Anda di halaman 1dari 15

ABSES SUBMANDIBULA

Oleh
Gama Agusto Lonanda
Vina Muspita

Preseptor
Dr. H. M Yunus, SP. THT-KL
Latar belakang

Abses leher Huang dkk :


dalam 15,7%

Infeksi
Menganca
odontogeni
m kematian
k
Abses
submandibula
BAB II
Tinauan Pustaka
Definisi
 Abses pada ruang potensial submandibula
 Bagian dari abses leher dalam
 disertai
 Nyeri tenggorok
 Demam
 Trismus
Anatomi
Epidemiologi
 THT-KL Rumah Sakit dr. M. Djamil Padang (Oktober 2009-
September 2010) didapatkan 33 penderita infeksi leher dalam,
abses peritonsil 11 penderita, abses submandibula 9 penderita,
abses parafaring 6 penderita, abses retrofaring 4 penderita, abses
mastikator 3 penderita, abses pretrakea 1 penderita.
 Bakteri aerob gram positif merupakan bakteri yang paling sering
diisolasi pada abses leher dalam ini,
 diikuti oleh bakteri anaerob, bakteri aerob gram negatif dan jamur
 Nikakhlagh5 dkk mengatakan bahwa insiden abses leher dalam
lebih ban yak ditemukan pada laki-laki dibanding perempuan
 Kuman aerob gram positif yang paling sering ditemukan yaitu
streptococcus viridans (39%) diikuti oleh staphylococcus
epidermidis (21%).
 sumber infeksi dari abses leher dalam yang tersering adalah
infeksi gigi (43%) diikuti oleh penggunaan obat intravena (12%),
tonsilofaringitis (6,7%) dan fraktur mandibula (5,6%).
Epidemiologi

THT-KL RSdr. M. Djamil


Padang (Oktober 2009-
Bakteri aerob gram positif Lebih ban yak ditemukan
September 2010)
merupakan bakteri yang pada laki-laki dibanding
didapatkan kejadian
paling sering perempuan
submandibuka ke-2
terbanyak pada ALD

Kuman aerob gram positif


yang paling sering
ditemukan streptococcus sumber infeksi tersering
viridans (39%) diikuti oleh adalah infeksi gigi (43%)
staphylococcus
epidermidis (21%)
Etiologi
Dulu
Dulu disebabkan
disebabkan oleh
oleh infeksi
infeksi pada
pada tonsil
tonsil dan
dan faring.
faring.

Sekarang
Sekarang pada
pada dewasa
dewasa umumnya
umumnya disebabkan
disebabkan oleh
oleh infeksi
infeksi gigi
gigi

Penyebab
Penyebab lain
lain sialadenitis
sialadenitis kelenjar
kelenjar submandibula,
submandibula, limfadenitis,
limfadenitis, trauma,
trauma, atau
atau pembedahan
pembedahan
dan bisa juga sebagai kelanjutan infeksi ruang leher dalam lain.
dan bisa juga sebagai kelanjutan infeksi ruang leher dalam lain.

Sumber
Sumber infeksi
infeksi seringkali
seringkali dari
dari gigi
gigi molar
molar ke
ke dua
dua atau
atau ke
ke tiga,
tiga, ataupun
ataupun peradangan
peradangan supuratif
supuratif
kelenjar
kelenjar limfe
limfe servikal
servikal di
di ruang
ruang sub
sub mandibula
mandibula yang
yang merupakan
merupakan penyebab
penyebab dari
dari abses
abses sub
sub
lingual ataupun submental
lingual ataupun submental

Pada
Pada kasus
kasus yang
yang berasal
berasal dari
dari infeksi
infeksi gigi,
gigi, sering
sering ditemukan
ditemukan kuman
kuman anaerob
anaerob Bacteroides
Bacteroides
melaninogenesis,
melaninogenesis, Eubacterium Peptostreptococus dan yang jarang adalah kuman Fusobacterium
Eubacterium Peptostreptococus dan yang jarang adalah kuman Fusobacterium
((
Patofisiologi
Diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan
fisik

Pemeriksaan
penunjang
Riwayat Pemeriksaa
anamness penyakit n fisik

teraba massa
yang lunak,
keluhan leher berfluktuasi dan
bengkak, nyeri tekan,
keluhan sakit karies gigi
demam , sulit Mungkin Pembesaran
bernafas didapatkan kelenjar limfe
disfagia riwayat infeksi leher ( biasanya
trismus , atau cabut gigi. unilateral ),
kesulitan teraba angulus
bernafas mandibula, lidah
Suara sengau trangkat ke atas
terdorong ke
belakang
Pemeriksaan penunjang
• gambaran pembengkakan jaringan lunak, cairan di dalam jaringan lunak, udara di subkutis dan

Rongen foto
pendorongan trakea Pemeriksaan radiologi yang diperlukan berupa foto cervical lateral, foto
mandibula, foto thorak ,Foto panoramik digunakan untuk menilai posisi gigi dan adanya abses pada
gigi. Pemeriksaan ini dilakukan terutama pada kasus abses leher dalam yang diduga sumber
infeksinya berasal dari gigi

Tomografi • kontras akan terlihat abses berupa daerah hipodens yang berkapsul, dapat disertai udara di
dalamnya, dengan kontras merupakan standar untuk evaluasi infeksi leher dalam, dapat

Komputer (TK) menentukan lokasi, batas, perluasan

MRI • mengetahui lokasi abses, perluasan dan sumber infeksi. Sedangkan

Ultrasonografi • pemeriksaan penunjang diagnostik yang tidak invasif dan relatif lebih murah Foto panoramik
digunakan untuk menilai posisi gigi dan adanya abses pada gigi. Pemeriksaan ini dilakukan

(USG) terutama pada kasus abses leher dalam yang diduga sumber infeksinya berasal dari gigi

• Pemeriksaan darah rutin dapat melihat adanya peningkatan leukosit yang merupakan tanda infeksi.
Analisis gas darah dapat menilai adanya sumbatan jalan nafas.
• Pemeriksaan kultur dan resistensi kuman harus dilakukan untuk mengetahui jenis kuman dan
antibiotik yang sesuai
Pengobatan

Antibiotik intravena yang Evakuasi abses


diberikan mencakup untuk drainase dibuat pada tempat
kuman aerob gram positif, aerob yang paling berfluktuasi atau
gram negatif dan anaerob. setinggi os hyoid, tergantung
( amoxcicilin, na clavulanat) letak dan luas abses.
Airway( intubasi
endotrakea,
trakeostomi)
Resusitasi cairan diperlukan
Kultur pus didapatkan dengan karena hampir selalu terjadi
aspirasi baik ekstraoral maupun dehidrasi oleh karena intake
intraoral. yang tidak mencukupi karena
seringnya terjadi trismus .

Anda mungkin juga menyukai