PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
i
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
HALAMAN JUDUL
TINJAUAN PELEPASAN INFORMASI MEDIS UNTUK
PASIEN MENINGGAL BAGI ASN
DI RSUD dr.H.BOB BAZAR, SKM
KALIANDA LAMPUNG SELATAN
PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Esa Unggul Jakarta
ii
PERSETUJUAN UJIAN SIDANG PROPOSAL
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Perekam Medis dan Informasi
Kesehatan pada Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
cukup sulit bagi saya untuk menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh
sebab itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Aprilita Rinayanti, Eff., M.Biomed,Apt. Selaku Dekan Fakultas Ilmu-
ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Jakarta;
2. Bapak Daniel Happy Putra, S.KM., M.K.M selaku Ketua Prodi Rekam Medis
dan Informasi Kesehatan Universitas Esa Unggul Jakarta;
3. Ibu Deasy Rosmala Dewi, SKM.,M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan ilmu, masukan dan saran yang sangat bermanfaat;
4. Segenap Dosen dan Karyawan Universitas Esa Unggul Jakarta yang telah
membekali penulis dengan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat selama
perkuliahan;
5. Rekan-rekan seperjuangan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan
Program Studi D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang saya
banggakan;
6. Teristimewa untuk keluarga tercinta yang selalu memberikan kepercayaan,
dukungan dan doa;
Muhammad Zailani
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii
PERSETUJUAN UJIAN SIDANG PROPOSAL...................................................iii
UCAPAN TERIMA KASIH...................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR SINGKATAN......................................................................................viii
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.4 Manfaat......................................................................................................4
1.5 Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................5
2.1 Landasan Teori..........................................................................................5
2.2 Penelitian Lain...........................................................................................8
2.3 Kerangka Berfikir....................................................................................10
2.4 Kerangka Konsep....................................................................................11
BAB III..................................................................................................................10
METODE PENELITIAN.......................................................................................10
3.1 Tempatdan Waktu Penelitian..................................................................10
3.2 Metode Penelitian....................................................................................10
3.3 Informan Penelitian.................................................................................10
3.4 Definisi Operasional................................................................................10
3.5 Tekhnik Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data.............11
3.6 Tekhnik Analisis Data.............................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
Pedoman Wawancara 1..........................................................................................13
v
Pedoman Wawancara 2..........................................................................................14
LAMPIRAN...........................................................................................................15
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Penelitian Lain ...................................................................................9-10
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR SINGKATAN
RS : Rumah Sakit
RM : Rekam Medis
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Aspek hukum artinya mempunyai nilai hukum dan isinya
menyangkut mesalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar
keadilan dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan
tanda bukti untuk menegakkan keadilan. Rekam medis digunakan sebagai
pedoman atau perlindungan hukum yang mengikat karena di dalamnya
terdapat segala catatan tentang tindakan, pelayanan, terapi, waktu terapi,
tanda tangan dokter yang merawat, tanda tangan pasien yang
bersangkutan, dan lain-lain. Dengan kata lain, rekam medis dapat
memberikan gambaran tentang standar mutu pelayanan yang diberikan
oleh fasilitas pelayanan kesehatan maupun oleh tenaga kasehatan yang
berwenang. Rekam medis juga menyediakan data untuk membantu
melindungi kepentingan hukum pasien, dokter dan penyedia fasilitas
pelayanan kesehatan. Catatan ini juga menyediakandata yang dapat
melindungi kepentingan hukum pasien dalam kasus-kasuskompensasi
pekerja, kecelakaan pribadi atau malpraktek (Sanjoyo, 2019).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Siswati, Sri Adinda
dan Rury Agnesia padatahun 2018 yang berjudul Tinjauan Pelaksanaan
Pelepasan Informasi Medis Kepada Pihak Ketiga Untuk Klaim Asuransi di
Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring Jakarta diketahui pada
pelaksanaan pelepasan informasi medis dan SPO mengenai kebijakan
persyaratan pelepaan informasi medis yaitu surat kuasa bermaterai 6.000,
fotokopi identitas pasien dan identitas pihak ketiga, ditemukan 14 (34%)
dari 41 permintaan rekam medis dari pihak ketiga tidak lengkap (Siswati et
al., 2018).
Pada penelitian yang dilakukan oleh Risqi Vidia Astuti tahun 2015
dengan judul Tinjauan Prosedur Pelepasan informasi Medis Dalam
Menjaga Aspek Kerahasian Rekam Medis Di RSUD dr. Darsono
Kabupaten Pacitan dikatakan penggunaan informasi medis pada bulan
Maret-Mei 2015 sebanyak 41 permintaan dengan permintaan klaim
asuransi yang paling banyak yaitu sebanyak 51,2%. Prosedur dalam
pelepasan informasi medis di rumah sakit terdapat 2 SPO yaitu guna
pegurusan visum etrepertum dan permintaan data dan atau pemberian
informasi rekam medis, unit terkait pelepasan informasi adalah dokter, sub
bag TU, sub bag pengembangan, rekam medis, keuangan, kepolisian,
asuransi. Faktor penghambat pelepasan informasi medis adalah ketidak
hadiran dokter dan tanda tangan dokter yang belum ada ketika permintaan
data medis pasien (Astuti, 2015).
Penelitian oleh Kinanti Mita Handayanti Permana dan Nanda Aula
Rumanatahun 2017 dengan judul Tinjauan Proses Pelepasan Informasi
Medis Kepada Pihak Asuransi di RS Muhammadiyah Taman Puring
Tahun 2017 menyebutkan bahwa persentase ketidak sesuaian pelaksanaan
pelepasan informasi medis terhadap SPO pada proses menerima
2
permintaan tertulis dari pihak ke tiga sebesar 68,4% yang tidak sesuai,
selanjutnya pada prosedur ke dua yaitu, permintaan tertulis untuk pasien
<14 tahun, sebanyak 42% yang tidak sesuai, kemudian pada proses ke
lima yaitu, memperlihatkan identitas asli yang menyebutkan adanya
hubungan dari pihak peminta dengan pasien, sebesar 58% yang tidak
sesuai, sehingga rata-rata pelepasan informasi yang sudah sesuai SPO
sebesar 76%, dan yang belum sesuai SPO sebesar 24%. Kemudian
persentase yang tidak menggunakan surat kuasa untuk pelepasan informasi
medis oleh pihak ke tiga khususnya asuransi di Rumah Sakit
Muhammadiyah Taman Puring Tahun 2017 sebanyak 68% (Permana &
Rumana, 2017).
RSUD dr.H.Bob Bazar, SKM Kalianda Lampung Selatan yang
beralamat di JalanLettu Rohani No. 14 B Kedaton Kalianda memiliki
petugas rekam medis yang berjumlah 20 orang, 6 diantaranya adalah
lulusan pendidikan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Jumlah
kunjungan pasien rawat jalan di rata-rata 173 orang/hari dan kunjungan
rawat inap rata-rata 60 orang/hari. Jumlah pasien meninggal di RSUD
dr.H.Bob Bazar, SKM Kalianda Lampung Selatan pada bulan September
2020 adalah sebanyak 54 orang dan 8 orang diantaranya adalah
ASN.Diketahui pada bulan September 2020 BOR (persentasi pemakaian
tempat tidur) 33,56 %, ALos (rata-rata lama rawat) 2,6 hari, BTO(rata-rata
pemakaian 1 tempat tidur) 4 kali, GDR(angka kematian kotor) 7,40 permil,
dan NDR (angka kematian bersih) 3,01permil.
Berdasarkan hasil observasi awal pada kegiatan proses pelepasan
informasi medis untuk pasien meninggal bagi Aparatur Sipil Negara
(ANS) di RSUD dr.H.Bob Bazar, SKM Kalianda Lampung Selatan, pada
bulan Juli - September 2019 jumlah klaim pasien ASN meninggal
sebanyak 5 berkas.
Dampak keterlambatan dalam pengembalian rekam medis ke unit
rekam medis serta ketidaklengkapan dalam pengisian rekam medis pasien
pada proses pelepasan informasi medis untuk pasien meninggal bagi ASN
di RSUD dr.H.Bob Bazar, SKM Kalianda Lampung Selatan adalah proses
pelepasan informasi medis tidak dapat segera dilakukan (terhambat), mutu
pelayanan pelepasan informasi medis dirumah sakit menjadi kurang dan
keluarga pasien tidak puas dengan pelayanan di rumah sakit.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Tinjauan Pelepasan Informasi Medis Untuk Pasien Meninggal Bagi ASN
di RSUD dr. H. BOB BAZAR, SKM Kalianda Lampung Selatan” .
3
medis untuk pasien meninggal bagi ASN di RSUD dr.H.Bob Bazar, SKM
Kalianda Lampung Selatan.
1.4 Manfaat
1. Manfaat Bagi Tempat Penelitian
Dapat bermanfaat bagi rumah sakit dalam kegiatan pelepasan
informasi medis untuk pasien meninggal bagi ASN di RSUD
dr.H.Bob Bazar, SKM Kalianda Lampung Selatan.
2. Manfaat BagiI nstitusi Pendidikan
Dapat menambah referensi daftar pengetahuan dan bermanfaat bagi
pendidikan.
3. Manfaat Bagi Peneliti
Dapat dijadikan pengalaman dan penambahan pengetahuan tentang
proses pelepasan informasi medis untuk pasien meninggal bagi
ASN.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
2.1.3 Pelepasan Informasi Medis
Pelepasan informasi medis adalah kebutuhan untuk
mengetahui data medis dari seorang pasien yang telah dijalaninya.
Nilai informasi yang terkandung dalam rekam medis adalah
datayang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih bagi
penerima (Wuryaningsih, Sudra, & Pujihastuti, 2011).
Sarana kesehatan/rumah sakit bertanggung jawab untuk
melindungi informasi kesehatan yang terdapat di dalam rekam
medis. Menjaga keamanan informasi, keakuratan informasi dan
kemudahan akses informasi menjadi tuntunan pihak organisasi
pelayanan kesehatan dan praktisi kesehatan serta pihak ketiga yang
berwewenang. Sedangkan pihakyang membutuhkan informasi
harus senantiasa menghormati privasi pasien.Secara keseluruhan,
keamanan, privasi, kerahasian dan keselamatan adalah perangkat
yang membentengi informasi dalam rekam medis (Erlindai &
Yulita, 2018).
Dalam Permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 Pasal11
Ayat (2) menyatakan bahwa“penjelasan tentang isi rekam
medishanya boleh dilakukan oleh dokter ataudokter gigi yang
merawat pasiendengan izin tertulis pasien atauberdasarkan
peraturan perundangundangan” (Kemenkes RI, 2008).
Dalam pasal 12 ayat (4) Permenkes 269/2008 dapat
diketahui bahwa yang berhak mendapatkan ringkasan rekam medis
adalah:
a. Pasien
b. Keluarga pasien
c. Orang yang diberi kuasa oleh pasien atau keluarga pasien
d. Orang yang mendapat persetujuan tertulis dari pasien atau
keluarga pasien
(Kemenkes RI, 2008).
Informasi medis seorang pasien dapat diberikan kepada
pihak-pihak terkait antara lain:
1. Asuransi
2. Pasien/keluarga pasien
3. Rumah sakit yang menjadi tempat rujukan
4. Dokter lain yang merawat pasien
5. Kepolisian
6. Untuk keperluan pengadilan
(BPPSDMK, 2017).
6
2.1.4 Hak Akses Rekam Medis
Hak akses memastikan hak pasien atas wewenangnya untuk
melihat atau mengkopi data-data rekam medisnya sendiri.
Sedangkan rahasia medis lebih menekankan segi kerahasiaannya.
Menurut Markenstein dalam modul Bahan Ajar RMIK
tahun 2017, kepentingan pasien untuk melihat data-data rekam
medis adalah
1. Kepentingan yang terletak di bidang finansial dalam artian
untuk mengetahui berapa besar jumlah biayanya dan apakah ia
bisa memperoleh pembayaran kembali ataupun ganti rugi,
misalnya dari perusahaan asuransnya
2. Untuk kepentingan proses peradilan yang menurut rasa
keadilan kedua belah pihak yang berperkara seharusnya
mempunyai hak akses yang sama terhadap informasi yang
relevan untuk diajukan pada tuntutan dan pembelaan.
3. Kepentingan pengobatan diperlukan untuk meneruskan
pengobatannya pada pemberi pelayanan lain atas dasar data-
data yang ada.
4. Kepentingan yang bersangkutan dalam pengamanan yang
menyangkut data-data pribadi.
(BPPSDMK, 2017).
7
kerja dan system kerja pada unit kerja yang bersangkutan dengan
tujuan menciptakan komitment mengenai apa yang dikerjakan oleh
satuan unit kerja instansi (Tjipto Atmoko, 2011).
SOP merupakan prosedur tetap yaitu aturan yang mengatur
tentang alur / pedoman kerja umtuk penyelenggaraan rekam medis
di Rumah sakit (Rachman & Sugiyanto, 2010).
Prosedur/aturan intern tentang pelepasan informasi rekam
medis kepada asuransi, Pendidikan / Penelitian dan Kepolisian /
Pengadilan adalah peraturan atau aturan yang dikeluarkan oleh
pihak rumah sakit dalam hal pengeluaran informasi rekam medis
kepada pihak Asuransi, Pendidikan / Penelitian dan Kepolisian /
Pengadilan (Erlindai & Yulita, 2018).
Tahun
N Nama Judul Variabel
Peneli Hasil / Kesimpulan
o Peneliti Penelitian yang diteliti
tian
8
Dalam asuransi yang palingbanyak
Menjaga yaitu sebanyak 51,2%.
Aspek Faktor penghambat
Kerahasian pelepasan informasi
Rekam medisadalah ketidakhadiran
Medis Di dokter dan tandatangan
RSUD dr. dokter yang belum ada
Darsono ketika permintaan data
Kabupaten medis pasien
Pacitan
3 Kinanti 2017 Tinjauan Pelaksanaan Persentase ketidaksesuaian
Mita Proses pelepasan pelaksanaan pelepasan
Handay Pelepasan informasi informasi medis terhadap
anti Informasi medis SPO pada proses menerima
Perman Medis permintaan tertulis dari
a dan Kepada pihak ke tiga sebesar 68,4%
Nanda PihakAsura yang tidak sesuai,
Aula nsi di RS selanjutnya pada prosedur
Rumana Muhammad ke dua yaitu, permintaan
iyah Taman tertulis untuk pasien <14
Puring tahun, sebanyak 42% yang
Tahun 2017 tidak sesuai, pada proses ke
lima yaitu, memperlihatkan
identitas asli yang
menyebutkan adanya
hubungan dari pihak
peminta dengan pasien,
sebesar 58% yang tidak
sesuai, sehingga rata-rata
pelepasan informasi yang
sudah sesuai SPO sebesar
76%, dan yang belum sesuai
SPO sebesar 24%.
Persentase yang tidak
menggunakan surat kuasa
untuk pelepasan informasi
medis oleh pihak ke tiga
khususnya asuransi di RS
Muhammadiyah Taman
Puring Tahun 2017
sebanyak 68%
9
2.3 Kerangka Berfikir
Tepat Waktu
10
2.4 Kerangka Konsep
11
BAB III
METODE PENELITIAN
11
DAFTAR PUSTAKA
BPPSDMK. (2017). Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK),
Manajemen Informasi Kesehatan IV : Etika Profesi dan Hukum Kesehatan.
Erlindai, & Yulita, T. (2018). Analisis Sistem Pelepasan Informasi Rekam Medis
Dalam Menjamin Aspek Hukum Kerahasiaan Rekam Medis di Rumah Sakit
Imelda Pekerja Indonesia Medan Tahun 2018. (1).
Kemenkes RI, 2008. (2008). Permenkes RI No 269 tahun 2008 tentang Rekam
Medis.
12
Pedoman Wawancara 1
13
Pedoman Wawancara 2
14
LAMPIRAN
15
16
17
18