Anda di halaman 1dari 16

UJIAN

STASE IKK-IKP
Rikayana
16 20 777 14 420
BAB 1
PENDAHULUAN
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.

Sucipta WC, Yuliyatni PC, Aryani P et al. Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat Puskesmas.
2017
BAB II

Stunting

Stunting adalah kondisi dimana anak memiliki panjang atau tinggi


badan yang kurang gangguan ini ditandai dengan kurang gizi kronis yang
disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, hal
ini menyebabkan adanya gangguan di masa yang akan datang yakni
mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif
yang optimal.

Buku Ajar Ringkasan Stunting. Cetakan pertama Agustus 2017


Epidemiologi
 Amerika Selatan (Peru)  Populasi 33,3 juta penduduk,
tren epidemiologi upaya penurunan stunting dalam
kurung waktu tahun 2007-2016, peru mampu
menurunkan angka prevalensi stunting sebesar 15% yaitu
dari angka prevalensi 29% menjadi 14%.

Am J Clin Nutr 2020;112(Suppl):894S–904S. Printed in USA. Copyright © The Author(s) on behalf of the American Society for Nutrition 2020 .
Penyebab Stunting
3. Terbatasnya layanan kesehatan
termasuk ANC, post natal dan pembelajaran
dini yang berkualitas

1. Praktek pengasuhan
• 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak
terdaftar di pendidikan anak usia dini
• 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi
yang tidak baik
• Kurang pengetahuan tentang kesehatan dan suplemen zat besi yang memadai
gizi sebelum dan pada masa kehamilan Stunting disebabkan • Menurunnya tingkat kehadiran anak di
faktor multidimensi. posyandu
• 30% dari anak usia 0-6 bulan tidak • Tidak dapat akses yang memadai ke
mendapatkan ASI Eksklusif Intervesi paling layanan imunisasi
• 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak mementukan pada
menerima Makanan Pendamping ASI 1000 HPK apa
penyebabnya?
4. Kurangnya akses ke air bersih dan

2. Kurangnya akses makanan bergizi


sanitasi
• 1 dari 5 rumah tangga masih buang air besar
di ruang terbuka
• 1 dari 3 Ibu hamil anemia
• 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses
• Mekanan bergizi dianggap mahal
air minum bersih
BAB III

Solusi konkret penanganan percepatan


penurunan stunting di wilayah kerja
puskesmas?
Solusi Program Perencanaan Penanganan Penurunan Stunting

Melakukan program Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya


inovasi GERMADAZI
(Gerakan Masyarakat mengenai pola konsumsi makanan yang bergizi dan seimbang.
sadar gizi)

Penyusunan rencana kegiatan didefinisikan sebagai rencana tindak


lanjut Puskesmas dalam merealisasikan penanganan dalam penurunan
Melakukan
penyusunan rencana stunting dalam memantau tumbuh kembang balita melalui aplikasi AECAS
kegiatan
(Aplikasi Edukasi Cegah Stunting)
Menentukan Menentukan
Kelpmpok Tindakan
Sasaran Intervensi

• Ibu Hamil
• Ibu Menyusui dan Anak • Posyandu
Usia 0-6 bulan • Penyuluhan
• Anak Usia 7-23 bulan • Meningkatkan Kunjugan
Petugas Kesehatan
• Evaluasi
Pelaksanaan
Pelayanan Posyandu

1. Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil untuk


mengatasi kekurangan energi dan protein kronis
2. Pemberian tablet penambah darah dengan pendamping
Anak 0-23 Bulan
oleh kader
Ibu Hamil 3. Memberikan dukungan kepada ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali
Pelayanan Posyandu

1. Pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi


2. Mendorong pemberian IMD dan memastikan edukasi kepada ibu
untuk terus memberikan ASI ekslusif
3. Program intervensi yang ditujukan dengan sasaran ibu menyusui dan
anak usia 7-23 bulan, dengan mendorong penerusan pemberian ASI
Ibu Menyusui
Anak Usia 0-6 bulan hingga usia 23 bulan didampingi oleh pemberian MP-ASI
Anak Usia 7-23 bulan 4. Pemberian supelemn zinc
5. Pemberian vitamin
6. Pemberian obat cacing untuk anak usia 2 tahun
 Penyuluhan

1. Memberikan konseling kepada ibu agar rutin membawa anaknya untuk mengikuti

posyandu setiap bulan guna untuk memantau tumbuh kembang anak.

2. Memberikan konseling mengenai Pemberian MP-ASI

3. Memberikan konseling terkait ajakan pemberian ASI eksklusif. Dimana,

Pemberian ASI eksklusif pada bayi berkaitan dengan pemenuhan gizi bayi,

terutama pada usia 0-6 bulan dan ASI dilanjutkan sampai anak usia 2 tahun
 Kunjungan langsung petugas kesehatan kerumah-rumah, yaitu
kunjungan langsung pada ibu hamil dan pada anak balita untuk
pemantauan status gizi pada 1000 HPK

 Membuka pos layanan sehat mapan diwilayah kerja Puskesmas


sebagai sarana pemerdayaan masyarakat dalam keterlibatan
pencegahan dan pengendalian kasus stunting
Evaluasi

 Evaluasi pelayanaan posyandu

 Evaluasi penyuluhan

 Evaluasi kunjungan langsung


Daftar Pustaka
1. Sucipta WC, Yuliyatni PC, Aryani P et al. Dasar-dasar Kesehatan Masyarakat Puskesmas.
2017
2. Putri YK. Stunting. UGM. 2020
3. KESMAS, KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Edisi 02 | 2018
4. Beal. T, Tumilowicz A, Sutrisna A et al. A review of child stunting determinants in
Indonesia. NCBI. 2018
5. United Nations Children’s Fund (UNICEF), World Health Organization, International Bank
for Reconstruction and Development/The World Bank. Levels and trends in child
malnutrition: key findings of the 2019 Edition of the Joint Child Malnutrition Estimates.
Geneva: World Health Organization; 2019
6. Kementrian Kesehatan. Hasil Riskesdas 2018. 2018
7. Danaei G, Andrews KG, Sudfeld CR, Fink G, McCoy DC, Peet E, et al. Risk Factors for
Childhood Stunting in 137 Developing Countries: A Comparative Risk Assessment Analysis
at Global, Regional, and Country Levels. PLoS Me. 2016
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai