Anda di halaman 1dari 36

Nn.

Y USIA 28 TAHUN WUS DENGAN KURANG ENERGI


KRONIK DI PUSKESMAS BANTUL I

Oleh:
Novi Rahmadani
NIM: P07124523066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN


KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2023
PENDAHULUAN
Latar Belakang
World Health Organization (WHO) tahun 2017, mengemukakan bahwa prevalensi
Kurang Energi Kronis (KEK) pada kehamilan secara global 35% sampai 75%.
WHO juga mencatat 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan
KEK. Berdasarkan buku saku pemantauan status gizi tahun 2017 Provinsi Bantul
mempunyai WUS dengan resiko KEK 11,6%.Sementara di Profil Kesehatan
Kabupaten Bantul, Puskesmas Bantul I dari 376 WUS yang mendapatkan
pelayanan kesehatan terdapat 24 atau 25 % WUS yang mengalami KEK di tahun
2022.

Puskesmas bantul I adalah salah satu puskesmas yang ada di


wilayah Kabupaten Bantul. Permasalahn pada Wanita Usia Subur
(WUS) perempuan yang melakukan pemeriksaan yaitu kasus
Kekurangan Energi Kronis (KEK) dalam 6 bulan terakhir (April-
Agustus 2023) sebanyak 20 kasus.
TUJUAN

• TUJUAN UMUM
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara holistik pada masa
Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan Sehat
• TUJUAN KHUSUS
1. Melakukan pengkajian data secara subjektif dan objektif
2. Melakukan analisa kebidanan meliputi diagnosa kebidanan, diagnosa
potensial, dan masalah kebidanan berdasarkan hasil pengkajian data
3. Melakukan penyusunan rencana asuhan kebidanan berdasarkan analisa
kebidanan, diagnosa kebidanan, diagnosa potensial, dan masalah kebidanan
yang telah ditetapkan dengan Wanita Usia Subur (WUS) dengan Kekurangan
Energi Kronik.
4. Melakukan asuhan kebidanan berdasarkan rencana asuhan yang telah disusun
5. Melakukan evaluasi dan pendokumentasian berdasarkan penatalaksanaan
yang telah dilakukan
Bagi Mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes
Manfaat Kemenkes Yogyakarta Dapat memahami teori,
Praktis memperdalam ilmu, dan menerapkan asuhan
yang akan diberikan pada kasus benjolan
dipayudara pada remaja.

Bagi Bidan, Ahli Gizi dan tenaga Bagi Wanita Usia Subur,
kesehatan lain di Puskesmas Bantul I, Laporan komprehensif ini
Diharapkan dapat mempertahankan dan diharapkan menambah
meningkatkan pelayanan dengan pengetahuan tentang KEK,
Konseling, Informasi dan Edukasi sehingga WUS dapat
(KIE) tentang KEK pada WUS dengan mengetahui faktor penyebab,
perencanaan kehamilan sehat. penanganan KEK dan
penatalaksanaan yang sesuai
dalam perencanaan kehamilan
Manfaat

• Manfaaat Teoritis
Dapat meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman secara langsung,
sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu
yang diperoleh selama pendidikan.
KAJIAN KASUS DAN TEORI
Kajian Masalah Kasus

Seorang Nn. Y usia 28 tahun datang ke Puskesmas Bantul I mengatakan


ingin memeriksakan kesehatannya karena calon pengantin. Kemudian
mengatakan keadaan baik tidak ada keluhan. Riwayat kesehatan Nn.. Y tidak
pernah/sedang menderita penyakit sistemik. Riwayat menstruasi, Nn. Y
mengalami menarche pada usia 13 tahun dan siklus teratur setiap bulannya
selama 5-6 hari dan tidak ada keluhan setiap menstruasi, HPHT 10-08-2023.
Nn. Y mengatakan sehari-hari makan 2-3 kali, kadang melewatkan sarapan
dikarenakan di pagi hari tidak sempat untuk sarapan karena ibu bekerja dan
terkadang tidak merasa lapar. Jenis makanan yang dikonsumsi ada nasi, sayur,
lauk dan buah namun sayur dan buah tidak selalu setiap hari. Tidak ada
keluhan dalam makan dan minum. Nn. Y mengatakan beristirahat cukup,
karena hanya di rumah dan tidak ada kebiasaan merokok, minum alkohol
maupun konsumsi obat-obatan
Kajian Masalah Kasus

Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan yaitu tekanan darah 109/84


mmHg, nadi 80 x/ menit, pernafasan 20 x/ menit, suhu 36,5 oC. Hasil
pengukuran tinggi badan 148 cm, berat badan 44 kg, LiLA 21,5 cm, IMT 20,08
kg/m2. Hb= 13,6 gr/dL. Berdasarkan pengukuran LiLa 21,5 cm Nn. Y masuk
dalam kategori KEK dan IMT normal. Analisa pasien berdasarkan pengkajian
data subjektif dan objektif adalah Nn. Y usia 28 tahun WUS dengan kurang
energi kronik membutuhkan KIE perencanaan kehamilan sehat. Tata laksana
pasien berfokus pada diagnosa KEK serta kebutuhan KIE perencanaan
kehamilan sehat.
Kajian Teori

1. Prakonsepsi dan perencanaan kehamilan sehat


Masa prakonsepsi merupakan masa sebelum hamil yang
diasumsikan sebagai wanita dewasa atau Wanita Usia Subur (WUS)
yang siap menjadi seorang ibu. Prakonsepsi adalah rentang waktu
dari tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi, dan idealnya
harus mencakup waktu saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar
100 hari sebelum konsepsi, status gizi WUS atau wanita pranikah
selama tiga sampai enam bulan pada masa prakonsepsi akan
menentukan kondisi bayi yang dilahirkan.
2. Kekurangan Energi Kronik(KEK)

a. Definisi

Kekurangan energi kronis (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi.


Dimana keadaan remaja menderita kekurangan makanan yang berlangsung
menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada
remaja secara relative atau absolut satu atau lebih zat gizi. Menurut Depkes RI
dalam Program Perbaikan Gizi Makro menyatakan bahwa kurang energi kronik
merupakan keadaan dimana penderita kekurangan makanan yang berlangsung
menahun (kronik) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan.
2. Etiologi

Keadaan KEK terjadi karena tubuh kekurangan satu atau


beberapa jenis zat gizi yang dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat
menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi antara lain: jumlah zat
gizi yang dikonsumsi kurang, mutunya rendah atau keduanya. Zat
gizi yang dikonsumsi juga mungkin gagal untuk diserap dan
digunakan untuk tubuh.
3. Patofisiologi

Kekurangan asupan zat-zat gizi didukung dengan adanya faktor


lingkungan dan faktor manusia merupakan akibat dari terjadinya kurang
energi kronis (KEK), maka simpanan zat gizi pada tubuh digunakan
untuk memenuhi kebutuhan. Apabila keadaan ini berlangsung lama
makan simpanan zat akan habis dan akhirnya terjadi kemerosotan
jaringan
4. Tanda dan gejala
a. Lingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari 23,5 cm.
b. Kurang cakatan dan bekerja.
c. Sering terlihat lemah, letih, lesu, dan lunglai.
d. Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara
prematur atau jika lahir secara normal, bayi yang
dilahirkan akan memiliki berat badan lahir yang
rendah atau kurang dari 2.500 gram.
5. Akibat KEK
• Akibat KEK pada ibu hamil yaitu :
Terus menerus merasa letih, Kesemutan, Muka tampak pucat,
Kesulitan sewaktu melahirkan, Air susu yang keluar tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayi sehingga bayi akan kekurangan
air susu ibu pada waktu menyusui.

• Akibat KEK saat kehamilan terhadap janin yang dikandung


antara lain :
Keguguran, Pertumbuhan janin terganggu hingga bayi lahir
dengan Berat Lahir Rendah (BBLR), Perkembangan otak janin
terhambat, hingga kemungkinan nantinya kecerdasan anak
kurang, bayi lahir sebelum waktunya (Prematur), Kematian bayi
6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan untuk remaja wanita pranikah dengan KEK
adalah dengan memberikan konseling mengenai gizi seimbang pada
calon pengantin, dengan konseling tersebut diharapkan calon
pengantin mau melakukan apa yang dianjurkan oleh tenaga
kesehatan untuk bisa meningkatkan asupan nutrisi, sehingga masalah
KEK dapat teratasi.
Istirahat lebih banyak, terapi kekurangan energi kronis
ditujukan pada pengobatan individu disertai tindakan-tindakan
preventif di masyarakat dengan perbaikan-perbaikan pada factor-
faktor penyebab
7. Kewenangan Bidan

