PAROTITIS
Disusun oleh:
Pembimbing :
Topik : Parotitis
Diajukan dan dipresentasikan dalam rangka praktik klinis dokter internship sekaligus sebagai
bagian dari persyaratan menyelesaikan program internship dokter Indonesia di Puskesmas
Ketawang Kabupaten Malang
Mengetahui,
Dokter Internsip, Dokter Pendamping
B. PERMASALAHAN PASIEN
Dalam laporan ini, kasus yang diangkat adalah pasien warga desa berusia paruh baya,
bekerja sebagai ibu rumah tangga,yang mengeluhkan tentang rasa nyeri pada kedua jempol
tangan. Rasa nyeri ini terasa sangat mengganggu dalam melakukan aktifitas sehari-hari.
Pasien mengaku sudah lama menderita penyakit ini, pasien baru datang berobat ke puskesmas.
Selain penatalaksanaan secara medikametosa, penanganan yang harus dilakukan adalah
edukasi kepada pasien tantang penyakit carpal tunnel syndrome. Edukasi dilakukan agar
pasien paham dengan bahaya serta komplikasinya serta meningkatkan kesadaraan akan
berobat rutin.
Pasien cukup baik menjelaskan kronologi keluhannya tersebut sehingga sangat
membantu menegakkan diagnosis. Pasien juga memiliki kemauan yang kuat serta kesadaran
untuk mengubah gaya hidupnya. Hal ini sangat membantu dalam upaya manajemen kasus ini.
C. MANAJEMEN KASUS
1. DATA PASIEN DAN KELUARGA
Nama : An. MDR
Tanggal lahir : 5 Juli 2015
Umur : 17 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Gondanglegi Kulon RT 25 RW 3
Agama : Islam
No. RM : 4341
Jenis Pembayaran : Umum
2. ANAMNESA
Keluhan Utama : Panas 2 hari
Riwayat Keluhan : Orang tua pasien mengeluhkan pasien panas 2 hari naik turun
disertai adanya benjolan di bawah telinga kanan seperti gondongan. Benjolan timbul 2
hari yang lalu. Benjolan terasa nyeri. Nyeri tidak menjalar. Nyeri dirasakan semakin sakit jika
mengunyah dan tidak membaik walaupun dibuat istirahat. Nyeri menelan (-) Nyeri telinga (-)
Batuk (-), Alergi (-) Pilek (-). Nafsu makan normal seperti biasanya. Nyeri kepala (-) Nyeri perut
(-) Mimisan (-), perdarahan gusi (-).
Keluhan lain :-
Riwayat penyakit terdahulu : -
Riwayat keluarga : Keluarga pasien dengan riwayat sakit yang sama seperti pasien saat ini
(-), TB (-) riwayat keluarga batuk lama (-)
Riwayat pengobatan : Diberikan obat sirup penurun panas
Riwayat trauma : Orang tua pasien menyangkal
Riwayat sosial : Tetangga pasien ada yang menderita gondongan satu keluarga,
pasien sering bermain dengan tetangganya tersebut.
3. PEMERIKSAAN
A. Pemeriksaan pada tingkat individu
a. Pemeriksaan fisik
Ku: tampak sakit ringan
Gizi : cukup
TB : 87 cm BB : 9,3kg
Higiene: cukup
Tax: 36.8C nadi: 110 x/m RR : 32 x/m
KULIT
Inspeksi: pigmentasi, tekstur, turgor, Turgor kulit dalam batas normal,
rash, luka, infeksi, ptechiae, hematom, Rash (-), Luka (-), Infeksi (-), Ptechiae
ekskoriasi, ikterus, kuku, rambut. (-), Hematom (-), Ekskoriasi (-),
Palpasi: nodul, atrofi, sclerosis Ikterus (-), Nodul (-), Atrofi (-),
Sklerosis (-)
KEPALA DAN LEHER
Inspeksi: bentuk kepala, sikatrik, Normocephali, Anemis (-), Tulang pipi
pembengkakan. normal, Pembengkakan (-)
Palpasi: kelenjar limfe, pembengkakan, Pembesaran KGB (-), Nyeri tekan (-)
nyeri tekan, tiroid, trakea, pulsasi vena. JVP R+1cm H2O (30o)
Auskultasi: bruit Neck Tenderness (-)
Pemeriksaan: JVP, kaku kuduk
TELINGA
Inspeksi: serumen, infeksi, membran Serumen (-/-)
timpani, tophi Infeksi (-/-)
Palpasi: mastoid, massa Massa (-)
HIDUNG
Inspeksi: septum, mukosa, sekret, Mukosa dan Septum Deviasi (-),
perdarahan, polip Sekret (-), Perdarahan (-), Polip (-)
Palpasi: nyeri Nyeri (-)
RONGGA MULUT DAN TENGGOROKAN
Inspeksi: pigmentasi, leukoplakia, Gigi Tampak Normal, Leukoplakia (-),
ulkus, tumor, gusi, gigi, infeksi, lidah, Ulkus (-), Tumor (-), Infeksi (-),
faring, tonsil Tonsil T1/T1
Palpasi: nyeri, tumor, kelenjar ludah Nyeri (-), Tumor (-)
Inspeksi: ptosis, sclera, ikterus, pucat, Ptosis (-), Sclera Icteric (-/-),
kornea, arkus, merah, infeksi, air mata, Konjungtiva Anemis (-/-), Kemerahan
tumor, perdarahan, pupil (kanan/kiri), (-/-), Infeksi (-/-), Tumor (-/-),
lapangan pandang Perdarahan (-/-), Diplopia (-/-),
Pupil bulat isokor.
Palpasi: tonometri (kanan/kiri) Tidak dilakukan
Funduskopi: (kanan/kiri) Tidak dilakukan
TORAKS (PULMO)
Inspeksi: simetri, gerakan, respirasi, Simetris, Ritmis
irama, payudara, tumor SF D=S
Palpasi: gerakan, fremitus fokal ss v v rh - - wh - -
Perkusi: resonansi ss vv -- --
Auskultasi: suara nafas, rales, ronkhi, ss vv -- --
wheezing, bronkofoni, pectoriloquy
JANTUNG
Inspeksi: iktus Iktus Invisible
Palpasi: iktus, thrill Iktus Palpable @ ICS V MCL S
Perkusi: batas kiri, batas kanan, LHM~iktus, RHM~Parasternal Line D
pinggang jantung S1S2 single, Gallop (-), Murmur (-)
Auskultasi: denyut jantung (frekuensi,
irama) S1, S2, S3, S4, gallop, murmur,
ejection click, friction rub
ABDOMEN
Inspeksi: kontur, striae, sikatrik, vena Soefl, Flat
caput medusa, hernia BU (+) Normal ,Bruit (-)
Auskultasi: peristaltic usus, bruit, rub Troube Space Timpani
Palpasi: nyeri, defans/rigiditas, massa, Shifting Dullness (-)
hernia, hati, limpa, ginjal Liver span 9 cm, Konsistensi padat
Perkusi: resonansi, shifting dullness, Kenyal, Permukaan rata, Tepi tajam
undulasi
PUNGGUNG
Inspeksi: postur, mobilitas, skoliosis, Dalam batas normal
kifosis, lordosis Nyeri (-), Tidak teraba adanya tumor,
Palpasi: nyeri, gybus, tumor Ketok ginjal (-), Tenderness (-)
EKSTREMITAS
Inspeksi: gerak sendi, pembengkakan, Pembengkakan kaki bilateral (-),
merah, deformitas, simetri, edema, Deformitas (-), Sianosis (-), Varises (-),
sianosis, pucat, ulkus, varises, kuku Kemerahan (-)
Palpasi: panas, nyeri, massa, edema, Nyeri (+) pada kedua ibu jari tangan,
denyut nadi perifer Pitting Edema -/-, Massa (-), Akral
hangat,
ALAT KELAMIN
Perempuan: introitus, vagina, serviks, Tidak diperiksa
uterus, adneksa, nyeri, tumor
Laki-laki: penis, scrotum, nyeri, tumor
REKTUM
Hemoroid, fisura, kondiloma, darah, Tidak diperiksa
sfingter ani, massa, prostat
NEUROLOGI
Berdiri, gaya jalan, tremor, koordinasi, Status Neurologi :
kelemahan, flaksid, paralitik, fasikulasi, Tinel Test +/+
syaraf kranial, reflex fisiologis, reflex Phalen Test +/+
Kontraphalen Test +/+
patologis
Flick Test +/+
Lhermitte -/+
Naffziger -/-
Valsava -/-
Motorik
T N/N
P 5/5
BICARA
Disartria, apraxia, afasia Tidak ditemukan kelainan
Upaya : pasien tetap beraktifitas seperti biasa meskipun rasa sakit di ibu jarinya sudah
dirasakan sejak lama