PIELONEFRITIS AKUT
Disusun oleh : Olifia Stemia / G1A216023
tampak
Keadaan umum
sakit
sedang 28 X/i Pernafasan
GCS GCS 15
Suhu 40,3
110/80
Tekanan Darah
mmHg 65kg/16
BB/TB
5 cm
Nadi 94 X/i
23,8
IMT kg/m
Status Lokalis Mata :
Kepala : Simetris Ki/Ka, cekung -/-
• Ekspresi wajah : normal. Alis : normal
• Bentuk dan ukuran : normal. Exopthalmus (-/-).
• Rambut : hitam, distribusi merata, Ptosis (-/-)
tidak mudah dicabut. Nistagmus (-/-)
• Edema (-). Strabismus (-/-)
• Hiperpigmentasi (-). Udema palpebra (-/-)
• Nyeri tekan kepala (-). Konjungtiva: anemis (-/-), hiperemia (-/-).
Sklera: ikterus (-/-), hiperemia (-/-), pterigium
(-/-).
Pupil : isokor, bulat, miosis (-/-), midriasis (-/-
).
Kornea : normal.
Lensa : normal, katarak (-/-).
Pergerakan bola mata ke segala arah :
normal
Telinga : Mulut :
• Bentuk : normal simetris antara Simetris
kiri dan kanan. Bibir : sianosis (-), stomatitis (-)
• Lubang telinga : normal, sekret (- Gusi : hiperemia (-), perdarahan (-).
/-). Lidah: glositis (-), atropi papil lidah (-),
• Nyeri tekan (-/-). lidah berselaput (-), kemerahan di
• Peradangan pada telinga (-) pinggir (-), tremor (-), lidah kotor (-).
• Pendengaran : normal Gigi : caries (-)
Mukosa : normal.
Hidung : Faring : T1-T1 normal
• Simetris, deviasi septum (-/-).
• Napas cuping hidung (-/-). Leher :
• Perdarahan (-/-), sekret (-/-). Kaku kuduk (-).
• Penciuman normal Pembesaran KGB (-).
Trakea : di tengah.
JVP : 5-2 cmH2O.
Pembesaran otot
sternocleidomastoideus (-).
Pembesaran thyroid (-)
Thorax • Palpasi :
Pulmo : • Posisi mediastinum : trakea
• Inspeksi : digaris tengah
• Bentuk: simetris. • Pergerakan dinding dada :
• Ukuran: normal simetris
• Pergerakan dinding dada : simetris. • Fremitus raba :
• Permukaan dada : petekie (-), • Lobus superior : D/S sama
purpura (-), ekimosis (-), massa (-), • Lobus medius dan lingua: D/S
sikatrik (-) hiperpigmentasi (-). sama
• Iga dan sela antar iga: sela iga • Lobus inferior : D/S sama
melebar (-), retraksi (-). • Nyeri tekan (-), edema (-),
• Tipe pernapasan torakoabdominal, krepitasi (-).
frekuensi napas 28 kali per menit. • Perkusi :
• Sonor (+/+).
• Nyeri ketok (-).
• Batas paru hepar : ICS 6
• Auskultasi :
• Suara napas vesikuler (+/+).
• Suara tambahan rhonki (-/-).
• Suara tambahan wheezing (-/-).
Cor :
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak.
Palpasi : Iktus cordis teraba ICS V linea midklavikula sinistra, thriil (-).
Perkusi :
Batas kanan atas jantung : ICS II linea parasternal dextra
Batas kiri jantung : ICS VI linea midklavikula sinistra
Batas pinggang jantung : ICS III lineaparasternal sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-).
Abdomen
• Inspeksi :
• Bentuk : distensi (-),
• Permukaan Kulit : sikatrik (-),
pucat (-), sianosis (-), petekie
(-), purpura (-), ekimosis (-),
luka bekas operasi (-),
hiperpigmentasi (-).
• Auskultasi :
• Bising usus (+) normal
• Metallic sound (-)
• Bising aorta (-)
• Palpasi :
• Turgor : normal
• Tonus : normal
• Nyeri tekan epigastrik (-) ,
Nyeri tekan suprapubis (+)
• Hepar/lien tidak teraba
• Renal tidak teraba,
ballotement (-/-), tidak teraba
pembesaran ginjal
• Perkusi :
• Timpani (+) pada seluruh lapang abdomen
• Redup beralih (-)
• Nyeri ketok CVA: -/+
Extremitas :
Ekstremitas atas :
• Akral hangat : +/+
• Deformitas : -/-
• Edema: -/-
• Sianosis : -/-
• Ptekie: -/-
Ekstremitas bawah:
• Akral hangat : +/+
• Deformitas : -/-
• Edema: -/-
• Sianosis : -/-
• Ptekie: -/-
1.Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan Darah Lengkap :
Sedimen
Pemeriksaan Eletrolit
1.6 DIAGNOSIS
BANDING
• Nefrolithiasis
• Cystitis Akut
• Glomerulonephritis
1.7 PENATALAKSANAAN
Usulan Terapi
Medikamentosa:
• IVFD RL 20 tetes / menit + Ketorolac
drip 2ml
• Infus Ciprofloxacin 0,2% 2 x 200mg
• Paracetamol tab 3x 500mg
• Injeksi Omeprazole 1 x 40 mg
• Sucralfat syr 3x1cth
Non Medikamentosa:
• Tirah baring.
• Pasien dan keluarga diberi edukasi
mengenai penyakit yang diderita pasien
dan penatalaksanaannya serta
pencegahannya.
• Konsumsi asupan cairan yang cukup
±2,5 liter perhari.
Usulan pemeriksaan :
• Pemeriksaan
kristal urine
• Uji resistensi
kuman
• USG
Abdomen
• BNO-IVP
PROGNOSA
Quo ad Vitam : Bonam
Quo ad Fungsional : Bonam
Quo ad Sanasionam : Bonam
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
07-11-2017 Demam (-) Nyeri KU : tampak sakit sedang, CM
pinggang kiri (-), Nyeri TD : 110/80
perut bagian bawah (-) RR : 24 x/i
berkurang , mual (+) HR : 82x/i
muntah (-), BAK keruhSuhu : 37,0
(+) Kepala : CA -/- ,
SI -/-
Thorax : vesikuler, rhonki (-/-),
wheezing (-/-)
BJ I-II reguler
Abdomen : perut datar, BU (+) N.
NT suprapubic (+)
Nyeri ketok ginjal (-/+) Ekstremitas : Pielonefritis akut Inf RL 20 Tpm + ketorolac
oedem (-)
Dd/ drip 2ml
• Nefrolitiasis Inf. Ciprofloxacin 0,2% 2 x
• Cystitis 200mg (H-4)
• glomerulonephritis Paracetamol 3 x 500mg tab
(j/p)
Inj. Omeprazol 1 x 40mg
Sucralfate syr 3x1 cth
08-11-2017, Demam (-) Nyeri pinggang KU : tampak sakit sedang,
kiri (-), Nyeri perut bagian CM
bawah (-) berkurang , mual TD : 120/80
(+) muntah (-), BAK keruh RR : 24 x/i
(+) HR : 80x/i
Suhu : 36,8
Kepala : CA -/- ,
SI -/-
Thorax : vesikuler, rhonki (-
/-), wheezing (-/-)
BJ I-II reguler
Abdomen : perut datar, BU
(+) N. NT suprapubic (-)
Nyeri ketok ginjal (-/-) Pielonefritis akut Inf RL 20 Tpm
Ekstremitas : oedem (-)
Dd/ Inf. Ciprofloxacin 0,2% 2 x
• Nefrolitiasis 200mg (H-5)
• Cystitis Paracetamol 3 x 500mg tab
• Glomerulonephritis (j/p)
Inj. Omeprazol 1 x 40mg
Sucralfate syr 3x1 cth
Prevalensi
infeksi
Prevalensi asimtomatik
selama meningkat
periode mencapai
sekolah 30% pada
25-35% (School girls) laki-laki dan
perempuan 1% meningkat perempuan
dewasa pernah menjadi 5 % jika disertai
mengalami ISK selama faktor
selama periode aktif predisposisi1
Prevalensi hidupnya. secara
bakteriuria seksual.
asimtomatik lebih
sering ditemukan
pada
perempuan.
Sumber: Smith’s General urology 17th edition, 2008, halaman 194
Etiologi
Lipopolysaccharide side
chains (O antigen) Resistensi terhadap fagositosis
Sumber: Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V, 2009, hal.1010
Tabel 2.4 Faktor predisposisi (pencetus) ISK
Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V, 2009, halaman 1009
Manifestasi Klinis
Lokal Sistemik
Uji Biokimia4
Mikrobiologi4
PIELONEPHRITIS AKUT
Pengobatan yang diberikan pada pasien meliputi intake cairan, pemberian
antibiotik yang adekuat, dan kalau perlu terapi simtomatik.
The Infectious Disease Society of America menganjurkan satu dari tiga
alternative terapi antibiotic IV sebagai terapi awal selama 48-72 jam, sebelum
adanya hasil kepekaan biakan yakni fluorokuinolon, amiglikosida dengan atau
tanpa ampisilin dan sefalosporin spektrum luas dengan atau tanpa aminoglikosida.
Pada pasien dianjurkan tirah baring, konsumsi air yang cukup ±2,5 L per
hari, pemberian hidrasi cukup dengan pemberial IVFD RL 20tpm, antibiotik yang
diberikan adalah golongan fluorokuinolon generasi kedua yaitu ciprofloxacin. Terapi
simptomatis berupa analgetik ketorolac drip, dan injeksi PPI omeprazole. Edukasi
yang diberikan pada pasien adalah agar menjaga hieginitas saluran kemih dan
mengkonsumsi air yang cukup setiap harinya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sukandar, E. Infeksi Saluran Kemih. In Sudoyo A.W, et all.ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V.
Jakarta: Internal Publishing. 2009:1008-1014.
2. Anonim. Urinary Tract Infections (Acute Urinary Tract Infection: Urethritis, Cystitis, and Pyelonephritis). In
Kasper, et all ed. Harrison’s Manual of Medicine16th Edition. Newyork: Mc Graw Hill Medical Publishing
Division. 2005:724
3. Nguyen, H.T. Bacterial Infections of The Genitourinary Tract. In Tanagho E. & McAninch J.W. ed. Smith’s
General urology 17th edition. Newyork: Mc Graw Hill Medical Publishing Division. 2008: 193-195
4. Sukandar, E. Infeksi (non spesifik dan spesifik) Saluran Kemih dan Ginjal. In Sukandar E. Nefrologi Klinik
Edisi III. Bandung: Pusat Informasi Ilmiah (PII) Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNPAD. 2006: 29-72
5. Scanlon, V.C & Sanders, T. Essential of Anatomy and Physiology 5th edition. Philadelpia: FA Davis
Company. 2007: 420-432
6. Macfarlane, M.T. Urinary Tract Infections. In, Brown B, et all ed. 4th Urology. California: Lippincott Williams &
Wilkins. 2006: 83-16
7. Ronald A.R & Nicollé L.E. Infections of the Upper Urinary Tract. In Schrier R.W, ed. Diseases of the Kidney
and Urinary Tract 7th edition Vol.1. Newyork: Lippincott Williams & Wilkins Publishers. 2001: 1687
8. Weissman, S.J, et all. Host-Pathogen Interactions and Host Defense Mechanisms. In In Schrier R.W, ed.
Diseases of the Kidney and Urinary Tract 8th edition Vol.1. Newyork: Lippincott Williams & Wilkins
Publishers. 2007: 817-826
9. Abdelmalak, J.B, et all. Urinary Tract Infections in Adults. In Potts J.M, ed. Essential Urology, A Guide to
Clinical Practice. New Jersey: Humana Press. 2004:183-189
10. Anonim. Pyelonephritis Acute. In Williamson, M.A & Snyder L.M. Wallach’s Interpretation of Diagnostic Test
9th. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins a Wolters Kluwer Publishers. 2011: 730-731
11. Meyrier, A. Urinary Tract Infection. Available from: http://www.kidneyatlas.org/book2/adk2_07.pdf (diakses
pada 8 november 2017)
TERIMA KASIH