Anda di halaman 1dari 7

https://stikes-nhm.e-journal.

id/OBJ/index

Article
PENGARUH EDUKASI MELALUI MEDIA KOMUNIKASI SMS TERHADAP
PERUBAHAN PERILAKU IBU HAMIL

Rizqi Kamalah1, Harlinah2


1
Politeknik Kesehatan Sorong
2
Politeknik Kesehatan Sorong

SUBMISSION TRACK A B S T R A C T

Recieved: August 12, 2021


Derajat kesehatan suatu negara ditentukan oleh angka
Final Revision: September 08, 2021
kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayai (AKB).
Available Online: September 25, 2021
Upaya dalam menurunkan AKI, pemerintah telah
meluncurkan berbagai program seperti Bantuan
KEYWORDS Operasional Kesehatan (BOK) ke Puskesmas di
Kabupaten/ Kota dan Program Perencanaan Persalinan
Edukasi, Antenatal care, Ibu hamil
dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Salah satu teknologi
CORRESPONDENCE tepat guna yang dapat digunakan dalam memberikan
pelayanan kehamilan dengan memberikan edukasi melalui
Phone: 081133377734 media komunikasi dimana pemberian edukasi tersebut
E-mail: rizqikamalah@gmail.com melalui aplikasi short message service (SMS). Melalui
aplikasi short message service ini peneliti akan
memberikan seluruh informasi mengenai kehamilan.
Dengan harapan akan adanya perubahan perilaku seperti
perubahan pengetahuan dan sikap ibu hamil mengenai
kehamilan sehingga jika terjadi masalah dalam
kehamilannya, ibu segera mengunjungi unit pelayanan
kesehatan terdekat.
Desain penelitian ini menggunakan metode eksperimen
semu/kuasi eksperimen menggunakan analisis data
Wilcoxon signed ranks test dengan menggunakan aplikasi
SPSS 20 Dari hasil penghitungan dengan menggunakan
SPSS 20 dengan menggunakan Wilcoxon Signed Ranks
Test dapat Hasil dari pengisian kuesioner 30 orang
responden pada tingkat pengetahuan dan perilaku
menunjukkan peningkatan sebesar 76.6% untuk
pengetahuan baik dan 67.5% untuk perilaku baik terhadap
penyampaian edukasi seputar kehamilan melalui media
komunikasi SMS disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
antara pemberian edukasi melalui media komunikasi
dengan perilaku ibu hamil sebesar 0.003 dengan kekuatan
hubungan cukup kuat yang berkorelasi negatif.

103
RIZQY KAMALAH / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 4(2021)

I. INTRODUCTION kontrasepsi agar dapat mengambil


tindakan yang tepat.
Kehamilan merupakan periode alamiah
Saat ini program deteksi dini yang di
yang dialami oleh seluruh perempuan.
luncurkan pemerintah belum berjalan
Periode ini dapat mengakibatkan
dengan sebagaimana semestinya,
beberapa resiko kesehatan, kondisi ini
sehingga kasus AKI dan AKB masih
juga dapat menghampiri perempuan
tinggi. Salah satu faktor penyebabnya
yang sebelumnya tidak pernah memiliki
masih rendahnya pengetahuan, sikap,
masalah kesehatan hal ini dipengarui
perilaku masyarakat, selain rendahnya
oleh adanya perubahan fisiologi dan
pendidikan ibu hamil dan kurangnya
psikologis. Pengawasan dan pelayanan
pengetahuan ibu hamil tentang
dalam kehamilan sangat diperlukan,
kehamilan risiko tinggi.
untuk mengatasi resiko kehamilan yang
Upaya dini ibu dan keluarga untuk dapat
dapat mengancam jiwa dapat diatasi
mengambil suatu tindakan yang tepat
dengan merujuk ke fasilitas kesehatan
dalam masalah kesehatan dengan
yang lebih lengkap. Derajat kesehatan
kemampuan ibu dalam mendeteksi suatu
suatu Negara dapat dipengaruh oleh
komplikasi. Karena kematian ibu salah
tersedianya sarana prasarana kesehatan
satunya dapat disebabkan oleh tiga (3)
sehingga dapat menyelenggarakan
terlambat; terlambat mengambil
upaya pelayanan kesehatan mulai dari
keputusan, terlampat sampai ke tempat
upaya promotive, preventif, curative, dan
rujukan dan terlambat mendapat
rehabilitative.
penanganan. Berdasarkan uraian diatas,
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
dapat digaris bawahi untuk dapat
Kematian Bayi (AKB) merupakan salah
mencegah kematian ibu, diperlukan
satu indikator pembangunan kesehatan
perubahan perilaku ibu dan keluarga
(1). Berdasarkan data Survey Indonesia
dalam menanggapi tanda-tanda kelainan
tahun 2012 menyatakan jumlah AKI di
pada masa kehamilan.
Indonesia sebesar 359/100.000 KH.
Beberapa upaya sudah dilakukan oleh
Sementara itu cakupan kematian ibu di
tenaga kesehtan khususnya bidan dalam
Papua Barat dalam 3 tahun terakhir (2012
menurunkan AKI dan AKB namun belum
– 2014) mengalami peningkatan dari
maksimal, salah satu penyebabnya
47,51 menjadi 60. Sedangkan cakupan
masyarakat masih dipenguruhi oleh adat
K1 dan K4 mengalami penurunan dari
istiadat yang kuat membudaya,
85,9% (2012) menjadi 81,8% (2014) (2).
terkadang aturan yang dikeluarkan tidak
Upaya dalam menurunkan AKI, telah
sesuai sebagaimana mestinya seperti
dilakukan Kementerian Kesehatan
adanya pantang makan makanan
dengan meluncurkan Bantuan
tertentu untuk ibu hamil dengan alasan
Operasional Kesehatan (BOK) pada
pada proses persalinannya akan
tahun 2010, sasaran upaya ini berfokus
mengalami kesulitan. Penyebab non
kegiatan preventive dan promotive dalam
teknis juga dapat berpengaruh terhadap
program KIA yang dilakukan Puskesmas
kasus kematian ibu, seperti kondisi
Kabupaten dan Kota. Upaya kedua yaitu
geografis yang sulit dijangkau, ber-rawa,
Program Perencanaan Persalinan dan
akses jalan rusak, jauh dari tenaga
Pencegahan Komplikasi (P4K). Prpgram
kesehatan dan terpencil.
ini mengharapkan peningkatan peran
Strategi yang dikembangkan di negara
aktif suami, keluarga dan masyarakat
maju maupun berkembang dalam
dalam perencanaan proses persalinan
mengurangi kasus AKI dan AKB yaitu
serta dalam menghadapi komplikasi
kehamilan, persalinan, nifas, pemakaian dengan menggunakan teknologi yang
dapat mendukung sistem kesehatan
dalam memberikan informasi cepat dan

104
RIZQY KAMALAH / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 4(2021)

tepat. Strategi yang dimaksut dalam kesehatan, sampai keluarnya surat


bentuk pesan elektronik. Pesan dibuat persetujuan. Semua subjek penelitian
menggunakan aplikasi karena di nilai sebelumnya dijelaskan tujuan, prosedur,
lebih efisien dan merupakan salah satu manfaat serta resiko sebagai subjek
media promosi yang dapat memfasilitasi dalam penelitian. Setelah mendapat
penyampaian informasii kesehatan persetujuan, subjek kemudian
secara lebih dekat untuk menjangkau menandatangani surat persetujuan
individu yang sehat walaupun secara menjadi responden dan dilanjutkan
teratur tidak kontak dengan petugas dengan pengisian lembar observasi yang
kesehatan. berisikan; data pribadi, HPHT dan riwayat
Salah satu teknologi tepat guna yang obstetri. Sebelum diberikan edukasi ibu
dapat diganakan dalam memeberikan diberikan kuesioner yang berisikan
pelayanan kehamilan dengan informasi seputar kehamilan. Edukasi
menggunakan Short Message Services melalui media komunikasi SMS dilakukan
(SMS). SMS ini memberikan seluruh pada ibu hamil sebanyak tiga kali
informasi tentang kehamilan kepada ibu perminggu selama tiga minggu. Edukasi
hamil melalui SMS yang bersifat satu yang diberikan mengenai :
arah. (3) melakukan penelitian yang ketidaknyamanan yang umum dirasakan
berhubungan dengan hal tersebut, ibu hamil dan bagaimana
dimana sistem elektronik kehamilan penanganannya, komplikasi kehamilan
dapat membantu tenaga kesehatan yang mungkin terjadi beserta
dalam meningkatkan pelayanaan bagi ibu penanganannya, tanda bahaya
hamil sehingga dapat mencegah kehamilan dan tanggal kunjungan
timbulnya komplikasi kehamilan (4) pemeriksaan kehamilan. Pada minggu ke
sedangkan penggunaan SMS dapat empat dilakukan kembali penilaian
memberikan manfaat bagi ibu hamil. menggunakan kuesioner yang sama.

II. METHODS
III. RESULT
Penelitian ini termasuk penelitian
eksperimen semu dengan desain Tabel 1. Distribusi frekuensi
penelitian one group pre test-postest, berdasarkan perilaku responden
terhadap informais seputar kehamilan
yaitu kelompok eksperimen diberikan
sebelum dan setelah diberikan edukasi
pre-test sebelum mendapat perlakuan melalui media komunikasi SMS
dan dilakukan post-test setelah Frequ Perce p
pemberian perlakuan. Subjek penelitian %
ency nt
ini adalah ibu hamil yang tinggal di Kur 0.00
wilayah kerja Puskesmas Malanu Kota 21 70.0 70.0
Sebel ang 0
Sorong dan memeriksakan kehamilannya um Bai 100.
9 30.0
di Puskesmas. Subjek sesuai dengan k 0
kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria inklusi; Ku
ibu hamil yang memeriksakan kehamilan, ran 13 32,5 32,5
Sete
tidak buta huruf dan memiliki gadget. g
lah
Kriteria ekslusi : keguguran. Jumlah Bai
27 67,5 100,0
sampel pada penelitian ini sejumlah 30 k
Keterangan : perilaku responden terhadap
orang. informasi seputar kehamilan sebelum di beri
Sebelum penelitian dilaksanakan, edukasi sebanyak 21 orang berperilaku
penulis terlebih dahulu meminta kurang, sedangkan setelah di beri edukasi 27
persetujuan Komite Etik penelitian orang berperilaku baik. Secara statistik tidak
terdapat pengaruih perilaku responden

105
RIZQY KAMALAH / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 4(2021)

terhadap perilaku ibu hamil setelah responden terhadap informais


mendapat pemberian edukasi (nilai p kehamilan sebelum dan setelah
0,000<0,05)
diberikan edukasi melalui media
komunikasi SMS
Tabel 2. Distribusi besaran pengaruh
Freq p
kunjungan ulang kehamilan sebelum Perce
uenc %
dan setelah diberikan edukasi melalui nt
y
media komunikasi SMS
Kuran 0.0
Freq p 19 63.3 63.3
Perce Sebe g 00
uenc %
nt lum 100.
y Baik 11 36.7
0
0 19 63.3 63.3 0.0
00 Kura
Sebe 100. 7 23.3 23.3
1 11 36.7 Set ng
lum 0 elah 100.
>1 0 0 0 Baik 23 76.7
0
0 5 16.7 16.7 Keterangan : pengetahuan responden
Set terhadap informasi seputar kehamilan
1 22 73.3 90.0
sebelum diberikan edukasi sebanyak 11
elah 100.
>1 3 10.0 orang pengetahuan kurang, sedangkan
0 setelah diberi edukasi 23 orang
Keterangan : perilaku responden yang pengetahuan baik. Secara statistik tidak
melakukan pemeriksaan ulang kehamilan
terdapat pengaruih perilaku responden
sebelum diberikan edukasi sebanyak 11
orang, sedangkan setelah diberi edukasi 22 terhadap perilaku ibu hamil setelah
orang. Secara statistik tidak terdapat mendapat pemberian edukasi (nilai p
pengaruih perilaku responden terhadap 0,000<0,05)
perilaku ibu hamil setelah mendapat
pemberian edukasi (nilai p 0,000<0,05).

Tabel 3. Distribusi frekuensi


berdasarkan pengaruh pengetahuan

IV. DISCUSSION Alat komunikasi dan Internet adalah dua


hal yang tidak dapat dipisah dalam
Dalam penelitian ini, edukasi kehamilan penyampaian informasi antar sesama.
yang dimaksut dengan memberikan Alat Komunikasi yang dimaksud adalah
informasi kesehatan/promosi kesehatan penggunaan alat telepon selular dengan
yang bertujuan dengan mengubah banyak macam fiture di dalamnya. Salah
perilaku yang berhubungan dengan satu fiture standar yang harus dimiliki
budaya (5). Pada era saat ini oleh telepon seluler yaitu GSM (Global
penggunaan ponsel maupun ponsel System For Mobile Communication) dan
pintar telah menjadi kebutuhan dasar CDMA (Code Division Multiple Acces).
bagi setiap manusia di seluruh Dunia. Di Salah satu fasilitas dari jaringan tersebut
Indonesia data statistik mengenai alat adanya SMS (Short Message Services).
komunikasi tersebut telah tumbuh secara Untuk satu SMS yang dikirimkan, hanya
pesat. Berdasarkan informasi Kominfo, dapat menampung paling banyak
melalui lembaga riset digital marketing sebesar 160 karakter untuk karakter latin,
Emarketer memperkirakan pada tahun dan 70 karakter untuk karakter non-latin
2018 akan ada pengguna aktif ponsel (Cina/Jepang) yang menjamin suatu
pintar lebih dari 100 juta orang.

106
RIZQY KAMALAH / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 4(2021)

pesan akan diterima oleh pengguna dengan tingkat pengetahuan dan perilaku
ponsel sekalipun saat itu ponsel sedang terhadap kehamilan, akan tetapi tidak
tidak aktif dan biaya SMS relativ murah. hanya kedua hal itu saja yang
Pemberian edukasi melalui SMS mempengaruhi seseorang berperilaku,
merupakan salah satu media dalam masih ada faktor predisposisi yang
menyampaian informasi dengan harapan mempengaruhi yaitu usia, pengalaman
dapat mempengaruhi perilaku dalam hal ini pengalaman hamil yaitu
seseorang. Selain menggunakan SMS, paritas, dan pendidikan terakhir. Hal
penyampaian informasi biasanya dapat tersebut di oleh dukung penelitian Asfaw
dilakukan dengan menggunakan koran, (2008), bahwa tingkat pendidikan
radio, leaflet, brosur. Menurut Bloom dipercaya mempengaruhi pelayanan
(1908) dalam (6) untuk mempengaruhi kesehatan dimana pendidikan tinggi akan
perilaku, setidaknya dibutuhkan adanya lebih mengetahui dan mengenali manfaat
kognitif, psikomotor dan efektif. dari pelayanan sehingga timbul keinginan
Tingkat pengetahuan dapat dinilai melalui untuk berpartisipasi aktif dalam
kuesioner atau alat ukur lainnya, dimana berperilaku sehat.
hal tersebut dipengaruhi oleh pendidikan, Peningkatan pengetahuan dan
pekerjaan, umur, minat, pengalaman, perubahan perilaku ibu tentang
dan informasi (6), sedangkan perilaku kehamilan melalui SMS diharapkan
menurut Petty Cocopio merupakan suatu mampu mengubah pengetahuan yang
evaluasi umum yang dibuat manusia tidak tepat, selain itu SMS dapat dijadikan
terhadap dirinya sendiri, obyek atau issue sebuah media dalam hal penyampaian
setelah mendapatkan informasi atau informasi yang mempunyai keuntungan
setidaknya yang bersangkutan telah biaya murah, store forward validyty
mengalaminya sendiri. (7) meneliti period, pengiriman cepat dan semua hp
tentang keefektifan SMS reminder memiliki fitur SMS. Dari beberapa
sebagai media promosi kesehatan ibu penelitian yang dilakukan sebelumnya
hamil di daerah terpencil yang media SMS dapat dijadikan sebagai
menunjukkan hasil bahwa adanya Prenatal System Electric yang dapat
peningkatan kesadaran ibu untuk membantu tenaga kesehatan untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan meningkatkan pelayanan kesehatan
secara rutin pada tenaga medis, yangbersifat sebagai health promotion
sedangkan (8) melakukan penelitian terutama untuk kelompok sasaran yang
serupa tentang pengaruh SMS reminder jarang ke pelayanan kesehatan sehingga
terhadap perilaku ibu hamil dalam derajat kesehatan khususnya ibu dapat
mengkonsumsi tablet Fe dengan hasil terjamin dengan baik.
ada pengaruh intervensi terhadap Sesuai tabel 1 diketahui bahwa setalah
perubahan perilaku ibu hamil dalam diberikan edukasi kehamilan melalui
mengkonsumsi tablet Fe. SMS responden yang bersikap baik naik
Hasil dari pengisian kuesioner responden 18 poin menjadi 27 responden (67,5%),
pada tingkat pengetahuan dan perilaku sedangkan berdasarkan tabel 2 dapat
menunjukkan peningkatan sebesar diketahui responden yang melakukan
76.6% untuk pengetahuan baik dan pemeriksaan kehamilan sesuai jadwal
67.5% untuk perilaku baik terhadap (1x) sebanyak 22 Responden (73.3%)
penyampaian edukasi seputar kehamilan pada bulan oktober 2019.
melalui media komunikasi SMS. Dalam Teori Green dalam Notoatmodjo tahun
penelitian ini, layanan informasi yang 2011 menyebutkan bahwa penyebab
diberikan melalui SMS yang dikirim tiga perilaku dipengaruhi oleh pengetahuan,
kali dalam 1 minggu selama 3 minggu sikap keyakinan dan nilai seseorang
kepada responden ternyata berhubungan terhadap sesuatu, sedangkan yang

107
RIZQY KAMALAH / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 4(2021)

menjadi faktor penduukung perilaku


adalah fasilitas, sarana prasarana yang
ada dan didukung oleh support keluarga
dan petugas kesehatan. Salah satu unsur
dalam perilaku kesehatan yaitu sakit dan
penyakit (9). Bentuk respon seseorang
dalam menanggapi rasa sakit dan
penyakit dapat bersifat pasif
(pengetahuan, persepsi dan sikap) dan
aktif (praktik) dan hal tersebut berkaitan
dengan sistem pelayanan kesehatan
yang ada.
Pemerintah dan masyarakat memiliki
tanggung jawab dalam menjamin
kesehatan ibu terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas yang dimulai
sejak hamil, bersalin, nifas, bayi, sistem
rujukan yang tepat dan akses terhadap
keluarga berencana (10) Pelayanan
kesehatan selama kehamilan adalah
minimal 4x yang terbagi 1x pada trimester
I, 1x pada trimester II dan 2x pada
trimester III, sedangkan menurut WHO
tahun 2016 (Rekomendasi WHO) ibu
hamil wajib kontak dengan petugas
kesehatan setidaknya 8 kali kunjungan; 1
kali pada UK sebelum 12 minggu, 1 kali
pada usia kehamilan 20, 26, 30, 34, 36,
38 dan 40 minggu (11). Pembagian waktu
tersebut berhubungan dengan jaminan
perlindungan pada ibu hamil dan janin
terhadap segala kemungkinan masalah
kehamilan yang dapat terjadi sehingga
pencegahan dapat dilakukan dengan
tepat. Perilaku untuk melakukan
kunjungan ulang oleh ibu hamil tentunya
didasari oleh pengetahuan yang baik
tentang memahami kehamilan sehingga
tidak terjadi suatu masalah dengan
melakukan kunjungan ulang minimal 1x
dalam 1 bulan atau lebih disesuaikan
dengan kondisi ibu

V. CONCLUSION
Edukasi Kehamilan melalui Media
Komunikasi SMS dapat merubah perilaku
ibu hamil tentang kehamilan melalui
peningkatan kunjungan ulang serta
memberikan peningkatan pengetahuan.

108
RIZQY KAMALAH / JURNAL ILMIAH OBSGIN- VOL.13. NO. 4(2021)

REFERENCES

www.kesga.kemkes.go.id. Laporan Tahunan Direktoran Kesehatan Keluarga. 2016.


Profil Kesehatan Provinsi Papua Barat 2017 [Internet]. 2018. Available from:
https://dinkes.papuabaratprov.go.id/profil
Awhonn. Health Information Technology for the Perinatal Setting. 2011;40:383–5.
Cormick G, Kim NA, Rodgers A, Gibbons L, Buekens PM, Belizán JM, et al. Interest of
pregnant women in the use of SMS ( short message service ) text messages for the
improvement of perinatal and postnatal care. 2012;1–7.
Machfoedz I. Metodologi Penelitian Bidan Kesehatan, Keperawatan dan Kebidanan.
Yogyakarta: Fitramay; 2007.
Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2014.
Herlina S, Sanjaya GY, Emilia O. The effectiveness of SMS reminder as a health
promotion media for pregnant women in remote areas. SNIMed.
2013;(November):31–8.
Yani A, Suriah S, Jafar N. PENGARUH SMS REMINDER TERHADAP PERILAKU IBU
HAMIL MENGONSUMSI TABLET Fe. Media Kesehat Masy Indones.
2017;13(1):12.
Notoatmodjo S. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Imu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta; 2011.
Menteri Kesehatan R. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun
2014 [Internet]. Available from: http://kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/PMK
No. 97 ttg Pelayanan Kesehatan Kehamilan.pdf
UGM. Rekomendasi WHO dalam Pelayanan Antenatal Care (ANC) [Internet]. Available
from: https://kanalpengetahuan.fk.ugm.ac.id/rekomendasi-who-dalam-pelayanan-
antenal-care-anc/#:~:text=Pelaksanaan ANC minimal 8 kali,selama kehamilan
maupun saat persalinan.

109

Anda mungkin juga menyukai