Nur Atikah
Residen Pembimbing:
Supervisor Pembimbing: dr. Andi Emiral Amal
dr. Sri Hardiyanti Putri, M.Kes, Sp.A dr. Liesa Ferawaty L.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Shaquenna Khanza Kristanto
Jenis Kelamin : perempuan
Tanggal Lahir : 10/11/2016
Umur : 4 tahun 7 bulan
No RM : 940279
BB : 17 KG
TB : 101 CM
Tanggal masuk RS : 04/07/2021
SUBJEKTIF
Keluhan utama : DEMAM
Seorang anak perempuan usia 4 tahun 7 bulan datang kerumah sakit pada tanggal 03/07/2021 dengan keluhan demam.
Demam dialami sejak 6 hari yang lalu (perjalanan penyakit hari ke 7) , demam terus menerus, demam turun dengan
pemberian obat penurun demam
Nyeri kepala ada, nyeri otot ada, nyeri belakang mata ada, tidak kejang, ada nyeri perut pada kuadran kanan atas, hilang
timbul. Bintik kemerahan di kulit ada. Tidak ada batuk, tidak ada sesak, tidak ada muntah, anak mau makan dan
minum. Buang air kecil: kuning dan lancar. Buang air besar lunak kehitaman
mimisan tidak ada, gusi berdarah tidak ada, buang air kecil kemerahan tidak ada.
Riwayat orang sekitar lingkungan tempat tinggal yang menderita demam berdarah ada pada sepupu pasien yang dirawat
dengan diagnosis yang sama.
Riwayat penderita dirawat di rumah sakit ibnu sina selama 3 hari dengan diagnosis demam berdarah dengue dan
diberikan terapi antibiotic berupa ceftriaxone, namun ayah pasien memutuskan pemulangan paksa.
ANTROPOMETRI
BB = 17 kg
TB = 101 cm
BB = 17 kg
U = 4 tahun 7 bulan
TB = 101 cm
U = 4 tahun 7 bulan
LK = 49 cm
U = 4 tahun 7 bulan
Nyeri kepala ada, nyeri belakang mata ada, tidak kejang, ada nyeri perut pada kuadran kanan atas, hilang timbul. Ada bintik
kemerahan di kulit. Tidak ada batuk, tidak ada sesak, tidak ada muntah, anak mau makan dan minum. Buang air kecil: kuning dan
lancar. Buang air besar lunak kehitaman
Riwayat buang air besar warna hitam ada, mimisan, gusi berdarah, buang air kecil kemerahan tidak ada.
Riwayat orang sekitar lingkungan tempat tinggal yang menderita demam berdarah ada pada sepupu pasien yang dirawat dengan
diagnosis yang sama.
Riwayat penderita dirawat di rumah sakit ibnu sina selama 3 hari dengan diagnosis demam berdarah dengue dan diberikan terapi
antibiotic berupa ceftriaxone, namun ayah pasien memutuskan pemulangan paksa.
Pemeriksaan fisis ditemukan petekie lengan pasien, ada edema palpebra minimal dan ada asites via shifting dulllnes.
Laboratorium (02/07/2021) WBC: 2.400, HB: 11.5gr/dl, Platelet: 13.000, HCT: 34, MCV: 77, MCH: 26
Laboratotium (03/07/2021) WBC: 3.400, HB: 11.5gr/dl Platelet : 25.000 HCT 34, MCV 77, MCH 26
DHF IgG : Negatif
DHF IgM : Positif
ASSESMENT PLANNING
Jamin Hidrasi:
Infus Ringer Laktat 3 cc/kgBB/jam
Demam Berdarah Dengue Grade II
Atasi Demam:
Paracetamol 170 mg/8jam Intra Vena
HARI 1 (03 JUli 2021)
SUBJEKTIF
LAB ASSESMENT PLANNING
& OBJEKTIF
● HARI KE 8 Demam WBC:3800 /ul Demam Berdarah Dengue Grade II Jamin Hidrasi:
Ringerlaktat 3cc/kg/bb/hari
Subjektif
RBC: 4090 50cc/jam/intravena
● Tidak demam tidak kejang. Tidak batuk , tidak sesak, Atasi Demam
tidak muntah Paracetamol 150mg/8jam/intravena(bila
HB:10.5 gr/dl >38.5)
● BAB lunak frekuensi 3x sehari, tidak ada ampas,
berwarna hitam, tidak ada lendir Makanan Biasa
HCT: 31 Energi: 1530 kkal
● BAK Kuning Lancar
Objektif MCV: 76 fl
● KU: Sakit sedang, Gizi Baik, GCS 15 ,
● TD: 90/60 HR 100x/min ,RR 22x/min, Temp 37,1 MCH: 26 pg
C,Skala Nyeri 1 FLACC
● Ada edema palpebra minimal, tonsil T1-T1 tidak PLT: 58 ,000
hiperemis, faring tidak hiperemis tidak ada
%Neu: 26.0
Limfadenopati
● Paru: bunyi nafas bronkovesikuler ,ronki dan %Mono:10.3
wheezing tidak ada
● Jantung: bunyi jantung I/II murni reguler, bising %Lym:62.7
jantung tidak ada
● Abdomen: ascites via shifting dullnes Hepar dan lien Immunoserologi
tidak teraba, peristaltik kesan normal. Ekstremitas : : igM Dengue: Positif
edem tidak ada, ada ruam konvalesen, akral hangat, igG Dengue: Negatif
CRT <2 det.
● Manisfestasi pendarahan spontan : melena
HARI 3 (05 JULI 2021)
SUBJEKTIF & OBJEKTIF LAB ASSESMENT PLANNING
● HARI KE 9 Demam Bebas Demam Hari ke 1 WBC:5.500/ul ● Demam Berdarah Dengue Grade Jamin Hidrasi:
II Ringerlaktat 1,5cc/kg/bb/hari
Subjektif:
RBC: 4150 20cc/jam/intravena
● Tidak demam tidak kejang. Tidak batuk , tidak Atasi Demam
sesak, tidak muntah. Anak mau makan dan minum. HB:11.0 gr/dl Paracetamol 170mg/8jam/intravena(bila
● BAB belum BAB selama 1 hari ini >38.5)
● BAK Kuning Lancar HCT: 32 Makanan Biasa
Energi: 1530 kkal
Objektif:
MCV:77 fl
● KU: Sakit sedang, Gizi Baik, GCS 15 ,
● TD: 90/60 HR 105x/min ,RR 24x/min, Temp MCH:27 pg
36C,Skala Nyeri 0 FLACC MCHC : 35 gr/dl
● Ada edema palpebra minimal, Tonsil T1-T1 tidak
PLT: 166.000
hiperemis, faring tidak hiperemis tidak ada
Limfadenopati %Neu: 11.5
● Paru: bunyi nafas bronkovesikuler ,ronki dan %Mono:8.0
wheezing tidak ada
%Lym:78.3
● Jantung: bunyi jantung I/II murni reguler, bising
jantung tidak ada
● Abdomen: Ascites via sifting dullnes, Hepar dan
lien tidak teraba, peristaltik kesan normal
● Ekstremitas : : edem tidak ada, ada ruam
konvalesen, akral hangat, CRT <2 det.
● Manisfestasi pendarahan spontan : melena
HARI 4 (06 JULI 2021)
SUBJEKTIF & OBJEKTIF LAB ASSESMENT PLANNING
● HARI KE 9 Demam Bebas Demam Hari ke 2 (05/07/2021) ● Demam Berdarah Dengue Grade Jamin Hidrasi:
II Ringerlaktat 1,5cc/kg/bb/hari
Subjektif:
WBC:5.500/ul 20cc/jam/intravena
● Tidak demam tidak kejang. Tidak batuk , tidak Atasi Demam
sesak, tidak muntah. Anak mau makan dan minum. RBC: 4150 Paracetamol 170mg/8jam/intravena(bila
● BAB belum BAB selama 2 hari ini >38.5)
● BAK Kuning Lancar HB:11.0 gr/dl Makanan Biasa
Energi: 1530 kkal
Objektif:
HCT: 32
● KU: Sakit sedang, Gizi Baik, GCS 15
● TD: 90/60 HR 100x/min ,RR 24x/min, Temp MCV:77 fl
36C,Skala Nyeri 0 FLACC
MCH:27 pg
● Ada edema palpebra minimal, faring tidak
MCHC : 35 gr/dl
hiperemis tidak ada Limfadenopati.
