Anda di halaman 1dari 28

Case Report

Pembimbing :
dr. Melvin P. Togatorop, M.Ked. (Surg.), Sp.B

Appendisitis
Disusun oleh :
Akut
Brian Yeremia
RS FMC
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Laporan Kasus

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. Y
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 33 tahun
Tinggi/BB : 170cm /67 kg
Status : Menikah
Asuransi : BPJS

Tanggal masuk : 27 -09 -2022


Riwayat Perjalanan Penyakit
Autoanamnesis dilakukan di UGD RS FMC

Keluhan Utama :
Nyeri perut kanan
bawah sejak Semalam SMRS  nyeri dirasakan di bagian perut tengah dan
semalam SMRS menetap di kanan bawah.

Keluhan Tambahan:
Pasien merasakan tidak enak badan, mual dan nyeri dirasa
- Mual muntah
bertambah saat dalam perjalanan ke RS.
- Meriang

BAK BAB normal, BAB dirasa agak sulit, keras


Riwayat Penyakit Dahulu:
DM (-), Hipertensi (-), Jantung (-), Maag
(+)

Riwayat Penyakit Keluarga:


DM (-), Hipertensi (-), Jantung (-)

Riwayat Kebiasaan:
Pasien jarang mengkonsumsi sayuran &
buah dan jarang minum
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum : tampak sakit sedang

• Tanda Vital
 Kesadaran : Compos Mentis
 Tekanan darah: 121/80 mmHg
 Frekuensi Nadi : 98x/menit
 Frekuensi Pernafasan : 20x/menit
 Suhu tubuh : 37.2 oC
Pemeriksaan Sistemik
KEPALA
Bentuk : Normocephali
Rambut : Rambut hitam, tidak mudah dicabut, distribusi merata.
Mata : Pupil bulat, isokor, konjungtiva anemis -/- , sklera
ikterik -/-.
Telinga : Normotia, liang telinga lapang/lapang, serumen -/-.
Hidung : Bentuk biasa, lapang/lapang, sekret(-).
Mulut : Mukosa bibir kering, sianosis (-), lidah tidak kotor &
tidak kering

LEHER : KGB tidak teraba membesar.


THORAKS
Ins : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi suprasternal -,
retraksi sub costae -
Pal : Vokal fremitus simetris kanan = kiri
Per : Sonor kanan = kiri
Aus : Pulmo : BND vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Cor : BJ I & II normal, murmur -, gallop -
Pemeriksaan Sistemik
ABDOMEN
Ins : Perut tampak datar .
Aus : Bising usus (+) 6x/menit.
Pal : Nyeri tekan (+) terutama regio kanan bawah
(Mc Burney sign +). Nyeri lepas regio kanan bawah (+), Rovsing
sign (+), obturator sign (+)
Per : Timpani, nyeri ketok (-).

EKSTREMITAS
Akral hangat +
CRT <2”
oedem -
Diagnosis Kerja :

• Appendisitis Akut
Penatalaksanaan :

• IVFD Asering 20 tetes / menit


• Ondancentron 8 mg i.v
• Ranitidine 50 mg i.v
• Konsul dokter spesialis bedah  Appendectomy
cito 14.00

Prognosis :

• Ad Vitam : ad bonam
• Ad Sanationum : ad bonam
• Ad Fungtionum : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
APPENDISITIS
APPENDISITIS

DEFINISI
Peradangan yang terjadi pada appendix
vermiformis, dan merupakan penyebab
akut abdomen yang paling sering.
Epidemiologi
Insiden appendisitis akut di negara maju
lebih tinggi daripada di negara
berkembang

Departemen Kesehatan RI di Indonesia


pada tahun 2006, appendisitis menduduki
urutan keempat penyakit terbanyak
setelah dispepsia, gastritis, dan duodenitis.

1. 20-30 tahun. Laki-laki 8.6%


2. perempuan 6.7%.
Etiologi

Infeksi bakteri

Obstruksi Appendiks:
- hiperplasia jaringan limfoid
- tumor appendix
- striktur
- benda asing

Gaya Hidup
Klasifikasi

Klasifikasi
Apendisitis

Apendisitis Apendisitis Apendisitis Apendisitis Apendisitis


Akut Infiltrat Perforasi Abses Kronik

Apendisitis Apendisitis Apendisitis


Akut Akut Akut
Sederhana Purulenta Gangrenosa
PATOFISIOLOGI
• Kegagalan produksi eritrosit, leukosit,
trombosit merupakan kelainan dasar yang
disebabkan
– kerusakan sel hematopoitik
– kerusakan lingkungan mikro sumsum tulang
– proses imunologik yang menekan hematopoisis
Diagnosis

• Nyeri perut
• Muntah
Anamnesis • Demam
• Obstipasi

• Inspeksi  membungkuk, memegang perut


• Palpasi  nyeri tekan (Mc. Burney), nyeri lepas, rovsing sign,
Pemeriksaa psoas sign, obturator sign, colok dubur.
• Perkusi  timpani
n Fisik • Auskultasi  bising usus normal
• Colok dubur  nyeri di arah jam 9 - 12

• Laboratorium  Leukositosis, peningkatan LED


Pemeriksaa • Urinalisa
n penunjang • Radiologi  Appendicogram, CT scan, USG.
Lokasi Nyeri
• Dengan palpasi Mc
Burney sign :
– Nyeri tekan
– Nyeri lepas
– Defans muskular lokal,
defans muscular
menunjukkan adanya
rangsangan peritoneum
parietal.
• Rovsing sign :
perut kiri bawah
ditekan, akan
terasa nyeri pd
perut kanan
bawah.
• Obturator sign:
fleksi dan endorotasi
sendi panggul
• Psoas sign:
Rangsangan
m.psoas penderita
dalam keadaan
terlentang, tungkai
kanan ditahan
pemeriksa pasien
diminta
hiperekstensi atau
fleksi aktif.
Rectal touche
• Nyeri abdomen
kanan bawah
pada jam 9-12
Alvarado Score

• 7-9 : apendisitis akut


• 5-6 : observasi 24 jam
• <5 : bukan apendisitis
Diagnosis Banding

• Gastroenteritis • Diverticulosis
• Kehamilan Ektopik • Peradangan pelvis
• Demam dengue • Kista ovarium
• Kolik traktus urinarius • Endometriosis eksterna
Tatalaksana

MEDIKAMENTOSA
• Perbaikan KU  Infus
• Analgetik
• Antibiotik
• Pemasangan NGT

PEMBEDAHAN
• Appendectomy
• Laparoskopi
Komplikasi

Perforasi Peritonitis

- Nyeri lokal pada fossa iliaka


kanan berganti menjadi nyeri
abdomen menyeluruh. Peritonitis merupakan infeksi
- Suhu tubuh naik tinggi yang berbahaya karena
sekali. bakteri masuk ke rongga
- Nadi semakin cepat. abdomen, dapat
menyebabkan kegagalan
- Defance muscular yang
organ dan kematian.
menyeluruh.
- Perut distended.
- Bising usus berkurang.
Prognosis

Dengan diagnosis yang akurat dan tatalaksana pembedahan,


dapat menurunkan tingkat mortalitas dan morbiditas penyakit
ini. Keterlambatan diagnosis akan meningkatkan mortalitas dan
morbiditas terutama bila telah terjadi komplikasi. Serangan
berulang juga dapat terjadi bila appendiks tidak diangkat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai