Anda di halaman 1dari 7

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Suli Barat. sampel dalam

penelitian menggunakan data primer yang di peroleh melalui pengukuran LILA dan

pengisian kuesioner. Penelitian dilakukan pada ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi

dan eksklusi sebanyak 30 responden, jumlah ini telah memenuhi kebutuhan sampel

minimal berdasarkan perhitungan sampel dalam penelitian ini. Penelitian dilaksanakan

oleh peneliti dibantu oleh tenaga kesehatan setempat. Data yang disajikan berupa

pengetahuan tentang KEK pada ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis

(KEK) dan ibu hamil tidak mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK).

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel-variabel penelitian. Pada

analisis ini akan menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel-

variabel yang berhubungan dengan keadaan KEK pada ibu hamil di Wilayah Kerja

Puskesmas Suli Barat tahun 2022. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi
Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Suli Barat Tahun 2022.
Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase (%)
Kurang 5 16,7
Baik 25 83,3
Total 30 100

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat mengenai persentase tingkat pengetahuan di

Wilayah Kerja Puskesmas Suli Barat tahun 2022. Persentase pengetahuan ibu hamil

yang kurang sebanyak 5 ibu hamil (16,7 %) dan yang berpengetahuan baik sebanyak

25 ibu hamil (83,3 %).


Tabel 2. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil dengan KEK di Wilayah Kerja Puskesmas Suli Barat
Tahun 2022.
Ibu Hamil Jumlah Persentase (%)
Mengalami KEK 19 63,3
Tidak Mengalami KEK 11 36,7
Total 30 100

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat mengenai persentase ibu hamil di Wilayah

Kerja Puskesmas Suli Barat tahun 2022. Persentase ibu hamil yang mengalami KEK

sebanyak 19 ibu hamil (63,3 %) dan yang tidak mengalami KEK sebanyak 11 ibu hamil

(36,7 %).

2. Analisis Bivariat

Hubungan pengetahuan tentang gizi dengan KEK pada ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Suli Barat.

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil dengan KEK berdasarkan Pengetahuan tentang
Gizi Kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Suli Barat Tahun 2022.
Kejadian KEK Jumlah p-value
Pengetahuan
KEK Tidak KEK
Ibu Hamil N (%)
N (%) N (%)
Kurang 2 6,7 3 10 5 16,7 0,327
Baik 17 56,6 8 26,7 25 83,3
Total 19 63,3 11 36,7 30 100

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa ibu hamil yang mempunyai

pengetahuan yang baik lebih besar (56,6%) mempunyai status gizi yang tidak normal

atau yang mengalami KEK, sedangkan ibu hamil yang mempunyai pengetahuan yang

kurang lebih banyak dengan status tidak mengalami KEK yaitu sebesar 10%. Untuk

mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi kehamilan dengan kejadian

KEK pada kehamilan telah didapatkan hasil dengan uji Chi Square. Nilai p-value

sebesar 0,327 menunjukkan bahwa p-value > 0,05, yang artinya tidak ada hubungan

pengetahuan ibu hamil tentang gizi kehamilan dengan kejadian KEK pada kehamilan di

wilayah kerja Puskesmas Suli Barat Tahun 2022.


B. Pembahasan

1. Tingkat Pengetahuan Ibu hamil tentang Gizi dalam Kehamilan di Wilayah

Kerja Puskesmas Suli Barat

Pada penelitian ini memperlihatkan bahwa sebagian besar ibu hamil memiliki

pengetahuan yang baik tentang gizi dalam kehamilan. Menurut Notoatmodjo (2018)

Pengetahuan adalah merupakan hasil "tahu" dan ini terjadi setelah orang mengadakan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan objek terjadi melalui panca

indera manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, raba dan rasa sendiri.

Pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap objek. Sebagian pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh umur seseorang semakin meningkatnya

umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang dalam berfikir dan bekerja akan

lebih matang, sehingga ibu hamil akan semakin matang dalam berfikir serta

memperoleh pengetahuan mengenai kekurangan energi kronis. Semakin tua umur

seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik. Ibu dengan

tingkat pendidikan yang tinggi akan semakin mudah untuk menerima informasi dan

pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki serta pengetahuan

tersebut mendasari perilaku seseorang. Pengetahuan yang dimiliki seorang ibu akan

mempengaruhi perilaku ibu termasuk dalam pengambilan keputusan. Ibu dengan gizi

yang baik. (Nurhayati et al., 2020)

Pada penelitian ini juga terdapat ibu hamil dengan tingkat pengetahuan yang

kurang tentang gizi dalam kehamilan. Pengetahuan ibu hamil yang kurang tentang

gizi kehamilan berpengaruh terhadap konsumsi makanan yang dibutuhkan selama


kehamilan. Pengetahuan yang kurang menjadikan responden tidak mengetahui

makanan apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi nutrisi selama kehamilan.

2. Kejadian KEK di Wilayah Kerja Puskesmas Suli Barat

Kekurangan energi kronis (KEK) merupakan salah satu masalah kurang gizi

pada masa kehamilan yang disebabkan oleh asupan gizi yang tidak seimbang sehingga

menyebabkan kekurangan energi dalam waktu yang cukup lama. Kurangnya energi

pada masa kehamilan dapat menyebabkan perkembangan embrio dan janin serta

kesehatan ibu hamil terganggu. Asupan gizi yang dikonsumsi oleh ibu hamil sangat

mempengaruhi tumbuh kembang janin yang dapat memeliki resiko melahirkan berat

badan lahir rendah (BBLR). Kehamilan dapat menyebabkan peningkatan metabolisme

tubuh sehingga kebutuhan energy dan zat gizi lainnya selama kehamilan meningkat.

Peningkatan energi ini dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, serta perubahan

komposisi dan metabolisme tubuh ibu hamil

Dalam penelitian ini masih terdapat responden yang mengalami KEK. KEK

yang dialami responden dapat disebabkan kurangnya pengetahuan tentang gizi

sehingga mempengaruhi perilakunya dalam memilih makanan untuk memenuhi

kebutuhan nutrisinya. Kejadian KEK pada ibu hamil tidak hanya dipengaruhi oleh

pengetahuan ibu tentang gizi kehamilan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain.

3. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi Kehamilan dengan Kejadian

KEK pada Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Suli Barat.

Pada tabel 3 menunjukkan bahwa hubungan pengetahuan ibu hamil tentang

gizi kehamilan dengan kejadian KEK pada kehamilan telah didapatkan hasil dengan

uji Chi Square. Nilai p-value sebesar 0,327 menunjukkan bahwa p-value > 0,05, yang

artinya tidak ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi kehamilan dengan
kejadian KEK pada kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Suli Barat. Hal ini dapat

terjadi karena di pengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan KEK pada ibu

hamil misalnya penghasilan, status keluarga dan banyak faktor lain yang

mempengaruhi hasil penelitian.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

peneliti sebelumnya yaitu oleh Yuli, dkk (2014) dengan judul “hubungan pengetahuan

ibu hamil dengan kejadian kurang energi kronik (KEK) di puskesmas sungai durian

kabupaten sintang tahun 2022” yang menyatakan bahwa adanya Hubungan

Pengetahuan dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) di Puskesmas Sungai

Durian dengan Hasil penelitiannya menyatakan sebagian besar responden memiliki

tingkat pengetahuan kurang tentang gizi kehamilan yaitu berjumlah 26 orang (59,1%)

dan sebagian ibu hamil yang mengalami KEK yaitu berjumlah 18 orang (40,9%).

Penelitian ini menunjukan tidak adanya hubungan antara pengetahuan dengan

kejadian KEK ibu hamil. Hal ini disebabkan karena meskipun responden memiliki

pengetahuan baik namun mengalami KEK karena responden tidak menerapkan

pengetahuan tersebut dalam bentuk tindakan dalam mencegah terjadinya KEK.

Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang dan mengalami KEK

disebabkan karena memang tidak mengetahui sama sekali terkait kejadian KEK.

Seperti halnya dalam Pendidikan ibu hamil tinggi dengan daya beli yang rendah

mengakibatkan kebutuhan gizi ibu selama hamil baik dari segi kualitas maupun

kuantitas belum terpenuhi, akhirnya ibu mengalami KEK.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Hartaty, dkk. (2022)

dengan judul "Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kurang Energi

Kronik (KEK) pada Ibu Hamil” yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara

tingkat pengetahuan terhadap kejadian kekurangan energi kronik (KEK) dengan hasil
uji statistik diperoleh nilai p-value 0,740> 0,05. Selain itu ada penelitian lain yang

mendukung penelitian ini yaitu penelitian Sukmawati dkk (2018) yang menyimpulkan

bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian KEK, terdapat

hubungan cukup antara penghasilan dengan kejadian KEK, terdapat hubungan yang

kuat antara pekerjaan dengan kejadian KEK, terdapat hubungan yang cukup antara

kondisi kesehatan dengan kejadian KEK, serta terdapat hubungan yang lemah antara

usia dengan kejadian KEK di wilayah kerja Puskesmas Pembangunan Kabupaten

Garut.
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sebagian besar ibu hamil yang diteliti memiliki tingkat pengetahuan yang baik

tentang gizi kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Suli Barat yaitu sebesar

83,3%.

2. Terdapat 63,3% ibu hamil yang mengalami KEK di wilayah kerja Puskesmas Suli

Barat.

3. Tidak terdapat hubungan pengetahuan tentang gizi dengan KEK pada ibu hamil di

wilayah kerja Puskesmas Suli Barat. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis uji

chi-square yang diperoleh bahwa p-value 0,327 > 0,05.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan penulis sehubungan dengan penelitian ini adalah:

1. Bagi Petugas Puskesmas Suli Barat diharapkan untuk memberikan motivasi

kepada ibu hamil untuk menerapkan pengetahuan yang dimilikinya tentang gizi

kehamilan dengan lebih mengoptimalkan pelayanan ANC terpadu seperti deteksi

KEK pada ibu hamil lebih awal, konseling dengan ahli gizi lebih sering untuk

mencegah komplikasi dari KEK selama masa kehamilan dan persalinan.

2. Bagi ibu hamil Diharapkan kepada ibu hamil dapat memiliki pengetahuan dan

pemahaman tentang KEK yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan dirinya

dan janinnya, sehingga dapat melakukan upaya pencegahan agar KEK tidak

berkelanjutan

Anda mungkin juga menyukai