Appendicitis
Sophia Linda Agari
Pembimbing : dr. Kartika Agustina
Anamnesis
● Nama : Tn. D
● Jenis Kelamin : Laki-laki
● Usia : 16 tahun
● Pekerjaan : Pelajar
● Agama : Islam
● Diagnosis masuk : Abdominal pain ec appendicitis akut
Anamnesis
Keluhan utama : Nyeri perut kanan bawah sejak 1 hari SMRS
-Awalnya nyeri dirasakan di uluhati lalu berpindah ke kanan bawah.
-Nyeri dirasakan tajam, seperti ditusuk jarum dan hilang timbul, dengan skala 6 dari
10.
-Nyeri bertambah parah ketika akan bangun dari tempat tidur dan batuk. Membaik
ketika pasien beristirahat
-Mual (+) muntah disangkal pasien
-BAB dan BAK tidak ada keluhan
Anamnesis
- Riwayat penyakit dahulu : belum pernah mengalami hal serupa sebelumnya,
Hipertensi (-), diabetes Melitus (-)
- Riwayat keluarga : tidak ada dalam keluarga mengalami hal serupa
- Riwayat pengobatan : paracetamol
- Alergi : tidak ada alergi obat
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
●Keadaan Umum
○ Kesadaran : Compos Mentis
○ Kesan sakit : Sakit Sedang
●Status Gizi
○ TB : 168 cm
○ BB : 60 kg
○ BMI : 21,2 (Normal)
●Tanda vital
○ Tekanan darah : 131/82 mmHg
○ Nadi : 78 x/menit
○ Respirasi : 20 x /menit
○ Suhu : 37,8oC
Pemeriksaan Fisik
● Status Generalis
○ Kepala: Bentuk dan ukuran normal
○ Mata
■ Konjungtiva : Anemis -/-
■ Sklera : Ikterik -/-
■ Pergerakan : Baik
■ Refleks Cahaya : +/+
○ Hidung : Deviasi -/-, sekret -/-
○ Telinga : Sekret -/-
○ Mulut & tenggorokan : Mukosa basah
○ Leher : KGB tidak teraba membesar
Pemeriksaan Fisik
○ Thorax
■ Jantung : Bunyi jantung S1 S2 reguler, murmur –
■ Paru : VBS kanan=kiri, ronki -/-, wheezing -/-
○ Abdomen
■ Inspeksi : Datar
■ Palpasi : Soepel, nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan
titik McBurney (+), nyeri lepas titik McBurney, hepar & lien tidak teraba
■ Perkusi : Timpani
■ Auskultasi : Bising usus (+) normal
○ Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik
Pemeriksaan Hasil
Hemoglobin 14.8 g/dL
Hematokrit 43.3 %
Eritrosit 5.13 juta/uL
Trombosit 319000
Leukosit 8.600
• Basofil 1%
emeriksaan Penunjang• Eosinofil 2%
• Neutrofil batang 0 % (L)
• Neutrofil segmen 61 %
• limfosit 28 %
• Monosit 8%
MCV 84.4 fl
MCH 28.8 g/dL
MCHC 34.2 g/dL
Pemeriksaan Penunjang
●Kesan :
- Di regio mc burney, terlihat struktur
appendiks yang agak membesar
dengan bentukan blind end tube
ukuran +/-10,52-10,91 mm, dengan
Sebagian dinding yang menebal
disertai adanya internal fluid retention,
serta terasa nyeri tekan probe
regional.
Diagnosis Kerja
Appendicitis akut
DASAR DIAGNOSIS
● Anamnesis:
○ Awal nyeri pada daerah epigastrium dan berpindah ke RLQ
○ Nyeri di RLQ
○ Nyeri RLQ bila peritoneum bergerak (bangun dari tempat tidur, batuk,)
○ Nausea
● Pemeriksaan Fisik:
○ Febris
○ Palpasi abdomen: nyeri tekan titik McBurney +, nyeri lepas titik
McBurney +,
● Pemeriksaan Penunjang:
○ USG: Di regio mc burney, terlihat struktur appendiks yang agak
membesar dengan bentukan blind end tube ukuran +/-10,52-10,91 mm,
dengan Sebagian dinding yang menebal
DASAR DIAGNOSIS
● Alvarado Score: 7 (kemungkinan besar appendicitis)
Manifestasi Score
Anoreksia 0
Nausea, vomitus 1
Peningkatan suhu 1
Laboratorium Leukositosis 0
Epidemiologi
● Salah satu kegawatdaruratan bedah tersering
● Dapat mengenai semua usia, dengan puncak insidensi pada dekade ke 2 dan 3
● Prevalensi laki-laki : perempuan = 1,3 : 1
Pemeriksaan fisik
-Suhu sedikit meningkat (37,3-38,5 °C)
-sering terjadi takikardia
-nyeri tekan maksimal berada di atas titik McBurney,
-nyeri tekan guarding dan rebound (perkusi).
-Palpasi di fossa iliaka kiri dapat mereproduksi rasa sakit di fossa iliaka kanan (tanda Rovsing)
-nyeri ketika dilakukan ekstensi pinggul kanan karena iritasi otot psoas (tanda peregangan
Pemeriksaan
Nyeri tekan (+) Mc. Burney : pada palpasi didapatkan titik nyeri
tekan kuadran kanan bawah atau titik McBurney.
Psoas’s sign → positif jika nyeri RLQ ketika dorsofleksi sendi panggul
kanan
● Dunphy’s sign → positif jika nyeri RLQ ketika batuk
● Blumberg’s sign → pemeriksa menekan di LLQ lalu
dilepaskan, positif jika nyeri di RLQ
Alvarado Score
1 - 4 : Tidak dipertimbangkan
mengalami appendicitis akut
5 - 7 : Dipertimbangkan
kemungkinan diagnosis appendicitis
Teknik Operasi :
-Open Appendectomy
-Laparoscopic Appendectomy
- Kelebihan : nyeri pasca op minimal, lama rawat inap lebih pendek, dan kembali
bekerja dan aktivitas fisik lebih awal, lower superfical wound rate terutama
pada pasien obese
- Kekurangan : Cost tinggi dan waktu operasi lebih lama
Eskandarlou, Mahdi & Nemati, Alireza & Seif-Rabiei, Mohammad. (2018). A new right groin incision versus McBurney’s
incision for open appendectomy: a randomized controlled trial. Langenbeck's Archives of Surgery. 403. 10.1007/s00423-018-
1719-5.
Open Appendectomy
Eskandarlou, Mahdi & Nemati, Alireza & Seif-Rabiei, Mohammad. (2018). A new right groin incision versus McBurney’s
incision for open appendectomy: a randomized controlled trial. Langenbeck's Archives of Surgery. 403. 10.1007/s00423-018-
1719-5.
Eskandarlou, Mahdi & Nemati, Alireza & Seif-
Rabiei, Mohammad. (2018). A new right groin
incision versus McBurney’s incision for open
appendectomy: a randomized controlled trial.
Langenbeck's Archives of Surgery. 403.
10.1007/s00423-018-1719-5.
Laparoscopic Appendectomy
Pencegahan
● Pencegahan primer
○ Diet tinggi serat
○ Defekasi teratur
● Pencegahan sekunder
○ Diagnosa dini
○ Tatalaksana tepat
○ Tujuan : Untuk menghindari komplikasi
● Pencegahan tersier
○ Tujuan : untuk mencegah terjidnya komplikasi inta-abdomen yang berat
seperti abses intraperitoneum
○ Pasca appendektomi dilakukan perawatan intensif, dan pemberian
antibiotik
Komplikasi
- Apendisitis gangren
- perforasi
Prognosis
- Kematian keseluruhan apendisitis kurang dari 1%,
meningkat menjadi 5% jika perforasi terjadi dan
meningkat seiring bertambahnya usia.
- Morbiditas pasca operasi, terkait dengan infeksi
luka dan obstruksi usus awitan lambat akibat
perlengketan.
TERIMA KASIH