Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus 2

EFUSI PLEURA
RS. Sentra Medika

Sophia Linda Agari Ferian


Pembimbing : dr. Kartika Agustina
Identitas Pasien

• Nama  : Tn. S
• Jenis Kelamin  : Laki-laki
• Usia : 49 tahun 
• Pekerjaan  : Buruh
• Status Menikah : Sudah Menikah
• Agama  : Islam
• Diagnosis masuk : Dypsnoe e.c efusi pleura
dextra massif DD/TB Paru, Massa paru

2
Anamnesis

KU: Batuk dan sesak


Riwayat Penyakit Sekarang:
Seorang laki-laki, usia 49 tahun datang ke IGD dengan keluhan batuk. Batuk dirasakan sejak kurang
lebih 2 bulan yang lalu. Batuk berdahak dengan dahak berwarna putih. Batuk disertai sesak napas
yang dirasakan kurang lebih sejak 1 minggu SMRS. Sesak dirasakan semakin bertambah berat. Pasien
mengeluhkan mual, penurunan nafsu makan, dan penurunan BB kurang lebih 5 kg dalam waktu 2
bulan terakhir. Keluhan tidak disertai dengan demam. BAB dan BAK pasien dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu :-
Riwayat Kebiasaan : Merokok
Alergi obat : Tidak ada

3
Pemeriksaan Fisik

● Keadaan Umum: sakit sedang


● Kesadaran: compos mentis
● Tanda Vital:
○ TD : 97/70 mmHg
○ HR : 90 x/menit
○ RR : 26 x/menit
○ T : 37,0 °C
● SaO2: 98% → 3 lpm O2
● TB: 167 cm
● BB: 50 kg
● BMI: 17,9 kg/m2  underweight 4
Pemeriksaan Fisik

● Kepala
○ Konjungtiva anemis -/-. Sklera ikterik -/-
● Leher
○ Tidak terdapat pembesaran KGB
● Thorax
○ Paru
■ Inspeksi : Pergerakan dinding dada kiri tertinggal
■ Palpasi : Dinding dada tidak simetris, dada kanan tertinggal, taktil fremitus ↓/+
■ Perkusi : Sonor pada dinding dada kanan, dull pada dinding dada kiri
■ Auskultasi : VBS ↓/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-, Vocal fremitus ↓/+
○ Jantung
■ Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
■ Palpasi : Ictus cordis teraba pada apex jantung (ICS V LMCS)
■ Perkusi : Batas jantung kiri sulit dinilai
■ Auskultasi : Bunyi jantung murni, Reguler, Murmur (-), Gallop (-) 5
Pemeriksaan Fisik

● Abdomen
○ Inspeksi : Datar
○ Auskultasi : Bising usus + normal
○ Perkusi : Timpani
○ Palpasi : Soepel, nyeri tekan (-), hepar tidak teraba
● Ekstremitas
○ Akral hangat, CRT <= 2 detik, edema -/-

6
Pemeriksaan Penunjang

▰ Hematologi Rutin ○ Basofil : 0%


○ Hb : 11,6 g/dL ○ Eosinofil : 0%
○ Ht : 35,3% ○ Neutrofil Batang: 0%
○ Leukosit : 18.800/mm3 ○ Neutrofil Segmen : 91%
○ Trombosit : 718.000/mm3 ○ Limfosit : 4%
○ Eritrosit : 5.24 juta /uL ○ Monosit : 5%
○ GDS : 114 mg/dL
○ MCV : 67 fL
○ MCH : 22 pg/mL
○ MCHC : 32 g/dL

7
Pemeriksaan Penunjang

● Kimia Klinik • GDS : 83 mg/dl


○ Fungsi Hepar • Fungsi Ginjal
■ SGOT : 71 U/L
■ SGPT : 111 U/L  Kreatinin : 0,78 mg/dl

○  eGFR: 112,4
Elektrolit Serum
 Ureum : 58 mg/dl
 Na : 127 mmol/L
■ K : 5,2 mmol/L • Koagulasi
■ Klorida : 96 mmol/L
• Masa Perdarahan : 2.00 menit

• Masa Pembekuan : 10.00 menit

8
Pemeriksaan Penunjang

▰ Kesan :
• Cor sulit dinilai
• Gambaran effuse pleura
kanan massif DD/Masa
paru

9
Diagnosis Kerja

Dypsnoe e.c efusi pleura dextra massif


DD/TB Paru, Massa Paru

10
Penatalaksanaan

Medikamentosa di IGD Advice dr. Widi, Sp.P


▰ WSD besar oleh Sp.B
- Terapi Oksigen (Nasal canul) → 3 lpm O2
▰ IVFD RL 12 jam/kolf
- Infus → Ringer Lactat: 1.000 cc/24 jam
▰ Inj. Ceftriaxon 2x1 gr IV  Skintest
- Inj. Ranitidine 2x1 amp IV
▰ Inj. Ranitidine 2x1 gr IV
- Konsul Sp.P ▰ Cek BTA,TCM,Anti HIV, Sitologi

Advice dr. Chairul,Sp.B


▰ WSD jam 20.00

11
Pemeriksaan Cairan Pleura Sitologi

▰ Diagnosa Klinis : Hematothorax


▰ Makroskopis : Terima 1 botol kaca berisi caira berwarna
merah kecoklatan, sebanyak kurang lebih 500 cc,
disentrifuge, dibuat 4 slide sediaan apus.
▰ Mikroskopis : Sediaan sitologi caira pleura
mengandung sel mesotel, makrofag, leukosit.
▰ Kesimpulan : Negatif. Tidak ditemukan sel tumor
ganas
12
Pemeriksaan Penunjang Tambahan

