Anda di halaman 1dari 45

Pengantar Silabus & RPS

KKPMT 4 (Klasifikasi Kodefikasi


Penyakit & Masalah Kesehatan)
SEMESTER IV (1.9 SKS)

Santi Deswita, Amd.PK, SKM, MKM


deswitasanti7812@yahoo.co.id
0813-7444-8935
Santi Deswita, Amd. PK, SKM
Riwayat Pendidikan
1. D3 Rekam Medis Apikes Dharma Landbow 1997
2. S1 Kesehatan Masyarakat (Stikes FDK) 2017
3. S2 Kesehatan Masyarakat (UFDK)
RIWAYAT PEKERJAAN
1. 2000-2006 BMC PADANG
2. 2007-2008 DINAS KESEHATAN KOTA PADANG
PANJANG
3. 2008 VERIFIKATOR KEMKES (JAMKESMAS)
4. 2009-2019 RSUD KOTA PADANG PANJANG
5. 2019 SEKARANG PUSKESMAS BUKIT SURUNGAN
6. PUSKESMAS GUNUNG
7. DINAS KESEHATAN KOTA PADANG PANJANG
Tata Tertib
1. Mohon mengunakan seragam kuliah pada waktu mengikuti
perkuliahan dan mengikuti aturan akademi
2. Mohon mempersiapkan ATK (Buku Tulis+Pena), BUKU ICD Wajib
dibawa
3. Pada waktu perkuliahan HP di nonaktifkan/silent
4. Keterlambatan diijinkan masuk maksimal 10 menit dari jadwal jika
lebih boleh masuk tapi tidak dibenarkan absensi
5. Tidak dibenarkan melakukan keributan di kelas kecuali saat diskusi
6. Sesi tanya jawab akan diberikan setelah perkuliahan
7. UTS dan UAS tidak ada susulan kecuali dg
alasan yg jelas
Silabus Pengantar
KKPMT 4 (Klasifikasi
Kodefikasi Penyakit &
Masalah Kesehatan
Tujuan Intruksional Umum & TIK

Pertemuan Tanggal Materi Dosen


Melakukan latihan kodefikasi (BAB XIV) (N00 –
(1,2) N99) yg berkaitan dg system genitourinary
SD
dan Gangguan fungsi berbagai penyakit pada
system pada system tubuh manusia beserta
istilah medis dan tindakan yang terkait
meliputi system genitourinary dan reproduksi
pada ICD 9 CM dan ICD 10
(3,4) Melakukan latihan kodefikasi (BAB XVII) (Q00-
Q99) yg berkaitan dg malformasi kongenital,
SD
deformitas dan abnormalitas kromosom

(5) Melakukan latihan Kodefikasi (Bab XV) (O00-


O99) berkaitan dg kehamilan, persalinan dan
SD
nifas
(6 & 7) Melakukan Latihan Kodedikasi Bab XVI (P00-
P99) berkaitan dg masa periode perinatal
Metode Penilaian

1. UAS (open examination) 40%


2. UTS (open examination) 30%
3. KUIS dan Penugasan 20%
4. Kehadiran 10 % , (Minimal kehadiran 75 %)
Tim Pengampu

1. Santi Deswita, Amd. PK, SKM, MKM


2. Tim Stikes Dharma Landbow
Referensi
1. World Health Organization. 2004. International Statistical Classification of
Disease and Related Health Problems Tenth Revision Volume 2 second
edition. Geneva: World Health Organization.
2. WHO. 2017 ICD-10-CM Diagnosis Code Penyakit infeksi, neoplasma,
Simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis, laboratori yang abnormal, Faktor-
faktor yang mempengaruhi status kesehatan dan kontak dengan fasiltas
pelayanan kesehatan, Tujuan khusus, SARS, Resisten terhadap antibiotik
3. ICD 9 CM
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
HK.01.07/MENKES/312/2020 TENTANG STANDAR PROFESI PEREKAM MEDIS
DAN INFORMASI KESEHATAN
Kompetensi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Kemampuan akhir yang diharapkan:
Mahasiswa mampu memahami dasar
pengkodean ICD 10 pada chapter
XIV,XV, XVI dan , XVII Memahi istilah
medis dan tindakan medis.
Seberapa penting koder d masa
sekarang ?
Masa JKN (Reimbursement)
1. Ekspektasi yang tinggi terhadap koder ,agar
cekatan dalam mentapkan kodefikasi
2. Tantangan tersendiri juga terhadap koder
dalam menetapkan kode yg akan disetuji
verifikator bpjs sehingga dapat pembiaayaan
yg sesuai dg sumber daya yg dikeluarkan dan
juga bebas dari potensi fraud/tipuan dan
pending klaim.
Apa yg harus dipahami seorang koder: ??
Dalam menetapkan kode diagnose dan prosedur
medis, kode harus memastikan bahwa kode yg
dipilih dpt mempresentasikan dg tepat isi
dokumen pd periode tsb (perjalanaa klinisnya),
sesuai dg system klasifikasinya dan tdk
menimbulkan dipute/sengketa dalam
pengklaimannya
Pengenalan Sistem Klafisikasi

Nomenklatur ?
Tatacara Penamaan

Klasifikasi ?

Penggolongan/pengelompokan
Syarat Klasifikasi Penyakit (ICD)
1. Atas dasar prinsip klasifikasi tunggal; letak anatomi, etiologi, spesialisasinya
2. Bersifat terbuka; mampu menampung semua istilah diagnostic/tindakan
3. Harus bersifat muatually eclusive (saling tidak berinteraksi, saling tidak
mempengaruhi) ; tdk mukin satu diagnose memiliki 2 tempat dalam satu
klasifikasi (sudah ada kelompok masing2)
4. Sistem klasifikasi menyusun elemen2 kedalam keompok2 berdasarkan
kriteria yg ditetapkan; yaitu pengelompokan berdasarkan penyakit, cedera,
operasi dan prosedur lainnya.
5. Suatu system klasifikasi tertutup menyediakan hanya untuk satu tempat u
mengklasifikasikan setiap kondisi dan prosedur
6. Kondisi tertentu yg jarang dijumpai atau tdk terlalu signifikan
dikelompokkan jadi satu dalam kode2 residual “Other spesifik” atau “Not
elsewhere classified”
Vol 2 berisikan instruksi tentang pengunaan icd termasuk;
Aturan Kode Morbiditas (pedoman dan aturan menetapkan kondisi
tunggal yg menjadi diagnose utama (single condition morbidity analysis)
serta tatacara kodingnya.
Ditentukan diakhir episode rawatan/kondisi yg didiagnosa diakhir
episode
Yg menjadi alasan kondisi dirawat atau diinvestigasi sepanjang episode
rawatan
Bila lebih dari satu kondosi terekam dalam dokumen maka pilih Yang
paling banyak menghabiskan sumber daya .

Aturan kode Mortalitas (pedoman dan aturan untuk menetapkan sebab


dasar kematianya (underlying cause of death) dan tatacara kodingnya
Yg menyebabkan pasien meninggal akibat kondisis itulah sebab
kematiannya.
Kondisi lain (sekunder);
Kondisi yg berkembang dalam episode rawatan kesehatan dan
memepengaruhi manajemen pasien. Kondisi yg terkait episode
sebelummnya yg tdk membawa dampak terhadap episode saat ini
seharusnya tdk dikode karena itu d masa lalu. Kecuali pada kondisi
tertentu.
Komplikasi :
Kondisi yg ditemukan saat admisi muncul selama dalam perawatan, atau
merupakan akibat suatu prosedur, atau pengobatan selama dirawat
Ex. Emboli, ISK, Alergi obat, infeksi post op
Komorbit :
Kondisi yg sudah ada pada satu adimisi yang mempengaruhi perawatan
pasien dan membutuhkan tambahan prosedur diagnostic , terapotik
treatment, atau akan meningkatkan monitoring.
Kesesuai diagnosis dan tindakan
Prosedur uatama adalah prosedur yg paling
signifikan yang dilakukan untuk mengobati /
atau mengatasi diagnosis utama. Koding
harus mereprentasikan diagnose dan
prosedur pd periode tsb. (koding klinis)
terutama diabdikan dalam RM 1 dan Resume.
Ex . DU . Demam – tindakan Circumsisi
Pertemuan 1
MELAKUKAN LATIHAN KODEFIKASI YANG
BERKAITAN DENGAN PENYAKIT
GENITOURINARY

ICD 10 pada chapter XIV


Diseases of the genitourinary
system (N00-N99)
Penyakit Sistem Kemih-Kelamin

PRODI D3 REKAM MEDIS


STIKES DHARMA LANDBOUW
DESKRIPSI

MELIPUTI PENGENALAN ISTILAH GANGGUAN


SISTEM KEMIH KELAMIN, CARA MENENTUKAN
KODE DIAGNOSA TERKAIT SISTEM KEMIH
KELAMIN AGAR AKURAT, TEPAT DAN
BERHASIL GUNA MENUNJANG SISTEM
INFORMASI MORBIDITAS DAN MORTALITAS YG
DIKEMBANGKAN.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

MAMPU MENENTUKAN KODE DIAGNOSA


GANGGUANPENYAKIT SISTEM KEMIH KELAMIN
DG PRESISI, AKURAT DAN TEPAT, BERHASIL
MENGUMPULKAN, MENYIMPAN,
MENGANALISA UNTUK KEPENTINGAN SISTEM
PELAPORAN MORBIDITAS DAN MORTALITAS DI
FASYANKES
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
MENJELASKAN :
1.DEFENISIBERBAGAI GANGGUAN PENYAKIT SISTEM
KEMIH KELAMIN
2.KEKHUSUSAN BAB XIV
3.NOTE, EXCLUDES, DAN INCLUDES SERTA TANDA
BACA PADA BAB XIV
4.CARA MENCARI DAN MEMILIH KODE DIAGNOSA PADA
BAB XIV
Diseases of the genitourinary system
(N00-N99)
Penyakit Sistem Kemih-Kelamin

1. Excudes……
2. Bab Terbagi 11 blok
 N00-N08 Penyakit Glomeruler
 N10-N16 Penyakit Tubulo-Interstisil
 N17-N19 Renal Failure (Gagal Ginjal)
 N20-N23 Urolithiasis (Batu Sistem Kemih)
 N25-N29 Ganguan Ginjal (Kydney) & Ureter
(Saluran yg keluar dari ginjal ke Vesica Urinaria)
LANJUTAN

 N40-N51 Penyakit Organ Kelamin Pria


 N60-N64 Gangguan Panyudara
 N70-N77 Penyakit radang Organ Pelvic Wanita
 N80-N98 Gangguan Non Radang saluran Kelamin
Wanita
 N99 Gangguan lain2 system genito urinaria

Ada 9 Code ber -* : N08* N16* N22* N29* N33*


N37* N51* N74* N77*
N00-N08 Penyakit Glomeruler
Perhatikan Keterangan dibawah judul
Use Additional Code : (Gunakan code tambahan, bila
mengiginkan, untuk mengidentifikasi external cause
(Chapter XX) atau adanya Gagal Ginjal (Renal
Failure) (N17-N19)
Disediakan Karakter ke 4 (.0 - .9) , Karakter ke-4
dimaksud untuk melengkapi sub-devisi
N00-N07
Subdivisi .0- .8 tidak umum digunakan kecuali telah
ada hasi PA (biospsi / Autopsi)
LANJUTAN (N00-N008)

Kategori 3- karakter dg syndrome klinis


tawaran kelengkapan code 4 karakter muncul
dibawah masing judul kategori N00-N07
N08* Gangguan Glomerular pada penyakit2
yang terkalarifikasi di bab2 lain. No Kode yang
akan dipasangkan dg N08* harus diberi !
(bertanda dagger)
DISORDER OF THE KIDNEY
GINJAL (RENAL/KYDNEY)
Fungsi Ginjal ; mangatur darah &elektrolit membuang ke luar
tubuh produk sampah – sampah terpenting dihasilkan dari
pembongkaran protein , Mengatur keseimbangan cairan tubuh
dan asam basa
Mudah terkena berbagai macam gangguan
Satu ginjal cukup untuk memenuhi / menjaga kesehatan tubuh
Penyakit yang menyerang kedua gunjal dan juga penyakit
stadium lanjut bias mengancam jiwa
Hypertensi bisa sebagai :
- Kausa Penyakit Ginjal
- Pengaruh pada Ginjal
LANJUTAN DISORDER OF KIDNEY

Gangguan Lain yg Berpengaruh pada Ginjal :


1.Nefrose (Neprotic Syndrome)
- Proteinurie +++
- Fluid retention , edema
2.Acute/Cronic renal failure
Auto-Immune Disorders : Glomerulonephritis
sering timbul post infeksi bakteri streptokokal
LANJUTAN DISORDER OF KIDNEY

Tumors :
Tumor Benign (Jarang Terjadi) bias tanpa gejala
atau hanya Haematuria
Tumor Malignant juga jarang
Renal cell-carcinoma (> pada usia >40 th)
Nephroblastoma (Wilm’s Tumor) (>pada usia <
4 th)
Metabolic Disorder
Renal Calculi (>> middle age)
Calculi = batu = stone = lithos
LANJUTAN DISORDER OF KIDNEY

Infection
Pylonephritis, Faktor disposisi
- Congenital
- Renal / Urethral calculi
- Tumor vesical urinary (Urinary Bladder)
- Pada pria : Hypertrophy Prostate
- TB Ginjal (akibat infeksi Hematgen)
Pada infeksi ginjal perlu dijelas dengan jenis
kuman penyebabnya.
LANJUTAN DISORDER OF KIDNEY
Congenital & Genetic Disorder
 Horse shoe kidney (seperti sepatu kaki kuda)
 Satu ginjal
 2 ginjal pada satu sisi
 1 ginjal dengan ureter
(sering fungsi tak terganggu, namun pada bayi
yang lahir dg ginjal underdeveloped bias saja
ginjal terkait hamper sama sekai tidak berfungsi
 Polycystic kidney
 Fanconi’s syndrome
 Renal tubular acidosis
( sering disertai fungsi tubui yg terganggu)
LANJUTAN DISORDER OF KIDNEY

Impaired Blood Supply :


penyakit2dg Obstruksi pembekuan darah diantara nya :
DM dan Hemolytic-uremic syndrome
Physiological shock = acute tubular necrosis
Periarteritis nodosa = Menyerang Systemic Lupus
Erythemetosus (SLE) pembuluh darah besar
Defect arteri supply (jarang) = HT Tissue demage
LANJUTAN DISORDER OF KIDNEY
Drugs
Alergi terhadap obat tertentu = acute
gangguan tubuli renis
Pengobatan jangka panjang atau terlalu
banyak diantaranya : analgetic, antibiotic
tertentu (acute tubular necrose)
Other disorder
Hydronephrosis
Crushing’s
syndrome (ada protein released
di darah akibat otot rusak meningkat /
menyumbat filter ginjal)
LANJUTAN DISORDER OF KIDNEY

Pemeriksaan (ICD 9 CM)


Kydney Imaging techniques (U. Sound – Scan,
CT-Scan)
IV(Retrograde) Pyelography
Angiography
Renal Biopsy
Blood Tests
Renal fuction test
Urynalysis
LATIHAN 1
PENYAKIT DAN KONDISI PADA SISTEM KEMIH &
KELAMIN
N Istilah Medis Defenisi Lead term Kode Icd 10
O
1 Anorchism
2 Aspermia
3 Balanitis
4 Benign Prostatic
Hypertropy (BPH)
5 Cryptorchidism
bilateral
6 Epididymitis
7 Erectile Dysfungtion
8 Hyrocele
9 Impotence
10 Orchitis
LANJUTAN LATIHAN 1
PENYAKIT DAN KONDISI PADA SISTEM KEMIH &
KELAMIN
NO Istilah Medis Defenisi Lead term Kode Icd 10

11 Infeksi Saluran Kencing


12 Gagal Ginjal Stadium Akhir
13 Perawatan Karena sering
abartus
14 Steril pada wanita

15 Sakit Haid

16 Pendarahan Post Menopause


17 Atropi Vaginitis
18 Menoragia
19 Meno Metroragia
20 Polip Uteri
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai