Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG

DINAS KESEHATAN KOTA


UPTD PUSKESMAS BUKIT SURUNGAN
Jl. Prof.DR.Hamka Padang Panjang Telp. (0752) 485249- Kode Pos 27115
e-mail:puskesmasbusur@gmail.com

Kerangka Acuan Kegiatan Surveilance Gizi


UPTD Puskesmas Bukit Surungan

I. PENDAHULUAN
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatnya kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Hal itu berarti terciptanya masyarakat, bangsa, dan
negara Indonesia yang penduduknya, di seluruh wilayah Republik lndonesia, hidup dengan
perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada
tahun 2025 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, dengan indikator
meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi, menurunnya angka
kematian ibu, dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita.
Salah satu dari 12 strategi pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 meliputi
Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat. Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagai mana
disebutkan dalam Undang Undang no 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, bertujuan untuk
meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola
konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan
gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang
kesehatan tahun 2015-2019 kegiatan gizi dimonitor dan dievaluasi melalui kegiatan
surveilance gizi untuk memperoleh informasi pencapaian kinerja perbaikan gizi masyarakat
secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan.

II. LATAR BELAKANG


Surveilans gizi adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan dan diseminasi
informasi hasil pengolahan data secara terus menerus dan teratur tentang indikator yang
terkait dengan kinerja perbaikan gizi masyarakat. Informasi yang dihasilkan dari kegiatan
surveilans gizi berguna sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, perencanaan dan
pengolahan program yang berkaitan dengan perbaikan gizi masyarakat. Tanpa sistem
surveilans yang memadai mulai dari tingkat nasional sampai tingkat lokal, kemungkinan
masalah gizi yang timbul di masyarakat akan berlangsung terus-menerus tanpa diketahui
perkembangannya dan tentu akan mempersulit dalam perumusan program yang tepat
untuk menanggulanginya. Tanpa data dan informasi yang memadai kejadian kasus gizi
masih akan terus berlangsung dan menimbulkan ketidaksiapan yang berkelanjutan dalam
menanggulanginya.
Adapun kegiatan pembinaan gizi yang dimonitoring dan dievaluasi melalui
kegiatan surveilans gizi adalah Persentase kasus balita gizi buruk mendapat perawatan,
persentase balita yang ditimbang berat badannya, persentase bayi usia kurang dari 6 bulan
mendapatkan ASI Ekslusif, persentase rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium,
persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A, persentase ibu hamil mendapatkan
Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan, persentase ibu
hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat makanan tambahan, Persentase balita
kirus yang mendapat makanan tambahan, Persentase remaja puteri yang mendapatkan
Tablet Tambah Darah (TTD), persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A, persentase
bayi baru lahir mendapat IMD, persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
<2500 gram, persentase balita mempunyai buku KIA/KMS, persentase balita ditimbang yang
naik berat badannya, persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya,
persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut (2T),
persentase balita dibawah garis merah (BGM) dan persentase ibu hamil anemia.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Terselenggaranya kegiatan surveilance gizi untuk memberikan gambaran perubahan
pencapaiakan kinerja pembinaan gizi masyarakat dan indikator khusus lainnya yang
diperlukan secara akurat, teratur dan berkelanjutan dalam rangka pengambilan
tindakan segera, perencanaan jangka pendek, menengah serta perumusan kebijakan

B. TujuanKhusus
Tersedianya informasi secara cepat, akurat, teratus dan berkelanjutan mengenai
perubahan pencapaian kinerja pembinaan gizi:
1. Persentase kasus balita gizi buruk mendapat perawatan,
2. Persentase balita yang ditimbang berat badannya,
3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapatkan ASI Ekslusif,
4. Persentase rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium,
5. Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A,
6. Persentase ibu hamil mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet
selama masa kehamilan,
7. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat makanan tambahan,
8. Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan,
9. Persentase remaja puteri yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD),
10. Persentase ibu nifas mendapat kapsul vitamin A,
11. Persentase bayi baru lahir mendapat IMD,
12. Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) <2500 gram,
13. Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS,
14. Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya,
15. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya,
16. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut
(2T),
17. Persentase balita dibawah garis merah (BGM)
18. Persentase ibu hamil anemia.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Persentase kasus balita gizi buruk yang mendapat perawatan
2. Persentase balita yang ditimbang berat badannya
3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusif
4. Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium
5. Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul Vitamin A
6. Persentase ibu hamil yang mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90
tablet selama masa kehamilan
7. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapat makanan tambahan
8. Persentase balita kurus yang mendapat makanan tambahan
9. Persentase remaja puteri mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
10. Persentase ibu nifas mendapat kapsul Vitamin A
11. Persentase bayi baru lahir yang mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
12. Persentase Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (Berat Badan < 2500 Gram)
13. Persentase balita mempunyai Buku KIA/KMS
14. Persentase balita ditimbang yang naik berat badannya (N)
15. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya (T)
16. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut
(2T)
17. Persentase balita Bawah Garis Merah (BGM)
18. Persentase ibu hamil anemia

V. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Tata Nilai
C : Cermat dalam melakukan pelayanan gizi pada masyarakat.
E : Empati terhadap sasaran dalam menjalankan pelayanan gizi
P : Profesional dalam memberikan pelayanan gizi
A : Aman dalam memberikan pelayanan gizi sesuai dengan SOP
T : Terpercaya dalam memberikan pelayanan gizi dengan memegang prinsip
kejujuran dan amanah

2. Cara Melaksanakan Kegiatan


a. Melalui Posyandu
b. Melalui Pendataan
c. Melalui Kunjungan Rumah
d. Melalui Kunjungan Ke Sekolah
e. Melalui Kunjugan ke Puskesmas

3. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor


a. KIA
b. Labor
c. UKBM
d. UKS
e. Promkes
f. Sekolah
g. Kecamatan
h. Kelurahan

VI. SASARAN
a. Ibu Hamil
b. Ibu Nifas
c. Bayi
d. Balita
e. Remaja

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

JADWAL Pengumpulan Pembahasan Tindak


METODE data lanjut
1. Persentase kasus balita gizi buruk Tiap bulan Tiap bulan Bulan
mendapat perawatan, Berikutnya
2. Persentase balita yang ditimbang berat Tiap Bulan Tiap Bulan
badannya,
3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan Tiap Bulan Tiap Bulan
mendapatkan ASI Ekslusif,
4. Persentase rumah tangga mengkonsumsi Maret & Maret &
garam beryodium, September September
5. Persentase balita 6-59 bulan mendapat Februari & Februari &
kapsul vitamin A, Agustus Agustus
6. Persentase ibu hamil mendapatkan Tiap Bulan Tiap Bulan
Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90
tablet selama masa kehamilan,
7. Persentase ibu hamil Kurang Energi Tiap Bulan Tiap Bulan
Kronik (KEK) yang mendapat makanan
tambahan,
8. Persentase balita kurus yang mendapat Tiap Bulan Tiap Bulan
makanan tambahan,
9. Persentase remaja puteri yang Tiap Trimester Tiap Trimester
mendapatkan Tablet Tambah Darah
(TTD),
10. Persentase ibu nifas mendapat kapsul Tiap Bulan Tiap Bulan
vitamin A,
11. Persentase bayi baru lahir mendapat Tiap Bulan Tiap Bulan
IMD,
12. Persentase bayi dengan berat badan lahir Tiap Bulan Tiap Bulan
rendah (BBLR) <2500 gram,
13. Persentase balita mempunyai buku Tiap Bulan Tiap Bulan
KIA/KMS,
14. Persentase balita ditimbang yang naik Tiap Bulan Tiap Bulan
berat badannya,
15. Persentase balita ditimbang yang tidak Tiap Bulan Tiap Bulan
naik berat badannya,
16. Persentase balita ditimbang yang tidak Tiap Bulan Tiap Bulan
naik berat badannya dua kali berturut-
turut (2T),
17. Persentase balita dibawah garis merah Tiap Bulan Tiap Bulan
(BGM)
18. Persentase ibu hamil anemia Tiap Bulan Tiap Bulan
Keterangan : Jadwal kegiatan terlampir

VIII. MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Setiap bulan dilakukan monitoring dan evaluasi kegiatan
2. Setiap tri wulan dilakukan evaluasi kegiatan oleh Kepala Puskesmas

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan : Hasil kegiatan dicatat dalam format laporan berdasarkan kegiatan
yang sudah dilaksanakan dan laporan dari Pembina Wilayah.
2. Pelaporan : Dilakukan penanggung jawab program 1 bulan sekali kepada kepala
puskesmas
3. Evaluasi : Kegiatan dilakukan setiap bulan oleh Kepala Puskesmas dan direvisi
bila diperlukan

Mengetahui Padang Panjang, April 2021


Kepala UPTD Puskesmas Bukit Surungan Adminkes

Yusri Yanti, S. Tr. Keb Santi Deswita. SKM


NIP : 197706062002122004 NIP : 197812182009022002

Anda mungkin juga menyukai