Anda di halaman 1dari 41

Pembimbing: dr.

Henry, SpB Penyaji: Susyanti

Istilah diabetes mellitus berasal dari bahasa Yunani yaitu : diabetes yang berarti sypon menunjukan pembentukan urine yang berlebihan, & mellitus berasal dari kata meli yang berarti madu

Diabetes Melitus (DM) : gangguan metabolisme yang disebabkan multi etiologi, disertai dengan adanya hiperglikemia kronis akibat gangguan sekresi insulin / gangguan kerja dari insulin/ keduanya.

DM terbagi menjadi 3 tipe : a. DM tipe 1 (IDDM) b. DM tipe 2 (NIDDM) c. DM tipe lain (eksokrin pankreas, obat,endokrinopati, sindroma genetik) d. DMG e. Pra diabetes

Gangren : proses yg ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yg disebabkan oleh infeksi (Askandar, 2001)

Gangren kaki diabetik: luka pada kaki yang merah kehitam-hitaman dan berbau busuk akibat sumbatan yang terjadi di pembuluh darah sedang atau besar di tungkai (Askandar,2001).
Biasanya kuman yang menginfeksi pada gangren kaki diabetik adalah: Streptococcus, Clostridium welchii

2 teori utama mengenai terjadinya komplikasi kronik DM akibat hiperglikemia yaitu :

1. Teori Sorbitol Hyperglikemia menyebabkan penumpukan kadar glukosa pada sel & jaringan tertentu. Glukosa yang berlebihan ini tidak akan termetabolisasi habis secara normal melalui glikolisis, tetapi sebagian dengan perantaraan enzim aldose reduktase akan diubah menjadi sorbitol. Sorbitol akan menumpuk dan menyebabkan kerusakan dan perubahan fungsi

2. Teori Glikosilasi Akibat hyperglikemia akan menyebabkan terjadinya glikosilasi pada semua protein, juga pada protein membran basal sehingga menyebabkan semua komplikasi baik makro maupun mikro vaskular.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gangren kaki diabetik : a. Faktor endogen - Genetik - Angiopati diabetik - Neuropati diabetik

b. Faktor eksogen - Trauma - Infeksi

Pada DM nantinya akan mengalami angiopati akibat dari perubahan vaskuler berupa arteriosklerosis. Adanya trombus/emboli/ tromboemboli dapat menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah.
Angiopati penurunan aliran darah ke tungkai sehingga terjadi ketidakcukupan oksigen dan nutrisi. Apabila sumbatan terjadi pada pembuluh darah yg lebih besar, akan membuat Os menderita sakit pada tungkai setelah berjalan pada jarak tertentu.

Manifestasi gangguan pembuluh darah berupa: - ada merasa nyeri tungkai bawah - pada perabaan terasa dingin - kesemutan dan cepat lelah - pulsasi pembuluh darah kurang kuat - kaki menjadi pucat bila ditinggikan - adanya ulkus/gangren
Adanya angiopati menimbulkan penurunan asupan nutrisi, oksigen serta antibiotika sehingga kaki sulit sembuh (Levin, 1993).

Neuropati perifer terjadi gangguan sensorik dan motorik.


GANGGUAN SENSORIK Hilang/menurunnya sensasi merasakan rangsangan nyeri pada kaki, sehingga jika kehilangan daya kewaspadaan proteksi kaki terhadap rangsangan dari luar.

GANGGUAN MOTORIK menyebabkan terjadinya deformitas pada kaki sehingga lebih banyak mendapat tekanan dari luar.

Penderita DM lebih rentan terhadap infeksi. Faktor yang menjadi risiko timbulnya infeksi, yaitu :
Faktor imunologi
Faktor metabolik Faktor angiopati diabetika

Faktor neuropati

DM
Penyakit pembuluh darah perifer Aliran O2, nutrisi, antibiotik Neuropati autonom Keringat Neuropati perifer Indera raba Kehilangan rasa sakit Gerak Atrofi Kehilangan bantalan lemak

Sumbatan

Kulit kering

Luka sulit sembuh


Sindroma jari biru Gangren mayor

Trauma

INFEKSI

Ulkus

Gangren Amputansi

Pada DM ada penurunan daya sensasi sehingga dapat mudah mengalami luka

Blisters or Calluses start as red or warm spots. They are often caused by unrelieved skin pressure

Ulcers (sores) may result if blisters or calluses reach the skin's inner layers. Ulcers may become infected.

Bone Infection may occur if infected ulcers spread. Untreated bone infections may lead to loss of foot.

Wagner (1983) membagi gangren kaki diabetik menjadi 6 tingkatan: Derajat 0 : Tidak ada lesi, kulit masih utuh dengan kemungkinan disertai kelainan bentuk kaki Derajat I : Ulkus superficial terbatas pada kulit Derajat II : Ulkus dalam menembus tendon dan tulang

Derajat III: Abses dalam, dengan atau tanpa osteomilitis Derajat IV: gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau selulitis. Derajat V: gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai

Anamnesis :

Tanyakan riwayat DM? (Gejala-gejala DM, sejak kapan) Tanyakan keluhan neuropati/angiopati/infeksi? Tanyakan kebiasaan os? Tanyakan adakah obat yang sedang dikonsumsi, dan minum obatnya teratur/tidak? Tanyakan adakah dulu riwayat menderita luka yang sembuhnya lama? Riwayat penyakit lainnya yang sedang diderita? Riwayat penyakit di dalam keluarga?

Pemeriksaan fisik ditemukan luka :


Inspeksi : lihat lukanya ada pus/darah, perubahan warna kulit (merah/hitam), ada tercium bau busuk, ada terlihat

deformitas, kulit kering/pecah


Palpasi : nyeri tekan (+), hangat/dingin, raba pulsasi terdekat dengan luka, kedalaman luka, ada keluar cairan dari luka, ada krepitasi Monofilament test pada plantar pedis

MONOFILAMENT TEST

PULSASI ARTERI DORSALIS PEDIS

HALUX VALGUS

CHARCOAT

Pemeriksaan Penunjang
Radiologi : foto polos pedis Lab :

Darah rutin Gula darah Fungsi ginjal Elektrolit

Secara non medika mentosa perawatan luka kaki gangren diabetik Tujuan perawatan gangren : - Mencegah meluasnya infeksi - Memberi rasa nyaman pada klien - Mengurangi nyeri - Meningkatkan proses penyembuhan luka Secara medika mentosa

Evaluasi luka terlebih dahulu (kedalaman luka, vaskuler dsb) Lakukan perawatan luka secara rutin dengan debridement Nutrisi dan kontrol gula darah Non weight bearing (tirah baring, pakai tongkat penyangga, alas kaki khusus) Konsul penyakit dalam untuk pengobatan DM

Perawatan luka dengan membuang jaringanjaringan mati (nekrotik), membersihkan pus dan diirigasi dengan NaCl 0,9%, kemudian mengompreskan ulkus dengan kassa dibasahi NaCl 0,9% atau larutan antiseptic ringan (misalnya rivanol) dan lakukan penutupan ulkus dengan kassa steril dan dibalut.

I. Obat hiperglikemia oral (OHO) Berdasarkan cara kerjanya OHO dibagi menjadi 4 golongan : Pemicu sekresi insulin. Penambah sensitivitas terhadap insulin. Penghambat glukoneogenesis. Penghambat glukosidase alfa.

II. Insulin Insulin diperlukan pada keadaan : Penurunan berat badan yang cepat. Hiperglikemia berat yang disertai ketoasidosis. Ketoasidosis diabetik. Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
Terapi kombinasi Pemberian OHO maupun insulin selalu dimulai dengan dosis rendah, untuk kemudian dinaikkan secara bertahap sesuai dengan respon kadar glukosa darah.

III. Antibiotik yang mampu melawan bakteri aerob gram + dan juga bakteri anaerob

Neuropati
Objektif : tidak ada luka

* Edukasi *Perawatan kaki *Menggunakan alas kaki yang sesuai * Pengobatan DM teratur

Objektif : luka superfisial (terbatas kulit)


*Edukasi
*Perawatan luka *Perlindungan terhadap kaki (alas kaki) * Terapi medikamentosa

Objektif : ulkus dalam menembus tendon dan tulang

*Edukasi
* Evaluasi luka *Perawatan luka *Pembedahan * Terapi medikamentosa

Objektif : abses dalam dengan/tanpa osteomyelitis

*Edukasi & Evaluasi luka


*Perawatan luka dg debridement progresif *Pembedahan (untuk keluarkan abses) *Kontrol metabolik *Rawat inap dan terapi medikamentosa

Objektif : gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan atau selulitis

* Perawatan luka yang rutin setiap hari


* Pembedahan : Amputansi lokal sesuai lokasi nekrosis

*Rawat inap & terapi medikamentosa


*Menggunakan pelindung kaki yang sesuai

Objektif : gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai * Perawatan luka yang rutin setiap hari

* Pembedahan : Amputansi yang dikehendaki


*Rawat inap & terapi medikamentosa

* Kultur kuman
*Menggunakan pelindung kaki yang sesuai

Periksa kakimu setiap harinya dan perhatikan apakah ada terdapat : Kapalan/kalus/luka tusuk /iritasi? Kesemutan/baal? Kuku kaki yang tidak bertumbuh seperti normalnya

Cuci bersih kedua kaki dengan cara : - Rendam dahulu kedua kaki di baskom berisi air hangat secara cepat. Lalu bersihkan kaki dengan sabun. Keringkan.

Jaga kulit agar tidak kering Potong kuku jari-jari dengan cara tepat yakni tidak memotong kuku pada bagian sudut kuku

Kontrol gula darah dalam batas target yang dikehendaki dan minum obat kencing manis secara teratur Menjaga pola makan Pakailah sepatu/sandal yang layak dan sesuai Olahraga teratur Bilamana ada tanda-tanda luka/peradangan/kulit pecah/melepuh pada kaki segera ke dokter

Ad vitam : dubia ad bonam


Ad Fungsionam : dubia ad bonam

Ad Sanationam : dubia ad bonam

SEKIAN DAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai