Anda di halaman 1dari 22

PERATURAN DIREKTUR

RUMAH SAKITKHUSUS IBU & ANAK (RSKIA) ANNISA

NOMOR : 059/PER.DIR/RSKIA-ANNISA/VII/22

TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT KHUSUS
IBU DAN ANAK ANNISA PAYAKUMBUH

MENIMBANG : a. Bahwa dalam rangka program peningkatan mutu pelayanan di Rumah


Sakit Khusus Ibu dan Anak ANNISA Payakumbuh akan diperlukan
penyelenggaraan pelayanan instalasi rawat jalan yang bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pelayanan instalasi rawat jalan di Rumah Sakit Khusus Ibu
dan Anak ANNISA Payakumbuh dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya kebijakan direktur sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan rawat jalan;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana maksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak ANNISA Payakumbuh;

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tertanggal 13


Oktober 2009 tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang Instalansi Rawat Jalant;
3. Instrument evaluasi penerapan standar asuhan keperawatan di rumah
sakit;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK
ANNISA PAYAKUMBUH TENTANG PEDOMAN PELAYANAN UNIT
RAWAT JALAN.
Ditetapkan di Payakumbuh
Pada Tanggal 01 Juli 2022
RSKIA ANNISA

DIREKTUR

dr. Geby Susanti


Lampiran I
Peraturan Direktur RSKIA Annisa
NO : 059/PERDIR/RSKIAANNISA/VII/22
Tanggal : 1 Juli 2022

TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN UNIT RAWAT JALAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan pasien


adalah mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan dengan waktu
sesingkat-singkatnya. Pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik
swasta maupun dokter praktek sesungguhnya tidak hanya memberikan pelayanan
medis profesional namun juga memberikan pelayanan umum kepada masyarakat.
Selain mendapatkan pelayanan kesehatan sebaik- baiknya, pasien dan keluarga juga
mengharapkan kenyamanan dan keamanan baik dari segi petugas yang cekatan,
kenyamanan ruang tunggu, antrian yang tidak terlalu lama, kebersihan toilet maupun
dari sumber daya manusia yang bertugas ditempat pelayanan kesehatan tersebut harus
profesional. Selain itu instalasi rawat jalan sebagai salah satu tempat pelayanan yang
pertama, yang diharapkan pasien maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat
pemberi informasi yang jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan / pelayanan
berikutnya bahkan sampai memerlukan rawat inap.

Sebagai bagian dari rumah sakit, insalasi rawat jalan berupaya meningkatkan
pelayanan kesehatan dan berusaha memenuhi segala aspek mutu kesehatan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak bulan Maret 2020 mengumumkan bahwa
penyakit virus corona COVID-19 yang telah melanda setidaknya 114 negara
dan membunuh lebih dari 4.000 orang secara resmi menjadi pandemi. Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/413/2020 Tentang
Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
dalam rangka memberikan acuan dalam upaya pencegahan dan pengendalian
COVID-19 dibutuhkan pedoman bagi pemerintah dan fasilitas/tenaga pemberi
pelayanan kesehatan agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat terstandar,
efektif, dan efisien.

RSKIA ANNISA Payakumbuh berperan serta dalam pencegahan dan


pengendalian coronavirus disease 2019 (Covid-19) salah satunya dengan cara
mendirikan posko khusus melayani skrining covid, rapid tes dan swab guna
mendukung penegakkan diagnostic covid 19 , dimana kewenangan masuk dalam
ranah Instalasi Rawat Jalan.
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya serta tuntutan masyarakat akan pemenuhan
kesehatan yang prima maka Unit rawat jalan RSKIA ANNISA Payakumbuh memberikan
pelayanan diantaranya terdiri dari;

a. Poli umum

b. Poli anak

c. Poli obgyn

d. Poli Radiologi.

B. Tujuan Pedoman
Tujuan Umum:

Sebagai panduan/acuan yang jelas dalam melaksanakan kegiatan pelayanan di


rawat jalan sehingga keselamatan pasien dan peningkatan mutu di Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak AANISA Payakumbuh dapat tercapai.

Tujuan Khusus:

1. Sebagai pedoman pelayanan yang baku yang dapat dipakai dalam


melaksanakan kegiatan pelayanan pasien di rawat jalan
2. Mempermudah admistrasi pelayanan di rawat jalan

3. Tercapainya indikator mutu dan keselamatan pasien di rawat jalan

4. Tersedianya Sumber Daya Manusia/ petugas baik Medis,


Tenaga Keperawatan, Penunjang sesuai standar
5. Tersedianya sarana prasarana baik medis maupun non medis untuk
menunjang kelancaran pelayanan
6. Meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan

7. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar yang berlaku di rumah sakit:


Pedoman Praktik Klinik (PPK), Standard Pelayanan Minimal (SPM), Indikator
Mutu Klinik, Indikator Pelayanan, Standard Prosedur Operasional ( SPO )
8. Meningkatkan keselamatan pasien

9. Meningkatkan keselamatan kerja

10. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

C. Ruang Lingkup Pelayanan

1. Pelayanan klinik spesialis : Memberikan pelayanan kepada pasien yang


memerlukan penanganan lebih lanjut dengan dilayani oleh dokter spesialis, yang
meliputi spesialis penyakit anak, obgyn, dan radiologi

2. Jenis pembiayaan pasien meliputi : Asuransi dan Non Asuransi

D. Batasan Operasional

1. Pelayanan poliklinik
a) Poli Anak dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan fisik,
pemasangan NGT anak, Nebulizer dan pelayanan imunisasi. Dokter yang
melayani adalah Spesialis anak.
b) Poli umum dimana didalamnya mencangkup pelayanan pemeriksaan yang
bersifat umum, demam.sakit kepala.sakit perut.diare dan sebagainya
c) Poli radiologi dimana didalamnya mencangkup dalam mendeteksi, membantu
diagnosis, dan mengobati penyakit menggunakan prosedur pencitraan, seperti
foto Rontgen, USG, CT scan, hingga MRI
d) Poli Obgyn dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan kehamilan,
konsultasi kandungan / alat kontrasepsi, USG kandungan 2D dan 4D,
inspekulo, biopsy servix ringan, papsmear, tindakan pemasangan dan lepas
alat kontrasepsi iud, implant, dan pesasrium, serta rawat luka. Dokter yang
melayani adalah dokter Spesialis Obgyn.
2. Pelayanan Skrining

a) Pelayanan skrining administrasi : kelengkapan syarat pasien BPJS dan tujuan


ke dokter periksa.
b) Pelayanan skrining kondisi pasien ( jika pasien dalam kondisi gadar maka
diarahkan ke UGD dan jika pasien dengan resiko jatuh tingkat sedang – berat
maka dipakaikan pita warna kuning di pergelangan tangan pasien)
3. Pelayanan Care Solution

a) Menampung complain pasien dan keluarga

b) Sebagai pusat informasi bagi pasien dan keluarga

c) Kepanjangan tangan dari pendaftaran:

1) Membantu atau mengisikan form pendaftaran pasien baru

2) Melayani pendaftaran via telepon

3) Membantu dan memfasilitasi pasien daftar online

d) Melakukan skrining kondisi pasien

e) Menelfon pasien yang daftar online ketika dipanggil oleh pendaftaran


sebanyak 3 kali tidak datang
4. Pelayanan Pendaftaran

a) Mendaftar pasien yang sudah daftar melalui online, telepon dan onsite
baik BPJS maupun Non BPJS
b) Membagi pendistribusian ( nomor antrian periksa ) ke klinik pelayanan
yang di tuju
c) Mendata jumlah pasien untuk tiap tiap dokter.

d) Pelayanan SEP rujukan antar rumah sakit.

e) Pelayanan rujukan Non PRB (rujuk balik)


E. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan pedoman pelayanan rawat jalan RSKIA ANNISA
PAYAKUMBUH adalah sebagai berikut:

1. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

2. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;

4. Undang-Undang nomor 29 tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


Hk.01.07/Menkes/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19);

6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar


Pelayanan Rumah Sakit;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5l2I/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin


Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;

8. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor


1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan;

9. Kepmenkes RI No 1239/Menkes/SK/XI/2001 tentang Registrasi dan Praktek


Perawat;

10. Permenkes No 17 th 2013 tentang Perubahan atas Permenkes No HK


02.02/Menkes/148/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek Perawat;

11. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor


1464/MENKES/PER/X/2010 tentang Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan;

12. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 16191/Menkes/Per/VIII/2011 tentang


keselamatan pasien;

13. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 432/menkes/sk/iv/2007


tentang Pedoman manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (k3) di rumah
sakit;

14. Peraturan Menteri Kesehatan 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medik;


15. Peraturan Menteri Kesehatan 290/Menkes/Per/III/2008 tentang persetujuan
tindakan kedokteran;

16. PERMENKES No.008 Tahun 2012 tentang Kode Etik PNS di Lingkungan
Kementerian Kesehatan;

17. Peraturan Direktur RSKIA Annisa No. 001 Tahun 2018 tentang Kebijakan
pelayanan RSKIA ANNISA
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di instalasi rawat jalan adalah :

1. Tenaga medis

Tenaga medis yang ada di instalasi rawat jalan adalah tenaga medis yang
bersertifikat,dan berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari
pendidikan kedokteran dokter spesialis serta lulus dalam kredensial yang
di lakukan oleh komite medik.

2. SPV

a. Pendidikan : Dokter Umum, Magister

Keperawatan, S2 Kesehatan.

b. Pelatihan : 1. Pelatihan Manajemen Rumah Sakit

2. Pelatihan dasar: K3, PPI, PS, BLS

c. Pengalaman Kerja dan : 1. Dokter umum minimal


jenjang karir 1 tahun

2. Magister Keperawatan
dan S2 Kesehatan
menjadi Kepala Ruang
minimal 5 tahun
d. Syarat lain : 1. Memiliki kemampuan dalam
kepemimpinan

2. Berdedikasi tinggi

3. Dapat bekerja sama


dengan bagian lain
4. Cepat dan tanggap

5. Bertanggung jawab

6. Usia 25-56 tahun

7. Sehat jasmani dan rohani


3. Kepala Unit

a. Pendidikan : SI Keperawatan + Ners/DIII Keperawatan dan


menduduki jenjang karir PK III Medikal Bedah
b. Pelatihan : 1. Manajemen Kepala Ruang

2. Pelatihan CI

3. Pelatihan dasar: K3, PPI, PS, BLS


d. Syarat lain : 1. Memiliki kemampuan dalam kepemimpinan
4. Berdedikasi tinggi
5. Dapat bekerja sama dengan bagian
6. Cepat dan tanggap
7. Bertanggung jawab
8. Usia 25-56 tahun
9. Sehat jasmani dan rohani

4. Perawat Pelaksana
Pendidikan : Minimal DIII Keperawatan

Pelatihan : 1. Pelatihan dasar: K3, PPI, PS, BLS

2. Pelatihan BTCLS

Pengalaman Kerja : Menjadi perawat Pelaksana Medikal


Bedah

minimal PK II

Syarat lain : 1. Berdedikasi tinggi

2. Cepat dan tanggap

3. Bertanggung jawab

4. Sehat jasmani dan rohani


5. Tenaga kesehatan lain

Dalam hal ini tenaga kesehatan lain juga juga diperlukan oleh instalasi
rawat jalan untuk mendukung berjalannya pelayanan rawat
jalan,diantaranya ahli gizi, farmasi, dan pekarya kesehatan yang terdidik
dan terlatih.

B. Perhitungan Standard Kebutuhan Tenaga Keperawatan

Penentuan jumlah sumber daya manusia di rawat jalan berdasarkan analisis


beban kerja.

Daftar kebutuhan sumber daya manusia di Poliklinik

NO JENIS PENDIDIKAN JML KEBUTUHAN


KETENAGAAN
1 Perawat S1 Kep+Ns 2 2
2 Perawat DIII 2 2
Keperawatan
3 Bidan DIII Kebidanan 2 2
4 Tenaga S1kesehatan 2 2
Administrasi masyarakat.
Jumlah 8 8
C. Pengaturan Jaga

 Jam Kerja Poliklinik


Jam kerja pegawai dalam satu minggu, terdistribusi sebagai berikut:

1. Senin s/d Sabtu PAGI Jam 07.30-.09.30 WIB


SORE Jam 16.00 – 21.00 WIB

2. Minggu PAGI jam 07.30-14.00 WIB


SORE Jam 14.00 – 21.00 WIB.
Pengaturan jaga poliklinik terdiri dari perawat non shift , masuk pagi hari Senin sampai Sabtu
terdiri dari perawat shift, masuk secara bergantian pagi dan siang ( ritme jadwal menyesuaikan
SDM yang tersedia ).

BAB III.

STANDAR FASILITAS

A. Ruangan

Lokasi

Lokasi ruang Poliklinik terletak di gedung Unit Rawat Jalan satu gedung
dengan Radiologi dan

Ruang Poliklinik merupakan ruang pelayanan pasien dengan penyakit anak,


Obsgyn, Radiologi .
Ruangan Poliklinik dibagi menjadi beberapa area yang terdiri dari :

1. Area pasien : tempat periksa pasien

2. Lingkungan : Lingkungan yang nyaman dengan ruang ber AC

Poliklinik Obgyn

a) Wastafel

b) kaca

c) AC

d) TV

e) Alat USG

f) Tensi digital

g) Meja

h) Tempat duduk pasien

i) Kursi dokter

j) Meja dokter

k) Tempat sampah medis dan non medis

l) Alamari alkes

m) Lampu whitening teeth

n) Bad Obgyn

Poliklinik Radiologi

a) Meja gynecologi

b) Lampu sorot

c) Tempat tidur pasien

d) Timbangan

e) Tensimeter digital

f) Stetoscope

g) Meja Admistrasi

h) Meja dan kursi dokter

i) Tempat sampah medis dan non medis


Poliklinik Anak

a) Meja periksa

b) Tensi digital

c) Stetoscope anak

d) Termometer digital

e) Timbangan

f) Nebulizer

g) Meja Admistrasi

h) Tempat sampah medis dan non medis

i) Kursi dan meja dokter

j) AC

k) Wastafel

l) Kaca

m) Kursi pasien
Standar Fasilitas

Peralatan yang memadai baik kuantitas maupun kualitas sangat membantu kelancaran
pelayanan. Berikut ini adalah ketentuan umum mengenai peralatan :

a. Jumlah dan macam peralatan disesuaikan dengan standar yang berlaku.

b. Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk keamanan alat.

c. Peralatan dasar meliputi:

1) Tensimeter

2) Stetoskop

3) Termometer.

4) Timbangan

5) Peralatan portable untuk transportasi.

6) Lampu untuk tindakan.

7) Elektrokardiogram

8) Alat dekontaminasi
BAB IV.

TATA LAKSANA PELAYANAN

 Pasien –pasien yang dilayani di poliklinik sesuai dengan:

1. Penyakit Anak

2. Obgyn

3. Radiologi

 Adapun system pembayaranya memakai:


1. Asuransi

2. Non Asuransi

 Mekanisme pendaftaran melalui online, telepon, SMS dan onsite.

 Ketentuan umum pendaftaran online:

1. Pendaftaran online pasien rawat jalan, sementara ini hanya berlaku bagi pasien yang
telah memiliki nomor rekam medis (RM) RSKIA ANNISA Payakumbuh.

2. Pendaftaran online pasien rawat jalan dilakukan dua hari sebelum hari periksa (H-2).

3. Jadwal dokter dapat berubah sewaktu – waktu ( ada konfirmasi via telepon)

4. Pasien yang mendaftar online akan mendapatkan bukti pendaftaran yang dapat dicetak
dan dibawa pada hari berobat.

5. Apabila ingin melakukan cetak kembali bukti pendaftaran online setelah mendaftar
atau ingin membatalkan reservasi dapat melakukan di cek kode bukti pendaftaran
pada form dihalaman daftar online.

6. Pasien yang sudah daftar online tetapi pada saat datang periksa kondisi pasien dalam
keadaaan gawat darurat bisa langsung datang ke UGD RSKIA Annisa Payakumbuh,

BAB V

LOGISTIK

Untuk menunjang keberhasilan pelayanan yang bermutu diperlukan pengelolaan permintaan,


penyimpanan dan pemakaian barang maupun bahan habis pakai yang benar.

A. Tujuan
1. Mendapatkan barang dalam jumlah cukup dan berkualitas

2. Mencapai daya guna yang optimal

3. Memberikan kepuasan dan rasa nyaman bagi pasien

4. Memberikan kemudahan bagi perawat


B.Jenis peralatan keperawatan

1. Peralatan tekstil pasien

2. Peralatan kedokteran dan kesehatan dasar

3. Barang-barang farmasi rutin

4. Barang kelontong

5. Barang cetakan

6. Barang kantor non rutin

7. Alat tulis kantor

8. Alat rumah tangga

C.Ruang lingkup

1.Perencanaan logistik

a.Tujuannya agar barang yang diterima sesuai dengan standar kebutuhan ruangan rawat inap
baik kualitas maupun kuantitasnya

b.Perencanaan barang di ruang rawat adalah Kepala Ruang Rawat.

c.Cara:

1.Rencana kebutuhan disusun berdasarkan jenis, prioritas, standart, jumlah dan kualitas

2.Permintaan ditulis pada formulir yang tersedia

3.Waktu: barang rutin direncanakan tiap akhir bulan dan barang non rutin direncanakan setiap
akhir tahun anggaran

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

1.Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : assessmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko, Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan
tindakan yang seharusnya dilakukan.

2.Tujuan :

a.Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

b.Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat c.

Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian


tidak diharapkan.
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja di rumah sakit dan fasilitas medis
lainnya perlu di perhatikan. Demikian pula penanganan faktor potensi berbahaya yang ada di
rumah sakit serta metode pengembangan program keselamatan dan kesehatan kerja disana perlu
dilaksanakan, seperti misalnya perlindungan baik terhadap penyakit infeksi maupun non-infeksi,
penanganan limbah medis, penggunaan alat pelindung diri dan lain sebagainya. Selain terhadap
pekerja di fasilitas medis/klinik maupun rumah sakit, Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
rumah sakit juga “concern” keselamatan dan hak-hak pasien, yang masuk kedalam program
patient safety.
BAB VIII

PENUTUP

Pada prinsibnya pelayanan Unit Rawat Jalan adalah bagian pelayanan dari Rumah
Sakit Khusus Ibu dan Anak yang tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan
pemenuhan target finansial saja,tetapi sebuah pelayanan dan mengedepankan dan
mengutamakan keselamatan pasien dengan cara meningkatkan sumber daya manusia melalui
pendidikan ataupun pelatihan.

Semoga dengan adanya pedoman pelayanan ini pelayanan di Unit Rawat jalan dapat
berjalan dengan baik serta makin baik.pedoman ini akan dilakukan evaluasi berkala.

Anda mungkin juga menyukai