Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA NY.

A DENGAN GANGGUAN
DIABETES TYPE 2 DI UNIT ICU RSDH

DI SUSUN OLEH :
EGI PERMANA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA Ny. A DENGAN GANGGUAN SISTEM


ENDOKRIN : DIABETES MELITUS DI ICU RSDH

Telah Disyahkan
Pada tanggal:

Mengetahui :

Pembimbing Akademik Pembimbing

(………………………..) (………………………………)
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA Ny. A DENGAN GANGGUAN SISTEM
ENDOKRIN : DIABETES MELITUS DI UNIT ICU RSDH

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 27-06-2022
Hari : Senin
Jam : 10.00

I. Identitas pasien
Nama : An. A
Usia : 59
Jenis Kelamin : PREPUAN
Pendidikan : SMP
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : CIANJUR
Diagnose Medis : DIABETES

Melitus II. Pengkajian Riwayat


Kesehatan 1. Keluhan Utama
Nyeri dan lemas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang dari IGD pada tgl 18-05-2022 dengan keluhan nyeri tungkai
kanan sejak 3 hari lalu, nyeri merambat sampai tulang dan nyeri saat
digerakkan. Klien dipindahkan ke ruang HCU pada tgl 18-06-22 pukul
18:48 WIB. Pada saat pengkajian klien mengeluh nyeri diseluruh tubuhnya
dan merasa lemas, nyeri muncul apabila digerakkan dengan skala nyeri 7,
apabila timbul nyeri dirasakan linu dan hilang timbul. Akral kstremitas atas
bawah dingin, CRT <3 dtk, terdapat edema pada ekstremitas bawah, nadi
dangkal cepat, pada betis kanan terdapat kemerahan, terdapat melena.
Pada hasil TTV ditemukan TD : 100/78 mmHg N : 78 RR 24 SpO2 99%
dengan simple mask 5 lpm, GDS 238, klien mendapatkan terapi IVFD
Dobutamin 3 mcq/kgbb/mnt, NaCl 500cc/12 jam, NE 0,2 mcq/kgbb/mnt,
obat inj. Meropenem 3 x 1 gr, lansoprazole 3 x 1, ketorolac 3 x 1 amp, Vit.
K 3 x 1 amp, asam tranexamat 3 x 1 amp, lantus 0 - 10 iu, apidra 3 – 5 iu
(15 menit sebelum makan)
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya pernah mengalami hal ini sebelumnya dan
mengatakan pernah menjalani prosedur operasi amputasi pada jempol
kaki kiri 2 tahun lalu dan jari manis kaki kanan 1 tahun lalu.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan ada keluarganya yang sama memiliki penyakit yang
sama yaitu neneknya

III. Pengkajian Kritis 6 B 1. Breath (Pernapasan)


a. Inspeksi
Bentuk dada normal, pergerakan dada simetris, retraksi dada tidak
ada, lubang hidung bersih, terpasang simple mask 5 lpm, 7, tidak ada
pernapasan cuping hidung, frekuensi napas 24x/mnt
b. Palpasi
Tidak ada benjolan, focal fermitus teraba pada kiri kanan, tidak
ada nyeri tekan, pergerakan paru-paru kiri kanan teratur
c. Perkusi
Suara resonance
d. Auskultasi
Suara napas vesikuler
2. Blood (Sirkulasi)
a. Inspeksi
Tidak ada sianosis, tidak ada pembesaran vena juguralis, tidak ada
pendarahan, terdapat kemerahan pada betis kanan, klien terpasang
CVC pada arteri femoralis kiri tanggal 19-01-2022
b. Palpasi
CRT <3 dtk, frekuensi nadi 78 x/mnt teraba dalam dan kuat, akral
ekstremitas atas bawah dingin, TD 100/78 mmHg
c. Perkusi
Tidak ada pembesaran jantung
d. Auskultasi
Irama jantung reguler, tidak ada suara tambahan
3. Brain (Persyarafan)
a. Inspeksi
1) N I (Olfaktorius) : Klien dapat membedakan bau
2) N II (Optikus) : Ketajaman penglihatan baik
3) N III (Okulomotorius)
4) N IV (Troklearis)
5) N VI (Abdusen) : pupil berekasi terhadap cahaya (miosis), isokor
kanan dan kiri, bola mata bisa mengikuti objek, reflek kornea mata
ada, ptosis tidak ada, nigtamus tidak ada
6) N V (Trigeminus) : Otot mengunyah tidak ada gangguan, klin dapat
merasakan saat disentuh dengan tangan, dapat menggigit dan
menggerakan rahang

7) N VII (Fasialis) : Dapat mengangkat dahi, dapat menutup dan


membuka mata, dapat mengembangkan pipi, dapat mengerutkan
dahi, dapat mengangkat alis
8) N VIII (Akustikus) : Bila dipanggil nama dapat menjawab,
pendengaran baik
9) N IX ( Glosoparingeal) :
10) N X (Vagus) : Bicara pasien jelas, reflek menelan tidak ada masalah
11) N XII ( Hipoglosus) : pasien dapat menjulurkan lidah, membuka
mulut,
12) GCS 15 composmentis (E4 V5 M6)

4. Bladder (Perkemihan)
a. Inspeksi
Klien terpasang DC pada tgl 18-01-22, urine 600cc/12 jam dengan
warna kuning jernih
b. Palpasi
Tidak terdapat benjolan ataupun pembesaran pada bladder
5. Bowel (Pencernaan)
a. Inspeksi
Tidak ada joudince, warna kulit sama dengan sekitar, tidak ada
pembesaran vena, ada mual, mendapat asupan nutrisi dari gizi,
terdapat melena 1 kali
b. Palpasi
Tidak ada benjolan, perut lembek, tidak ada kembung
c. Perkusi
Suara timpani
d. Auskultasi
Peristaltik usus terdengar
6. Bone (Muskuloskeletal)
a. Inspeksi
Postur tubuh normal, terdapat edema pada ekstremitas atas,
kekuatan otot
5 5
3 4
0 : paralis sempurna
1 : tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau dilihat
2 : gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan tompangan
3 : gerakan yang normal melawan gravitasi
4 : gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan
tahanan minimal 5 : kekuatan normal, gerakan penuh yang normal
melawan gravitasi dan melawan tahanan penuh
b. Perkusi
Terdapat reflek
IV. Pengkajian Pola Fungsional
1. Oksigenasi
• Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak pernah mengalami sesak
• Saat sakit
Klien terpasang simple mask 5 lpm dengan SpO2 99%
2. Cairan dan Elektrolit
• Sebelum sakit
 Intake
Minum 8-10 gelas/ hari 2000cc, minum air mineral dan jus buah
kadang minum susu UHT low fat, dapat minum secara mandiri
 Output
BAK 7-9x/hari, tidak ada diare, mampu ke kamar mandiri secara
mandiri, warna urine kuning
• Saat sakit
 Intake
Minum : 1.200cc/24 jam
IVFD : Dobutamine60,48 cc/24 jam
NaCl 1000cc/24 jam
NE4.8cc/24 jam
Obat. Inj : Meropenem 30cc/24 jam
Lansoprazole 30cc/24 jam
Ketorolac 3cc/24 jam
Vit. K 3cc/24 jam
Tranexamat 15cc/24 jam
Lantus 10 iu /24 jam
Apidra 15 iu/24 jam +
1740,7cc/24 jam
 Output
Terpasang DC dengan output urine 600cc/ 12 jam
IWL
IWL = ((10-15) x BB)
24 jam
= (13 x 70)
24
= 910 = 37.9
24
Balance Cairan
Cairan masuk- cairan keluar- IWL
1740.7-949.9 -37.9 = 752.9

3. Nutrisi
• Sebelum Sakit
BB : 70 Kg, makan habis 1 porsi secara mandiri
• Saat sakit
BB : 70 Kg, klien mendapatkan diit makanan dari gizi

4. Aman dan Nyaman


• Sebelum Sakit
Klien tidak merasakan nyeri diseluruh tubuh dan mengatakan tidak
memiliki keluhan apa-apa
• Saat Sakit
Klien mengatakan nyeri diseluruh tubuh dan merasa tidak nyaman
berada diruang HCU karena tidak bisa mandi
5. Eliminasi
• Sebelum Sakit
Frekuensi BAB 1-2 hari sekali, BAK frekuensi 7-9x/hari, warna urine
kuning
• Saat Sakit
BAB melena saat masuk ruang HCU, output urine 600cc/12 jam
IWL
IWL = ((10-15) x BB)
24 jam
= (13 x 70)
24

= = 37.9
Balance Cairan
Cairan masuk- cairan keluar- IWL
1740.7-949.9 -37.9 = 752.9

6. Aktivitas dan Istirahat


• Sebelum Sakit
Klien mengatakan sering mengantuk, tidur rata-rata 8-9 jam/hari dan
ada tidur siang
• Saat Sakit
Selama masuk RS klien lebih banyak tidur karena merasa lemas dan
tidak bertenaga
7. Psikososial
• Sebelum Sakit
Klien adalah orang yang ramah dan mudah beradaptasi dengan
lingkungan
• Saat Sakit
Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan mudah beradaptasi

8. Komunikasi
• Sebelum Sakit
Klien dapat berkomunikasi dengan orang-orang dan cepat dalam
beradaptasi dengan lingkungan
• Saat Sakit
Klien dapat berkomunikasi dan mengutarakan keinginan dengan baik
9. Seksual
• Sebelum Sakit
Klien sudah tidak haid
• Saat Sakit
Klien sudah tidak haid
10. Nilai dan Keyakinan
• Sebelum Sakit
Klien beragama islam dan rajin dalam melaksanakan ibadah
• Saat Sakit
Klien tidak melaksanakan ibadah karena bedrest namun selalu
berdoa untuk kesembuhannya

11. Belajar
• Sebelum Sakit
Klien tau tentang penyakitnya
• Saat Sakit
Klien tau tentang penyakitnya
V. Pemeriksaan
Penunjang 1. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil SATUAN NORMAL
DIABETES
Glukosa Darah Sewaktu 238 mg/dL 70-200
ELEKTROLIT DAN GAS DARAH
Natrium L 131 mmolL 135 – 150
Kalium H 5.3 mmol/L 3.1 – 5.1
Chlorida H 118 mmol/L 95 – 116
KIMA FUNGSI GINJAL Ureum
H 91.5 mg/dL 0 – 48
Creatinin H 4.3 mg/dL 0.5 – 1.5
HEMATOLOGI
Hemoglobin L 9.3 g/dl 12 – 14
Hematokrit L 2.8 g/dl 35 – 47
Lekosit H 14000 /uL 4000 – 10000
Trombosit 314 Ribu/uL 150 – 450
Eritrosit L 3.1 Juta/uL 3.8 – 4.8

2. Rongent
Soft tissue swellimg region cruris dextra pars distal dengan lusensi soft
tissue mengarah gambaran gangren cruris dextra dengan tanda gas
gangren, suggestive gambaran osteodestruksi dengan dislokasi ankle joint
dextra, OA ankle joint dextra grade 3 dengan gambaran calcaneal spur
3. CT Scan
-
4. EKG
Sinus rhtym
VI. Terapi
 IVFD
• Dobutamine 3 mcg/kgbb/mnt
• NaCl 500cc/12 jam
• NE 0,2 mcg/kgbb/mnt
 INJ
• meropenem 3x 1 gr
• lansoprazole 3x 1
• ketorolac 3 x 1 amp
• vit. K 3 x 1 amp
• asam tranexamat 3 x 1 amp
• lantus 0-30 iu
• apidra 3-5 iu (15 menit sebelum makan)
 Oral
Paracetamol 4x 2 tab
B. ANALISA DATA

Hari/Tgl/
Data Fokus Etiologi Problem
Jam

DS : Klien mengatakan nyeri diseluruh


tubuhnya dan merasa lemas, nyeri Agen
muncul apabila digerakkan dengan skala
pencedera
nyeri 7, apabila timbul nyeri dirasakan Nyeri akut
fisik
linu dan hilang timbul. DO :
Klien tampak meringis kesakitan saat (Abses)
digerakkan Klien tampak gelisah
DS : klien mengatakan
Selasa Gangguan
lemas DO : Ketidakstabilan
18-01- toleransi
Klien tampak lesu kadar glukosa
2022 glukosa darah
Klien tampak selalu tertidur
19:30 darah
Kadar glukosa darah 238
WIB
DS :
- DO
: Penyakit
Kadar leukosit 14000 kronis
Risiko infeksi
Terdapat tanda infeksi pada betis (Diabetes
kanan Melitus)
Terdapat luka pada telapak kaki
kanan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d Agen Pencedera Fisik (Abses) (D.0077)
2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d gangguan toleransi glukosa
darah (D.0027) 3. Risiko infeksi b.d penyakit kronis (D.0142)
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Hr/tgl/J
Dx. Kep Tujuan Dan Kriteria Hasil SLKI SIKI TTD
am
Setelah diberikan tindakan keperawatan Manajemen nyeri (I.08238)
selama 2x24 jam nyeri akut klien dapat • Observasi
teratasi dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Tingkat Nyeri (L.08066) intensitas nyeri
Indikator SK T 2. Identifikasi skala nyeri
Keluhan nyeri 2 5 3. Identifikasi faktor yang mepemberat dan memperingan
Meringis 2 5 nyeri
4. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
1 Gelisah 3 5
diberikan
(D.0077) Kontrol nyeri (L.08063)
• Terapeutik
Indikator SK T 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
Melaporkan nyeri 2 5 nyeri
terkontrol • Edukasi
Kemampuan 2 5 1. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
menggunakan teknik 2. Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
Selasa non-farmakologis • Kolaborasi
18-01- 1. Kolaborasi pemberian analgesik
2022
Setelah diberikan perawatan Manajemen Hiperglikemia Diri (I.03115)
tindakan ke selama lan kadarglukosa • Observasi
2x24 jam ketidakstabi gan kriteria hasil 1. Monitor kadar glukosa darah
darah klien dapat darah (L.: 2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
teratasi den SK 03022) 3. Monitor intake dan output cairan
Kestabilan kadara T
2 • Terapeutik
glukosa
2 5 1. Berikan asupan cairan oral
2 Indikator
(D.0027) Mengantuk 2 5 • Edukasi
Lelah 5 1. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
2
Berkeringat • Kolaborasi
5
Rasa haus 2 1. Kolaborasi pmeberian insulin
Kadar glukosa dalam 5 2. Kolaborasi pemberian cairan IV
darah 3 3. Kolaborasi pemberian kalium
Jumlah 5
urine
Setelah diberikan perawatan Pencegahan infeksi (I.14539)
tindakan ke selama klien da pat • Observasi
2x24 jam risiko infeksi 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
teratasi dengan kriteria • Terapeutik
3 hasil : Tingkat Infeksi 1. Batasi jumlah pengunjung
(D.0142) (L.14137) 2. Berikan perawatan kulit pada area edema
Indikator SK T 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
Kemerahan 2 5 dan lingkungan
Nyeri 2 5
Bengkak 2 5 pasien
Kadar sel darah putih 2 5 4. Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi
• Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
Perawatan Luka (I.14564)
• Observasi
1. Monitor karakteristik luka
2. Monitor tanda-tanda infeksi
• Terapeutik
1. Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
2. Bersihkan dengan NaCl
3. Pasang balutan sesuai jenis luka
4. Pertahankan teknik stetil saat melakukan perawatan luka
5. Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
• Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
• Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antibiotik
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Dx. Kep Hari /Tgl Jam Implementasi Respon TTD
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1. Klien mengatakan nyeri diseluruh
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri tubuhnya dan merasa lemas, nyeri
2. Mengdentifikasi skala nyeri muncul apabila digerakkan dengan
3. Mengdentifikasi faktor yang mepemberat dan skala nyeri 7, apabila timbul nyeri
memperingan nyeri 2. dirasakan linu dan hilang timbul. Klien
1 4. Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang mengatakan nyerinya sedikit
(D.0077) sudah diberikan 3. teralihkan apabila menggunakan terapi
5. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk komplementer Klien mengatakan baru
Selasa mengurangi rasa nyeri 4. mengetahui penyebab dari nyerinya
19:30
18-01- Klien mengatakan nyerinya sudah
WIB 6. Menjelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
2022 berangsur membaik setelah diberi
7. Menganjurkan monitor nyeri secara mandiri
8. Berkolaborasi pemberian analgesik analgesik
1. Memonitor kadar glukosa darah 1. Klien mengatakan sudah sering
2. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia mencek glukosa darah
2 3. Memonitor intake dan output cairan 2. Klien mengatakan lemas dan mudah
(D.0027) 4. Memberikan asupan cairan oral haus dan kadang mual
5. Menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan 3. Klien mengatakan sering haus dan
olahraga merasa

