STATUS UJIAN
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE 27 JULI- 3 OKTOBER 2015
Masalah Kesehatan
: Gastritis
Wilayah masalah
: 18 Agustus 2015
: 25 Agustus 2015
:
September 2015
: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Nama
NIM
: 1061050077
Tanda tangan
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung paling sering diakibatkan
oleh ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu banyak dan cepat atau makan makanan
yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh penyebab lain seperti alkohol, aspirin, refluks
empedu atau terapi radiasi (Smaltzer dan Bare, 2002). Sedangkan menurut Hirlan tahun
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas Gastritis
1
2005, gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung atau gangguan
kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi.
Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung, secara
histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut
(Suyono, 2001). Gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau peradangan mukosa
lambung yang bersifat akut, kronis, difus dan local. Ada dua jenis gastritis yang terjadi yaitu
gastritis akut dan kronik (Price & Wilson, 2005).
Menurut Muttaqin (2011), gastritis diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang
akut dengan kerusakan erosi pada bagian superficial.
2. Gastritis Kronik
Gastritis kronik adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung
yang bersifat menahun. Gastritis kronik itu sendiri diklasifikasikan dengan tiga
perbedaan yaitu:
a. Gastritis superficial, yang merupakan manifestasi kemerahan, edema, serta
perdarahan dan erosi mukosa.
b. Gastritis atrofik adalah peradangan terjadi pada seluruh lapisan mukosa.
Pada perkembangannya dihubungkan dengan ulkus dan kanker lambung,
serta anemia pernisiosa. Hal ini merupakan karakteristik dari penurunan
jumlah sel parietal dal sel chief.
c. Gastritis hipertrofik adalah suatu kondisi dengan terbentuknya nodul-nodul
pada mukosa lambung yang bersifat irregular, tipis dan hemoragik.
Menurut Maulidiyah dan Unun (2006), Angka kejadian infeksi Gastritis pada
beberapa daerah di Indonesia menunjukkan data yang cukup tinggi. Diantaranya Kota
Surabaya angka kejadian Gastritis sebesar 31,2%, Denpasar 46%, sedangkan di Medan angka
kejadian gastritis cukup tinggi sebesar 91,6%. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun
2009, Berdasarkan data Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. Gastritis menempati
urutan ke-3 dari 10 penyakit terbanyak di Sumatera Barat tahun 2009 yaitu sebesar 202.577
kasus (11,18%).
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas Gastritis
2
penatalaksanaan
diet dirumah,
Pelayanan kesehatan
: makan-makanan yang teratur dan menghindari makan yang
ilaku
Preventif:
mencegah
dapat
mengiritasi
lambung. kekambuhan (makan secara benar, hindari alkohol,kendalikan s
ess
Promotif: penyuluhan tentang gastritis, penyebaran leaflet.
biasaan makanPenentuan
tidak teratur
Kuratif:
pengobatan
pada
penderita
masalah
yang baik
seharusnya
dengangastritis
melakukan langkah-langkah berikut:
Rehabilitatif: kepatuhan mengikuti anjuran dokter dengan istirahat di rumah dan me
1 Meminta data sekunder dari Puskesmas Kecamatn Cipayung dan dilengkapi dengan data
sekunder dari Puskesmas Kelurahan Cipayung, berupa status pasien warga berobat pada 1
tahun terakhir.
2
Setelah mendapatkan masalah yang dihadapi oleh warga tersebut, langkah selanjutnya
adalah melakukan pendekatan Hendrik L. Blum.
Lingkungan :
Fisik: makanan
pedas
asam
Menurut Hendrik L Blum, terjadinya Gatritis dipengaruhi
oleh beberapa
faktor,dan
yaitu:
Bakteri H.pilory
Kesibukan
GA
1. Lingkungan
a. Fisik
Pasien dengan gastritis, makanan pedas dan asam yang dapat menambah iritasi
pada lambung yang sudah mengeluarkan asam lambung berlebih.
b. Biologis
Faktor lingkungan yang mempengaruhi kasus gastritis adalah berkembangnya
agen biologis berupa bakteri Helicobacter pilory, yang berkembang biak di dalam
lambung.
c. Sosial dan Ekonomi
Penyakit gastritis tidak mengenal faktor ekonomi. Masyarakat dengan ekonomi
rendah maupun tinggi sekalipun jika tidak mengatur pola makannya dengan baik.
