Anda di halaman 1dari 7

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PASUTRI

NOMOR :

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PASUTRI

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PASUTRI,

Menimbang : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, maka


perlu adanya kebijakan sebagai landasan bagi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan;
2. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam butir (1) di atas, maka perlu ditetapkan kebijakan
dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak
Pasutri.

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992


Tentang Kesehatan
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
Tentang Praktik Kedokteran;
3. Undang – Undang Republik Indoensia Nomor 14 tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik;
4. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
5. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
7. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014
tentang Keperawatan;
8. Peraturan Pemerintah RI No 40 tahun 1991 tentang
Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
1996 tentang Tenaga Kesehatan
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/MENKES/
PER/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran.
13. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
755/Menkes/Per/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite
Medik di Rumah Sakit;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1171/Menkes/Per/VI/2011 tentang Sistem Informasi Rumah
Sakit;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 83
Tahun 2014 tentang Unit Transfusi Darah, Bank Darah
Rumah Sakit dan Jejaring Pelayanan Transfusi Darah;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
17. Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2006 tentang Komunikasi
Efektif Dokter- Pasien
18. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 4 tahun 2011
tentang Disiplin Profesional Dokter dan Dokter GigI

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEBIJAKAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN RUMAH


SAKIT IBU DAN ANAK PASUTRI.

KESATU : Rincian kebijakan Pelayanan dan Asuhan Pasien Rumah Sakit


Ibu dan Anak Pasutri;

KEDUA : Kebijakan Pelayanan dan Asuhan Pasien sebagaimana


dimaksud diktum KESATU tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bogor
Pada tanggal

DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PASUTRI,

dr. Dhima Paramitha Oktacynara


LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PASUTRI
NOMOR : 223-SK/DIR-RSIAP/VIII/2018
TANGGAL : 10 Agustus 2018

KEBIJAKAN
PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PASUTRI

A. PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK SEMUA PASIEN


1. Pelayanan Pasien Yang Seragam
a. Rumah sakit bersepakat untuk memberikan proses pelayanan yang
seragam
b. Rumah sakit memandu pemberian pelayanan yang seragam sesuai dengan
Undang-Undang dan Peraturan yang terkait
c. Pelayanan di RS harus seragam dan harus dilaksanakan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Akses untuk asuhan dan pengobatan yang memadai dan diberikan
oleh PPA (Profesional Pemberi Asuhan) yang kompeten tidak
bergantung pada hari setiap minggu atau waktunya setiap hari
b) Penggunaan alokasi sumber daya yang sama, antara lain staf klinis
dan pemeriksaan diagnostik memenuhi kebutuhan pasien pada
populasi yang sama
c) Pemberian asuhan yang diberikan kepada pasien, contoh pelayanan
anastesi sama di semua unit pelayanan di rumah sakit
d) Pasien dengan kebutuhan asuhan keperawatan yang sama menerima
asuhan keperawatan yang setara di seluruh rumah sakit
e) Penerapan serta penggunaan regulasi dan form dalam bidang klinis
antara lain metode asesmen IAR (Informasi, Analisis, Rencana), form
asesmen awal – asesmen ulang, panduan praktek klinik (PPK), alur
klinis terintegrasi/clinical pathway, pedoman manajemen nyeri, dan
regulasi untuk berbagai tindakan antara lain water sealed drainage,
pemberian tranfusi darah, biopsi ginjal, pungsi lumbal, dsb
2. Asuhan Pasien Terintegrasi
a. Pelayanan di RS harus terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik agar
pelayanan menjadi efektif dan efisien. Pelayanan terintgrasi dan
terkoordinasi ini, antara lain ;
 Asuhan pasien secara tim
 Proses audit medik
 Adanya case manager
 Adanya catatan terintegrasi
 Adanya rapat-rapat koordinasi
b. Perencananan asuhan keperawatan, pengobatan, tindakan medis dan
pemeriksaan penunjang tercatat secara holistik di rekam medis pasien.
c. Staf RS yang berhak memberikan asuhan adalah Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP), Perawat, Bidan, Ahli Gizi, Analis Laboratorium
dan Apoteker/ Petugas Farmasi.
d. DPJP sebagai Team Leader rencana asuhan pasien, bertanggung jawab
terhadap pelayanan pasien selama seluruh rawat Inap dan melakukan
review serta melakukan verifikasi terhadap rencana asuhan.
e. Dalam pelaksanaan pelayanan dan asuhan pasien, bila DPJP berhalangan
hadir pada saat hari Minggu atau hari besar (Libur Nasional) DPJP dapat
dibantu oleh dokter jaga ruangan, maka DPJP yang bersangkutan harus
memberikan supervisi, dan melakukan validasi berupa pemberian paraf /
tandatangan pada setiap catatan kegiatan tersebut di rekam medis.
f. Rumah sakit ibu dan anak pasutri belum dapat melakukan tindakan klinik
dan diagnostik seperti edoskopi, kateterisasi jantung, terapi radiasi, CT scan,
tindakan invasif lain, serta pada pemeriksaan radiologi intervensional dan
non invasif.
g. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang hasil asuhan dan pengobatan
termasuk kejadian tidak diharapkan dan ditulis di form bukti pemberian
informasi.

B. PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN PENYEDIAAN PELAYANAN


RISIKO TINGGI
1. Rumah sakit harus melaksanakan pelayanan risiko tinggi dengan
memperhatikan hal-hal sebagi berikut:
a. Dilakukan asesmen pasien risiko tinggi
b. Dilakukan intervensinya berdasarkan hasil asesmen
c. Staf telah dilatih dan menguasai cara asesmen dan intervensinya
d. Yang termasuk pelayanan resiko tinggi adalah:
pasien emergensi, pasien dengan penyakit menular, pelayanan resusitasi,
pemberian darah dan komponen darah, pasien yang menggunakan alat
penghalang.
2. Pelayanan pasien resiko tinggi harus mengikuti panduan pelayanan pasien
resiko tinggi.
3. Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri tidak menerima pelayanan pasien yang
menggunakan alat bantuan hidup dasar, pasien koma, pelayanan pasien
dialisis dan pelayanan pasien kemoterapi.
4. Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri menerima pelayanan pasien gawat darurat
(Emergency), pemberian darah dan produk darah, pasien dengan penyakit
menular, penggunaan alat pengekang (Restraint), pelayanan pasien dengan
keterbatasan kondisi fisik/cacat, pasien yang beresiko diperlakukan kasar,
pelayanan pasien lanjut usia.
5. Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri memiliki daftar kelompok pasien populasi
khusus yaitu pasien lansia, pasien anak, pasien dengan kebutuhan khusus,
pasien yang beresiko disakiti atau disiksa, pasien dengan resiko bunuh diri.

C. PENGELOLAAN PELAYANAN RASA NYERI


1. Pasien dibantu dalam pengelolaan nyeri dengan cara Melakukan asesmen
awal nyeri dan lanjutannya secara lengkap.
2. Pengelolaan pelayanan rasa nyeri dilakukan dengan intervensi nyeri sesuai
hasil asesmen nyeri.
3. Rumah sakit ibu dan anak pasutri memberikan edukasi nyeri kepada pasien,
4. Rumah sakit ibu dan anak pasutri melaksanakan pelatihan pengelolaan nyeri
untuk staf rumah sakit.

D. PELAYANAN PASIEN PADA TAHAP TERMINAL


1. Rumah sakit ibu dan anak pasutri melakukan asesmen pada pasien terminal,
2. Rumah sakit ibu dan anak pasutri melakukan intervensi sesuai hasil asesmen,
antara lain :
a. Pemberian pengobatan yang sesuai dengan gejala dan keinginan pasien
dan keluarga; terutama Pengelolaan nyeri dan penyulit lainnya.
b. Menghormati nilai yang dianut pasien, agama dan preferensi budaya.
c. Mengikutsertakan pasien dan keluarganya dalam semua aspek pelayanan;
terutama dalam mengambil keputusan dan evaluasi kualitas
pelayanannya.
d. Memberi respon pada masalah-masalah psikologis, emosional, spiritual
dan budaya dari pasien dan keluarganya.

Ditetapkan di Bogor

Pada tanggal 10 Agustus 2018

DIREKTUR

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PASUTRI,

dr. Dhima Paramitha Oktacynara

Anda mungkin juga menyukai