Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA

NOMOR : 36.1 TAHUN 2019

TENTANG
RETENSI DAN PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyelenggarakan rekam medis


yang baik dan efisien di Rumah Sakit Umum Daerah
Lewoleba;
b. bahwa untuk maksud tersebut dalam butir a perlu
ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Lewoleba.
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2004 tentang Praktek Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan; (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 Tentang Rumah Sakit; (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2009
tentang Kearsipan; (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5071);
5. Undang-undang Nomor 7 tahun 1971 tentang Ketentuan
pokok-pokok kearsipan
6. Peraturan pemerintah o. 34/1979 tentang Kearsipan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan;
8. Peraturan pemerintah No. 87 tahun 1999 tentang tata cara
penyerahan dan pemusnahan dokumen perusahan
9. Permenkes RI no. 749a/MenKes/Per/XII/1989 tentang
Medical Record;
10. Permenkes R.I No.269/MENKES/PER/III/2008
Tentang Rekam Medis;
11. Permenkes No.36 tahun 2012 tentang Rahasia Kedokteran;
12. Surat edaran Dirjen Yanmed No. HK. 00.05.1.5.01160
tahun 1995, tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Formulir
Rekam Medis Dasar dan Pemusnahan Arsip rekam Medis
di Rumah Sakit;
13. SK Direktur RSUD Lewoleba No.3.1/445/RSUDL/2012
tentang Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis di RSUD
Lewoleba

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Memberlakukan kebijakan retensi dan pemusnahan rekam
medis pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba
seperti pada lampiran surat keputusan ini.
Kedua : Kepada kepala dan staf instalasi rekam medis dalam
melaksanakan retensi dan pemusnahan rekam medis
mengacu kepada kebijakan tersebut dalam lampiran surat
keputusan ini.
Ketiga : Segala biaya yang dikeluarkan akibat ditetapkannya
keputusan ini, dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah kabupaten Lembata yang
dialokasiakan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran
Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Ditetapkan di Lewoleba,
Pada tanggal 24 Agustus 2019

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA,

DR. BERNARDUS YOSEPH BEDA


Lampiran 1
Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Lewoleba
Nomor 36.1 Tahun 2019
Tentang
Retensi dan Pemusnahan
Berkas Rekam medis
Rumah sakit Umum Daerah Lewoleba

KEBIJAKAN RETENSI DAN PEMUSNAHAN


ARSIP BERKAS REKAM MEDIS
DI RSUD LEWOLEBA

I. PENGERTIAN
1. Retensi yaitu suatu kegiatan memisahkan atau memindahkan antara
dokumen rekam medis inaktif dengan dokumen rekam medis yang
masih aktif di ruang penyimpanan(filing).
2. Berkas rekam medis aktif yaitu berkas rekam medis yang masih aktif
digunakan untuk pelayanan pasien yang bersangkutan. Berkas rekam
medis inaktif yaitu berkas rekam medis yang sudah tidak digunakan lagi
untuk pelayanan pasien yang bersangkutan dalam jangka waktu
tertentu.
3. Pemusnahan rekam medis adalah kegiatan menghilangkan/
menghapus/menghancurkan secara fisik dokumen rekam medis yang
telah mencapai 5 tahun sejak terakhir berobat di Rumah Sakit Umum
Daerah Lewoleba.

II. TUJUAN
1. Mengurangi jumlah dokumen rekam medis yang disimpan dalam rak
(filling) sehingga didapat ruang untuk penyimpanan rekam medis yang
baru;
2. Mengabadikan formulir-formulir rekam medis yang bernilai guna.
III. ISI KEBIJAKAN
1. Retensi rekam medis dilakukan untuk pasien inaktif 2 tahun atau
lebih sejak terakhir pasien berobat;
2. Retensi dilakukan setip 6 bulan atau setiap tahun secara reguler;
3. Apabila rekam medis pasien sudah disimpan di rak inaktif tapi
kemudian pasien berobat lagi maka rekam medisnya disimpan
kembali di dalam rak aktif;
4. Pemusnahan dilakukan untuk rekam medis yang sudah tidak aktif
yang telah mencapai 5 tahun sejak terkhir berobat kecuali ringkasan
masuk keluar pasien, Resume Dokter, Laporan Operasi, Catatan
Anesthesi, pertsetujuan tindakan medic, Keterangan Kelahiran dan
Keterangan Kematian;
5. Semua catatan penting diatas disimpan dalam jangka waktu minimal
10 tahun sejak tanggal dibuat ringkasan tersebut;
6. Pemusnahan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ruang
penyimpanan rekam medis;
7. Pemusnahan rekam medis diusulkan kepada Direktur RSUD
Lewoleba untuk ditetapkan Tim dan jadwal pemusnahannya;
8. Tatacara pemusnahan ditetapkan dalam standar operasional
prosedur (SOP) tersendiri dengan memperhatikan prinsip-prinsip
kerahasiaan, keamanan dan integritas;

Ditetapkan di Lewoleba,
pada tanggal 23 Agustus 2019

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LEWOLEBA,

BERNARDUS YOSEPH BEDA

Anda mungkin juga menyukai