EFUSI PLEURA
RS. Sentra Medika
• Nama : Tn. S
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Usia : 49 tahun
• Pekerjaan : Buruh
• Status Menikah : Sudah Menikah
• Agama : Islam
• Diagnosis masuk : Dypsnoe e.c efusi pleura
dextra massif DD/TB Paru, Massa paru
2
Anamnesis
3
Pemeriksaan Fisik
● Kepala
○ Konjungtiva anemis -/-. Sklera ikterik -/-
● Leher
○ Tidak terdapat pembesaran KGB
● Thorax
○ Paru
■ Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri tertinggal
■ Palpasi : Dinding dada tidak simetris, dada kanan tertinggal, taktil fremitus ↓/+
■ Perkusi : Sonor pada dinding dada kanan, dull pada dinding dada kiri
■ Auskultasi : VBS ↓/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-, Vocal fremitus ↓/+
○ Jantung
■ Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
■ Palpasi : Ictus cordis teraba pada apex jantung (ICS V LMCS)
■ Perkusi : Batas jantung kiri sulit dinilai
■ Auskultasi : Bunyi jantung murni, Reguler, Murmur (-), Gallop (-) 5
Pemeriksaan Fisik
● Abdomen
○ Inspeksi : Datar
○ Auskultasi : Bising usus + normal
○ Perkusi : Timpani
○ Palpasi : Soepel, nyeri tekan (-), hepar tidak teraba
● Ekstremitas
○ Akral hangat, CRT <= 2 detik, edema -/-
6
Pemeriksaan Penunjang
7
Pemeriksaan Penunjang
○ eGFR: 112,4
Elektrolit Serum
Ureum : 58 mg/dl
Na : 127 mmol/L
■ K : 5,2 mmol/L • Koagulasi
■ Klorida : 96 mmol/L
• Masa Perdarahan : 2.00 menit
8
Pemeriksaan Penunjang
▰ Kesan :
• Cor sulit dinilai
• Gambaran effuse pleura
kanan massif DD/Masa
paru
9
Diagnosis Kerja
10
Penatalaksanaan
11
Pemeriksaan Cairan Pleura Sitologi
13
Prognosis
14
1
Efusi Pleura
15
Definisi
16
Epidemiologi
17
Etiologi
19
20
Gejala Klinis
Pemeriksaan Fisik
- Pergerakan dinding dada tertinggal
- Tactile fremitus menurun
- Perkusi → Dull
- VBS menurun
- Focal fremitus menurun
21
Pemeriksaan Penunjang
23
● Kriteria Light → membedakan transudat dan eksudat
○ Dianggap eksudat bila:
■ Rasio protein cairan/serum > 0,5
■ Rasio LDH cairan dan darah < 0,6
■ LDH cairan pleura: jumlahnya ⅔ di nilai batas atas LDH serum atau
dianalisis pula kadar kolesterol hasilnya > 45 mg/dL
● Bila dilakukan pemeriksaan albumin cairan dan serum → jika perbedaannya
<1,2 g/dL maka dianggap cairan tersebut transudat
● Bila dilakukan pemeriksaan bilirubin cairan dan serum → jika perbedaannya
<0,6 g/dL maka dianggap cairan tersebut eksudat
24
Penatalaksanaan
Torakosentesis
Torakosentesis merupakan prosedur invasif
untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura
dengan tujuan diagnostik atau terapeutik.
Torakosentesis dilakukan dengan memasukkan
jarum ke dalam rongga pleura, untuk mengambil
cairan yang terkumpul secara patologis agar
memungkinkan paru yang terkompresi dapat
mengembang kembali.
25
Komplikasi
● Atelektasis
● Fibrothorax
● Kolaps paru
● Fibrosis paru
26
Terima Kasih
27