● Paru: bunyi nafas bronkovesikuler ,ronki dan PLT: 166.000
wheezing tidak ada
● Jantung: bunyi jantung I/II murni reguler, bising %Neu: 11.5
%Mono:8.0
jantung tidak ada
● Abdomen: Hepar dan lien tidak teraba, peristaltik %Lym:78.3
kesan normal
● Ekstremitas : : edem tidak ada, ada ruam
konvalesen, akral hangat, CRT <2 det.
● Manisfestasi pendarahan spontan : melena
DISKUSI
Definisi
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue I, II,
III dan IV yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang ditandai dengan demam mendadak 2 sampai 7
hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai tanda pendarahan di kulit
berupa bintik pendarahan (petechie), lebam (echymosis), atau ruam (purpura), kadang-kadang mimisan,
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Informasi Umum Demam Berdarah Dengue, Subdirektorat Pengendalian Abrovirosis Dit PPBB -Ditjen PP dan PLKementrian Kesehatan RI
ETIOLOGI
DBD diketahui disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue merupakan RNA virus
dengan nukleokapsid ikosahedral dan dibungkus oleh lapisan kapsul lipid. Virus ini
termasuk kedalam kelompok arbovirus B, famili Flaviviridae, genus Flavivirus.
Flavivirus merupakan virus yang berbentuk sferis, berdiameter 45-60 nm,
mempunyai RNA positif sense yang terselubung, bersifat termolabil, sensitif terhadap
inaktivasi oleh dietil eter dan natrium dioksikolat, stabil pada suhu 70oC 4,7. Virus
dengue mempunyai 4 serotipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, DEN 4.3
Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Dengue pada Anak; UKK Infeksi & Penyakit Tropis IDAI; Tahun 2014
EPIDEMIOLOGI
Berdasarkan laporan dari WHO, jumlah kasus dengue meningkat 8 kali lipat dalam dua dekade terakhir, yakni
dari 505.430 kasus di tahun 2000 menjadi sekitar 2,4 juta kasus pada 2010 dan 4,2 juta kasus di akhir tahun 2019.
Di Indonesia, hingga 30 november 2020, Kemenkes RI mencatat ada 95.893 kasus DBD dengan angka kematian
mencapai 661 kasus.
Proporsi DBD Per Golongan Umur antara lain < 1 tahun sebanyak 3,13 %, 1 – 4 tahun: 14,88 %, 5 – 14 tahun
33,97 %, 15 – 44 tahun 37,45 %, > 44 tahun 11,57 %.
Adapun proporsi Kematian DBD Per Golongan Umur antara lain < 1 tahun, 10,32 %, 1 – 4 tahun 28,57 %, 5 – 14
tahun 34,13 %, 15 – 44 tahun : 15,87 %. > 44 tahun 11,11 %.
Aedes aegypti
bites human skin
Matured APC
released some
Monocite and
Macrophage also
PATOGENESIS
chemical messenger infected
Ascites
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) 2018
PERJALANAN PENYAKIT DBD
Soedarmo P. W. Sumarmo, Garna Herry, Hadinegoro S. R. Sri, Satari Irawan H. UKK Infeksi & Penyakit Tropis IDAI 2015. Buku Ajar Infeksi & Pediatri
Tropis Edisi Kedua. Cetakan ke-4. Bab 15 Infeksi Virus Dengue. halaman 155-181.
WHO Regional Office for South-East Asia. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic
Fever. India.
WARNING SIGN
KRITERIA GEJALA
• Demam turun tetapi keadaan anak
memburuk
• Nyeri perut dan nyeri tekan abdomen
KLINIS • Muntah persisten
• Letargi, gelisah
• Perdarahan mukosa
• Hepatomegali
• Akumulasi cairan
• Oligouria
• Peningkatan kadar hematokrit bersamaan
LABORATORIUM dengan penurunan cepat jumlah trombosit
• Hematokrit awal tinggi
Hadinegoro R. S., Moedjito Ismoedijanto, Chairulfatah Alex. UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Edisi 1. 2014. halaman 1-69
Demam Berdarah Dengue
GEJALA a. Demam
Demam tinggi yang mendadak, terus menerus, berlangsung 2-7 hari. Akhir fase demam
Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Infeksi Dengue pada Anak; UKK Infeksi & Penyakit Tropis IDAI; Tahun 2014
DIAGNOSIS
A. Diagnosa Klinik 2) Demam Berdarah Dengue (DBD)
1) Diagnosis DBD dapat ditegakkan bila ditemukan manifestasi
1. Demam Dengue (DD) berikut:
Demam tinggi mendadak (biasanya ≥ 39º) ditambah 2 atau - Demam 2–7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus
lebih gejala/tanda penyerta: menerus
- Nyeri kepala - Adanya manifestasi perdarahan baik yang spontan
- Nyeri belakang bola mata maupun berupa uji tourniquet positif.
- Nyeri otot & tulang - Trombositopnia (Trombosit ≤ 100.000/mm³)
- Ruam kulit - Adanya kebocoran plasma (plasma leakage) yang ditandai
- Manifestasi perdarahan salah satu atau lebih tanda berikut:
- Leukopenia (Lekosit ≤ 5000 /mm³) a) Peningkatan hematokrit ≥ 20% penurunan sebesar itu
- Trombositopenia (Trombosit < 150.000 /mm³ ) pada fase konvalesens
- Peningkatan hematokrit 5 – 10 % b) Efusi pleura, asites atau hipoproteinemia/
hipoalbuminemia
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian DBD di Indonesia (2017).
DIAGNOSIS
A. Diagnosa Klinik (sambungan) Kriteria Diagnosis Laboratoris
3) Expanded Dengue Syndrom (EDS) 1. Probable;
Memenuhi kriteria DF atau DHF baik yang disertai syok Diagnosa klinik + serologi antidengue (antibodi) ± bertempat
maupun tidak, dengan manifestasi klinis komplikasi infeksi virus
dengue atau dengan manifestasi klinis yang tidak biasa, seperti tinggal / pernah berkunjung ke daerah endemik dalam kurun
tanda dan gejala: waktu masa inkubasi
• Kelebihan cairan
• Gangguan elektrolit 2. Confirmed;
• Ensefalopati Diagnosa klinik + salah satu pemeriksaan berikut
• Ensefalitis
a. Isolasi virus Dengue dari serum atau sampel otopsi.
• Perdarahan hebat b. Pemeriksaan HI Test dimana terdapat peningkatan titer
• Gagal ginjal akut antibodi 4 kali
• Haemolytic Uremic Syndrome c. Positif antigen virus Dengue pada pemeriksaan otopsi
• Gangguan jantung: gangguan konduksi, miokarditis,
jaringan, serum atau cairan serebrospinal (LCS)
perikarditis d. Positif pemeriksaan antigen dengue (PCR) atau
• Infeksi ganda pemeriksaan NS1 dengue.
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian DBD di Indonesia (2017).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Isolasi virus : metode inokulasi pada nyamuk atau kultur sel nyamuk
• Deteksi asam nukleat : pemeriksaan RT-PCR
• Deteksi antigen virus : pemeriksaan NS-1 (sensitivitas tinggi pada hari 1-2 demam)
• Serologi IgM/IgG :
Penggantian cairan:
• Jenis Cairan : Kristaloid
Isotonik, cairan Koloid
Hiperonkotik
• Jumlah Cairan
TATALAKSANA
Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2nd ed.
Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia; 2014
TATALAKSANA
Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2nd ed.
Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia; 2014
TATALAKSANA
Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2nd ed.
Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia; 2014
TATALAKSANA
Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2nd ed.
Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia; 2014
KOMPLIKASI
• Perdarahan
• Kegagalan sirkulasi DSS
• Hepatomegali
• Efusi Pleura
Sumarmo Poorwo Soedarmo, Herry Gama, Rezeki S Hadinegoro. 2008. Infeksi virus dengue. Dalam: S P Soedarmo, H Gama, R S
Hadinegoro: Buku Ajar Infeksi dan Pediatri. Jakarta: Balai penerbit IDAI. p. 155-80
Kriteria memulangkan pasien DBD
• Tidak demam minimal 24 jam tanpa pemberian antipiretik
• Nafsu makan membaik
• Perbaikan klinis jelas
• Jumlah urin cukup
• Minimal 2-3 hari setelah syok teratasi
• Tidak tampak distress pernapasan yang disebabkan efusi
pleura/ascites
• Jumlah trombosit > 50.000 /mmᶟ
Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2nd ed.
Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia; 2014
TERIMA KASIH