Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI


HEMORRHAGIC STROKE - INTRACEREBRAL HEMORRHAGE

Disusun Oleh:
Antonius Christopher - 00000015112
Clifford Eltin John - 00000012399
Pembimbing:
Dr. dr. Vivien Puspita Sari, Sp.S
Penguji:
dr. Dina Meliana, Sp.S
Tinjauan Kasus
I. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Tn. K
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Usia : 57 Tahun
d. Status Pekawinan : Sudah menikah
e. Agama : Islam
f. Pendidikan : SD
g. Alamat : Tangerang
h. Pekerjaan : Petani
i. No. Rekam Medis : RSUS.00-84-37-71
j. Tanggal Masuk Rumah Sakit : 27 Januari 2019, pukul 06.00
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis dengan pasien dan anak pasien pada tanggal 2 Februari
2019 pukul 06.00 di Bangsal lt 2 Rumah Sakit Umum Siloam.

Keluhan Utama: Jatuh tiba-tiba tiga jam SMRS saat sedang bersiap berangkat kerja, sempat pingsan, bangun dengan
kelemahan pada sisi kiri tubuh, pelo, dan muntah sebanyak tiga kali.

Riwayat Penyakit Sekarang:


● Pasien jatuh tiba-tiba tiga jam SMRS.
● Pasien tidak sadarkan diri selama beberapa menit.
● Saat sadar, pasien mengaku memiliki kelemahan pada sisi kiri tubuh, dan bicara pelo.
● Adanya muntah sebanyak tiga kali sebelum masuk ke rumah sakit. Mual (-) Muntah proyektil (+). Kejang (-)
● Riwayat DM, dan HT disangkal
Riwayat Lain
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya pasien belum pernah mengalami kejadian serupa

Riwayat Penyakit Keluarga


Gejala sama di keluarga (-) gangguan gerak (-)

Riwayat Sosial, Kebiasaan, dan Pola Hidup


Riwayat merokok disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik dilakukan pada tanggal : 2 Februari 2019
a. Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
b. Kesadaran : E4 M6 V5 (Compos Mentis)
c. Tanda Vital
I. Tekanan Darah : 140/90 mmHg
II. Nadi : 78x/menit
III. Pernafasan : 20x/menit
IV. Suhu : 36,5 oC
Status generalis
I. Kepala : Normocephali
II. Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
III. THT : Deviasi septum (-), pernafasan cuping hidung(-), sekret (-) faring hiperemis (-) tonsil T1/T1
IV. Leher : gerakan involunter (-), Pembesaran KGB (-)
V. Paru : Simetris statis dinamis, vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
VI. Jantung : Ictus cordis tidak terlihat, S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
VII. Abdomen : Datar, BU (+) 10x/menit, timpani seluruh lapang abdomen, nyeri tekan (-) defans (-)
VIII. Punggung : Deformitas tulang belakang (-), massa (-)
IX. Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-/-)
Status Neurologis
I. Glasgow Coma Scale (GCS) : E4 M6 V5
II. Tanda Rangsang Meningeal:
1. Kaku Kuduk : (-)
2. Tanda Laseque : > 70o / > 70o
3. Tanda Kernig : > 135o / > 135o
4. Brudzinski I : (-/-)
5. Brudzinski II : (-/-)
Saraf Kranialis

Cranial I : Tidak Dilakukan Cranial III, IV, VI:


Cranial II : Sikap Bola Mata : orthropia
Visus :6/6 kanan kiri Celah Palpebral : Normal
Lapang Pandang : DBN / DBN Pupil : 2/2 isokor bulat
Warna : DBN / DBN RCL : +/+
Fundus : tidak dilakukan RCTL : +/+
Konvergensi : +/+
Nystagmus : -/-
Pergerakkan Bola Mata : tidak ada restriksi
Con’t
Cranial III, IV, VI: Cranial V
Sikap Bola Mata : orthropia Sensorik : sensori raba V1-V2-V3 simetris normal
Celah Palpebral : Normal Motorik : Dapat membuka dan menggerakkan
Pupil : 2/2 isokor bulat tulang rahang

RCL : +/+ Cranial VII


Sikap mulut istirahat :+/-
RCTL : +/+
Angkat alis, kerut dahi :+/+
Konvergensi : +/+ Tutup mata kuat :+/+
Nystagmus : -/- Kembung pipi :+/-
Pergerakkan Bola Mata : tidak ada Menyeringai :+/-
restriksi
•Cranial VIII •Cranial XII
Koklearis : suara gesekan +/+
Sikap Lidah di mulut
Vestibularis : Nistagmus - / -
Deviasi : (-)

•Cranial XI Atrofi : (-)


•Cranial IX, X
Arkus faring : simetris M. Sternocleidomastoid : +/+ Fasikulasi : (-)
Uvula : deviasi (-) M. Trapezius : +/+ Tremor : (-)
Disfoni : - Julur lidah : Deviasi (-)
Disfagi : - Kekuatan lidah : +/+
Disartria : (-)
Refleks fisiologis:
Motorik ● Biceps : ++ / ++
● Triceps : ++ / ++
Atrofi :-/- ● KPR : ++ / ++
● APR : ++ / ++
Fasikulasi :-/-
Refleks patologis:
Tonus : Normotonus
● Babinski :-/-
Gerakan Involunter: - / - ● Chaddock :-/-
● Oppenheim :-/-
Kekuatan otot :5555 0000
● Gordon :-/-
5555 0000 ● Schaffer :-/-
● Hoffman Tromner :-/-
Sensorik
Ekstropropioseptif

Raba Nyeri : + / +

Propioseptif

Tidak dilakukan
Vi. Koordinasi dan Keseimbangan
1. Tes tunjuk-hidung : Tidak dapat dinilai
2. Tes tumit-lutut : Tidak dapat dinilai
3. Disdiadokokinesis : Tidak dapat dinilai

Vii. Otonom
1. Miksi : Spontan, kateter
2. Defekasi : Dalam batas normal
3. Sekresi keringat : Dalam batas normal

Viii. Fungsi Luhur


1. Pemeriksan MMSE : Tidak dilakukan
Resume
Pasien laki-laki, 57 tahun datang dengan Hemiparesis sinistra yang muncul tiba-tiba tiga jam
SMRS pada tanggal 27 Januari 2019 sekitar jam 03.00 saat sedang bersiap pergi kerja. Kelemahan tubuh
dirasakan setelah pasien terjatuh tiba-tiba, kehilangan kesadaran (+), dan tersadar dengan hemiparesis
sinistra, pelo (+), mual (-) dan muntah (+) sebanyak tiga kali. Pada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan
darah yang tinggi, hemiparesis sinistra, dan juga parese nervus tujuh sentral sinistra.
Diagnosis
Klinis : Hemiparesis sinistra, parese nervus VII sentral sinistra

Topis : Kapsula interna dextra

Etiologis : Vaskuler

Patologis : Hemoragik

Diagnosis Kerja : Stroke hemoragik

Diagnosis Banding : Stroke iskemik


Prognosis
Ad Vitam (Hidup) : Dubia ad Bonam

Ad Functionam (fungsi) : Dubia ad malam

Ad Sanationam (sembuh): Dubia ad malam


Pemeriksaan Penunjang
1. CT scan kepala non kontras
2. X-ray thorax PA/AP view
3. Lab darah
CT Scan Kepala Non Kontras
CT Scan Brain Non Contrast, terdapat motion artefak
● Perdarahan intraparenchym mencakup lobus temporal kanan, insula kanan, basal ganglia aspek
posterior kanan ukuran +/- 3,67 x 4,73 x 3,88 cm = 67,53 cm3 dengan edema perifokal, perdarahan
mengisi fisura sylvii kanan
● Deviasi septum nasi ke kiri
Video CT Scan
X-ray Thorax PA/AP view
● Kardiomegali dengan aorta elongasi
● Aspek Bronchitis
Lab
Leukosit : 13.68 103/μL (3.80 - 10.60)
Neutrofil Segmen : 80 % (50 - 70)
Limfosit : 13 % (25 - 40)

Interpretasi : Leukocytosis (shift to the right)

ESR : 6 mm/hours (0 - 5)

Potassium (K) : 3.4 mmol/L (3.6 - 5.0)

HB, HT, Eritrosit, MCV, MCH, MCHC, SGOT, SGPT, Ureum, Creatinine, eGFR, RBG, Sodium,
Chloride = DBN
Saran Terapi
● Managemen ABC
● Konsultasi kepada spesialis bedah saraf
● Perdipine IV 1 mg/jam
● Manitol IV 125 mg
● Ramipril 10 mg PO
● Laxadine syrup
● Codein 15 mg PO
● Amlodipine 10 mg PO
● Clobazam 10 mg PO
● Omeprazole 20 mg PO
● Paracetamol 500 mg PO
Analisa Kasus
Jaras sistem Saraf
Vaskularisasi Otak
Sirkulasi Anterior
Cabang internal carotid
Anterior Choroidal Hippocampus, Globus pallidus, lower internal capsule
Anterior Cerebral Medial frontal dan parietal korteks dan white matter, anterior corpus callosum
Middle Cerebral Lateral frontal, parietal, occipital, dan temporal cortex dan subjacent white matters.

Sirkulasi Posterior
Cabang arteri vertebralis
Posterior Inferior cerebellar Medulla, cerebellum bawah

Cabang arteri basilar


Anterior inferior cerebellar Pons tengah dan anterior cerebellum.
Superior cerebellar arteri Pons atas, midbrain bawah, cerebellum bagian atas
Posterior cerebral Occipital media, korteks temporal, white matter, posterior corpus callosum,midbrain
atas
Thalamoperforate branches Thalamus
Cabang Thalamogeniculate Thalamus
Stroke
Definisi berdasarkan (WHO): Kumpulan gejala-gejala klinis gangguan fungsi otak fokal atau global yang
berkembang pesat, berlangsung selama lebih dari 24 jam yang dapat menyebabkan kematian, tanpa
penyebab yang jelas selain dari masalah vaskular.

2 Tipe Utama:

● Stroke Iskemik
● Stroke Hemoragik
Subtipe Stroke Iskemik dan Prevalensi
Stroke iskemik merupakan jenis stroke dengan prevalensi kejadian terbesar (81%)

Subtipe berdasarkan etiologi menggunakan kriteria TOAST (Trial of ORG 10172 in Acute Stroke
Treatment):

● Emboli jantung (29%)


● Oklusi pembuluh darah kecil (stroke lakunar)(21%)
● Arterosklerosis pembuluh darah besar(15%)
● Penyebab lainnya (diseksi arteri ekstrakranial, nonarterosklerosis vaskulopati, keadaan
hiperkoagulasi atau penyakit darah lainnya)(5%)
● Kriptogenik (stroke tanpa sebab yang jelas bahkan setelah pengecekan pembuluh darah, jantung,
ataupun kondisi darah)(31%)
Subtipe Stroke Hemoragik dan Prevalensi
Stroke hemoragik memiliki prevalensi kejadian 18% dari semua stroke

Dua subtipe utama berdasarkan lokasi:

● Perdarahan intraparenkimal (13%) gejala disfungsi neurologis fokal yang berkembang dengan
cepat disebabkan oleh pengumpulan darah di dalam jaringan parenkim otak atau sistem ventrikular
otak yang bukan disebabkan oleh trauma.
● Perdarahan subaraknoid (5%) karakteristik munculnya sakit kepala yang hebat disertai dengan
muntah, dan gejala penurunan neurologis non fokal seperti penurunan kesadaran dan kaku kuduk
Subtipe Stroke Hemoragik dan prevalensi
Berdasarkan Etiologi:
Penyebab hipertensif (80%) yang dimaksud adalah perubahan/kerusakan pembuluh darah yang
disebabkan oleh tekanan darah tinggi (Hyalinosis, Lipohyalinosis, Charcot Bouchard Aneurysm)

Perdarahan intraserebral non hipertensif (20%) termasuk:


● Serebral amyloid angiopathy
● Bleeding diathesis (konsumsi obat anticoagulant, atau kondisi hipokoagulasi)
● Malformasi vaskular
● Tumor
● Penggunaan obat-obatan, trauma, dan sebagainya.
Prevalensi lokasi stroke hemoragik hipertensif

● Basal Ganglia (55%)


● Thalamus (26%)
● Hemisfer serebri (11%)
● Batang otak (8%)
● Serebelum (7%)

Arteri-arteri perforasi yang biasa terkena efek hipertensi:


● Arteri lentikulostriate - Basal Ganglia
● Arteri thalamoperforate - Thalamus
● Cabang paramedian dari arteri basilaris - Batang otak
● Arteri serebellum superior dan anterior inferior - Cerebellum
Algorithm
Management ICH
Daftar Pustaka
1. Sacco, Ralph L.; Kasner, Scott E.; Broderick, Joseph P. et al. An updated definition of stroke for the 21st century.
Stroke. 2013;44:2064-2089.
2. Parmar, Paresh. (2018). Stroke: Classification and diagnosis. Pharmaceutical Journal. 10.
10.1211/CP.2018.20204150.
3. Krishnamurthi, Rita V.; Barker-collo, Suzanne; Parag, Varsha, et. al. Stroke incidence by major pathological type
and ischemic subtypes in the auckland regional community stroke studies: changes between 2002 and 2011. Stroke.
2017;49:3–10
4. Baehr M, Frostcher M. Diagnosis Topik Neurologi DUUS edisi 5. 5th edition. 2014. 395 p.
5. Editors S, Chen Z, Shen X, Chen S, Dai K, Lapchak PA. Translational Research in Stroke. 2017.
6. 1. Iii JCH, Greenberg SM, Cushman M, Fung GL, Mitchell PH, Scott PA. AHA / ASA Guideline Guidelines for
the Management of Spontaneous Intracerebral Hemorrhage A Guideline for Healthcare Professionals From the
American Heart. 2015;2032–60.
7. Tenny S, Thorell W. Intracranial Hemorrhage. [Updated 2018 Oct 27]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island
(FL): StatPearls Publishing; 2018 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470242/

Anda mungkin juga menyukai