Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

TINEA VERSIKOLOR
Pembimbing : dr. Sri Primawati Indraswari, Sp.KK, MM, MH
Oleh : Pangeran Putra N,S.Ked
PENDAHULUAN
Tinea Versikolor
Infeksi jamur superfisial pada keratin/stratum korneum yang
disebabkan oleh Malasezia sp.
Penyakit jamur kulit ini adalah penyakit yang kronik dan
asimtomatik ditandai oleh bercak putih sampai coklat yang
bersisik.
Kelainan ini umumnya menyerang badan dan kadang- kadang
terlihat di ketiak, sela paha,tungkai atas, leher, muka dan kulit
kepala.
ETIOLOGI
Malasezia sp.

Gambaran mikroskopik : Spaghetti & Meatball appearance


Hifa pendek
Spora Oval lebih sedikit
Spora Bulat lebih banyak
GEJALA KLINIS
Timbul bercak putih atau kecoklatan yang
kadang-kadang gatal bila,berkeringat. Bisa
pula tanpa keluhan gatal sama sekali,
tetapi penderita mengeluh karena malu
oleh adanya bercak tersebut.

Pada orang kulit berwarna, lesi yang


terjadi tampak sebagai bercak
hipopigmentasi, tetapi pada orang yang
berkulit pucat maka lesi bisa berwarna
kecoklatan. Di atas lesi terdapat sisik halus
FAKTOR PREDISPOSISI

Genetik

Iklim tropis

Kelembaban

Kehamilan
FAKTOR PREDISPOSISI

Malnutrisi

Luka bakar

Terapi steroid

Supresi imun
INSIDENSI

Insiden yang akurat di Indonesia


belum ada, namun diperkirakan
40 - 50% dari populasi di negara
tropis terkena penyakit ini.
INSIDENSI TINEA VERSIKOLOR
TAHUN 2014 DI RSUD KARDINAH
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Ditemukan 53 kasus.

JENIS KELAMIN JUMLAH

Laki-Laki
Laki laki 32
40% Perempuan

Perempuan 21
60%
INSIDENSI TINEA VERSIKOLOR
TAHUN 2014 DI RSUD KARDINAH
BERDASARKAN KELOMPOK USIA
Ditemukan 53 kasus 26%

Kelompok Usia Jumlah


30% 23%
< 1 th 1
1 -4 th 2
5 14 th 16
15 24 th 14
25 44 th 12
13%
45 64 th 7 4%
2% 2%
> 66 th 1
< 1 th 1 - 4 th 5 - 14 th 15- 24 th 25 - 44 th 45 - 64 th > 66 th
INSIDENSI TINEA VERSIKOLOR
JANUARI s/d NOVEMBER 2015 DI RSUD KARDINAH
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Ditemukan 41 kasus.

JENIS KELAMIN JUMLAH

Laki laki 26 37%


Laki-Laki
Perempuan 15 63% Perempuan
INSIDENSI TINEA VERSIKOLOR
JANUARI s/d NOVEMBER 2015DI RSUD KARDINAH
BERDASARKAN KELOMPOK USIA
Ditemukan 41 kasus 27%

Kelompok Usia Jumlah


24%
< 1 th 3
27%
1 -4 th 2
5 14 th 10
15 24 th 11
5%
25 44 th 11 10%
45 64 th 4 7% 0%
> 66 th 0
< 1 th 1 - 4 th 5 - 14 th 15- 24 th 25 - 44 th 45 - 64 th > 66 th
KASUS

Seorang perempuan berusia 30 tahun, ibu rumah tangga,


beragama islam, SMA, menikah, memiliki 3 orang anak. datang
dengan keluhan utama timbul bercak bercak coklat namun
tidak disertai rasa gatal pada lengan atas kiri, kanan, dan lengan
kiri bawah.
(Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 8 Desember 2015 pukul 10.30 WIB di poliklinik Kulit dan Kelamin
ANAMNESIS KHUSUS
RSUD Kardinah Tegal).

4 Desember
Timbul bercak bercak coklat 6 Desember
namun tidak disertai rasa gatal Semakin lama, bercak bercak
hanya menimbulkan penampilan coklat menjadi menyebar ke lengan 8 Desember 2015
yang buruk pada daerah lengan atas bawah kiri dan lengan atas kanan.
kiri. Bercak bercak coklat namun tidak
Selain itu juga menyangkal adanya disertai rasa gatal hanya menimbulkan
penampilan yang buruk pada daerah
rasa nyeri, perih, maupun bercak lengan atas kiri kanan dan lengan kiri
merah sebelumnya pada daerah bawah.
yang terdapat bercak coklat.
Pasien mengatakan baru pertama
kali merasakan seperti ini, pasien
belum pernah mendapat
pengobatan untuk penyakit ini
sebelumnya.
Keluhan yang timbul pada daerah
lengan pasien tidak hilang timbul
atau kambuh kambuhan.
Riwayat penyakit dahulu

Riwayat digigit serangga, maupun kontak dengan bahan iritan juga


disangkal.

Pasien juga tidak sedang mengkonsumsi obat obatan rutin.

Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi obat ataupun makanan


pada pasien atau keluarga pasien.
Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan bergantian pakaian atau handuk
dengan teman atau keluarganya.

Pasien tidak memiliki kebiasaan melakukan aktivitas berat atau berolahraga


yang dapat membuat pasien banyak berkeringat.

Namun, terkadang pasien sering membantu mertuanya berdagang sebagai


penjaga toko, pasien sering kontak dengan pembeli dan jarang mencuci tangan.

Selain itu menurut pasien toko yang sering dijaganya terkadang terasa pengap
sehingga pasien sering banyak berkeringat
Pasien mengatakan biasanya mandi hanya 1x dalam sehari, meskipun
selesai membantu mertua di toko dan berkeringat banyak, os malas
mengganti baju apalagi mandi karena lelah dan harus mengurus anak.

Pasien mandi dengan menggunakan air yang bersumber dari pompa


listrik. Menggunakan sabun cair dan shampoo cair.

Pasien mencuci baju di rumah, pakaian dari seluruh anggota keluarga


dicuci di satu ember yang sama, mencuci menggunakan deterjen
bubuk.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Kesadaran : Compos mentis

Umum Kesan sakit : Tampak sakit sedang

Tekanan darah: 110/80 mmHg


Nadi : 72 x/menit
Tanda Vital Suhu : 37,80C
Pernapasan : 18x/menit, Thorakoabdominal

Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 160 cm
Antropometri Body Mass Index (BMI): 18,9 kg/m2
Status gizi : cukup
STATUS GENERALIS
Kepala Normocephali, rambut hitam, tidak mudah dicabut, distribusi merata

Mata oedem palpebra (-/- ), konjungtiva anemis +/+, sklera


ikterik -/-

Hidung Tidak ada septum deviasi, sekret (-)

Mulut Sianosis (-)Karies gigi (-)Tonsil T1-T1 Tenang, Faring tidak


hiperemis

Telinga Normotia , benjolan -/-, nyeri tekan -/-

Leher Otot bantu pernafasan M. Sternocleidomastoideus (-), trakea di tengah, deviasi


trakea (-), kelenjar tiroid tidak teraba membesar, pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN FISIK THORAKS
INSPEKSI
Bentuk normal, gerak napas simetris, terdapat kelainan kulit (lihat
status dermatologikus)

PALPASI
Tidak dilakukan pemeriksaan (banyak terdapat vesikel)

PERKUSI
Tidak dilakukan pemeriksaan (banyak terdapat vesikel)

AUSKULTASI
Paru : Suara nafas vesikuler diseluruh lapang paru kiri-kanan, ronkhi (-/-
), wheezing (-/-)
Jantung : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
STATUS DERMATOLOGIKUS
Distribusi :
Regional bilateral

Regio :
Kedua lengan atas, lengan bawah kiri,

Lesi :
Multipel, diskret, bentuk bulat, konfluens, batas tegas, ukuran nummular hingga plakat, tidak
menimbul, dan kering.
Efloresensi :
Makula hiperpigmentasi, skuama halus
STATUS DERMATOLOGIKUS
STATUS DERMATOLOGIKUS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pada pemeriksaan penunjang mikroskopik dari spesimen
kerokan kulit dengan KOH 10% ditemukan gambaran
spaghetti meatball appearance.
RESUME
Seorang pasien perempuan, berusia 30 tahun, ibu rumah tangga datang dengan keluhan bercak
coklat pada lengan kanan dan kiri sejak 4 hari yang lalu.

Pasien merasakan timbul bercak bercak coklat namun tidak disertai rasa gatal hanya
menimbulkan penampilan yang buruk pada daerah lengan atas kiri.

Pasien mengatakan bercak bercak coklat tidak pernah gatal dan tidak pernah berwarna
merah sebelumnya. Semakin lama, bercak bercak coklat menjadi menyebar ke lengan
bawah kiri dan lengan atas kanan.

Pasien tinggal serumah bersama dengan suaminya, mertua dan ketiga anaknya. Di keluarga
pasien, tidak ada yang memiliki keluhan yang serupa dengan pasien.

Terkadang pasien sering membantu mertuanya berdagang sebagai penjaga toko, pasien
sering kontak dengan pembeli dan jarang mencuci tangan. Selain itu menurut pasien toko
yang sering dijaganya terkadang terasa pengap sehingga pasien sering banyak berkeringat
Riwayat Alergi disangkal. Mandi hanya 1 x sehari.
DIAGNOSIS KERJA

TINEA VERSIKOLOR
PEMERIKSAAN PENUNJANG ANJURAN

Pemeriksaan dengan sinar wood,


dapat memberikan perubahan
warna seluruh daerah lesi
sehingga batas lesi lebih mudah
dilihat. Daerah yang terkena
infeksi akan memperlihatkan
flouresensi warna kuning
keemasan sampai orange.
PENATALAKSANAAN

Umum (Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi):
Menerangkan kepada pasien untuk
mandi minimal 2x sehari dengan
menggunakan air bersih dan sabun
Menerangkan kepada pasien untuk
rajin mencuci tangan saat bekerja
Meminta pasien untuk rajin
mengganti pakaian sehabis banyak
berkeringat
PENATALAKSANAAN
Khusus:
Topikal :
Ketokonazol 2% : adalah obat topikal yang
digunakan Ketoconazole merupakan derivat
imidazole dioxolane sintesis yang memiliki
aktifitas antimikotik yang poten terhadap
dermatomikosis.
Dioleskan 2x sehari pada daerah yang
terinfeksi dan sekitarnya selama 2 3 minggu
Sistemik :
Ketokonazol 200mg. Dikonsumsi satu kali
sehari pada pagi hari, selama 14 hari.
PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Quo ad cosmeticum : ad bonam


PEMBAHASAN
PATOFISIOLOGI
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Malasezia furfur.

Malassezia furfur merupakan jamur lipofilik yang normalnya hidup di keratin kulit dan folikel rambut. Sebagai
organisme yang lipofilik, Malassezia furfur memerlukan lemak (lipid) untuk pertumbuhan in vitro dan in vivo.

Malassezia memiliki enzim oksidasi yang dapat merubah asam lemak pada lipid yang
terdapat pada permukaan kulit menjadi asam dikarboksilat.
Asam dikarboksilik ini menghambat tyrosinase pada melanosit epidermis dan dapat mengakibatkan
hipomelanosit.
Tirosinase adalah enzim yang memiliki peranan penting dalam pembentukan melanin.

Jamur ini juga ditemukan di kulit yang sehat, namun baru akan memberikan gejala bila
tumbuh berlebihan.
DIAGNOSIS
Diagnosis ditegakan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan mikroskopik

Anamnesis

Penderita biasanya tidak mengeluhkan adanya gatal hanya keluhan kosmetik


yang merupakan alasan berobat.
Penderita pada umumnya hanya mengeluhkan adanya bercak/macula
berwarna putih (hipopigmentasi) atau kecoklatan (hiperpigmentasi) dengan
rasa gatal yang kadang muncul saat berkeringat
DIAGNOSIS
Bentuk lesi tidak teratur, berbatas tegas sampai difus dengan
ukuran lesi dapat milier, lentikuler, numuler sampai plakat.

Ada dua bentuk yang sering dijumpai :

1. Bentuk makuler: berupa bercak yang agak lebar, dengan squama halus
diatasnya, dan tepi tidak meninggi.
2. Bentuk folikuler: seperti tetesan air, sering timbul disekitar rambut

Dalam kasus ini, dijumpai gejala

Bercak bercak coklat, yang tidak disertai keluhan subjektif seperti gatal
maupun perih. Pasien berobat hanya karena mengeluhkan kosmetik yang
buruk pada bagian lengan
DIAGNOSIS
Mikroskopik :
kelompok sel ragi bulat berdinding tebal
dengan miselium kasar,
sering terputus-putus (pendek-pendek),
lebih mudah dilihat dengan penambahan
zat warna tinta parker blue-black atau biru
laktofenol.
Gambaran ragi dan miselium tersebut
sering dilukiskan sebagai meat ball and
spageti
PENATALAKSANAAN
Pada kasus ini, pengobatan diberikan berupa terapi farmakologis topikal dan
edukasi kebiasaan.

Pengobatan secara farmakologis,

Diberikan pengobatan berupa Ketoconazole 2% topikal dioleskan ke daerah lesi dua kali sehari.

Pengobatan edukasi kebiasaan

Bertujuan untuk menghilangkan faktor predisposisi yang ada pada pasien.


memperbaiki kebiasaan pasien mandi dan mengganti baju.
PROGNOSIS

Prognosis pada pasien Tinea Versikolor secara umum


baik dengan pengobatan yang tepat.

Bercak coklat mungkin masih ada pada pasien sampai


beberapa minggu setelah pengobatan
Hal ini diakibatkan karena cara kerja dari ketoconazole yang
bekerja dengan menghambat sitokrom jamur dalam membentuk
dinding sel jamur, sehingga memerlukan waktu yang cukup lama.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai