Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

TB PARU KLINIS SUSPEK KAMBUH


Departemen Pulmonologi dan Respirasi
Fa k u l t a s K e d o k t e r a n U n i v e r s i t a s H a s a n u d d i n
Andi Sanapati C11113091
Irbah Butsainah C11113094
Muhammad Faizal Alkharisma C11113095
Nita Fitriani Wahba C11113096
Indah Wulansari C11113097
Ira Mukarramah C11113099
Muh. Akbar S C11113100
Pembimbing Residen : dr. Ahmad Mustang
Identitas pasien

Nama : Ny. HJ
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 9-6-1971
Agama : Islam
Alamat : Jalan Pattimura
Rumah Sakit: IC Lantai 2 RSWS
MR : 799165
Tanggal Masuk : 28 April 2017
Anamnesis

Keluhan Utama : Sesak napas


Anamnesis terpimpin:
Sesak napas dialami sejak 3 bulan yang lalu dan memberat satu minggu terakhir. Sesak tidak terus
menerus dan dipengaruhi oleh akivitas. Batuk ada dialami sejak 3 bulan yang lalu. Batuk berlendir warna
kuning, darah tidak ada. Riwayat batuk darah ada sekitar dua bulan yang lalu.
Demam ada kadang-kadang
Penurunan berat badan ada sekitar 10 kg dalam 2 minggu terakhir
Mual dan muntah ada isi makanan, tidak ada darah
Buang air besar biasa
Buang air kecil lancar kesan cukup
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat konsumsi OAT ada tahun 2009 diberikan oleh pihak
puskesmas dan berobat tuntas dinyatakan sembuh.
Riwayat Hipertensi tidak aada
Riwayat penyakit diabetes melitus ada
Riwayat penyakit jantung koroner disangkal
Riwayat merokok tidak ada
Riwayat konsumsi alkohol tidak ada
Pemeriksaan Fisis

Keadaan Umum : Sakit Sedang/ Gizi cukup/ GCS 15 (E4M6V5)


BB = 45 kg
TB = 155 cm
IMT = 18.7 kg/m2
Tanda vital :
Tekanan darah = 120/80 mmHg
Nadi = 100 x/menit
Napas = 28 x/menit
Suhu = 36.5oC
Sat.O2 = 97%
Lanjutan Pemeriksaan Fisis
Kepala Thoraks
Mata : Konjungtiva tidak anemis, Inspeksi : Bentuk normochest, hemithorax kiri
sklera tidak icterus pupil tertinggal saat inspirasi, jejas tidak ada,
isokor, udem palpebra tidak pelebaran vena superficial tidak ada,
ada. retraksi tidak ada.
Palpasi : Vokal fremitus menurun di hemithorax
Telinga : Otore dan perdarahan tidak kiri dan kanan. Tidak ada nyeri tekan,
ada tidak ada massa tumor.
Hidung : epistaksis dan rinore tidak Perkusi :
ada Paru kanan : redup hemithorax kanan setinggi ICS
VIII
Mulut : Stomatitis dan bibir kering Batas paru-hepar : setinggi ICS VI kanan
tidak ada Batas paru belakang kanan : CV Th. VIII dekstra
Leher : DVS R + 2 cm H2O, Batas paru belakang kiri : CV Th. IX sinistra
pembesaran kelenjar getah Auskultasi : bunyi napas bronkovesikular, ronkhi
bening di leher tidak ada ada/ada, wheezing ada/ada
Lanjutan Pemeriksaan Fisis

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Thrill tidak teraba
Perkusi : Batas atas jantung : ICS II sinistra
Batas kanan jantung : ICS IV linea parasternalis dextra
Batas kiri jantung : ICS V linea axillaris anterior sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung = S I/II regular, murmur tidak ada

Abdomen
Inspeksi : Datar, mengikuti gerak napas
Auskultasi : Peristaltik ada, kesan normal
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas
Inspeksi : Tidak tampak deformitas ekstremitas
Palpasi : Edema ekstremitas tidak ada, akral hangat

Status Neurologis
Kesadaran : compos mentis (E4M6V5)
Tanda rangsang meanings : kaku kuduk tidak ada, kernig sign tidak ada
Nervus cranialis : tidak dilakukan pemeriksaan
Motorik : tonus otot normal
Refleks fisiologis :
KPR/APR : N/N
TPR/BPR : N/N
Refleks patologis : tidak ada
Sensoris : dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang

WBC : 11.200/mm3 UREUM : 25 mg/dl


RBC : 4.460.000/mm3 KREATININ : 0,53 mg/dl
HGB : 12,2 g/dl SGOT : 16 U/L
PLT : 495.000 SGPT : 17 U/L
NEUT : 75.7 % (N: 3366) ALBUMIN : 3.8
LYM : 14.8 % (N: 2045)
MON : 6.1 % Na : 141 mmol/l
EOS : 2.6 % K : 4,1 mmol/l
BAS : 0.8 % Cl : 103 mmol/l
GDS : 433 mg/dl
Pemeriksaan Penunjang

PH : 7,44 HCO3 : 24,5 mmol/L


pCO2 : 35,5 mmHg BE : 0,3 mmol/L
SO2 : 97,7 %
pO2 : 97 mmH

PRO : Neg
GLU : 3+
BIL : Neg
Pemeriksaan Penunjang CXR (27/4/2017)
Tampak kavitas berdinding tebal dengan nodular inner
margin pada lapangan tengah paru kanan
Tampak bercak bercak infiltrate disertai garis-garis
fibrosis pada lapangan atas paru kanan disertai
multiple cavitas berbagai ukuran berdinding tipis
dengan smooth inner margin
Konsolidasi homogen pada lapangan paru kiri yang
meretraksi trakea dan organ mediastinum ke
ipsilateral
Kor dan aorta sulit dievaluasi
Kedua sinus dan diafragma baik
Tulang-tulang intak

Kesan:
TB paru aktif duplex
Cavitas paru dextra suspek abses paru
Atelektasis sinistra
DAFTAR MASALAH
NO ASSESMENT PLANNING DIAGNOSTIC PLANNING THERAPY

1. TUBERKULOSIS PARU KLINIS SUSPEK KASUS Sputum BTA 3X, Oksigen nasal kanul 3
KAMBUH DD/ MDR Kultur mycobacterium TB liter/menit
S: Sensitivitas OAT NaCl 0,9% 20 tetes/
Sesak ada dialami sejak tiga bulan yang lalu dan Gene Xpert menit
memberat satu minggu terakhir. Batuk ada N-Ace 200 gram/8 jam/
sejak tiga bulan yang lalu, ada lendir kuning oral
tidak ada darah Combivent 1 nerspul/8
Ada riwayat batuk darah 2 bulan yang lalu. Ada jam/ inhalasi
demam kadang-kadang.
Ada penurunan berat badan 10 kg dalam 2
minggu
Riwayat pernah minum OAT tahun 2009 berobat
tuntas dan dinyatakan sembuh

O:
Thorax :
Auskultasi : bunyi napas bronkovesikular, ronkhi
ada/ada, wheezing ada/ada.
DAFTAR MASALAH
No Assesment Planning Diagnostic Planning Therapy
Lab : WBC 11.2; Neut 75.7%; Lymp 14.8%.

CXR :
Hasil : Tampak bercak bercak infiltrate
disertai garis-garis fibrosis pada lapangan
atas paru kanan disertai multiple cavitas
berbagai ukuran berdinding tipis dengan
smooth inner margin
Kesan : TB paru aktif duplex; Cavitas paru
dextra suspek abses paru; Atelektasis
sinistra.
DAFTAR MASALAH
No Assesment Planning Diagnostic Planning Therapy
2 COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIAE Pewarnaan dan kultur Oksigen nasal kanul 3
gram liter/menit
S: Sensitivitas antibiotic Infus NaCl 0,9% 20
Sesak ada dialami sejak tiga bulan yang lalu dan Darah rutin setiap 3 hari tetes/menit
memberat satu minggu terakhir. Batuk ada sejak setelah pemberian N-Ace 200 gram/8 jam/
tiga bulan yang lalu, ada lendir kuning. Ada antibiotic oral
demam kadang kadang. Telah didiagnosis CAP Analisis Gas Darah Ceftazidime 2 gr/ 8jam
di RSUD Pinrang sebelum dirujuk di IC RSWS. /intravena

O:
Napas = 32 x/menit
Thorax :
Inspeksi : hemithorax kiri tertinggal saat
inspirasi.
Auskultasi : bunyi napas bronkovesikular,
ronkhi ada/ada, wheezing ada/ada.
DAFTAR MASALAH
No Assesment Planning Diagnostic Planning Therapy
2 Lab : WBC 11.2; Neut 75.7%; Lymp 14.8%;

CXR :
Hasil : Konsolidasi homogen pada lapangan
paru kiri yang meretraksi trakea dan organ
mediastinum ke ipsilateral

3 Diabetes Mellitus tipe 2 Kimia darah : GDS, GDP, Novorapid 6-6-6 IU/
TTGO, G2PP HbA1C intramuscular
S: Urinasilis Levemir 0-0-10 IU/
Ada riwayat diabetes mellitus tipe 2 dan telah Konsul ke Bagian intramuscular
mendapat terapi insulin (novorapid dan Endokrin dan Metabolik
levemir) sebelum dirujuk ke IC RSWS

O:
Lab : GDS 433 gr/dL
DAFTAR MASALAH
No Assesment Planning Diagnostic Planning Therapy
4 Suspek Tumor Paru dd Tumor Sekunder MSCT Scan -
Metastasis ke Paru

S:
Sesak napas dialami sejak 3 bulan yang lalu dan
memberat satu minggu terakhir. Batuk ada
dialami sejak 3 bulan yang lalu. Riwayat batuk
darah ada sekitar dua bulan yang lalu.
Penurunan berat badan ada sekitar 10 kg
dalam 2 minggu

O:
Thorax :
Palpasi : Vokal fremitus menurun di
hemithorax kiri dan kanan
Paru kanan : Redup di thoraks kanan setinggi
ICS VIII
CXR : Coin lesion di basal thoraks dextra.
FOLLOW UP
TANGGAL SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PLANNING
28/4/2017 S : Sesak napas dialami O: Tuberkulosis paru Infus NaCl 0,9% 20
sejak 3 bulan yang lalu dan Keadaan umum : Sakit klinis terduga tetes/menit
memberat satu minggu sedang /Gizi cukup/ GCS=15 kambuh dd MDR Oksigen nasal kanul
terakhir. Sesak tidak terus (E4M6V5 = compos mentis) Community 3 liter/menit
menerus dan dipengaruhi Tanda-tanda vital Acquired N-Ace 200 mg/8
oleh akivitas. Batuk ada Tensi = 120/80 mmHg Pneumoniae jam/oral
dialami sejak 3 bulan yang Nadi = 100 x/menit Diabetes Mellitus (1) Ceftazidime 2 gr
lalu. Batuk berlendir, Napas = 32 x/menit tipe 2 /8jam /Intravena
berwarna kuning, darah Suhu = 36.5oC Suspek tumor paru Combivent 1
tidak ada. Riwayat batuk Saturasi = 37% dd tumor sekunder nerspul/8
darah ada sekitar dua bulan Thorax metastasis ke paru jam/inhalasi
yang lalu. Demam ada Inspeksi : Bentuk normo Novorapid 6-6-6 IU
kadang-kadang. Penurunan chest. Hemithorax kiri /intramuscular
berat badan ada sekitar 10 tertinggal saat inspirasi. Levemir 0-0-10
kg dalam 2 minggu. Mual Jejas tidak ada IU/intramuskular
dan muntah ada isi Palpasi : Vokal fremitus
makanan, tidak ada darah menurun di hemithorax kiri
Riwayat tuntas minum OAT dan kanan. Tidak ada nyeri
tahun 2009 dan dinyatakan tekan, tidak ada massa
sembuh. Riwayat diabetes tumor.
mellitus ada
TANGGAL SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PLANNING
28/4/2017 Perkusi : Rencana Pemeriksaan
Paru kanan : Redup di :
thoraks kanan setinggi ICS Sputum BTA 3X,
VIII Kultur
Batas paru-hepar : setinggi mycobacterium TB
ICS VI kanan Sensitivitas OAT
Batas paru belakang kanan: Pewarnaan dan
CV Th. VIII dekstra kultur gram
Batas paru belakang kiri : CV Sensitivitas
Th. IX sinistra antibiotik
Auskultasi : Bunyi napas Analisis Gas Darah
bronkovesikular, ronkhi Urinalisis
ada/ada, wheezing ada/ada GDS
Laboratorium : WBC 11.2;
Neut 75.7%; Lymp 14.8%;
GDS 433.
CXR : TB paru aktif duplex;
Cavitas paru dextra suspek
abses paru; Atelektasis
sinistra.
1/5/2017 S : Sesak napas ada, O : TD 110/80 mmHg; Nadi Tuberkulosis Infus NaCl 0,9% 20
batuk ada, demam 90 x/menit; Pernapasan 24 paru klinis tetes/menit
kadang-kadang x/menit; Suhu 36.8C terduga kambuh Oksigen nasal kanul
Pucat tidak ada dd MDR 3 liter/menit
Ikterus tidak ada Community N-Ace 200 mg/8
SO2 97% Acquired jam/oral
Thorax : Pneumoniae (1) Ceftazidime 2 gr
Bunyi napas Diabetes /8jam /Intravena
bronkovesikuler Mellitus tipe 2 Combivent 1
Ronkhi ada/ada Suspek tumor nerspul/8
Weezing ada/ada paru dd tumor jam/inhalasi
sekunder Novorapid 6-6-6 IU
Laboratorium : metastasis ke /intramuscular
AGD : PH 7,44; pCO2 35,5; paru Levemir 0-0-10
SO2 97,7%; pO2 97; HCO3 IU/intramuskular
24,5; BE 0,3; GDS 213.
Rencana
Urinalisis : Prot (-); Glu 3+; pemeriksaan :
Bil (-) Imunoserologi Anti
HIV
Gene Xpert
4/5/17 S : Batuk ada O : TD 100/60 mmHg; Nadi A: Infus NaCl 0,9% 20
84 kali/menit; Pernapasan Tuberkulosis paru tetes/menit
22 kali/menit ; Suhu 36.2C bakteriologis on Oksigen nasal kanul 3
Pucat tidak ada treatment hari ke-1 liter/menit
Ikterus tidak ada dd MDR N-Ace 200 mg/8 jam/
Thorax Community oral
Bunyi napas Acquired (7) Ceftazidime 2gr / 8
bronkovesikuler Pneumoniae jam/Intravena
Ronki ada/ada Diabetes Mellitus Combivent nerspul/8
Wheezing ada/ada tipe 2 jam/inhalasi
Suspek tumor paru Novorapid 6-6-6 IU/
Laboratorium : dd tumor sekunder intramuscular
Sputum BTA : Positif (2+) / metastasis ke paru Levemir 0-0-10 IU/
Positif (2+) / Positif (3+) intramuscular
(1) OAT Kategori 2 :
Imunoserologi : 4 FDC 3 tab/24jam/
Anti HIV (ICT) : Non Reactive oral
Steptomisin 750mg/
24jam/intramuscular
6/5/17 S: O : TD 120/70 mmHg; Pernapasan 22 A: Infus NaCl 0,9% 20
Batuk x/menit; Nadi 84 x/menit; Suhu 36.5 C Tuberkulosis tetes/menit
ada Pucat tidak ada paru Oksigen nasal kanul 3
Ikterus tidak ada bakteriologis on liter/menit
Thorax treatment hari N-Ace 200 mg/8 jam/
Bunyi napas bronkovesikuler ke-3 oral
Ronkhi ada/ada; Wheezing ada/ada Community (9) Ceftazidime 2gr / 8
Laboratorium : Acquired jam/Intravena
Pemeriksaan Mikrobiologi : Pneumoniae Combivent nerspul/8
Gram negatif dan positif Diabetes jam/inhalasi
Basil tunggal dan coccus berpasangan Mellitus tipe 2 Novorapid 6-6-6 IU/
PMN >25/lpk Suspek tumor intramuscular
Sel <10/lpk paru dd tumor Levemir 0-0-10 IU/
Kultur dan sensitivitas antibiotic : sekunder intramuscular
Biakan aerob : gram positif, Streptococcus metastasis ke (3) OAT Kategori 2 :
mitis. paru 4 FDC 3 tab/24jam/
Sensitif : Linezolid dan Vancomycin oral
Intermediet : Clindamycin Steptomisin 750mg/
Gene Xpert : 24jam/intramuscular
Sensitive rifampisin
Time Line
28 April 2017

Masuk Rumah Sakit O:


S : Sesak napas ada. Batuk berlendir ada, demam ada Perkusi : Redup di hemithorax kanan setinggi ICS VIII
kadang-kadang. Penurunan berat badan ada sekitar 10 kg Auskultasi : bunyi napas bronkovesikular, ronkhi
dalam 2 minggu. Mual dan muntah ada isi makanan, ada/ada, wheezing ada/ada.
tidak ada darah. Riwayat tuntas minum OAT tahun 2009
dan dinyatakan sembuh. Riwayat diabetes mellitus ada Lab : WBC 11.2; Neut 75.7%; Lymp 14.8%; GDS 433.
O:
Keadaan umum : Sakit sedang /Gizi cukup/ GCS=15 CXR : TB paru aktif duplex; Cavitas paru dextra suspek
(E4M6V5) abses paru; Atelektasis sinistra.
Tanda-tanda vital
Tensi 120/80 mmHg, Nadi 100 x/menit, Pernapasan 32 A:
x/menit, Suhu 36.5oC, Saturasi = 97% Tuberkulosis paru klinis terduga kambuh dd MDR
Thorax Community Acquired Pneumoniae
Inspeksi : Normochest; hemithorax kiri tertinggal saat Diabetes Mellitus tipe 2
inspirasi, jejas tidak ada. Suspek tumor paru dd tumor sekunder metastasis ke
Palpasi : Vokal fremitus menurun di hemithorax kiri paru
dan kanan.
Time Line
28 April 2017 (Lanjutan)

P:
R/
Infus NaCl 0,9% 20 tetes/menit;
Oksigen nasal kanul 3 liter/menit;
N-Ace 200 mg/8 jam/oral;
(1) Ceftazidime 2gr /8jam /Intravena;
Combivent 1 nerspul/8 jam/inhalasi;
Novorapid 6-6-6 IU /intramuscular;
Levemir 0-0-10 IU/intramuscular

Rencana Pemeriksaan : Sputum BTA 3X; Kultur mycobacterium TB; Sensitivitas OAT; Pewarnaan dan
kultur gram; Sensitivitas antibiotic; Analisis Gas Darah; Urinalisis; GDS.

Konsultasi : Konsul ke Bagian Endokrin dan Metabolik


Time Line
1 Mei 2017 4 Mei 2017

S : Sesak napas ada, batuk ada, demam kadang-kadang. S : Batuk ada


O : TD 110/80 mmHg; Nadi 90 x/menit; Pernapasan 24 x/menit; O : TD 100/60 mmHg; Nadi 84 kali/menit; Pernapasan 22
Suhu 36.8C, SO2 97%. kali/menit; Suhu 36.2C
Pucat tidak ada; Ikterus tidak ada Pucat tidak ada; Ikterus tidak ada
Thorax : Thorax
Bunyi napas bronkovesikuler, Ronkhi ada/ada, Weezing ada/ada Bunyi napas bronkovesikuler; Ronki ada/ada; Wheezing
Lab : ada/ada.
AGD : PH 7,44; pCO2 35,5; SO2 97,7%; pO2 97; HCO3 24,5; BE Lab :
0,3; GDS 213. Sputum BTA : Positif (2+) / Positif (2+) / Positif (3+)
Urinalisis : Prot (-); Glu 3+; Bil (-) Imunoserologi : Anti HIV (ICT) Non Reactive
A: A:
Tuberkulosis paru klinis terduga kambuh dd MDR Tuberkulosis paru bakteriologis on treatment hari ke-1 dd MDR
Community Acquired Pneumoniae Community Acquired Pneumoniae
Diabetes Mellitus tipe 2 Diabetes Mellitus tipe 2
Suspek tumor paru dd tumor sekunder metastasis ke paru Suspek tumor paru dd tumor sekunder metastasis ke paru
P: P:
R/ Lanjut terapi R/ Lanjut terapi + (1) OAT Kategori 2 : 4 FDC 3 tab/24jam/oral
Rencana pemeriksaan : Imunoserologi Anti HIV; Gene Xpert dan Steptomisin750mg/24jam/ intramuscular
Time Line
6 Mei 2017

S : Batuk ada
O : TD 120/70 mmHg; Pernapasan 22 x/menit; Nadi 84 x/menit; Suhu 36.5 C.
Pucat tidak ada; Ikterus tidak ada
Thorax
Bunyi napas bronkovesikuler; Ronkhi ada/ada; Wheezing ada/ada
Lab :
Pemeriksaan Mikrobiologi :
Gram negative dan positif; Basil tunggal dan coccus berpasangan; PMN >25/lpk; Sel <10/lpk.
Kultur dan sensitivitas antibiotic :
Biakan aerob : gram positif, Streptococcus mitis.
Sensitif : Linezolid dan Vancomycin
Intermediet : Clindamycin
Gene Xpert : Sensitive rifampisin
A:
Tuberkulosis paru bakteriologis on treatment hari ke-3
Community Acquired Pneumoniae
Diabetes Mellitus tipe 2
Suspek tumor paru dd tumor sekunder metastasis ke paru
P:
R/ Lanjut terapi
Diskusi
TUBERKULOSIS PARU KLINIS SUSPEK KAMBUH

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium


tuberculosis. Infeksi tuberculosis terdapat 2 stase, yaitu infeksi primer dan post
primer (sekunder)
Tuberkulosis paru kasus kambuh adalah pasien yang sebelumnya pernah
mendapat OAT telah selesai pengobatan dan dikatakan sembuh, namun
didapatkan BTA (+) atau kultur (+) kembali. Atau bila BTA (-) tetapi radiologi
menunjukkan lesi aktif/perburukan ditambah dengan gejala klinis (+),
kemungkinan lesi non TB (pneumonia, bronkiektasis, dll) atau TB paru kambuh
ditentukan oleh dokter spesialis.
Gejala respiratorik : Batuk 3 minggu, batuk darah, sesak napas, nyeri dada.
Gejala sistemik : demam sub febris, malaise, keringat malam, anoreksi dan
penurunan berat badan.
COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA

Pneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh


mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit). CAP adalah pneumonia yang
didapat di masyarakat, umumnya disebabkan oleh infeksi Streptococcus
pneumonia.
Diagnosis pasti CAP ditegakkan jika pada foto thoraks terdapat infiltrate baru atau
infiltrate progresif ditambah dengan 2 atau lebih gejala di bawah ini :
batuk batuk bertambah berat
perubahan karakteristik dahak/ purulen
suhu tubuh 37,5 C / riwayat demam
pemeriksaan fisik ditemukan : ditemukan tanda tanda konsolidasi dan ronkhi
leukosit 10.000 atau < 4.500
DIABETES MELLITUS TIPE II

Menurut American Diabetes Association (ADA) 2010, Diabetes Melitus


(DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua duanya.
Diagnosis klinis DM ditegakkan bila ada gejala khas DM berupa poliuria,
polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang tidak dapat
dijelaskan penyebabnya. Jika terdapat gejal khas dan pemeriksaan glukosa
darah sewaktu (GDS) 200 mg/dl diagnosis DM sudah dapat ditegakkan.
Untuk pasien tanpa gejala khas DM, hasil pemeriksaan glukosa darah
abnormal satu kali saja belum cukup kuat untuk menegakkan diagnosis
DM. diperlukan investigasi lebih lanjut yaitu GDP 126 mg/dl, GDS 200
mg/dl pada hari yang lain atau hasil TTGO 200 mg/dl.
SUSPEK TUMOR PARU DD TUMOR SEKUNDER METASTASIS KE PARU
Kanker paru adalah kanker yang berasal dan terjadi pada satu atau kedua paru.
Umumnya bermula di satu paru kemudian melakukan penyebaran ke kelenjar limfe
serta jaringan paru lain misalnya pleura bahkan paru yang satunya.
Ada 12 jenis kanker paru, namun lebih dari 90% kanker paru hanya meliputi 2 jenis,
yaitu :
a. Kanker paru jenis bukan sel kecil (non small cell lung carcinoma NSCLC) : 75%
adeno carcinoma, berasal dari secretory portion paru
squamous cell carcinoma, berasal dari saluran napas besar
bronchoalveolar carcinoma, berasal dari air sac atau alveoli
b. Kanker paru jenis sel kecil (small cell lung carcinoma SCLC) : 15%
Berasal dari hormonal cells dalam paru.
Manifestasi klinis : batuk persisten (> 2 minggu tanpa respon terhadap obat batuk),
batuk darah, sesak, nafsu makan hilang dan penurunan berat badan (> 4 kg/6 bulan),
rasa capek yang berlebihan, radang paru yang kerap berulang suara parau, rasa nyeri
persisten di dada, bahu atau punggung, pembengkakan leher dan wajah
Diagnosis : endoskopi, biopsy (open/fine needle aspiration), CT Scan/MRI, tumor marker
Daftar Pustaka
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2005. Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia.
Alsagaff H, dkk. 2002. Dasar dasar Ilmu Penyakit Paru. Edisi 2. Surabaya:
Airlangga University Press.
Mansjoer A, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius FK UI.
Departemen Ilmu Penyakit Paru FK Unair RSUD Dr. Soetomo. 2010. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Paru.
Suzanna N. 2014. Diabetes Melitus Tipe 2 dan Tatalaksana Terkini.
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas Krida Wacana Jakarta.
Medicinus, Vol.27, No.2.
Terima
Kasih
SPESIMEN : Sputum
BTA 1 : Positif (2+)
BTA 2 : Positif (2+)
BTA 3 : Positif (3+)
Bahan: Sputum Biakan: Streptococcus gram positif

NO ANTIBIOTIK INTERPRETASI
1 CLINDAMYCIN I
2 LINEZOLID S
3 VANCOMYCIN S
4 LAIN-LAIN R

Anda mungkin juga menyukai