A. Hasil Penelitian
Cijagang Tahun 2022” dengan data primer dan sekunder yang diperoleh
melalui data rekam medik, hasil penelitian yang kemudian dilakukan analisa
masing tabel. Bentuk penjabaran hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk
1. Analisis Univariat
Hipertensi ibu, umur, paritas, dan gaya hidup. Berikut ini, penulis sajikan
Tabel 4.1
Tahun 2022
No Hipertensi Frekuensi %
1 Berat 11 55
2 Ringan 9 45
Total 20 100
51
52
yang mengalami Hipertensi Berat sebanyak 11 orang (55%), dan yang ringan
b. Umur Ibu
Tabel 4.2
Tahun 2022
Total 20 100
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 20 ibu hamil dengan usia
2022 sebanyak 11 orang (55%), sedangkan ibu hamil dengan usia tidak
beresiko sebanyak 9 orang (45%). Maka dapat diketahui ibu hamil dengan
usia beresiko lebih banyak daripada ibu hamil dengan usia tidak beresiko di
c. Paritas Ibu
Tabel 4.3
Tahun 2022
No Paritas Frekuensi %
1 Primi 6 30
2 Multi / Grande 14 70
Total 20 100
paritas primi di Puskesmas Cijagang Kec. Cikalong Kulon Kab. Cianjur tahun
Maka dapat diketahui bahwa ibu hamil dengan paritas grande lebih
d. Gaya Hidup
Tabel 4.4
Tahun 2022
gaya hidup tidak baik di Puskesmas Cijagang Kec. Cikalong Kulon Kab.
Cianjur tahun 2022 sebanyak 13 orang (65%), sedangkan ibu hamil dengan
Maka dapat diketahui bahwa ibu hamil dengan gaya hidup tidak baik
banyak terjadi daripada, ibu hamil dengan gaya hidup yang baik Puskesmas
2. Analisis Bivariat
(OR).
Hipertensi Dalam
Umur Kehamilan Total P
OR (95%) Cl
Ibu Berat Ringan value
F % F F% %
Tidak
8 88,9 1 11,1 9 100
Beresiko 21,333
0,021
Beresiko 3 27,3 8 72,7 11 100 (1,811-251,264)
Jumlah 11 55 9 45 20 100
a. Hubungan Umur Ibu dengan Hipertensi Dalam Kehamilan
Tabel 4.5
Tahun 2022
55
Dari hasil analisis hubungan antara umur ibu yang tidak beresiko dengan
kejadian hipertensi dalam kehamilan yang berat ada sebanyak 8 orang (88,9%)
dan ibu yang umur nya beresiko mengalami hipertensi dalam kehamilan yang
berat ada sebanyak 3 orang (27,3%). Hasil uji statistik didapatkan nilai p value=
0,021 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara umur ibu
yang beresiko memiliki peluang 21 kali lebih besar untuk mengalami hipertensi
pada kehamilan dibanding ibu hamil dengan umur yang tidak beresiko.
Tabel 4.6
Tahun 2022
Hipertensi Dalam
Kehamilan Total
Paritas OR (95%) Cl P value
Berat Ringan
F % F % F %
Primipara 5 83,3 1 16,7 6 100
0,750
Multi/Grande 6 42,9 8 57,1 14 100 1,000
(0,110-5,109)
Jumlah 11 55 9 45 20 100
kehamilan yang berat terjadi lebih banyak pada ibu hamil dengan kelompok
yang berat. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value= 1,000 maka dapat
disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas ibu dengan
56
belum tentu merupakan faktor dari kejadian hipertensi dalam kehamilan karena
Tabel 4.7
Tahun 2022
Hipertensi Dalam
Gaya Kehamilan Total
OR (95%) Cl P value
Hidup Berat Ringan
F % F % F %
Tidak Baik 10 76,9 3 23,1 13 100 20.000
Baik 1 14,3 6 85,7 7 100 (1,676- 0,027
Jumlah 17 36,2 30 63,8 47 100 238,630)
Dari hasil analisis hubungan antara gaya hidup ibu yang tidak baik
orang (76,9%) dan ibu yang memiliki gaya hidup yang baik dengan kejadian
hipertensi dalam kehamilan yang berat sebanyak 1 orang (14,3%). Hasil uji
statistik didapatkan nilai p value = 0,027 maka dapat disimpulkan ada hubungan
yang signifikan antara gaya hidup ibu dengan kejadian hipertensi dalam
kehamilan. Nilai OR menunjukan bahwa gaya hidup yang tidak baik memiliki
peluang 20 kali lebih besar untuk terjadinya hipertensi dalam kehamilan yang
berat dibandingkan dengan responden yang memiliki gaya hidup yang baik.
57
B. Pembahasan
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang dilakukan
Cianjur.
berikut:
terjadi baik pada ibu hamil dengan umur beresiko yaitu sebesar 55%
maupun pada ibu hamil yang memiliki umur tidak beresiko sebesar 45 %.
HAsil uji analitik menyatakan ada hubungan antara umur dengan kejadian
dapat menyerang ibu hamil tanpa melihat faktor umur apakah beresiko
atau tidak. Ibu hamil yang tidak memiliki umur beresiko ternyata juga
reproduksinya. Usia reproduksi yang sehat dan aman adlah umur 20-35
tahun. Jika kehamilan terjadi pada usia <20 tahun, maka secara biologis
alat reproduksi ibu hamil belum matang, kurang siapnya ibu hamil
pada usia >35 tahun meningkatkan resiko ibu memiliki kondisi pada
menjamin kesehatan seseorang khususnya ibu hamil. Hal ini terbukti dari
hasil penelitian dimana ibu hamil dengan umur tidak beresiko ternyata
menyerang siapa saja jika pola hidupnya tidak sehat. Untuk itu ibu hamil
kehamilannya.
beresiko ternyata sebagian besar juga menderita hipertensi, hal ini karena
kehamila. Selain itu ibu hamil mengatakan cemas dan khawatir dengan
kepada semua ibu hamil baik yang hipertensi dalam kehamilan maupun
yang tidak hipertensi dalam kehamilan bahwa usia ibu hamil 20-35 tahun
bisa beresiko juga terkena gangguan kehamilan, apalagi yang >35 tahun
itu harus dilakukan konseling atau penyuluhan kepada seua ibu hamil
kehamilan.
59
Karena dari data bisa dilihat bahwa ibu hamil dengan paritas multipara
hipertensi.
dari 25 tahun insidennya tiga kali lebih tinggi dibanding dengan usia yang
sama primipara. Pada wanita hamil berusia lebih dari 35 tahun dapat
ibu yang lebih tua dan kelahiran kembar (Wagiyo & Putrono, 2016).
hipertensi juga. Begitu pula ibu hamil dengan paritas multipara atau
grandemultipara jika dia tidak pernah memiliki riwayat hipertensi serta sia
60
selalu menjaga pola hidupnya maka dia akan terhindar dari kejadian
hipertensi.
dari sebagian besar ibu hamil yang paritas primipara sebagian besar
banyak terjadi pada ibu hamil dengan gaya hidup yang tidak baik sebesar
sehingga konsumsi kafein yang terkandung di dalam kopi salah satu dari
gaya hidup yang tidak baik ini sangat rentan memicu terjadinya hipertensi
di dalam kehamilan.