Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MONITORING

DOWN TIME
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIM RS)
TAHUN 2023

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. BOBBAZAR, SKM


KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
LAPORAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI SIMRS KHANZA
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN

Sebagai organisasi yang kompleks, rumah sakit memerlukan dukungan sistem informasi
yang lengkap dan akurat untuk mengoptimalkan pelayanan. Informasi merupakan aset
penting yang perlu dikelola secara optimal untuk mendukung pengambilan keputusan.
Penerapan sistem informasi di rumah sakit diharapkan dapat mendorong rumah sakit untuk
melaksanakan kegiatan pelayanan dengan lebih produktif, cepat, mudah, akurat, terpadu,
aman dan efisien.

Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) sangat penting untuk
mengintegrasikan seluruh informasi yang dihasilkan dalam proses pelayanan. SIMRS
dapat mendorong peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan di rumah sakit seiring
dengan kelancaran arus informasi yang berasal dari kegiatan operasional rumah sakit.

Sistem informasi di rumah sakit bervariasi dari sistem sederhana hingga sistem yang
kompleks. Pada awalnya sistem informasi rumah sakit diartikan sebagai sistem
pengolahan informasi berbasis komputer yang dilakukan di rumah sakit. Perubahan
paradigma di bidang layanan kesehatan, mendorong pemanfaatan teknologi sebagai salah satu
sarana pertukaran informasi.Perubahan paradigma layanan kesehatan memiliki dampak
terhadap perkembangan sistem informasi rumah sakit. Layanan kesehatan diharuskan
untuk mengutamakan keselamatan pasien (peduli terhadap risiko kesalahan
pengobatan/medical errors), pengendalian biaya, pelayanan yang berfokus pada konsumen,
perkembangan evidence based medicine dan tuntutan untuk perlindungan privasi. Sistem
informasi rumah sakit perlu menyesuaikan dengan perubahan tersebut dengan menata
ulang prioritas. Sistem informasi rumah sakit yang semula mengutamakan pengelolaan
data administratif harus lebih mengutamakan keamanan informasi, mengembangkan
sistem klinis untuk mengurangi medical errors, memanfaatkan internet yang semakin
mudah diakses, mendigitalisasi pencatatan manual, dan memanfaatkan peralatan nirkabel
untuk meningkatkan akses informasi.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja SIMRS, evaluasi perlu dilakukan terhadap
sistem yang telah berjalan untuk mengetahui aspek positif yang mendorong penggunaan
sistem dan mengidentifikasi faktor yang menimbulkan hambatan. Evaluasi mencakup
berbagai aspek dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di rumah sakit.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa trend evaluasi sistem informasi kesehatan tidak
hanya melihat aspek teknologi melainkan juga mempertimbangkan aspek manusia dan
organisasi. Dengan adanya evaluasi ini, rumah sakit dapat mengembangkan SIMRS
dengan mempertimbangkan kebutuhan pengguna (user) serta faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan SIMRS serta manfaat yang diharapkan.

B. LATAR BELAKANG
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu
sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur
proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian
dari Sistem Informasi Kesehatan. SIMRS adalah solusi bagi rumah sakit untuk transformasi
digital. Regulasi SIMRS tertuang pada Permenkes RI Nomor 82 tahun 2013 tentang Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit. Dalam regulasi SIMRS tersebut dinyatakan bahwa
setiap rumah sakit wajib menyelenggarakan SIMRS. Pengembangan SIMRS oleh rumah
sakit secara internal tentu membutuhkan waktu dan resource yang cukup banyak.
Saat ini pengelolaan SIMRS masih harus bekerjasama dengan provider ( pihak ketiga )
mengingat Kemenkes RI belum memberikan software terbaik untuk RSUD Type C.
Pemanfaatan dan operasional SIM RS membuhkan pendampingan dari provider dalam
penggunaannya sehingga output kegiatan menjadi lebih maksimal dan SIM RS akan
bermanfaat bagi rumah sakit.

C. TUJUAN

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memonitoring apabila terjadi waktu henti / Down Time
sistem dalam pelaksanaanya sehari-hari.

D. SASARAN
Sasaran kegiatan adalah unit yang terdiri dari :
- Instalasi Gawat Darurat
- Rawat Jalan
- Ruang Rawat Inap Kelas I
- Ruang Rawat VIP
- Ruang Rawat Bedah
- Ruang Rawat Penyakit Dalam Pria & Wanita
- Ruang Rawat Anak
- Ruang Rawat Bersalin
- Ruang Rawat ICU
- Ruang Haemodialisa
- Instalasi Bedah Sentral
- Instalasi Gizi
- Instalasi CSSD
- Manajemen
- Instalasi penunjang

E. RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan 1 kali, dalam melakukan penanganan permasalahan
dilakukan pengecekan dengan waktu maksimal 30 menit dari pengaduan tiap-tiap unit yang
ada di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM. Untuk Hardware kami menyediakan backup hardware
cadangan yang disiapkan unit IT RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM. Dalam 3 bulan terakhir
tidak pernah terjadi henti sistem / Down Time namun apabila terjadi Down Time maka semua
pekerjaan dialihkan Kembali ke manual setelah aplikasi berjalan dengan baik maka hasil
kinerja manual akan di inputkan ulang ke sistem.
F. JADWAL PELAKSANAAN

Bulan
Nama Kegiatan
JULI AGUSTUS SEPTEMBER

Monitoring dan √ √ √
Evaluasi SIM RS

G. Dokumentasi Monitoring Down Time

H. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini dibuat sebagai laporan akhir dari pelaksanaan kegiatan
monitoring dan evaluasi Down Time Sim RS di RSUD Dr. H. Bob Bazar, SKM.

Kalianda, 2 Oktober 2023


Kepala Unit IT

Wahyu Pratomo, S.Kom

Anda mungkin juga menyukai