Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
2. Diagnosa Keperawatan
-
3. Intervensi / Implementasi
-
4. Evaluasi
-
BREATHING
Tingkat kesadaran : Apatis
Fungsi pernafasan
Jenis Pernafasan : Spontan
Frekwensi Pernafasan : 20 x/menit
Retraksi Otot bantu nafas : tidak ada
Kelainan dinding thoraks : tidak ada
Bunyi nafas : vesikuler
Hembusan nafas : kuat
DiagnosaKeperawatan
-
Intervensi / Implementasi
-
Evaluasi
-
CIRCULATION
Keadaan sirkulasi
Tingkat kesadaran : CM(E4, V5, M6) = 13
Perdarahan (internal/eksternal) : internal (chepal hematoma)
Kapilari Refill : < 2 detik
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi radial/carotis : teraba, denyut kuat , frekuensi 98x/menit
Akral perifer : hangat
Nyeri : P : nyeri karena terbentur jalan
Q : nyeri terasa seperti berdenyut
R : jidat, tangan kanan dan kiri, siku kanan
S : Skala nyeri 4 (0-10)
T : nyeri terasa terus menerus
2. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b.d agen pencedera fisik d.d mengeluh nyeri, tampak meringis, bersikap
protektif terhadap area nyeri.
3. Intervensi / Implementasi
a. Mengobservasi TTV dan saturasi O2
DS : -
DO : TD : 100/70 mmHg N : 98x/menit Suhu : 36oC R : 20x/menit
SaO2 : 98%
b. KIE untuk nafas dalam saat luka dibersihkan
DS : pasien mengatakan sakit saat lukanya dibersihkan
DO : pasien tampak terkadang melakukan nafas dalam
c. Delegatif pemberian analgetik
DS: -
DO : Paracetamol 1000 mg ( IV) diberikan. Reaksi alergi (-)
4. Evaluasi
S : pasien mengatakan masih nyeri. P : nyeri karena luka jatuh, Q : nyeri terasa
seperti berdenyut, R : nyeri hanya dirasa di bagian yang luka saja dan di bagian jidat
yang benjol, S : skala nyeri 3 (0-10), T : nyeri terasa terus menerus.
O : pasien tampak meringis saat dibersihkan lukanya.
A : nyeri akut belum teratasi
P:
- Kolaborasi dengan dokter terkait pmberian obat anti nyeri
DISABILITY
Pemeriksaan Neurologis:
GCS : E4 V5 M6 : 15
Reflex fisiologis : refleks pupil +/+
Reflex patologis :-
Kekuatan otot : 555 555
555 555
2. Diagnosa Keperawatan
Risiko perfusi serebral tidak efektif d.d cedera kepala
3. Intervensi / Implementasi
a. Mengidentifikasi tanda-tanda peningkatan TIK
DS: pasien mengatakan sedikit mual, pusing, muntah (-)
DO : pasien tampak tenang
b. Memberikan posisi head up 300
DS : -
DO : posisi diberikan
c. Berikan O2 nasal kanul 4 lpm
DS : -
DO : O2 diberikan per nasal kanul 4 lpm
d. Kolaborasi untuk pemeriksaan CT-Scan kepala
DS : -
DO : CT-Scan dilakukan
4. Evaluasi
S : Pasien masih mengeluh pusing, mual
O : Pasien tampak tenang
A : Resiko perfusi serebral tidak efektif
P : Lanjutkan intervensi
PENGKAJIAN SEKUNDER / SURVEY SEKUNDER
(Dibuat bila pasien lebih dari 2 jam diobservasi di IGD)
1. RIWAYAT KESEHATAN
a. RKD
keluarga mengatakan pasien tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya.
b. RKS
Pasien datang ke IGD RSUD Gianyar tanggal 25 Januari 2020 pukul 17.00 Wita dengan
kesadaran CM diantar oleh petugas puskesmas. Petugas tersebut mengatakan pasien
habis terjatuh membawa sepeda motor, tidak menggunakan helm, dalam keadaan sadar
dan tidak ada muntah. Anamnesa pukul 17.00 Wita didapatkan, pasien mengatakan
menabrak seorang kakek-kakek saat berkendara. Pasien tidak ingat pasti bagaimana
posisinya jatu mengatakan sadar berada IGD RSUD Klungkung saat dibersihkan lukanya.
Pasien mengatakan saat ini kepalanya pusing, mual (+), muntah (-).
c. RKK
Paien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan seperti HT, DM, asma dll.
2. RIWAYAT DAN MEKANISME TRAUMA
Anamnesa pukul 17.00 Wita didapatkan pasien habis terjatuh membawa sepeda motor,
tidak menggunakan helm, dalam keadaan sadar dan tidak ada muntah.. pasien
mengaatakan terjatuh karena menabrak seorang kakek-kakek, petugas puskesmas
mengatakan pihak yang ditabrak tidak mengalami luka serius dan merupakan yang
mengantar pasien ke puskesmas.. Terdapat cephal hematoma di regio frontal dektra
dengan diameter + 5 cm, tinggi 2,5 cm.
3. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)
a. Kepala
Kulit kepala
Bentuk kepala normochepale, rambu berwarna hitam, panjang lurus, penyebaran
rambut merata, kulit kepala bersih, luka (-), terdapat cephal hematoma di regio frontal
sinistra dengan diameter + 5 cm, dan tinggi 2,5 cm.
Mata
Simetris kanan-kiri, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor,
refleks pupil kanan/kiri +/+. Mampu membuka mata saat diajak bicara.
Telinga
Posisi daun telinga simetris, lesi (-), serumen (-), darah (-), jejas (-), pendengaran
baik, pasien mampu menjawab pertanyaan, tidak memakai alat bantu dengar.
Hidung
Hidung bersihh , sekret (-), darah (-) polip (-), hematoma (-) pernafasan cuping
hidung(-)
Mulut dan gigi
Gigi bersih, karies gigi (-), peradangan (-), pada pemeriksaan bibir tidak terdapat luka
pada bibir dan mulut. Keadaan gusi dan gigi bersih, lidah bersih dan pada orofaring
tidak terdapat peradangan dan pembesaran tonsil.
Wajah
Struktur wajah simetris, warna kulit agak kecoklatan tidak ikterik dan sianosis
b. Leher
Tiroid tidak ada pembesaran, vena jugularis tidak mengalami pembesaran dan denyut
nadi karotis teraba 90 x/menit. Jejas (-) hematoma (-)
c. Dada/ thoraks
Paru-paru
Inspeksi :
Simetris kanan dan kiri, tidak ada kelainan bentuk, tidak terdapat jejas, tidak terdapat
penggunaan alat bantu pernafasan, frekuensi nafas 20 x/menit.
Palpasi :
Simetris, tidak ada nyeri tekan, retraksi dingding dada tidak ada.
Perkusi : sonor
Auskultasi : Vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-
Jantung
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : redup
Auskultasi : S1 S2 normal regular, murmur tidak ada
d. Abdomen
Inspeksi :
Bentuk abdomen datar, tidak ada benjolan, tidak tampak adanya trauma, tidak terlihat
adanya bendungan pembuluh darah vena pada abdomen
Palpasi :
Nyeri tekan tidak ada, benjolan atau massa tidak ada, tanda ascites tidak ada
Perkusi : thympani
Auskultasi : bising usus 10x/menit
e. Pelvis
Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Perineum dan rektum : dbn
g. Genitalia : dbn
h. Ekstremitas
Status sirkulasi : Nadi radialis teraba kuat 98 x/menit, CRT < 2 detik, akral
hangat
Keadaan injury : terdapat vulnus appertum di manus (D) dan (S), kiri dan genu
(D)
i. Neurologis
Fungsi sensorik : dbn
Fungsi motorik : dbn
4. HASIL LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
Ly% 7,91 % 13 - 40 Rendah
Mo% 6,19 % 2,0 - 11,0
EO% 0,04 % 0,0 – 5,0
Ba% 0,31 % 0,0 – 2,0
Ne# 24,80 10^3/uL 2,50 – 7,50 Tinggi
Ly# 2,29 10^3/uL 1,00 – 4,00
Mo# 1,79 10^3/uL 0,10 – 1,20 Tinggi
Eo# 0,01 10^3/uL 0,00 – 0,50
WBC 28,99 10^3/uL 4,1 – 11,0 Tinggi
Ne% 85,55 % 47 – 80 Tinggi
A. ANALISIS DATA
DATA FOKUS ANALISIS MASALAH MASALAH
Data Subyektif :
- Petu Benturan kepala Risiko Perfusi Cerebral
gas mengatakan pasien jatuh Tidak Efektif
Cidera kepala
dari sepeda motor, muntah (-)
EDH
- Pasi
en mengeluh pusing, mual Peningkatan TIK
Data Obyektif :
Gangguan aliran darah otak
- Tam
pak cephal hematoma regio Suplay darah dan O2 ke otak
menurun
frontal dektra
Iskemia – hipoksia jaringan serebral
TGL, NO.
NO IMPLEMENTASI RESPON PARAF
JAM DX
1 Sabtu, 25 1 Memonitor TTV DS : -
Januari DO : TD : 100/70 mmHg
2020 N : 98x/menit
Pukul S : 36oC
17.00 R : 20x/menit
WITA
Memonitor tanda/gejala DS :
peningkatan TIK Saksi mengatakan pasien sempat
pingsan, muntah (-)
DO :
TD : 100/70 mmHg,
Nadi : Kuat, 98 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 360C
Kesadaran : Apatis, GCS E3V4M6
Tampak cephal hematoma regio
frontal sinistra
Mengetahui
Clinical Instructur Mahasiswa
Mengetahui
Clinical Teacher
NIP.