Anti HIV Penyaring


- Reagen I : Non Reaktif
- Reagen II : Non Reaktif
- Reagen III : Non Reaktif

13
Prognosis

▰ Quo ad Vitam : Dubia ad bonam


▰ Quo ad Fuctionam : Dubia ad bonam
▰ Quo ad Sanationam : Dubia

14
1
Efusi Pleura

15
Definisi

● Efusi pleura adalah kondisi


dimana terdapat cairan berlebih
pada rongga pleura yang
disebabkan ketidakseimbangan
antara produksi dan absorbsi
cairan pleura

16
Epidemiologi

● di negara-negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia, lazim


diakibatkan oleh infeksi tuberkulosis
● Menurut Depkes RI (2006), kasus efusi pleura mencapai 2,7 % dari penyakit
infeksi saluran napas lainnya. WHO memperkirakan 20% penduduk kota dunia
pernah menghirup udara kotor akibat emisi kendaraan bermotor, sehingga
banyak penduduk yang berisiko tinggi penyakit paru dan saluran pernafasan
seperti efusi pleura

17
Etiologi

● Akumulasi cairan pada rongga pleura terjadi karena pembentukan cairan


melebihi kapasitas absorbsi cairan
● Pada keadaan normal, cairan masuk ke cavitas pleura dari kapiler di pleura
parietal dan dikeluarkan via sistem limfatik pada pleura parietal. Sistem
limfatik ini memiliki kapasitas absorbsi 20x lebih banyak dari produksi
cairan pleura dalam keadaan normal
● Mekanisme penyebab akumulasi cairan pleura
○ Peningkatan tekanan hidrostatik dalam kapiler (contoh: CHF)
○ Penurunan tekanan onkotik dalam kapiler (contoh: hipoalbuminemia)
○ Penurunan tekanan dalam rongga pleura (contoh: kolaps paru)
○ Peningkatan permeabilitas kapiler (contoh: pneumonia)
○ Gangguan drainase limfatik dalam rongga pleura (contoh: keganasan) 18
Klasifikasi

1. Efusi Pleura Transudat 2. Efusi Pleura Eksudat

- Akumulasi cairan disebabkan oleh faktor sistemik


yang mempengaruhi produksi dan absorbsi cairan - Terjadi sebagai akibat penyakit pleura itu sendiri yang
pleura seperti (CHF, atelektasis, sirosis, sindrom berkaitan dengan peningkatan permeabilitas kapiler
nefrotik, dan dialysis peritoneum). atau drainase limfatik yang berkurang.
- Mekanisme terbentuknya transudat karena - Penyebab: pneumonia, tuberkulosis, infark paru,

peningkatan tekanan hidrostatik, penurunan onkotik pleuritis viral, kanker

dan tekanan negatif intra-pleura yang meningkat.

19
20
Gejala Klinis

Penting untuk mencari underlying disease


● Mendapatkan gejala dari
Anamnesis anamnesis ataupun pemeriksaan
- Sesak Napas fisik yang mengarah pada penyakit
- Nyeri dada (terlokalisasi, tajam) yang mendasari terjadinya efusi
- Batuk kering pleura

Pemeriksaan Fisik
- Pergerakan dinding dada tertinggal
- Tactile fremitus menurun
- Perkusi → Dull
- VBS menurun
- Focal fremitus menurun

21
Pemeriksaan Penunjang

● Foto thorax (X-ray)


○ Rontgen dada biasanya merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk mendiagnosis
efusi pleura, yang hasilnya menunjukkan adanya cairan
● Torakosentesis
○ Penyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui dengan melakukan
pemeriksaan terhadap contoh cairan yang diperoleh melalui torakosentesis (pengambilan
cairan melalui sebuah jarum yang dimasukkan di antara sela iga ke dalam rongga dada di
bawah pengaruh pembiusan lokal) yang selanjutnya akan dilakukan analisis cairan pleura
● USG
○ USG bisa membantu menentukan lokasi dari pengumpulan cairan yang jumlahnya sedikit
● Biopsi Pleura
○ Jika dengan torakosentesis tidak dapat ditentukan penyebabnya, maka dilakukan biopsi, di
mana contoh lapisan pleura sebelah luar diambil untuk dianalisa
● Sitologi
● Bakteriologi 22
Algoritma Diagnosis Efusi Pleura

23
● Kriteria Light → membedakan transudat dan eksudat
○ Dianggap eksudat bila:
■ Rasio protein cairan/serum > 0,5
■ Rasio LDH cairan dan darah < 0,6
■ LDH cairan pleura: jumlahnya ⅔ di nilai batas atas LDH serum atau
dianalisis pula kadar kolesterol hasilnya > 45 mg/dL
● Bila dilakukan pemeriksaan albumin cairan dan serum → jika perbedaannya
<1,2 g/dL maka dianggap cairan tersebut transudat
● Bila dilakukan pemeriksaan bilirubin cairan dan serum → jika perbedaannya
<0,6 g/dL maka dianggap cairan tersebut eksudat

24
Penatalaksanaan

Torakosentesis
Torakosentesis merupakan prosedur invasif
untuk mengeluarkan cairan dari rongga pleura
dengan tujuan diagnostik atau terapeutik.
Torakosentesis dilakukan dengan memasukkan
jarum ke dalam rongga pleura, untuk mengambil
cairan yang terkumpul secara patologis agar
memungkinkan paru yang terkompresi dapat
mengembang kembali.

25
Komplikasi

● Atelektasis
● Fibrothorax
● Kolaps paru
● Fibrosis paru

26
Terima Kasih
27

Anda mungkin juga menyukai