ABSTRAK
Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan salah satu masalah gizi yang banyak terjadi pada kehamilan. World
Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa saat ini diperkirakan terdapat sebanyak 32 juta wanita
hamil di seluruh dunia mengalami masalah gizi. Dampak yang ditimbulkan KEK pada masa kehamilan sendiri
bukan hanya dialami ibu namun juga dapat berdampak terhadap janin. Tingginya kasus KEK pada ibu hamil
dapat terjadi akibat rendahnya pengetahuan ibu tentang makanan bergizi. Tujuan penerapan ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang KEK pada kehamilan melalui penyuluhan kesehatan di Wilayah
Kerja Puskesmas Ganjar Agung Kec. Metro Barat Kota Metro tahun 2021. Rancangan karya tulis ilmiah ini
menggunakan desain studi kasus. Subjek yang digunakan dua orang ibu hamil yang mengalami KEK di
Puskesmas Ganjar Agung Metro Barat. Analisa data dilakukan menggunakan analisis deskriptif. Hasil
penerapan menunjukkan subyek I (Ny. A) yaitu berumur 24 tahun, LILA 22 cm. Sedangkan subyek II (Ny. D)
berumur 24 tahun, LILA 22 cm. Pengetahuan subyek I (Ny. A) tentang KEK sebelum penerapan termasuk dalam
kategori cukup dimana dari 30 pertanyaan yang diberikan baru dapat menjawab 53,3%, sedangkan pengetahuan
subyek II (Ny. D) masuk kategori kurang karena baru dapat menjawab benar sebesar 33,3%dan setelah diberikan
pendidikan kesehatan pengetahuan kedua subyek mengalami peningkatan dan masuk dalam kategori baik karena
sudah mampu menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan. Disarankan bagi ibu yang mengalami KEK
hendaknya dapat mengikuti program gizi dari pemerintah akan kebutuhan energi dan zat gizinya terpenuhi
ABSTRACT
Chronic Energy Deficiency (CED) is one of the most common nutritional problems in pregnancy. The World
Health Organization (WHO) revealed that it is currently estimated that there are as many as 32 million pregnant
women worldwide experiencing nutritional problems. The impact of CED during pregnancy itself is not only
experienced by the mother but can also have an impact on the fetus. The high cases of CED in pregnant women
can occur due to the low knowledge of mothers about nutritious food. The purpose of this application is to
increase the knowledge of pregnant women about SEZ in pregnancy through health counseling in the Working
Area of the Ganjar Agung Health Center, West Metro City in 2021. The design of this scientific paper uses a
case study design. The subjects used were two pregnant women who experienced CED at the Ganjar Agung West
Metro Health Center. Data analysis was carried out using descriptive analysis. The results of the application
show that subject I (Mrs. A) is 24 years old,, subject II (Mrs. D) is 24 years old LILA 22 cm. Subject I (Mrs. A)'s
knowledge of CED before application was included in the sufficient category where from the 30 questions given
only 53.3% could answer, while the knowledge of subject II (Mrs. D) was in the poor category because only 33
could answer correctly. 3% and after being given health education, the knowledge of both subjects increased
and was included in the good category because they were able to answer all the questions given. It is
recommended that mothers who experience CED should be able to follow the nutrition program from the
government so that their energy and nutritional needs are met.
kehamilan dengan kejadian KEK pada Tabel 2. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
kehamilan (p-value 0,0001), kekuatan KEK Pada Kehamilan Sebelum dan
hubungan yang didapatkan dalam kategori Sesudah Penerapan Pendidikan
sedang dengan nilai koefesien kontingensi Kesehatan
0,51611. Sementara itu, terkait dengan Waktu Skor Hasil Pengukuran
penyuluhan kesehatan melakukan studi di N
Pengukura Kategori
Wilayah Kerja Puskesmas Situbondo dimana o Benar % Salah %
n
hasil penelitiannya membuktikan bahwa 1 Subyek I (Ny. A)
pemberian penyuluhan kesehatan terbukti Sebelum 16 53,3 14 46,7 Cukup
efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu Sesudah 30 100 0 0,0 Baik
hamil tentang KEK12. 2 Subyek II (Ny. D)
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis Sebelum 10 33,3 20 66,7 Kurang
tertarik untuk melakukan Implementasi Sesudah 30 100 0 0,0 Baik
keperawatan berupa “Penerapan Penyuluhan
Kesehatan Terhadap Upaya Meningkatkan Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui
Pengetahuan Ibu Hamil tentang Kurang bahwa pada hasil pengukuran pertama
Energi Kronik (KEK) pada Kehamilan di sebelum diberikan pendidikan kesehatan
Wilayah Kerja Puskesmas Ganjar Agung tentang KEK pada kehamilan, pengetahuan
Kec. Metro Barat Kota Metro tahun 2021”.. subyek I yaitu Ny. A termasuk dalam
kategori cukup dimana dari 30 pertanyaan
METODE yang diberikan baru dapat menjawab 53,3%
Rancangan karya tulis ilmiah ini dan setelah penerapan pengetahuan Ny. A
menggunakan desain studi kasus, subyek masuk dalam kategori baik karena mampu
dua orang ibu hamil. Instrumen menjawab seluruh pertanyaan yang
penerapan menggunakan kuesioner. diberikan. Sedangkan pengetahuan subyek II
Pelaksanaan penerapan dilaksanakan (Ny. D) sebelum diberikan pendidikan
pada bulan Juni tahun 2021 selama 6 kesehatan memiliki pengetahuan dalam
kategori kurang karena dari 30 pertanyaan
hari.
baru dapat menjawab benar sebesar 33,3%
dan setelah diberikan pendidikan kesehatan
HASIL PENERAPAN mengalami peningkatan dan masuk dalam
kategori baik karena sudah mampu
Berdasarkan hasil penerapan, didapatkan
menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan
gambaran umum subyek penerapan
sebagaimana dapat dilihat pada uraian PEMBAHASAN
berikut:
1. Usia
Tabel 1. Gambaran Subyek Penerapan Hasil pengkajian didapatkan kedua subyek
Data (Ny. A dan Ny. D) pada penerapan ini berusia
No Subyek I Subyek II 24 tahun. Usia merupakan salah satu faktor
Pengkajian
1 Nama/Inisial Ny. A Ny. D yang dapat mempengaruhi terjadinya KEK
2 Umur 24 tahun 24 tahun pada kehamilan sebagaimana penelitian yang
3 Pendidikan SMP SMA dilakukan oleh yang13.menunjukkan bahwa
4 Pekerjaan Ibu rumah Ibu rumah terdapat hubungan antara usia dengan
tangga tangga kejadian KEK pada ibu hamil dimana ibu
5 Pendapatan >2 juta/bulan >2 juta/bulan hamil yang berusia <20 dan >35 tahun
keluarga berisiko 3,134 kali lebih besar mengalami
6 Usia 20 minggu 29 minggu KEK dibandingkan dengan ibu hamil berada
kehamilan
pada usia antara 20-35 tahun
7 Graviditas Dua (G2P1A0) Pertama
(G1P0A0)
8 LILA 22 cm 22 cm .jika dilihat dari usia, maka kedua subyek
penerapan ini berada pada usia reproduksi
sehat atau berada pada usia resiko rendah
untuk terjadinya KEK pada kehamilan, pekerja sekaligus sebagai seorang istri dan
namun terjadinya KEK pada ibu hamil ibu rumah tangga umumnya memiliki
sendiri dapat dipengaruhi oleh faktor lain kesehatan yang lebih baik. Selain itu ibu
seperti pengetahuan ibu sebagaimana yang bekerja dapat meningkatkan status
dijelaskan bahwa kurangnya pengetahuan sosial ekonomi keluarga. Ibu bekerja
gizi mengakibatkan berkurangnya penerapan mempunyai penghasilan sendiri sehingga
informasi dalam kehidupan sehari-hari dan untuk memenuhi kebutuhan gizinya tidak
merupakan salah satu penyebab terjadinya bergantung pada suaminya16.
gangguan gizi14. .
Bagi ibu yang bekerja juga dapat
2. Tingkat Pendidikan mempengaruhi kondisi kesehatan disaat
Hasil pengkajian didapatkan bahwa tingkat beban kerja yang ditanggungnya terlalu berat
pendidikan formal yang ditempuh Ny. A sebagaimana dijelaskan oleh bahwa beban
termasuk rendah yaitu sekolah menengah kerja ibu yang terlalu berat juga dapat
tingkat pertama, dan tingkat pendidikan Ny. mempengaruhi status gizi ibu hamil. Setiap
D termasuk dalam kategori menengah. aktivitas membutuhkan energi, jika Ibu
Tingkat pendidikan erat kaitannya dengan melakukan aktivitas fisik yang sangat berat
pengetahuan seseorang tentang berbagai setiap harinya sementara asupan makannya
masalah kesehatan dimana semakin tinggi tidak tercukupi maka ibu hamil ini sangat
tingkat pendidikan seseorang dapat rentan untuk mengalami kekurangan energi
memperluas pengetahuan sebagaimana kronis17.
dijelaskan oleh15. semakin tinggi pendidikan
seseorang, makin mudah orang tersebut 4. Status Ekonomi
menerima informasi. Sedangkan Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan
mengungkapkan bahwa pendidikan ibu hamil bahwa pendapatan keluarga pada kedua
memberi pengaruh terhadap perilaku subyek (Ny. A dan Ny. D) berasal dari suami
kepercayaan diri dan tanggung jawab dalam yang bekerja sebagai buruh harian lepas
memilih makanan. Seseorang yang dengan penghasilan lebih dari 2 juta/bulan
berpendidikan tinggi tidak akan atau berada di atas upah minimum kota
memperhatikan tentang pantangan atau (UMK) sebesar Rp. 2.433.381,-/bulan.
makanan tabu terhadap konsumsi makanan
yang ada. Tingkat pendidikan yang rendah Pendapatan merupakan faktor yang paling
mempengaruhi penerimaan informasi, menentukan kualitas dan kuantitas hidangan.
sehingga pengetahuan akan terbatas. Pada Semakin tinggi pendapatan keluarga,
masyarakat dengan pendidikan yang rendah semakin besar pula presentase dari
akan lebih kuat mempertahankan tradisi- pendapatan keluarga tersebut untuk membeli
tradisi yang berhubungan dengan makanan, buah, sayuran dan beberapa jenis lainnya.
sehingga sulit untuk menerima pembaharuan Tingkat ekonomi terlebih jika yang
di bidang gizi11. bersangkutan hidup dibawah garis
kemiskinan (keluarga prasejahtera), berguna
3. Status Pekerjaan untuk pemastian apakah ibu berkemampuan
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan membeli dan memilih makanan bernilai gizi
bahwa status pekerjaan subyek I (Ny. A) dan tinggi. Kemampuan keluarga untuk membeli
subyek II (Ny. D) adalah sebagai ibu rumah bahan makanan antara lain bergantung pada
tangga. Status pekerjaan dapat menjadi salah besar kecilnya pendapatan keluarga, harga
satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan makanan itu sendiri, serta tingkat
dan kondisi kesehatan ini, sebagaimana pengelolaan sumber daya dan lahan itu
dijelaskan bahwa perempuan yang bekerja sendiri18.
memiliki kemampuan untuk mengenali
masalah kesehatan keluarga. Perempuan Tingkat Pengetahuan tentang KEK Pada
yang bekerja memiliki kemampuan Ibu Hamil Sebelum Penerapan
mengambil keputusan untuk mengatasi Berdasarkan hasil penerapan yang telah
masalah kesehatan yang dihadapi. Oleh dilakukan diketahui bahwa pada hasil
karena itu wanita yang berperan sebagai pengukuran pertama sebelum diberikan
pemberian edukasi terbukti efektif 1.Amalia, F., Nugraheni, & Kartini, A. (2018).
meningkatkan pengetahuan tentang Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap
pencegahan KEK pada masa kehamilan9. Pengetahuan Dan Praktik Calon Ibu Dalam
Pencegahan Kurang Energi Kronik Ibu Hamil
(Studi pada Pengantin Baru Wanita di
Berdasarkan uraian hasil penerapan di atas
Wilayah Kerja Puskesmas Duren,
dapat dijelaskan bahwa setelah diberikan Bandungan, Semarang). Jurnal Kesehatan
pendidikan kesehatan, pengetahuan kedua Masyarakat (e-Journal), 6(5), 370–377.
subyek mengalami peningkatan, hal tersebut
2.Ario, R. P. (2017). Perubahan Pengetahuan Ibu
terjadi karena penyuluhan kesehatan
Hamil Tentang Kekurangan Energi Kronik
merupakan salah satu bentuk pendidikan non Pasca Penyuluhan. Oksitosin, IV(2), 98–105.
formal yang dilakukan secara langsung
kepada individu, dimana dalam proses 3.Budiman, & Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta
penyuluhan tersebut dapat terjalin interaksi Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalam
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba
secara langsung sehingga informasi yang
Medika.
didapatkan mampu meningkatkan
pengetahuan. Selain itu, adanya media, 4.Dafiu, T. R. (2017). Hubungan Pengetahuan
waktu, serta sarana lain yang digunakan Ibu Hamil tentang Gizi Kehamilan dengan
Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) pada
dalam penyuluhan juga dapat menjadi faktor
kehamilan di Kota Yogyakarta tahun 2017.
pendukung sehingga informasi yang Jurnal Kesehatan, 1(Kesehatan), 82. Diambil
disampaikan lebih banyak diserap oleh dari google scholar
subyek penyuluhan. Selain itu, pada
5.Ernawati, A. (2018). Hubungan Usia Dan
pendidikan kesehatan secara individual ini,
Status Pekerjaan Ibu Dengan Kejadian
subyek juga diberikan leaflet tentang materi Kurang Energi Kronis Pada Ibu Hamil.
yang disampaikan sehingga dapat Jurnal Litbang: Media Informasi Penelitian,
memperkuat pesan yang disampaikan dalam Pengembangan dan IPTEK, 14(1), 27–37.
penyuluhan. https://doi.org/10.33658/jl.v14i1.106
6.Etika, N. M. (2020). Bahayanya Kekurangan
KESIMPULAN Energi Kronis Saat Hamil. Diambil dari
1. Karaktersitik subyek I (Ny. A) dan https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/
(Ny.D) yaitu berumur 24 tahun, kek-gangguan-gizi-saat-hamil/
pendidikan, pekerjaan ibu rumah tangga,
7.Febriantika, N. (2017). Pengaruh Promosi
pekerjaan suami buruh harian lepas, Kesehatan Terhadap Pengetahuan Ibu
pendapatan keluarga >2 juta Mengenai Gizi Ibu Hamil Di Puskesmas Pasir
2. Tingkat pengetahuan subyek I (Ny. A) Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Tahun
tentang KEK sebelum penerapan 2016. HEARTY Jurnal Kesehatan
termasuk dalam kategori cukup dimana Masyarakat, 5(2), 1–8.
dari 30 pertanyaan yang diberikan baru https://doi.org/10.32832/hearty.v5i2.1058
dapat menjawab 53,3%, sedangkan 8.Fitri, N. L., & Sari, S. A. (2021). Hubungan
pengetahuan subyek II (Ny. D) masuk Usia dan Paritas dengan Kejadian KEK pada
kategori kurang karena baru dapat Ibu Hamil di Puskesmas Ganjar Agung Metro
menjawab benar sebesar 33,3% Barat. Naskah Publikasi: Akademi
3. Tingkat pengetahuan Subyek I (Ny. A) Keperawatan Dharma Wacana Metro.
dan subyek II (Ny. D) setelah diberikan 9.Kemenkes RI. (2015). Pedoman
pendidikan kesehatan mengalami Penanggulangan Kurang Energi Kronik
peningkatan dimana dari 30 pertanyaan (KEK) Pada Ibu Hamil. Jakarta: Direktorat
seluruhnya telah mampu dijawab dengan Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
benar (100%) Anak.
atau termasuk dalam kategori baik. 10.Kemenkes RI. (2019). Laporan Nasional Riset
Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI.
DAFTAR PUSTAKA 11.Lestari, T. (2015). Kumpulan Teori Untuk
Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.