FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
A. PENGKAJIAN
Identitas Pasien
Nama :Tn. NC
Umur :68 Tahun
JenisKelamin : Laki-laki
Pekerjaan :Petani
Agama :Hindu
TanggalMasukRS :15 April 2021
AlasanMasuk :Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian tengah, mual (+) dan
lemas, muntah (-), demam (-), batuk pilek (-), sesak (-)
DiagnosaMedis :CKD Stage V
Initial survey:
A(alertness) :
V(verbal)
:
P(pain) :
U (unrespons):
Warna triase
: P1 P2 P3 P4 P5
SURVEY PRIMER DAN RESUSITASI
AIRWAY DAN KONTROL SERVIKAL
1. Keadaan jalannafas
Tingkat kesadaran :Apatis
Pernafasan : Dispnea
Upayabernafas :Ada upaya nafas
Benda asing di jalan nafas:Tidak ada
Bunyi nafas :wheezing
Hembusan nafas : Terasa
BREATHING
1. Fungsipernafasan
Jenis Pernafasan : Dispnea
Frekwensi Pernafasan : 24 x/menit
Retraksi Otot bantu nafas :Ada
Kelainan dinding thoraks : Simetris,tidak ada perlukaan, ataupun jejas
Bunyi nafas : wheezing
CIRCULATION
1. Keadaansirkulasi
Tingkatkesadaran : Apatis
Perdarahan(internal/eksternal) : Tidak ada
KapilariRefill :< 2 detik
Tekanandarah : 80/50 mmHg
Nadiradial/carotis : teraba 80x/menit
Akralperifer : teraba dingin
Suhu :36.7o C
DISABILITY
1. PemeriksaanNeurologis:
GCS:E3.V4 M5 : 12
Reflex fisiologis :¿
Reflexpatologis :tidak
5555 5555
Kekuatanotot :
5555 5555
Skala nyeri :-
Lokasi nyeri :-
PENGKAJIAN SEKUNDER / SURVEY SEKUNDER
(Dibuat bila pasien lebih dari 2 jam diobservasi di IGD)
1. RIWAYATKESEHATAN
a. RKD
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit apapun
b. RKS
Pasien datang ke IGD RSUD Sanjiwani Gianyar pada tanggal 15 april 2021 pukul 11.30 wita.
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mau makan dan pasien langsung dibawa ke IGD
RSUD Sanjiwani Gianyar. Pasien datang diantar oleh keluarganya serta pasien datang dengan
keadaan lemas dan kesadaran pasien Apatis yaitu dengan GCS :12 (E3V4M5). Pasien datang
dengan keluhan nyeri perut bagian tengah, pasien juga merasakan mual dan lemas. Karena yang
dirasakan nyeri pada perut bagian tengah semakin memberat sehingga keluarga memutuskan
untuk membawa pasien ke IGD RSUD Sanjiwani Gianyar untuk mendapatkan penanganan lebih
lanjut.TD :80/50 mmHg, RR :24 x/menit, Nadi :80 x/menit, suhu :36,7o C
c. RKK
Pasien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit seperti
yang dideritanya saat ini. Keluarga pasien juga mengatakan tidak ada riwayat penyakit
keluarga baik penyakit keturunan mauputn menular seperti TBC, asma, diabetes ataupun
hipertensi.
c. Dada/ thoraks
Paru-paru
Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan bentuk, tidak
terdapat jejas, terdapat penggunaan otot bantu pernafasan.
Irama pernafasan dengan frekuensi 24 x/menit.
Palpasi :vesikuler
Perkusi : sonor
Auskultasi : ada suara napas tambahan
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak nampak
Palpasi : Ictus cordis tidak tampak
d. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen datar, tidak ada benjolan, tidak tampak
adanya trauma, tidak terlihat adanya bendungan pembuluh
darah vena padaabdomen
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, benjolan atau massa tidak ada, tanda
ascites tidakada
Perkusi : suara abdomentimpani
Auskultasi : terdengar bising usus10x/menit
e. Pelvis
Inspeksi : tidak adabenjolan
Palpasi : tidak ada nyeritekan
g. Genitalia : tidakterkaji
h. Ekstremitas
Statussirkulasi : Nadi brakialis teraba 80x/menit, CRT < 2 detik, akral
hangat Keadaaninjury : tidak ada
i. Neurologis
Fungsisensorik : baik
Fungsi motorik : baik
3. HASIL LABORATORIUM
Nama : TN.NC
Umur : 68 tahun
Tgl Lahir : 15-05-1953
Tgl Pemeriksaan : 15-04-2021
4. HASIL PEMERIKSAANDIAGNOSTIK
5. TERAPIDOKTER
Inj. Omeprazol
Inj. Ondansentron
Inj. Vitamin
Inj. Katerolac
Nebulizasi combivent
Inj. Cefoperazone
Inj. Ca glukonas
Tiple dug (20 IU novoapid, 4 flash D4 0% dalam G10 %)
Nebulisasi ventolin
B. ANALISISDATA
Data focus Analisis Masalah
Vaskuler Hipervolemia
DS :Pasien mengatakan sesak
Asterioklerosis
DS :
Gangguan Pertukaran
Pasien mengatakan sesak Produksi Hb turun
Gas
DO : Oksihemoglobin
- Pasien tampak lemah
Kadar O2 turun
- Dyspnea (+)
Payah jantung
- Wheezing (+)
- Pemeriksaan DL: Bendungan atrium kiri naik
Persistent pasien
pulmonary Edukasi
Prematuritas Kolaborasi
napas oksigen
Kolaborasi penggunaan oksigen
saat aktivitas dan/atau tidur.
2 Hipervolemia (D.0022) Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipervolemia
Definisi: keperawatan selama 1 x 2 jam Observasi
Peningkatan volume cairan diharapkan masalah Hipervolemia Periksa tanda dan gejala
intravaskuler, interstisial teratasi dengan kriteria hasil: hipervolemia ( mis. ortopnea,
dan/atau intraseluler Label: Keseimbangan Cairan dispnea, edema, JVP/CVP
Asupan cairan menurun (1) meningkat, refleks hepatojugular
Penyebab Haluaran urin meningkat (5) positif, suara nafas tambahan)
Gangguan mekanisme Kelembapan membran Identifikasi penyebab
regulasi mukosa meningkat (5) hipervolemia
Kelebihan asupan Asupan makanan meningkat Monitor status hemodinamik
cairan (5) (mis. frekuensi jantung, tekanan
Kelebihan asupan Edema menuruna (5) darah, MAP, CVP, PAP, PCWP,
natrium Tekanan darah membaik (5) CO, CI ) jika tersedia.
Gangguan aliran balik Denyut nadi radial membaik Monitor intake dan output cairan
vena (5) Monitor tanda hemokonsetrasi
Efek agen Turgor kulit membaik (5) (mis. kadar natrium, BUN,
farmakologis ( mis, hematokrit, berat jenis urine)
kortikosteroid, Monitor efek samping diuretik
chlorpropamide, (mis. hipotensi ortortostatik,
tolbutamide, hipovelemia, hipokalemia,
vincristine, hiponatremia)
tryptilinescar Monitor kecepatan infus secara
bamazepine) ketat
Terapeutik
Gejala Mayor Timbang berat badan setiap hari
Subjektif pada waktu yang sama
Ortopnea Batasi asupan cairan dan garam
Dispnea Tinggikan kepala tempat tidur 30-
Paroxysmal nocturnal 400
dyspnea (PND) Edukasi
Objektif Ajarkan cara mengukur dan
Edema anasarka mencatat asupan dan haluaran
dan/atau edema cairan
perifer Ajarkan cara membatasi cairan
Berat badan Anjurkan melapor jika BB
meningkat dalam bertambah >1 kg dalam sehari
waktu singkat Anjurkan melapor jika haluaran
Jugular Venous urine <0,5 ml/kg/jam dalam 6 jam
Pressure (JVP) Kolaborasi
dan/atau Cental Kolaborasi pemberian diuretik
Venous Pressure Kolaborasi penggantian
(CVP) meningkat kehilangan kalium akibat diuretik
Refleks hepatojugular Kolaborasi pemberian continuous
positif renal replacement therapy
(CRRT), jika perlu
Gejala Mayor
Subjektif Pemantauan Cairan
(-) Observasi
Objektif Monitor frekuensi dan kekuatan
Distensi vena nadi
jugularis Monitor frekuensi napas
Terdengar suara napas Monitor tekanan darah
tambahan Monitor berat badan
Hepatomegali Monitor elastisitas atau turgor
Kadar Hb/Ht turun kulit
Oliguria Monitor jumlah, warna dan berat
Intake lebih banyak jenis urine
dari output (balans Monitor kadar albumin dan
cairan positif) protein total
Kongesti paru Monitor intake dan output cairan
Identifikasi tanda-tanda
Kondisi Klinis Terkait hipervolemia ( mis. edema
Penyakit ginjal : gagal perifer, berat badan menurun
ginjal akut/kronis, dalam waktu singkat, CVP
sindrom nefrotik meningkat)
Hipoalbuminemia Terapeutik
Gagal jantung Atur interval waktu pemantauan
kongestif sesuai kondisi pasien
Kelainan hormon Dokumentasi hasil pemantauan
Penyakit hati (mis. Edukasi
Sirosis, asites, kanker Jelaskan tujuan dan prosedur
hati )
Penyakit vena perifer ( pemantauan
mis. Varises vena, Informasikan hasil pemantauan,
trombus vena, jika perlu
plebitis )
Imobilitas
E. PELAKSANAAN
Tgl/
No. Implementasi Resp Paraf
Jam on
1 Jumat, 16 - Memonitor frekuensi ,irama ,upaya Ds :Pasien mengatakan sesak
April napas pasien
Do :Pasien tampak gelisah
2021
Pukul RR : 24 x/menit
08.00
Spo2 :89 %
Wita
Irama napas :Wheezing
Upaya napas : ada upaya napas
- Pemeriksaan DL:
HGB : 9.0 g/dL ( )
HCT : 27.7 % ( )
BUN : 76.70
e-LFG 3.70
- Pemeriksaan AGD:
pH 7.33
pCO2 55
pO2 57
BEecf -11.1
HCO3- 14.8
SO2 96
- TTV :
TD : 80/50 mmHg
S : 36.70C
N : 80 x/menit
RR : 24 x/menit
Ds :-
09. 40 - Delegatif pemberian injeksi dan
Do : - Pasien tampak lemah
Wita terapi :
• Titrasi vascon 0.3 =11.3 ml - Tingkat kesadaran compos mentis
• Cefoperazone
- obat masuk, alergi (-)
• Nebul combivent
• Terapi oksigen 10 lpm
Ds : Keluarga pasien mengatakan pasien
10.00 - Mengkaji keadaan umum pasien susah makan dan diajak bicara,
Wita
sesekali bicara pasien ingin pulang
Do : Pasien tampak berbaring lemah dan
tidak mau makan
TD : 100/70 mmHg
N : 84 x/ mnt
RR : 22 x/ mnt
S : 36.2o C
F. EVALUASI
No. Tgl / Jam Catatan Perkembangan (SOAP) Paraf
1 Jumat, 16 S;
April 2021 - Pasien mengatakan sesaknya terasa berkurang dan tebal bengkak di kaki
Pukul 10.00 berkurang
Wita
O:
- Gelisah pasien nampak berkurang
- Pitting oedem 1+
- HGB: 9.0 g/dL, HCT : 27.7%
- hasil pemeriksaan TTV
TD : 110/80 mmhg
RR : 22 x/menit
N : 80 x/menit
S : 36,3ºC
A:
Hipervolemia teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
- Monitor intake output cairan
- Monitor Hb
2 Jumat, 16
April 2021 S;
Pukul 10.00 - Pasien mengatakan sesaknya terasa berkurang dan tebal bengkak di kaki
Wita berkurang
O:
- Gelisah pasien nampak berkurang
- Pitting oedem 1+
- HGB: 9.0 g/dL, HCT : 27.7%, pH:7.35, pCO2: 30,
HCO3-: 16.50, SO2: 96%
- hasil pemeriksaan TTV
TD : 110/80 mmhg
P : 22 x/menit
N: 80 x/menit
S: 36,3ºC
A:
Gangguan pertukaran gas teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas
- Monitor pola nafas
- Berikan posisi semi fowler
- Berikan terapi oksigen
- Monitor aliran oksigen secara periodik
RESUME DAN PERENCANAAN PASIEN PULANG