Anda di halaman 1dari 2

Pemerintah telah meluncurkan rencana aksi nasional penanganan stunting pada bulan agustus 2017,

yang menekankan pada kegiantan konvergensi di tingkat nasional daerah atau desa, untuk
memprioritaskan kegiatan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif pada 1.000 hari pertama kehidupan
hingga sampai dengan usia 6 tahun. Kegiatan ini di prioritaskan pada 100 kabupaten/kota di tahun
2018.

Kebijakan ini di dukung melalui :

 Peraturan presiden no. 42 tahun 2013 tentang percepatan perbaikan gizi


 Instruksi presiden no. 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat sehat
 Peraturan presiden no. 83 tahun 2017 tentang kebijakan strategi pangan dan gizi

Apa itu stunting?

Yang dimaksud stunting adalah kondisi dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek
dibandingkan tinggi badan orang lain pada umurnya.

Apa penyebab stanting?

Kurangnya asupan gizi yang diterima oleh janin/bayi

Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal anak lahir, tetapi stunting
baru nampak setelah anak berusia 2 tahun.

Penyebab anak mengalami stunting

1. Faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil atau balita
2. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa
kehamilan, serta setelah ibu melahirkan
3. masih kurangnya akses kepada makanan bergizi hal ini dikarenakan harga makanan bergizi di
indonesia masih tergolong mahal
4. kurangnya akses air bersih dan sanitasi

stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi. Intervensi yang paling menentukan pada 1.000 HPK
( hari pertama kehidupan )

1. praktek pengasuhan yang tidak baik


 kurang pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan
 60 % dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapat asi ekslusif
 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak menerima makanan pengganti asi
2. terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan pemeriksaan kehamilan, pelayanan ibu
nifas dan pembelajaran dini yang berkualitas
 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di pendidikan anak usia dini
 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen zat besi yang memadai
 Menurunnya tingkat kehadiran anak di posyandu ( dari 79% di 2007 menjadi 64% di
2013
3. kurangnya akses makanan bergizi
 1 dari 3 ibu hamil anemia
 Makanan bergizi mahal
4. kurangnya akses air bersih dan sanitasi
 1 dari 5 rumah tangga masih BAB di ruang terbuka
 1 dari 3 rumah belum memiliki akses air minum bersih

Ciri – ciri stunting anak

1. Wajah tampak lebih muda dari usianya


2. Pertumbuhan gizi terlambat
3. Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar
4. Pertumbuhan melambat
5. Tanda pubertas terlambat
6. Usia 8 – 10 tahun anak menjadi lebih pendiam

Stunting dapat di intervensi dengan 10 cara

1. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
2. Pemberian makan tambahan ibu hamil
3. Pemenuhan gizi
4. Persalinan oleh dokter atau bidan yang ahli
5. Imd ( inisiasi menyusu dini )
6. Berikan asi ekslusif pada bayi hingga usia 6 bulan
7. Berikan makanan pendamping asi untuk bayi di atas 6 bulan hingga 2 tahun
8. Berikan imunisasi dasar lengkap dan vitamin A
9. Pantau pertumbuhan balita di posyandu terdekat
10. Lakukan prilaku hidup bersih dan sehat

5 pilar sanitasi total berbasis lingkungan untuk mencegah stunting

1. Cuci tangan menggunakan sabun


2. Pengelolaan sampah rumah tangga
3. Berhenti buang air besar sembarangan
4. Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga
5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga

Anda mungkin juga menyukai