STROKE HEMORAGIK
Oleh
Fedia Riska Amilia, S. Ked
1830912320047
Pembimbing :
dr. M. Welly Dafif, Sp.S
Data Pasien
Nama : Tn. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 60 tahun
Bangsa : Indonesia
Suku : Banjar
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Status : Duda
Alamat : Pasar Lama, Banjarmasin
MRS : 27 Oktober 2019
No. RMK : 1.44.30.88
Keluhan Utama : Kelemahan pada tubuh sebelah kiri
Perjalanan Penyakit :
Pasien datang ke IGD RSUD Ulin Banjarmasin pada hari minggi, 27
Oktober 2019 pukul 11.20 WITA dengan keluhan kelemahan tubuh
sebelah kiri. Pada hari sabtu, 26 oktober 2019, pada sore hari
pada pukul 16.00 WITA, pasien setelah membersihkan halaman,
pasien duduk dan saat akan berdiri, pasien sudah tidak bisa
berdiri walaupun dengan topangan. Pada saat anak pasien
datang menjenguk, pasien mengeluh berbicaranya susah dan
anak pasien menyadari bahwa bicara pasien pelo dan tidak jelas.
Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala dengan skala nyeri 5. Anak
pasien memutuskan untuk membawa pasien ke IGD pada
keesokan paginya, pada hari minggu, 27 oktober 2019. Keluhan
pusing (+), bicara pelo (+), trauma disangkal, mual (+) muntah (-),
kejang (-).
Riwayat Penyakit Dahulu:
Hipertensi (+) tidak pernah kontrol dan minum obat sejak puluhan
tahun lalu.
Riwayat stroke sebelumnya disangkal
Diabetes mellitus disangkal
Penyakit jantung disangkal
Kolestrol tinggi disangkal
GCS : E4V5M6
TD : 190/130 mmHg
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36,3 oC
Thoraks
Pulmo : Bentuk dan pergerakan simetris, suara napas
vesikuler, wheezing dan ronki (-)
Cor : BJ I/II tunggal, tidak ada bising
Kepala:
Besar : Normal
Asimetri : (-)
Sikap paksa : (-)
Tortikolis : (-)
Wajah:
Mask/topeng : (-)
Miophatik : (-)
Fullmooon : (-)
Rangsangan Selaput Otak
Bruzinski I : (-)
N. Optikus
Visus (+) (+)
N. Occulomotorius, N. Trochlearis, N. Abducens
Kedudukan bola mata
Pergerakan bola mata ke : tengah tengah
Nasal : normal normal
Temporal : normal normal
Atas : normal normal
Bawah : normal normal
Lateral bawah : normal normal
Eksopthalmus : - -
Celah mata (Ptosis) : - -
Pupil
Bentuk : bulat bulat
Lebar : 3mm 3mm
Perbedaan lebar : isokor isokor
Reaksi cahaya langsung : (+) (+)
Reaksi cahaya konsensuil : (+) (+)
N. Trigeminus
Cabang Motorik kanan kiri
Otot Maseter : normal normal
Otot Temporal : normal normal
Otot Pterygoideus Int/Ext : normal normal
Cabang Sensorik
N. Oftalmicus : normal normal
N. Maxillaris : normal normal
N. Mandibularis : normal normal
Refleks kornea : normal normal
N. Facialis
Waktu Diam
Kerutan dahi : sama tinggi
Tinggi alis : sama tinggi
Sudut mata : sama tinggi
Lipatan nasolabial : miring ke kiri
Waktu Gerak
Mengerutkan dahi : sama tinggi
Menutup mata : (+) (+)
Memperlihatkan gigi : miring ke kiri
Pengecapan 2/3 depan lidah: normal
Sekresi air mata : normal
N. Vestibulocochlearis
Vestibuler
Vertigo : (-)
Nystagmus : (-)
Bagian Sensorik:
Pengecapan 1/3 belakakang lidah : normal
Refleks muntah : (+)
N. Accessorius
Kanan Kiri
Mengangkat bahu normal (-)
Memalingkan kepala normal normal
N. Hypoglossus
Kedudukan lidah waktu istirahat : deviasi ke kiri
Kedudukan lidah waktu bergerak : deviasi ke kiri
Atrofi : tidak ada
Kekuatan lidah menekan : kuat/kuat
Fasikulasi/Tremor pipi (kanan/kiri) :-/-
Sistem Motorik
Kekuatan Otot
Tubuh :
Otot perut : normal
Otot pinggang : normal
Kedudukan diafragma : Gerak : normal
Istirahat : normal
Lengan 5 / 1
Tungkai 5 / 1
Besar Otot :
Atrofi : (-) / (-)
Pseudohypertrofi : -
Respon terhadap perkusi : normal
Palpasi Otot :
Nyeri :-
Kontraktur :-
Konsistensi : normal
Tonus Otot :
Lengan Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri
Hipotoni - + - +
Spastik - - - -
Rigid - - - -
Rebound - - - -
Sistem Sensorik
Rasa Eksteroseptik
Rasa nyeri superfisial : (+/<)
Rasa suhu : tdl
Rasa raba ringan : (+/<)
Rasa Proprioseptik
Rasa getar : tdl
Rasa tekan : (+/<)
Rasa nyeri tekan : (+/<)
Rasa gerak posisi : tdl
Rasa Enteroseptik
Refered pain : (-)
Fungsi luhur
Apraxia : (-)
Alexia : (-)
Agraphia : (-)
Fingerognosis : (-)
Acalculia : (-)
Refleks Tendon/Periosteum (Kanan/Kiri):
Refleks Biceps : +2/+1
Refleks Triceps : +2/+1
Refleks Patella : +2/+1
Refleks Achiles : +2/+1
Klonus pedis :-/-
Refleks Patologis :
Tungkai
Babinski :-/- Chaddock :-/-
Oppenheim :-/- Schaffer :-/-
Gordon :-/-
Lengan
Hoffmann-Tromner : - / -
Susunan Saraf Otonom
Miksi : inkontinensi (-)
Defekasi : konstipasi (-)
Sekresi keringat : normal
Salivasi : normal
Columna Vertebralis
Kelainan Lokal
Skoliosis : tidak ada
Khypose : tidak ada
Khyposkloliosis : tidak ada
Gibbus : tidak ada
Hasil Lab
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 18,2 12,00 – 15,60 g/dL
Leukosit 8,6 4.65 – 10.5 ribu/uL
Eritrosit 7,17 4,00 – 5,30 juta/uL
Hematokrit 55,0 37,00 – 47,00 vol%
Trombosit 244 150.000 – 356.000 rb/ul
RDW-CV 15,8 12,1 – 14,0 %
MCV, MCH, MCHC
MCV 76,7 75,0 – 96,0 Fl
MCH 25,4 28,0 – 32,0 Pg
MCHC 33,1 33,0 – 37,0 %
HITUNG JENIS
Basofil% 0,6 0,0-1,0 %
Eosinofil% 0,5 1,0-3,0 %
KIMIA
DIABETES
GINJAL
Ureum 57 0-50 mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium 141 136-145 mmol/l
Kalium 4,3 3,5-5,1 mmol/l
Clorida 110 98-107 mmol/l
HR : 75 x/min
Rythm : Normal Sinus Rythm
Axis : Normal Axis
P Normal, PR interval normal, QRS Meningkat pada sadapan V4 dan V5, ST
segmen Normal, T normal
Kesimpulan : Normal Sinus Rythm, Hipertrofi Ventrikel Kiri
DIAGNOSIS
Diagnosis klinis : Hemiparesis Sinistra + Parese N.VII Sinistra
tipe sentral + Parese N. XI Sinistra + Parese XII sinistra tipe
sentral + Hemihipoestesi Sinistra
Diagnosis Topis : Lesi hiperdens pada hemisfer cerebri
dextra sesuai vaskularisasi arteri cerebri media
Diagnosis Etiologis : Intracerebral Hemorrhage 22 cc
Terapi
Head Up 30 0
Oksigen 2-4 LPM Nasal Cannule
IVFD NS 20 tpm
Inj Citicoline 2 x 500 mg
Inj Omeprazole 1x40 mg
Program Mannitol 6 x 100 cc
PO. Amlodipin 1 x 10 mg
PO. Candesartan 1 x 16 mg
Pembahasan
Menurut WHO, stroke didefinisikan sebagai
manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak, baik fokal
maupun global (menyeluruh), yang berlangsung cepat,
berlangsung lebih dari 24 jam atau sampai
menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain
gangguan vaskuler.
Perdarahan intaserebral dibagi menjadi dua,
Perdarahan intraserbral primer disebabkan oleh
hipertensi kronik yang menyebabkan vaskulopati
serebral dengan akibta pecahnya pembuluh darah
otak.
Perdarahan sekunder terjadi aakibat adanya
anomaly vaskular congenital, koagulopati, tumor
otak, vaskulitis, maupun akibat obat-obat
antikoagulan. Diperkirakan sekitar 50% dari penyebab
perdarahan intraserebral adalah hipertensi kronik.
Tanda dan Gejala
Berdasarkan Tabel 2. pada pasien ini terdapat tiga tanda dan gejala
sesuai dengan teori yaitu berupa hemidefisit motorik yang ditandai
dengan terdapatnya hemiparese sinistra, hemidefisit sensorik yang
ditandai dengan terdapatnya hemi hipoasthesia sinistra, dan terdapat
kelumpuhan nervus facialis dan nervus hipoglosus yang bersifat sentral.
Klasifikasi
Berdasarkan tabel
diatas dapat
dijelaskan bahwa
pasien mengalami 3
gejala yang
mengarahkan ke
stroke hemoragik
yaitu :
- terjadi mendadak
saat pasien
beraktivitas
setelah
membersihkan
halaman,
- terdapat keluhan
nyeri kepala,
- mual namun tidak
muntah
Dan didapatkan
riwayat hipertensi
kronis yang tidak
terkontrol
Faktor Risiko Stroke
Faktor risiko stroke yang terdapat pada pasien ini adalah hipertensi,
diabetes mellitus, jenis kelamin, dan riwayat stroke pada keluarga. Sesuai
dengan krtiteria faktor risiko pada tabel diatas.
Siriraj Skor dan Algoritma Gajah Mada