Anda di halaman 1dari 9

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN SERIBU

DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA


JAKARTA
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN
SERIBU

NOMOR : 01.276.2017

TENTANG

KEBIJAKAN MANAJEMEN PERBEKALAN YANG KADALUARSA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN SERIBU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN SERIBU

Menimbang : 1. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit


Umum Kepulauan Seribu, maka diperlukan pengelolaan
Manajemen Perbekalan Yang Kadaluarsa di Rumah Sakit Umum
Daerah Kepulauan Seribu yang bermutu tinggi;
2. bahwa agar pengelolaan Manajemen Perbekalan Yang
Kadaluarsa di Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya panduan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu;
3. bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas dipandang
perlu ditetapkan dalam suatu Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004


tentang Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomer 129 tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien;
6. Peraturan Menteri Kesehatan No.56 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan perizinan RS;
7. Kepmenkes 875/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Penyusunan
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan;
8. Kepmenkes 876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Pedoman Teknis
Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan;
9. Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit;
10. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia, Depkes, 2000
11. Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial Di RS, Depkes,
2001;
12. Pedoman Pelayanan Pusat Sterilisasi (CSSD) di RS, Depkes,
2002;
13. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasyankes dengan Sumber
Daya Terbatas, 2004;
14. Pedoman Manajemen Linen di RS, Depkes, 2004;
15. Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan
Kesehatan, Depkes, 2005;
16. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di Rumah Sakit, Depkes,
2009;
17. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 320 tahun 2014
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Kepulauan Seribu;
18. Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 26 Tahun 2016 tentang
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Dalam Dan
Dari Jabatan Administrator (Eselon III) Pegawai Negeri Sipil
Dinas Kesehatan;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEBIJAKAN MANAJEMEN PERBEKALAN YANG KADALUARSA


DI RSUD KEPULAUAN SERIBU .
KESATU : Kebijakan Manajemen Perbekalan yang Kadaluarsa di Rumah
Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu dimaksud dalam Diktum
Pertama sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Kebijakan Manajemen Perbekalan yang Kadaluarsa Rumah Sakit
Umum Daerah Kepulauan Seribu dimaksud dalam Diktum Kedua
harus dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan di RSUD
Kepulauan Seribu.
KETIGA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dan kesalahan dalam Surat
Keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 12 Januari 2017
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kepulauan Seribu

MA’MUN
NIP. 196708131998031007
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kepulauan Seribu
Nomor : 01.275.2017
Tanggal : 12 Januari 2017

KEBIJAKAN MANAJEMEN PERBEKALAN YANG KADALUARSA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KEPULAUAN SERIBU

1. PENDAHULUAN
a. Penggunaan produk medis yang kadaluarsa memiliki resiko dan dapat
membahayakan. Produk medis yang kadaluarsa dapat berkurang
efektifitasnya atau beresiko karena adanya perubahan komposisi
kimiawi atau penurunan potensi. Pada akhir tahun 1970an, U.S Food
and Drug Administration (FDA) mulai mengharuskan penulisan tanggal
kadaluarsa. Tanggal kadaluarsa pada produk medis merupakan bagian
yang kritikal untuk menentukan apakah produk tersebut aman untuk
digunakan dan akan bekerja sesuai yang diharapkan.
b. Kebanyakan material medis (contoh, obat obatan, cairan, larutan
desinfektan, kateter, benang jahit, dll) telah tercantum tanggal
kadaluarsa. Setelah tanggal tersebut pabrik pembuat tidak menjamin
sterilitas, keamanan atau stabilitas dari barang tersebut.
c. Persedian sterilisasi diberikan tanggal kadaluarsa yang akan
digunakan.

2. TUJUAN
a. Untuk standarisasi proses identifikasi, pelacakan dan pemeriksaan
tanggal kadaluarsa dari persediaan sterilisasi, obat obatan, bahan
medis, di semua gudang di unit dan farmasi di Rumah Sakit Umum
kepulauan seribu.
b. Untuk mengimplementasikan praktik terbaik demi meningkatkan
efisiensi, melalui penggunaan yang tepat dan keamanan pasien.
c. Untuk memberikan pedoman yang jelas mengenai penanganan
instrument dan persediaan yang kadaluarsa.

3. CAKUPAN
Kebijakan ini ditujukan untuk semua staff Rumah Sakit Umum kepulauan
seribu yang berkaitan dengan penyediaan perbekalan medik dan yang
bekerja dengan pasien dan staff sterilisasi.
4. TANGGUNG JAWAB
a. Direktur Rumah Sakit Umum kepulauan seribu bertanggung jawab
untuk memastikan pelaksanaan keseluruhan, pemantauan dan revisi
kebijakan ini dan kebijakan-kebijakan hak-hak pasien yang ada telah
dilakukan, dapat diakses dan dipahami oleh semua staff yang terkait.
Direktur mendelegasikan seluruh tanggung jawab pelaksanaan,
pengawasan dan kepatuhan kepada Kepala Bidang Pelayanan dan
Penunjang Medis.
b. Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis bertanggung jawab
untuk memastikan bahwa semua Kordinator Unit untuk :
1) Diseminasi kebijakan
2) Menerapkan kebijakan ini dalam wilayah tanggung jawab mereka
3) Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumber daya yang tepat untuk
mematuhi kebijakan ini.
4) Memastikan bahwa semua staff di bawah pengawasan mereka telah
mengikuti pelatihan pada basis tahunan.
5) Memastikan bahwa semua staff mendapatkan informasi dari
kebijakan ini
6) Semua karyawan baru dan lama mempunyai akses dan terinformasi
mengenai kebijakan ini serta SPO dan formulir terkait lainnya.
7) SPO yang berhubungan dengan kebijakan ini dilakukan dan
dipantau untuk kepatuhannya.
c. Semua staff terkait di dalam ruang lingkup kebijakan ini (farmasi,
gudang, pembelian dan staff lain) yang bertanggung jawab terhadap
implementasi kebijakan ini harus memastikan:
1) Mengerti dan memenuhi kebijakan ini.
2) Akan menggunakan kebijakan ini secara berkesinambungan dengan
kebijakan dan SPO lainnya.
3) Ketidakpatuhan terhadap kebijakan ini merupakan aksi indisipliner
4) Setiap anggota staff dapat mengisi laporan insiden jika
ketidakpatuhan telah ditemukan.

5. DEFINISI
a. Tanggal Kadaluarsa adalah tanggal sebelum kualitas dari obat-obatan
atau produk medis dapat diterima untuk pengunaan yang semestinya
atau sesuai yang diharapkan.
b. Persediaan di tempat sterilisasi merupakan setiap produk di sterilisasi
yang dimaksudkan untuk penggunaan medis dan keperawatan selain
obat-obatan.
c. Obat-obatan merupakan obat yang dipilih untuk menyembuhkan
berbagai gejala dari penyakit atau kondisi medis, atau dapat digunakan
sebagai obat preventif yang mempunyai manfaat dimasa depan.
d. Bahan medis habis pakai adalah setiap produk yang digunakan untuk
tujuan medis selain obat-obatan, contoh : kateter.
e. Multidose Vial : adalah obat yang dikemas dengan maksud agar obat
tersebut dapat digunakan untuk dosis berganda atau digunakan oleh
beberapa pasien dan berisi bahan pengawet.

6. PERNYATAAN KEBIJAKAN
a. Semua unit di Rumah Sakit Umum kepulauan seribu harus
mengikuti pedoman standar dalam mengidentifikasi dan memeriksa
tanggal kadaluarsa dari persediaan sterilisasi, obat-obatan, bahan
medis, di semua gudang di unit dan farmasi.
b. Tanggal kadaluarsa dari produk dapat ditulis seperti berikut:
dd/mm/yy atau mm/yy. Jika tanggal kadaluarsa ditulis dd/mm/yy,
maka produk tersebut akan dianggap kadaluarsa pada tanggal
tersebut. Tetapi jika ditulis mm/yy, maka produk tersebut kadaluarsa
pada hari terakhir di bulan tersebut.
c. Tanggal kadaluarsa dapat dicetak di label atau distempel di atas
botol atau karton; hal ini penting untuk diketahui dan mematuhi
tanggal kadaluarsa tersebut.
d. Semua persediaan sterilisasi, obat-obatan, dan material medis yang
diberikan kepada pasien harus digunakan sebelum tanggal
kadaluarsa.
e. Pada penerimaan batch baru pada persediaan sterilisasi, obat-
obatan, bahan medis atau bahan kimia, staff yang terkait harus
memeriksa tanggal kadaluarsa pada bagian luar kemasan dari
produk tersebut.
f. Semua staff yang berhubungan dengan persediaan sterilisasi, obat-
obatan atau produk medis harus memeriksa tanggal kadaluarsa dari
produk tersebut sebelum mengeluarkan atau menggunakan produk
tersebut.
g. Tanggal kadaluarsa dari produk harus jelas dan mudah dilihat, jika
tidak, staff harus menolak untuk menerima atau menyimpan produk
tersebut.
h. Staff harus memeriksa tanggal kadaluarsa dari persediaan
sterilisasi, obat-obatan, dan bahan medis, satu bulan sekali; produk
yang mempunyai tanggal kadaluarsa yang sudah dekat harus diberi
tanda stiker berwarna dan disimpan dibagian depan rak agar
digunakan terlebih dahulu.
1) Untuk wadah terbuka dari obat-obatan di area perawatan
pasien, staff harus mengikuti tabel tanggal kadaluarsa yang
terlampir, atau tanggal kadaluarsa dari pabrik. Tanggal
kadaluarsa harus tertulis di label wadah.
2) Jika obat tersebut dikeluarkan dari kemasan ganda/masal, maka
tanggal kadaluarsa harus ditulis di label sebagai tambahan dari
nama dan nomor lot.
3) Semua barang pada 3 bulan sebelum tanggal kadaluarsa akan
dikirim kembali ke farmasi untuk diproses kepada supplier.
4) Semua obat-obatan dan produk medis yang kadaluarsa harus
dikumpulkan, dan diberi label kadaluarsa yang jelas dan
disimpan di tempat terpisah untuk pembuangan.
5) Semua hal lainnya yang berhubungan dengan obat-obatan dan
bahan medis dapat mengacu pada kebijakan penyimpanan dan
perbekalan farmasi.
6) Persediaan Sterilisasi:
 Instrument/peralatan medik yang akan di sterilkan dengan
mesin Autoclave harus menggunakan etiket/tanggal
kadaluarsa, yang fungsinya untuk mengetahui bahwa
instrument/peralatan medik tersebut dalam keadaan
steril/tidak melebihi batas waktu yang telah ditetapkan.
 Pengelolaan pembersihan, desinfeksi dan sterilisasi
instrument di Rumah Sakit Umum kepulauan seribu
dilakukan oleh sterilisasi Rumah Sakit Umum kepulauan
seribu.
7) Semua tersebut diatas berlaku apabila kemasan diperlakukan
dengan baik dan kemasan tidak rusak. Apabila kemasan sudah
rusak walaupun tanggal kadaluarsanya belum berakhir maka
barang tersebut dinyatakan tidak layak pakai.
8) Persediaan sterilisasi Supply yang sudah dekat atau berada
pada tanggal kadaluarsa harus dikembalikan ke sterilisasi untuk
diproses kembali.

7. PELATIHAN
Semua staff terkait dengan pedoman ini akan disosialisasikan.

8. PEMANTAUAN DAN KEPATUHAN


Audit internal akan memantau implementasi dari pedoman ini paling tidak
setahun sekali.

9. DOKUMEN TERKAIT
SPO Prosedur Pengawasan Peralatan Kadaluarsa
10. REFERENSI
a. Taufik Hidayat, Buku Panduan sterilisasi Modern Rumah Sakit Pusat
Pertamina, Jakarta.
b. Pedoman Pelayanan Pusat Sterilisasi Departemen Kesehatan dan
Kesejahteraan
Sosial RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Tahun 2001.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 12 Januari 2017
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kepulauan Seribu

MA’MUN
NIP. 196708131998031007

Anda mungkin juga menyukai