Kesibukan masyarakat akibat jadwal pekerjaan itulah yang membuat pola makan
sesoeorang menjadi berubah bahkan mengabaikan konsumsi makanan sehingga
seringkali gastritis timbul pada masyarakat tersebut.
2. Perilaku
Kebiasaan orang mengkonsumsi makan-makanan asam dan pedas dapat
memicu kambuhnya penyakit ini. Salah satu cara yang paling efektif untuk
meringankan penyakit ini adalah dengan menerapkan pola makan teratur dan
mengurangi beban pikiran, karena stress berlebih ini juga dapat berakibat meningkatnya
asam lambung. Pengobatan yang tidak tuntas pada serangan gastritis sebelumnya dapat
mengakibatkan terjadinya ulkus pada lambung.
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas Gastritis
4
1 Pelayanan kesehatan
Tujuan utama dari pelayanan kesehatan adalah:
a. Promotif
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai perilaku hidup bersih dan sehat, pola
makan teratur, dan mengatur pola pikir yang jernih dapat ditanggulangi oleh
Agent
Environment
B DATA GEOGRAFI
B1. DATA GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI KECAMATAN CIPAYUNG
Luas Wilayah
Luas wilayah kecamatan Cipayung Kota Administrasi Jakarta Timur adalah 2.844,78 Ha
yang terdiri dari 8 Kelurahan, 503 RT dan 56 RW dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 1: Luas wilayah serta jumlah RT dan RW
NO
KELURAHAN
LUAS (Ha)
RT
RW
Lubang Buaya
372,20
113
12
Setu
325,12
44
Bambu Apus
316,50
65
Ceger
362,60
39
Cipayung
308,50
59
Cilangkap
603,54
45
Munjul
190,30
75
Pondok Ranggon
366,02
63
JUMLAH
2.844,78
503
56
KELURAHAN
JUMLAH
PENDUDUK
JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK
KK
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Lubang Buaya
65.569
20.083
33.549
32.020
Setu
18.906
4.581
9.878
9.027
Bambu Apus
26.918
5.617
13.927
12.991
Ceger
19.493
6.136
10.084
9.409
Cipayung
25.518
8.041
15.063
10.455
Cilangkap
25.446
7.805
13.171
12.275
Muntul
23.700
6.853
12.020
11.680
Pondok
24.527
7.269
12.617
11.910
230.077
66.385
120.310
109.767
Ranggon
JUMLAH
Tabel 3: Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Cipayung
NO
Sumber :
Tahunan
UMUR /
TAHUN
LAKI
WANITA
JUMLAH
04
9.328
9.992
19.320
59
10.449
8.259
18.758
10 14
14.142
9.404
23.546
15 19
8.597
8.524
17.121
20 24
9.469
9.348
18.817
25 29
10.186
10.708
20.894
30 34
9.320
9.411
18.731
35 39
8.577
9.849
18.426
40 44
8.349
7.748
16.097
10
45 49
7.308
6.519
13.827
11
50 54
5.661
7.080
12.741
12
55 59
5.613
4.512
10.125
13
60 64
3.497
3.239
6.736
14
65 69
2.965
2.970
5.935
15
70 74
3.121
1.926
5.047
16
75 ke atas
2.277
1.679
3.956
JUMLAH
118.909
111.168
230.077
Laporan
Diagram 1. Piramida Penduduk Kecamatan Cipayung Berdasarkan Usia & Jenis Kelamin
75 ke atas
70 74
65 69
60 64
55 59
50 54
45 49
40 44
LAKI
35 39
WANITA
30 34
25 - 29
20 - 24
15 19
10 - 14
5-9
0-4
FASILITAS KESEHATAN
Tabel 4: Data Fasilitas Kesehatan Di Wilayah Kecamatan Cipayung
NO
JUMLAH
Puskesmas
11
RB Pemerintah
RB Swasta
10
Posyandu
17
19
10
11
12
Apotek
10
JUMLAH
79
A. KELURAHAN CIPAYUNG
C.1 Data Geografi
Sesuai dengan SK Gubernur KDKI Jakarta Nomor: 1227 Tahun 1989 tentang
pemecahan dan perubahan betas-batas Kelurahan serta pembentukan Kelurahan
Cipayung di wilayah Kelurahan Cipayung 308,5 Ha, dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut:
-
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
RW
Jumlah KK
Jumlah Penduduk
Laki-laki
Perempuan
Total
1.
01
1.028
2.202
2.145
4.347
2.
02
1.382
2.141
1.226
3.367
3.
03
1.462
2.526
2.325
4.851
4.
04
1.138
2.195
2.225
4.420
5.
05
348
553
473
998
6.
06
1.465
2.560
1.900
4.460
7.
07
285
557
522
1.029
8.
08
784
1.536
1.522
3.088
7418
14.365
22.531
26.896
Jumlah
Nama Pendidikan
Jumlah Sekolah
TK
SD
14
SMP
SMU
Perguruan Tinggi
Jenis Sarana
Jumlah
.
1
Puskesmas
Posyandu
Apotik
Klinik 24 Jam
BKIA
RB
B. Pola Penyakit
Pola penyakit terpilih di wilayah kelurahan Cipayung berdasarkan pasien yang
berkunjung ke Puskesmas, yaitu 10 penyakit terbanyak sebagai berikut :
Tabel 8: 10 jenis penyakit terbanyak di kelurahan Cipayung
NO
JENIS PENYAKIT
JUMLAH
1081
Penyakit lain
547
305
Gastritis
245
193
149
140
Hipertensi
125
Tonsilitis
114
10
83
ISPA
Peny. Lain
II.
Diare
Hipertensi
Tonsilitis
DIAGNOSIS MASALAH
Masalah Kesehatan
Wilayah Sasaran
: Gastritis
:
RW
05
Kelurahan
Cipayung,
Jumlah KK
Sasaran
: 348 KK
: Seluruh warga di RT 03 /RW 03
Jumlah sasaran
Target peserta
: 25 orang
: 23 orang
Kelurahan
Pertanyaan
Yang mengetahui pengertian gastritis
Yang mengetahui penyebab gastriris
Yang mengetahui tanda dan gejala
N
10
12
%
43,4
54,5
3.
4.
gastritis
Yang mengetahui organ yang terkena
Yang mengetahui usia yang berisiko
7
22
30,4
100
5.
gastritis
Yang mengetahui cara mencegah
13
59,1
6.
gastritis
Yang mengetahui obat-obatan untuk
36,3
7.
8.
mengobati gastritis
Yang mengetahui pencegahan gastritis
Yang mengetahui tindakan awal ketika
8
17
36,3
77,2
9.
terkena gastritis
Yang mengetahui pencegahan agar
22
100
10.
15
68,2
Rata
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas Gastritis
17
Keterangan :
Tingkat pengetahuan dilihat dari nilai rata rata responden
Nilai rata rata
=
Jumlah nilai responden
Jumlah responden
= 1299 : 23
= 56,47
Tabel 11
Kriteria Penilaian
No.
Nilai
Kategori
1.
60
Kurang
2.
61-79
Cukup
3.
80
Baik
III.
PERUMUSAN MASALAH
Pengetahuan warga di RW 05, Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung,
Jakarta Timur, terutama mengenai cara mencegah gastritis, tanda dan gejala serta oatobatan masih kurang.
IV.
1. Masalah
: Gastritis
2. Wilayah masalah
3. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan warga di RW 05 Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung,
Jakarta Timur
4. Tujuan Khusus
8. Dana
No
Keterangan
Jumlah
.
1
Rp. 25.000,-
Rp. 240.000,-
Total
Rp. 280.000,-
V.
1. Masalah Kesehatan
: Gatritis
2. Kegiatan Intervensi
: Penyuluhan
3. Hari / Tanggal
4. Waktu
5. Tempat
: 23 orang
7. SDM
: 1 orang
b. Petugas puskesmas/kader
: 1 orang
8. Material
9. Dana
No
Keterangan
Jumlah
.
1
Rp. 25.000,-
Rp. 250.000,-
Total
Rp. 290.000,-
e. Penanganan gastritis
f. Pencegahan gastritis
g. Pengobatan gastritis
11.
EVALUASI
A. INPUT
1. SDM untuk program ini adalah satu orang dokter muda yakni Mikha Tiar Ida,
S.Ked sebagai presentan dan narasumber.
2. Semua anggaran dana berasal dari uang pribadi dan berubah dari perencanaan,
yaitu dari Rp 280.000 menjadi Rp 290.000, karena jumlah harga konsumsi snack
yang melebihi anggaran.
3. Materi diberikan dengan menggunakan proyektor dan laptop dari milik pribadi.
B. PROSES
1. Tanggal dan waktu pelaksanaan kegiatan pretest, intervensi dan post test
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yaitu pada hari Selasa, 25 Agustus 2015.
2. Waktu pelaksanaan kurang sesuai dengan perencanaan. Presentasi dimulai 15
menit lebih lambat dari waktu yang direncanakan. Hal ini dikarenakan peserta
belum semua hadir pada waktu yang ditentukan.
3. Tempat diadakan penyuluhan di rumah bapak ketua RW 05 (sesuai dengan
4.
perencanaan).
Jumlah peserta (23 orang) kurang dari target yang direncanakan yaitu sebanyak
25 orang. Setiap peserta penyuluhan diberikan konsumsi setelah post test
dilaksanakan.
5. Peserta aktif dalam berpartisipasi di acara penyuluhan ini dengan memperhatikan
setiap slide yang dijelaskan dan peserta juga memberikan beberapa pertanyaan
terhadap narasumber.
Apakah obat-bat maag tidak punya efek samping bila digunakan dalam
jangka waktu yang lama?
Status Ujian Ilmu Kedokteran Komunitas Gastritis
21
C. OUTPUT
Tabel 12
Hasil Perbandingan Nilai Pre Test dan Post Test
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Jumlah
Rata-Rata
56,47
90,30
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai gastritis hasil pretest rata - rata dari 23
responden adalah 56,47 poin. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata
- rata dari 23 responden adalah 90,30 poin. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan
pengetahuan responden sebesar 33,83 poin (67,12%). Hal ini menandakan penyuluhan
mengenai gastritis yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden. Jadi
perhitungan selisih nilai pretest dan post test warga di RW 05 Kelurahan Cipayung
Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur adalah :
=
=
V.
(90,30 56,47)
56,47
x100%
67,12 %
A.
KESIMPULAN
Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan warga di RW 05 Kelurahan
Cipayung Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, gastritis masuk dalam kategori
kurang
meningkat menjadi kategori baik (90,30 poin). Hal ini menandakan penyuluhan
mengenai penyebab gastritis yang diberikan berhasil dan menambah pengetahuan
responden.
B. SARAN
LAMPIRAN 1
Dokumentasi
LAMPIRAN 2
Lembar Pre Test dan Post Test
INSTRUMEN UNTUK MENGAMBIL DATA PRIMER
RT
:
RW
:
Kelurahan :
Kecamatan :
Identitas
Nama
Usia
JenisKelamin
Status Perkawinan
Pekerjaan
Agama
Suku
DAFTAR PUSTAKA
1. FKUI, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Edisi ketiga , Balai Penerbit FKUI,
Jakarta, 2001.
2. Crowin, Elizabeth J. 2002. Patofisiologi. Jakarta: EGC.
3. Doenges, Marilyn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC.
4. Baughman, Diane C. (2000). Keperawatan Medikal-Bedah ; Buku Saku untuk Brunner
dan Suddarth, EGC, Jakarta.
5. Mansjoer, Arief. (1999). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Media Aesculapius; Jakarta
6. Smeltzer, Suzanne C. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Vol. 1. Jakarta: EGC.
7. Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Cipayung Jakarta Timur
8. Laporan Data Kesakitan Kelurahan Cipayung 2014
9. Profil Puskesmas Kelurahan Cipayung 2014
10. Sigarlaki, Herke. 2009. Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : CV
Infomedika
Herke. 2007. Epidemiologi. Jakarta : CV Infomedika.
11. Sigarlaki,