Anda di halaman 1dari 20

Penyakit Mumps pada Anak – Anak

Skenario 4

Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa ibunya


ke puskesmas karena demam sejak 3 hari yang lalu .
Keluhan di sertai leher tampak membengkak
INDENTIFIKASI RUMUSAN MASALAH
ISTILAH YANG TIDAK
DIKETAHUI

Tidak ada Seorang anak laki-laki


berusia 5 tahun demam
sejak 3 hari yang lalu di
sertai leher tampak
membengkak
Mind map

Anamnesis Patogenesis

Pemeriksaan Gejala Klinis


Fisik
Komplikasi
Pemeriksaan RM
Diagnosis
Penunjang Utama
Differential
Epidemiologi Diagnosis

Penatalaksanaan
Etiologi
Anamnesis (alloanamnesis)

 Umur: 5tahun
 Jenis kelamin : pria
 Keluhan utama : demam,
leher terasa membengkak
sejak 3 hari yang lalu
 Keluhan penyerta:
terasa nyeri jika anak
memakan makanan yang
asam
Pemeriksaan fisik

 Keadaan umum : sakit sedang


 Kesadaran : compos mentis
 TTV:
 Suhu : 37,8°c
 Frek.nadi :90x/menit
 Frek.nafas : 22x/menit
 Leher : ada pembengkakan pada leher sebelah kanan di bawah telinga
,(parotis dextra bengkak) , berasa hangat tidak nyeri tekan , makan
asam nyeri.
 Abdomen : tampak datar, tidak terdapat organomegali
 Genitalia eksterna : testis tidak tampak edem
 Ekstremitas :aakral hangat, CRT 2 detik
Pemeriksaan Penunjang

Darah rutin
Hb : 13 (g/dl)
Ht : 40% Hitung Jenis
Leukosit : 6000 sel/UI Basofil : 1%
Trombosit : 260000 sel/uL Eosinofil :2%
Eritrosit : 5,5 juta/uL Batang : 2%
Netrofil segmen : 30%
MCV : 90 fl Limfosit : 60%
MCH : 30 pg Monosit :5%
MCHC : 35 g/dl
Etiologi

 Penyebab parotitis (gondongan )


adalah paramyxovirus dengan
ukuran sedang (diameter 120-
200nm.). virus ini mempunyai inti
bagian dalam heliks yang erat
(RNA beruntai tunggal) tertutup
dalam bungkus bagian luar lipid
dan glikoprotein. Hanya satu jenis
antigenic yang diketahui.
 protein fusi (F) dan protein
hemagglutinin-neuraminidase
homotypic (HN) menyebabkan
tubuh yang terinfeksi oleh mumps,
Tubuh membentuk antibody untuk
melawan protein F dan protein HN
Epidemiologi

 Ada di seluruh dunia


 Pada anak-anak usia 5- 9 tahun
 Penyebaran nya melewati percikan ludah ( virusnya ada di
droplets)
 virus ada di saliva 7 hari sebelum pembesaran kelenjar
 Masa infeksi 1-2 hari sebelum / 5 hari sesuah
pembengkakan kelenjar parotis
 American pediatric menganjurkan untuk di isolasi selama
5 hari
Gejala Klinis

 30 % - 40% infeksi bersifat subklinis


 Demam
 Nyeri otot
 Nyeri kepala
 Malaise (lesu )
 Nyeri tekan serta pembengkakan kelenjar parotis
 Berlangsung 3 – 7 hari
 Masa inkubasi 12 – 25 hari tetapi biasanya 16 – 18
hari
Gejala Klinis
 Pada anak-anak 5-19tahun
 Gejala nyeri sewaktu mengunyah dan menelan
terutama cairan asam
 Bengkak pada sisi muka, dibawah telinga dan demam
 Pada anak laki-laki : nyeri pada perut dan alat
kelamin
 Pada anak perempuan : di payudara
Patofisiologi

•Virus masuk saluran nafas- selama periode inkubasi 12


sampai 25 hari.
•Virus bereplikasi di saluran nafas atas dan limfonodus
servikalis,menyebar melalui aliran darah ke jaringan
(kelenjar parotis dan meningen).
•Setelah bereplikasi awal di tempat ini terjadi viremia
sekunder.
•Hal ini menyebabkan terkenanya berbagai
organ,pancreas,tiroid,mammae,hati, jantung, dan ginjal dan
gangguan di saraf pusat (CSF )
Working diagnosis
=> Mumps <=

•Penyebarannya melalui droplet (percikan ludah)


•Masa inkubasiya (2-25 hari)
•Gejalan prodomal 1-2 hari sebelum demam, lemas, tidak mau
makan
•Pemeriksaan amilase utuk memastikan mumps biasanya kadar
amilase meningkat
•Periksaan darah lengkap, apabila terjadi mumps leukositnya
meningkat disertai limfositosis.
Differential Diagnosis

Limfadenitis tuberkulosis (TB)


Parotitis purulent
•timbul benjolan yang kenyal & terasa
•pembengkakan kelenjar parotis
nyeri
 nyeri terus menerus pada sisi wajah
• penurunan berat badan
yang terinfeksi
• demam
 unilateral
•keringat malam
 Rasa tidak nyaman
• Cepat merasa lelah
 demam
•Badan Lemah
 eritema menyertai pembengkakan
•Mengeluh nyeri pada benjolan dan
 mengeluarkan nanah ketika dipalpasi
Nafsu makan berkurang
Kompikasi

 Meningoensefalitis , komplikasi ini merupakan komplikasi


yang sering pada masa anak
 Wanita hamil pada trimester pertama dapat menyebabkan
keguguran
 Pankreatitis : demam , nyeri epigastrium , nyeri tekan dan
muntah
 Orchitis dan oophoritis
 Athritis : pembengkakan dan kemerahan sendi merupakan
komplikasi yang jarang ( sembuh sendiri )
 Tiroiditis : nyeri dan difus dapat terjadi sekitar 1 minggu
 Miokarditis
Tatalaksana

Medika mentosa Non medika mentosa


Dapat diberikan  Istirahat yang cukup
analgetika.Kortikosteroid  Kompres
selama 2 – 4 hari dan globulin
gama diperkirakan dapat
mencegah terjadinya orchitis.
Keluhan demam dapat
dikurangi dengan memberikan
parasetamol
Prognosis

Secara umum prognosis parotis epidemika baik,


kecuali pada keadaan tertentu yang menyebabkan
terjadinya ketulian, sterilitas karena atrofi testis
dan sekuele karena meningoensefalitis.
Pecegahan

Imunisasi (MMR) 2 dosis: 15 bulan dosis pertama


5 tahun dosis kedua
Imunisasi mumps diberikan 6 bulan setelah imunisasi
Campak
Imunisasi tidak boleh diberikan pada ibu hamil atau
orang dengan immuno defisien/ immuno supresif (daya
tahan tubuh rendah)
Kesimpulan

 Parotitis epidemika ( gondong , mumps ) adalah penyakit


virus menyeluruh akut , yang kelenjar ludahnya membesar
nyeri , terutama kelenjar parotis.Penyakit ini disebabkan
oleh paramyxovirus .Masa inkubasi penyakit berkisar
antara 12 – 25 hari. Onsetnya ditandai dengan demam ,
nyeri otot , nyeri kepala , malaise dan nyeri tekan serta
pembengkakan kelenjar parotis yang berlangsung 3 – 7
hari. Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk penyakit ini
hanya perlu istirahat saja . Pencegahan dapat dilakukan
dengan vaksinasi MMR yang diberikan pada umur 12 – 15
bulan

Anda mungkin juga menyukai