Anda di halaman 1dari 15

PEDOMAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIM-RS)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA


KABUPATEN LEMBATA
2021
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
LEWOLEBA
NOMOR : TAHUN 2019

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT SIM-RS

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA


Menimbang : a. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban
pelaksanaan komputerisasi dan pengembangan
sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) di
RSUD Lewoleba, perlu dibentuk Instalasi Sistem
Manajemen Informasi Rumah Sakit;
a. Bahwa nama-nama yang tersebut pada
lampiran surat keputusan ini dipandang
mampu untuk melaksanakan tugas-tugas
tersebut;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di
maksud pada huruf a, dan huruf b, perlu penetapan
keputusan Direktur tentang Pedoman
Pengorganisasian SIM-RS pada Rumah Sakit Umum
Daerah Lewoleba;
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36
tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
2. Undang – Undang No.29 tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik
Indonesia Nomor 4431) ;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit ; (Lembaran
Ditetapkan Di : Lewoleba,
Pada Tanggal : 2021
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA

YOSEPH FREINADEMETS PAUN


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi


berfungsi sebagai lembaga sosial semata, tetapi merupakan lembaga
bisnis yang patut diperhitungkan keberadaannya. Perubahan fungsi ini
terjadi dengan banyak ditemukan penyakit-penyakit baru maupun
teknologi pengobatan yang makin maju.Sehingga rumah sakit dituntut
untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha
dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit
harus merumuskan kebujakan-kebijakan strategis antara lain efesiensi
dari dalam ( organisasi, manajemen serta SDM ) serta harus mampu
secara cepat dan tepat mengambil keputuan untuk peningkatan
pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang
responsive, inovatif, efektif, efesien dan menguntungkan.

Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit


Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi
pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Teknologi informasi
telah mempengaruhi pula pelayanan rumah sakit, antara lain
dibutuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan
ketepatan dan kecepatan pelayananya.

Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses


pengolahan data di rumah sakit adalah teknologi informasi berupa
Sitem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS).informasi
merupakan aktivita(asset) penting suatu rumah sakit dalam
peningkatan efesiensi dan efektivitas pekerjaan. Sistem Informasi
Manajemen (SIM) berbasis computer merupakan sarana pendukung
yang sangat penting bakhan bisa dikatakan mutlak untuk operasional
rumah sakit.System informasi rumah sakit merupakan salah satu
komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu
tersebut.System Informasi rumah sakit secara umum bertujuan untuk
mengintegrasikan system informasi dari berbagai subsistem dan
mengolah informasi yang perlu sebagai pengambil keputusan. Selain
itu, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) adalah system
koputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur
proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung kinerja dan
memperoleh informasi secara cepat, tepat, dan akurat.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Pedoman pelayanan sistem informasi manajemen sebagai dasar
arahan, pegangan dan pengendalian bagi petugas rumah sakit,
sistem informasi manajemen dalam memberikan pelayanan kepada
petugas pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba.
2. Tujuan Khusus
Sistem informasi manajemen dengan adanya pedoman pelayanan
sistem informasi manajemen, maka petugas dapat :
a. Terselenggaranya proses database rumah sakit tersedia
secara cepat, tepat, dan akurat serta tersentralisasi dan
terintegrasi.
b. Meningkatkan kemampuan sebagai perencana dan pengendali
jalannya operasional rumah sakit yang dilaksanakan
dipetugas terkait sehubungan dengan penggunakan teknologi
informasi.
c. Mengantisipasi perkembangan kemajuan teknologi informasi,
dan system komunikasi komputer rumah sakit.
d. Menjamin sistem komunikasi komputer secara efektif, efisien,
dan sesuai dengan aturan yang yang berlaku.
e. Melindungi aset rumah sakit bidang teknologi informasi, data
dan informasi, perangkat lunak, perangkat keras, pengguna,
dan prosedur-prosedur yang berkaitan.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang lingkup pelayanan sistem informasi manajemen
Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba meliputi :
1. Penyelenggaraan dan Pengelolaan Teknologi Informasi.
 Bagian sistem informasi manajemen masuk dalam struktur
organisasi rumah sakit dalam rangka untuk mengelola dan
melakukan pemeliharaan terhadap semua perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) yang berbasiskan
teknologi informasi. Perangkat keras (hardware) meliputi : unit
komputer, printer, scanner, swsistem informasi manajemench hub,
jaringan data LAN (Local Area Network), hub broadband, remote
gateway, radio/wireless link, modem ADSL, unit server dan
peripheral yang mengikutinya.
 Sistem informasi manajemen berfokus strategi dalam
pemeliharaan SIMRS yang selaras dengan visi dan misi rumah
sakit. Mengembangkan koordinasi lintas bagian atau unit terkait,
dalam rangka memberikan support dan integrasi sistem data
maupun informasi untuk kemudahan dalam bekerja dan memberi
layanan bagi customer.
2. System Informasi Manajemen
 SIM RS merupakan dukungan dari bagian Sistem informasi
manajemen yang bekerja untuk menata manajemen informasi
dan melakukan pengelolaan SIM RS maupun aplikasi SIM RS,
seperti yang berhubungan dengan hak akses user, data pasien,
tarif rumah sakit, dan pemasangan SIM pada unit pelayanan
terkait demi penerapan sistem teknologi informasi dalam
pelayanan rumah sakit.
 SIM RS sebagai pusat informasi dan manajemen juga menjadi
salah satu penentu keberhasilan manajemen rumah sakit dalam
mengelola tagihan pasien, Rekam Medis, pembukuan RS dan
lain-lain. Sumber informasi ini harus dikelola dengan rapi dan
baik agar pengelolaan Rumah Sakit bisa ditingkatkan menjadi
Rumah Sakit yang unggul dan profesional.
3. Pengelolah Data Rumah Sakit
Rumah sakit menyediakan sistem manajemen data terintegrasi yang
didukung dengan teknologi informasi mulai dari pengumpulan,
pelaporan, analisis, validasi, serta publikasi data untuk internal
rumah sakit dan eksternal rumah sakit.Publikasi data harus
memperhatikan kerahasiaan pasien sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.Rumah sakit juga menyediakan teknologi dan
dukungan lainnya untuk mendukung sistem manajemen data
pengukuran mutu terintegrasi sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi.Pada rumah sakit besar dan kompleks sifatnya
dibutuhkan teknologi dan atau staf yang mempunyai kompetensi
mengelola data.Kumpulan data memberikan gambaran/profil rumah
sakit selama kurun waktu tertentu.Karena sistem informasi
manajemen itu, kumpulan data merupakan suatu bagian penting
dalam kegiatan peningkatan kinerja rumah sakit.
Jenis data yang dibutuhkan antara lain:
 Untuk mendukung proses asuhan dibutuhkan data rekam medik
pasien dan data capaian mutu pelayanan (indikator area
pelayanan).
 Untuk mendukung proses manajerial dibutuhkan data analisa
pasien, data indikator area klinis, manajemen dan sasaran
keselamatan pasien, serta data sdm, sarana, dan keuangan.
 Untuk mendukung proses mutu pelayanan dibutuhkan data
capaian indikator mutu rumah sakit, termasuk manajemen
risiko, manajemen sarana, pencegahan infeksi.
 Untuk keperluan pihak diluar rumah sakit seperti dinas
kesehatan, kementerian kesehatan, BPJS atau asuransi lainnya.
4. Jenis Data yang Terintegrasi terkait PMKP antar lain :
 Data dari indikator mutu unit dan indikator mutu prioritas
rumah sakit.
 Data hasil monitoring kepatuhan panduan praktik klinis dan
clinical pathway di tingkat kelompok staf medis dan di tingkat
prioritas rumah sakit.
 Data dari hasil surveilans infeksi.
 Data dari pelaporan insiden keselamatan pasien.
 Data hasil monitoring kinerja staf klinis (bila monitoring kinerja
menggunakan indikator mutu).
5. Pengumpulan Data antara lain:
 Data terkait pasien dan pelayanannya dicatat dan dihimpun
dalam berkas rekam medis, baik berbasis data elektronik
maupun fisik.
 Data terkait manajemen dihimpun dari laporan rekam medis,
capaian indikator mutu, laporan sarana, laporan sdm dan
laporan keuangan.
 Data terkit program mutu dihimpun dari laporan rekam medis,
capaian indikator mutu dan laporan insiden .
6. Penyajian Data Internal
 Laporan pelayanan disajikan sebagai laporan rekam medik,
termasuk data kunjungan, data populasi pasien, indikator rawat
inap serta KLPCM (ketidak lengkapan pengisian catatan medis).
 Laporan manajemen disajikan sebagai laporan kunjungan,
laporan kinerja unit/instalasi, laporan keuangan, dan laporan
capaian indikator mutu.
 Laporan mutu disajikan sesuai data Indikator Area Klinis,
Indikator Area Manajemen, Indikator Sasaran Keselamatan
Pasien, dan Indikator Mutu Unit.
7. Penyajian Data Eksternal
 Untuk laporan ke dinas kesehatan, disajikan sesuai ketentuan
dari dinas kesehatan.
 Untuk laporan ke BPJS digunakan data dari software inacbg
sesuai ketentuan kementrian kesehatan dan BPJS.
 Data mutu dari RS lain digunakan sebagai perbandingan capaian
mutu RS. Data ini diolah oleh tim mutu RS.

D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 4 berisi tentang
Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang
dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam
bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya,
yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui
Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas
pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau
sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode
Akses,simbolatauperforasiyangmemilikimaknaatauartiataudapatd
ipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 5 berisi tentang Sistem
Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik
yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah,
menganalisis, menyimpan,menampilkan,mengumumkan,
mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008
Tentang Rumah
SakitBabIPasal1ayat6berisitentangPenyelenggaraanSistemElektro
nikadalah pemanfaatan Sistem Elektronik oleh penyelenggara
Negara, Orang,Badan Usaha, dan/atau Masyarakat.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit Bab XI Pasal 52 ayat 1 berisi tentang Setiap
Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang
semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk
Sistem Informasi Manajemen RumahSakit.

BAB II

PENGORGANISASIAN UNIT KERJA SISTEM INFORMASI


MANAJEMEN RUMAH SAKIT

A. GAMBARAN UMUM
SIM RS adalah sebuah Unit Kerja yang berguna untuk menata
manajemen RS yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Tiga poin
penting dari sebuah Rumah Sakit adalah pasien dan pegawai sebagai
subjek, serta segala aktivitas di Rumah Sakit.
Pasien yang datang memiliki data pasien, seperti nama, alamat,
tempat tanggal lahir, dan seterusnya.Pegawai RS juga memiliki data,
seperti nama, unit kerja, pangkat, dan seterusnya. Informasi-informasi
yang demikian itu harus valid dan konsisten. Karena itulah diperlukan
sebuah sistem untuk menjaga kondisi yang demikian itu.
Informasi ini bukan hanya terkait antara pasien dan karyawan
tapi juga kepada tagihan pasien, Rekam Medis, pembukuan RS dan
lain-lain. Sumber informasi ini harus dikelola dengan rapi dan baik agar
pengelolaan Rumah Sakit bisa ditingkatkan menjadi Rumah Sakit yang
unggul dan profesional.
1. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rumah Sakit Umum
Daerah Lewoleba bertanggung jawab dalam pengelolaan aplikasi SIM
RS, seperti yang berhubungan dengan hak akses user, data pasien,
tarif rumah sakit, dan pemasangan SIM pada unit pelayanan terkait.
2. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rumah Sakit Umum
Daerah Lewoleba bertanggung jawab pengelolaan dan pengembangan
website Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba. Websitemerupakan
sarana untuk berbagi informasi.

B. STRUKTUR ORGANISASI

DIREKTUR RUMAH SAKIT


---------------------------------
dr. BERNARDUS Y. BEDA

PENANGGUNG JAWAB
------------------------------
EGIDIUS NARA

KEPALA INST. SIMRS


--------------------------------
RONA M.S.WITAK

PROGRAMER HARDWARE & MAINTENENS


ANALISIS SISTEM
---------------------------- JARINGAN
----------------------------
SARAH KAHARUDIN ------------------------------------
SARAH KAHARUDIN

KOMPUTER &
OPERASIONAL
---------------------

OPERATOR
OPERATOR
REGISTER RI
REGISTER RJ
---------------------------
-----------------------------
HELENA INA EMA
NURHAYATI NORENG
C. TUPOKSI DAN URAIAN TUGAS

N Jabatan Uraian Tugas dan Tanggung Jawab


o
1 Direktur
D. PELAPORAN (HARIAN, BULANAN, DAN TAHUNAN)

Anda mungkin juga menyukai