6. Berkolaborasi pemberian insulin nyaman karena sudah bisa BAK


7. Berkolaborasi pemberian cairan IV karena sebekumnya tidak bisa
8. Berkolaborasi pemberian kalium sebelum dipasang DC Urine 600c/10
4. jam
5. Klien mengatakan sedikit sulit untuk
memtahui diet yang sudah ditentukan
karena tidak suka dengan menunya
6. Klien mengatakan sering suntik insulin
di perut agar tidak terlalu sakit
7. Klien mengatakan kondisinya sudah
lebih baik
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan 1. Klien mengatakan sedih karena tidak
2. sistemik bisa ditunggu oleh keluarga
3. Membatasi jumlah pengunjung 2. Klien mengatakan sudah tau kondisi
4. Memberikan perawatan kulit pada area edema lukanya dan ada keluarganya yang
Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak sering mengganti perban dan merawat
5. dengan pasien dan lingkungan pasien 3. lukanya
6. Mempertahankan teknik aseptik pada pasien Klien mengatakan baru mengetahui
7. beresiko tinggi Menjelaskan tanda dan gejala 4. bahwa lukanya sudah menginfeksi
8. infeksi sampai darah
9. Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka atau Klien mengatakan alergi amoxicilin
3 luka operasi
10.
(D.0142) Memonitor karakteristik luka
11.
Memonitor tanda-tanda infeksi
12.
Melepaskan balutan dan plester secara perlahan
13. Membersihkan dengan NaCl
14. Memasang balutan sesuai jenis luka
15. Mempertahankan teknik stetil saat melakukan
16. perawatan luka
Mengganti balutan sesuai jumlah eksudat dan
drainase
Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
Berkolaborasi pemberian antibiotik
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1. Klien mengatakan nyeri diseluruh
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri tubuhnya sudah berangsur hilang,
2. Mengdentifikasi skala nyeri nyeri muncul apabila digerakkan
3. Mengdentifikasi faktor yang mepemberat dan dengan skala nyeri 5, apabila timbul
memperingan nyeri 2. nyeri dirasakan linu dan hilang timbul.
1 Rabu Memonitor keberhasilan terapi komplementer yang Klien mengatakan nyerinya sedikit
(D.0077) 19-01- 4.
09:30 sudah diberikan 3. teralihkan apabila menggunakan terapi
2022 WIB Memberikan teknik nonfarmakologis untuk komplementer Klien mengatakan
5.
mengurangi rasa nyeri nyerinya sudah berangsur membaik
6. Menganjurkan monitor nyeri secara mandiri setelah diberi analgesik
7. Berkolaborasi pemberian analgesik
2 1. Memonitor kadar glukosa darah 1. Klien mengatakan sudah sering
(D.0027) 2. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemia mencek glukosa darah
3. Memonitor intake dan output cairan 2. Klien mengatakan lemas dan mudah
4. Memberikan asupan cairan oral 3. haus Klien mengatakan sudah bisa
5. Menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan beradaptasi makan makanan dari RS
6. olahraga 4. Klien mengatakan kondisinya sudah
7. Berkolaborasi pmeberian insulin lebih baik
8. Berkolaborasi pemberian cairan IV
Berkolaborasi pemberian kalium
1. Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan 1. Klien mengatakan sudah tau kondisi
2. sistemik lukanya dan ada keluarganya yang
3. Membatasi jumlah pengunjung sering mengganti
4. Memberikan perawatan kulit pada area edema 2. perban dan merawat
Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak lukanya Klien mengatakan
5. dengan pasien dan lingkungan pasien alergi amoxicilin
6. Mempertahankan teknik aseptik pada pasien
7. beresiko tinggi Menjelaskan tanda dan gejala
8. infeksi
9. Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka atau
3 luka operasi
10.
(D.0142) Memonitor karakteristik luka
11.
Memonitor tanda-tanda infeksi
12.
Melepaskan balutan dan plester secara perlahan
13. Membersihkan dengan NaCl
14. Memasang balutan sesuai jenis luka
15. Mempertahankan teknik stetil saat melakukan
16. perawatan luka
Mengganti balutan sesuai jumlah eksudat dan
drainase
Menjelaskan tanda dan gejala infeksi
Berkolaborasi pemberian antibiotik
E. EVALUASI
Hari
Dx.K Jam EVALUASI (SOAP) TTD
Tanggal
S : klien mengatakan nyerinya berangsur
berkurang dengan skala nyeri 5 O :
Tingkat Nyeri (L.08066)
Indikator SK SI T
Keluhan nyeri 2 3 5
Meringis 2 3 5
Gelisah 3 3 5
1 Kontrol nyeri (L.08063)
(D.0077) Indikator SK SI T
Melaporkan nyeri 2 3 5
terkontrol
Kemampuan 2 3 5
menggunakan teknik
non-farmakologis
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
S : klien mengatakan masih sedikit lemas dan
merasa haus O :
Kestabilan kadara glukosa darah (L.03022)
Indikator SK SI T
Selasa 18- 21:00
01-2022 WIB Mengantuk 2 2 5
Lelah 2 2 5
2
(D.0027) Berkeringat 2 2 5
Rasa haus 2 2 5
Kadar glukosa dalam 2
2 5
darah
Jumlah urine 3 3 5
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
S:-
O:
Tingkat Infeksi (L.14137)
Indikator SK SI T
Kemerahan 2 2 5
3
Nyeri 2 3 5
(D.0142)
Bengkak 2 2 5
Kadar sel darah putih 2 2 5

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi dilanjutkan
S : klien mengatakan nyerinya berangsur
berkurang dengan skala nyeri 5 O :
Tingkat Nyeri (L.08066)
Indikator SK SI T
Rabu Keluhan nyeri 3 4 5
1 19-01- 14:00 Meringis 3 4 5
(D.0077) 2022 WIB
Gelisah 3 4 5
Kontrol nyeri (L.08063)
Indikator SK SI T
Melaporkan nyeri 3 4 5
terkontrol
Kemampuan 3 4 5
menggunakan teknik
non-farmakologis
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
S : klien mengatakan masih sedikit lemas
namun tidak terlalu haus O :
Kestabilan kadara glukosa darah (L.03022)
Indikator SK SI T
Mengantuk 2 2 5
Lelah 2 2 5
2
Berkeringat 2 4 5
(D.0027)
Rasa haus 2 3 5
Kadar glukosa dalam
2 3 5
darah
Jumlah urine 3 3 5
A : masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
S:-
O:
Tingkat Infeksi (L.14137)
Indikator SK SI T
3 Kemerahan 2 2 5
(D.0142) Nyeri 3 3 5
Bengkak 2 2 5
Kadar sel darah putih 2 2 5
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai