-/-)
g) Gigi : karies dentis (+), edema dan hiperemis gingiva (-)
h) Telinga : otorrhea (-/-), tinnitus (-/-)
Status Neurologis
1. Status Neurologis
a) Sikap tubuh : lurus dan simetris
b) Gerakan abnormal : (-)
c) Cara berjalan : normal
d) Kepala : pusing berputar, terasa berat
e) Fungsi motorik
Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas
Kekuatan 5/5/5 5/5/5
Tonus + +
a) Fungsi sensorik
Kanan Kiri
Eksteroseptif Terasa Terasa
Rasa nyeri Terasa Terasa
Rasa raba Terasa Terasa
Rasa suhu Terasa Terasa
Proprioseptif Terasa Terasa
b) Refleks fisiologis
Kanan Kiri
Refleks Biceps Normal Normal
Refleks Triceps Normal Normal
Refleks Patella Normal Normal
Refleks Achilles Normal Normal
a) Refleks patologis
Kanan Kiri
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Mendel Bachterew - -
Rosollimo - -
Gonda - -
Hofman Trommer - -
Pemeriksaan fungsi koordinasi
Nistagmus : (+)
Test romberg : (+)
Limfosit % 20 25 – 40%
Monosit % 6,36 2 – 8%
1,12 2 – 4%
Eosinofil %
0,718 0 – 1%
Basofil %
72 50 – 70%
Neutrofil %
Eritrosit 4,92 3,8 – 5,2 juta
Hematokrit 40,1 35 – 47 %
Trombosit 344 150 – 400 ribu
MCV 81,5 82 – 98 fL
MCH 29,0 27 – 32 pg
MCHC 35,7 32 – 37g/dl
KIMIA KLINIK
GDS 92 82 – 115 mg/dl
SGOT 15 0 – 35 U/L
SGPT 12 0 – 35 U/L
Ureum 15 10 – 50 mg/dl
Kreatinin 0,73 0,45 – 0,75 mg/dl
HDL
HDL Direct 50 37 – 92 mg/dl
LDL Cholesterol 119,5 <150 mg/dl
Cholesterol 185 <200 mg/dl
Trigliserida 77 70 – 140 mg/dl
Pemeriksaan Rontgen Servikal
Selain itu, dari pemeriksaan MRI terdapat suspek oklusi total pada arteri carotis
interna kiri, dimana menunjukkan kemungkinan hal tersebut sebagai letak lesi
yang menyebabkan vertigo sentral pada pasien. Keluhan pasien juga disertai
dengan sinkop berulang yang mungkin menandakan terdapat insufisiensi
vertebrobasiler.
Diagnosis Akhir
Diagnosis klinis : pusing berputar, syncope berulang
Diagnosis topis : organ vestibuler
Diagnosis etiologi : vertigo dengan syncope berulang pada
insufisiensi vertebrobasiler
Terapi
Inf. Asering 20 tpm
Inj. Piracetam 2x1 gr
Inj. mecobalamin 1 x 1 amp
P.O flunarizin 2x 5 mg
P.O aspilet 1x1
P.O clobazam 2x5 mg
P.O sukralfat 2x1c