Bidan bertugas memberikan pelayanan dalam penyelenggaraan praktik


kebidanan salah satunya pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana menurut pasal 46 ayat 1, UU Kebidanan No. 4 tahun
2019. Pasal 21 UU PMK No. 28 tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan menyebutkan bahwa bidan berwenang
dalam penyuluhan dan pemberian konseling dalam pelayanan kesehatan
reproduksi dan keluarga berencana.
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Berdasarkan hasil anamnesa diketahui Nn.Y berusia 28 tahun, dan saat
ini mengatakan ingin melakukan program hamil. Nn Y berada pada daur
kehidupan periode prakonsepsi. Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari
tiga bulan hingga satu tahun sebelum konsepsi dan idealnya harus mencakup
waktu saat ovum dan sperma matur. Riwayat menstruasi klien dalam batas
normal dengan HPHT tangal 10 Agustus 2023, lama menstruasi 5-6 hari dan
siklus teratur setiap bulannya. Klien mens teratur sebulan sekali siklus 28-29
hari dengan lama mens 5-6 hari. Berdasarkan pola nutrisi pada Nn.Y diketahui
bahwa asupan ibu sering melewatkan sarapan, dikarenakan harus berangkat pagi
ke tempat kerja dan di rumah terkadang tidak sempat untuk mempersiapkan
sarapan. Jenis makanan yang dikonsumsi sudah lengkap yaitu nasi, sayur, lauk
dan buah namun tidak setiap hari makan buah.
Pemeriksaan status gizi berdasar LiLA menunjukkan bahwa Nn. Y KEK
dengan dibuktikan ukuran LiLA 21,5 cm. KEK adalah keadaan di mana
remaja putri/ wanita mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein)
yang berlangsung lama atau menahun. Seseorang dikatakan menderita
risiko kurang energi kronis bila mana lingkar lengan atas LiLA <23,5
cm. KEK mengacu pada lebih rendahnya masukan energi, dibandingkan
besarnya energi yang dibutuhkan yang berlangsung pada periode
tertentu, bulan hingga tahun.
B. Analisis
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan hasil dari
pengkajian data subjektif dan objektif. Nn. Y saat ini
mengatakan ingin melakukan pemeriksaan kesehatan
sebelum menikah dengan HPHT tangal 10 Agustus 2023.
Pada pemeriksaan objektif, Nn. Y didapatkan hasil bahwa
pengukuran LiLA yaitu 21,5 cm. Sehingga pada kasus ini
Nn. Y dapat ditegakkan diagnosis yaitu Nn. Y umur 28
tahun WUS dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) di
Puskesmas Bantul I
C. Penatalaksaan

1. Menjelaskan kepada calon pengantin wanita tentang hasil


pemeriksaan bahwa didapatkan tanda-tanda KEK, tanda-tanda
vital dalam batas normal atau catin wanita dalam keadaan
kondisi seha
2. Menjelaskan Kekurangan energi kronis (KEK) adalah salah satu
keadaan malnutrisi. Dimana keadaan remaja menderita
kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada remaja
secara relative atau absolut satu atau lebih zat gizi. Kekurangan
Energi Kronik (KEK) sering diderita oleh wanita usia subur
(WUS).
3. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk bisa memberikan
konseling dan penatalaksanaan yang sesuai dengan kondisi Nn. Y.
Ahli gizi berkolaborasi membuat rencana untuk menentukan
kebutuhan makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan terutama
dalam persiapan kehamilan
4. Menjelaskan tentang perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat
dilakukan antara lain mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
edukasi termasuk kesehatan reproduksi berkaitan dengan
kebersihan organ kewanitaan.
5. Menyarankan untuk memenuhi gizi dan makan seimbang yang
harus di konsumsi oleh Nn. Y. Perlu memperbaiki pola pemenuhan
nutrisi seperti menerapkan Isi Piringku untuk sajian sekali makan
memuat makanan pokok, lauk pauk, sayuran, serta batasi konsumsi
gula, garam, minyak.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif, diperoleh suatu
diagnosa bahwa Nn. Y usia 28 tahun mengalami Kekurangan Energi
Kronik
2. Perencanaan tindakan dilakukan sesuai dengan diagnose yang
ditegakkan. Perencanaan tindakan yang dilakukan yaitu Memberitahu
hasil pemeriksaan , Memberikan KIE mengenai KEK, Melakukan
Kolaborasi dengan Ahli Gizi, KIE mengenai PHBS, menganjurkan untuk
memenuhi nutrisi dengan cara menerapkan isi piringku untuk sajian
sekali makan.
3. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan. Nn. Y. akan
melakukan anjuran yang telah diberikan oleh bidan.
B. Saran
1. Bagi Bidan di Puskesmas Bantul I
Bidan telah melakukan asuhan kebidanan pada WUS dengan Kekurangan
Energi Kronik sesuai SOP dan wewenang bidan. Bidan diharapkan dapat
mempertahankan kualitas pelayanan yang diberikan.
2. Bagi Mahasiswa Kebidanan
Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan pengetahuan tatalaksana kasus
WUS dengan KEK dalam memberikan asuhan kebidanan.
JOURNAL READING
JUDUL
Hubungan Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik dan Asupan Makanan
dengan Kejadian KEK pada Calon pengantin di Wilayah Kerja KUA
Tarub
ABSTRAK

• Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi, aktivitas


fisik, dan asupan makanan dengan kejadian KEK pada calon pengantin di
Wilayah Kerja KUA Tarub
• Desain : observasional dengan pendekatan Cross sectional.
• Hasil dari penelitian ini menunjukkan p-value pengetahuan gizi 0,022, p-
value aktivitas fisik 0,035, p-value asupan energi 0,028, p-value asupan
protein 0,028, p-value asupan lemak 0,035, dan p-value asupan
karbohidrat 0,786.
• Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan gizi,
aktivitas fisik, asupan energi, asupan protein, dan asupan lemak
berhubungan bermakna dengan kejadian KEK, tetapi asupan karbohidrat
tidak berhubungan.
Telaah Jurnal
1. Deskripsi Bukti

Pada telaah jurnal ini penulis menggunakan teori Ellwood. Telaah jurnal dengan teori
Ellwood terbagi menjadi 3 bagian yang harus dijawab, antara lain sebagai berikut :

a. Apakah paparan dari penelitian ini?


Paparan dari penelitian ini adalah hubungan pengetahuan gizi, aktivitas fisik, dan
asupan makanan dengan kejadian KEK pada calon pengantin di Wilayah Kerja KUA
Tarub.

b. Apakah outocome dari penelitian ini ?


Hasil penelitian menggunakan uji Chi-square dan adanya hubungan anatar
pengetahuan gizi,aktivitas fisik dan asupan makanan dengan kejadian KEK pada
calon pengantin.
Telaah Jurnal
c. Apakah desain penelitian yang digunakan?
Desain penelitian yang digunakakn dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
observasional dengan pendekatan cross sectional.

d. Apakah Populasi studi yang digunakan?


Responden pada penelitian ini berjumlah 70 orang, berjenis kelamin perempuan, berusia 20-
35 tahun dan responden baru pertama kali menikah. Penelitian dilakukan di KUA Tarub
dimana masyarakat daerah tersebut kondisi ekonomi masyarakat sekitar kebanyakan petani
dan kondisi pendidikan pada tahun 2012 hanya lulusan sekolah dasar

e. Apakah temuan utama dari penelitian


Pengetahuan gizi, aktivitas fisik, asupan energi, asupan protein, dan asupan lemak
berhubungan bermakna dengan kejadian KEK, tetapi asupan karbohidrat tidak berhubungan.
Telaah Jurnal
2. Validitas Internal – Pertimbangan mengenai penjelasan non-kausal

a. Apakah hasil dipengaruhi oleh bias observasi?


Penelitian ini mengalami bias karena kurang energi kronis dapat dipengaruhi oleh
faktor lain

b. Apakah dipengaruhi confounding?


Ya, karena ada variable lain sebagai perancu yang tidak di analisa pada penelitian ini

c. Apakah hasil dipengaruhi oleh chance?


Pada studi ini tidak ada variabel yang memiliki rentang CI yang lebar atau tidak
dipengaruhi variasi chance.Pada studi ini terdapat bias karena terbatasnya data yang
ada.
Telaah Jurnal
3. Validitas Internal – Pertimbangan gambaran positif hubungan kausal

a. Apakah terdapat hubungan waktu yang tepat?


Untuk menilai adanya hubungan waktu, paneliti harus memastikan terjadinya sebab (paparan)
mendahului akibat (outcome). Dalam studi ini dijelaskan bahwa data mengenai paparan KEK
merupakan hasil dari outcame yaitu pengetahuan gizi, aktivitas fisik dan asupan makanan
energy,protein dan lemak..

b. Apakah hubungan yang terjadi kuat ?


Kekuatan hubungan ditunjukkan dengan adanya dengan nilai koefisien korelasi p = 0,000.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan gizi, aktivitas
fisik dan asupan makanan energy,protein dan lemak dengan KEK karena nilai p ≤ 0,05.

c. Apakah ada hubungan dosis respon?


Dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan dosis respon
Telaah Jurnal
d. Apakah hasil akhir penelitian konsisten didalam studi?
Hasil studi dikatakan konsisten (di dalam studi) apabila ditemukan hasil yang sama pada
setiap kategori dalam variabel. Konsistensi dalam studi ini diketahui karena pada beberapa uji
pada variabel yang lain menunjukkan hasil yang konsisten.

e. Apakah ada spesifisitas dalam penelitian ini ?


Dalam studi ini tidak ada spesifisitas karena kejadian KEK dipengaruhi oleh variabel lain
sebagai confounder

Kesimpuulan validitas internal dalam hubungan kausal: Hubungan waktu dalam studi ini
dapat dijelaskan karena KEK dinilai sebelum penilaian faktor yang mempengaruhi. Ada
hubungan yang kuat yang menunjukan kekuatan hubungan kausal. Tidak ada informasi dosis
respon, ada konsistensi dalam studi akan tetapi tidak ada spesifikasitas dalam studi
Telaah Jurnal
4. Valilditas Eksternal – Generalisasi hasil ke populasi

a. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi eligible?


Populasi studi dalam penelitian ini dapat diaplikasikan ke populasi eligible. Sampel penelitian
adalah calon pengantin yang baru pertama kali menikah dengan usia 20-35 tahun dan sampel
sebanyak 70 responden yang diambil menggunakan total sampling..

b. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi sumber?


Dalam penelitian ini, populasi sumber maka hasil studi tidak dapat diaplikasikan ke populasi
sumber.

c. Dapatkah hasil penelitian diaplikasikan ke populasi relevan lainnya?


Dalam penelitian ini, menurut saya belum dapat diaplikasikan ke populasi relevan lainnya
karena selain sampel yang diambil sedikit dan hanya diambil dari satu KUA saja bukan
beberapa KUA sehingga belum dapat digeneralisasikan dan diaplikasikan ke populasi relevan
lainnya
Telaah Jurnal
5. perbandingan Hasil Studi dengan Bukti-Bukti Lain

a. Apakah hasil konsisten dengan bukti dari penelitian lain?


Penelitian INI KONSISTEN DENGAN BUKTI DARI PENELITIAN LAIN.
b. Apakah bukti penelitian menunjukkan spesifisitas?
Ada bukti yang menunjukkan spesifitas dari hasil studi, dimana studi ini mempelajari variabel lain sebagai
variable predictor dalam menilai kejadian KEK.
c. Apakah hasil penelitian plausible dalam hal mekanisme biologic?
Dalam studi ini, tidak dijelaskan tentang plausible dalam mekanisme biologis.
d. Jika ada efek utama ditunjukkan apakah hal itu koheren dengan distribusi ekspose dan outcome?
Tidak ada data/penelitian skala besar yang sesuai dengan hasil studi ini, maka efek koheren tidak dapat di
buktikan.

Kesimpulan perbandingan hasil studi dengan bukti lain:


Kejadian KEK dapat dipengaruhi banyak faktor selain yang dibuktikan dalam hal pengetahuan, aktivitas
fisik, tingkat konsumsi energi, protein, dan lemak.
☺ TERIMAKASIH ☺

Anda mungkin juga menyukai